Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PERIHAL PELAYANAN

KESEHATAN BAGI ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH)


DILEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG

Oleh :

NAMA : Riotama Saputrasyam

STB : 4489

PRODI TEKNIK PEMASYARAKATAN

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKTAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM


DAN HAM

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat
laporan dan penyusun juga sadar masih banyak kekurangan dalam Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini.

Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan observasi,
penerapan maupun dalam menunaikan praktik kerja di suatu Lembaga
Pemasyarakatan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan
oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini, di antaranya:

1. Ibu Dr. RACHMAYANTHY, Bc.IP, S.H, M.Si, selaku Direktur Politeknik


Ilmu Pemasyarakatan.

2. Ibu Indri Apriyanty, A.Md.I.P.,S.H,.M.H. selaku Plt. Kepala Lembaga


Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung.

3. Pejabat dan pegawai Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II


Bandung.

4. Rekan Taruna Praktik Kerja Lapangan di Lembaga Pembinaan Khusus


Anak Kelas II Bandung.

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan UPT Pemasyarakatan di
seluruh Indonesia. Sekali lagi penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan kalian. Amin.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB IPENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang Permasalahan ..................................................... 6
1.2. RumusanPermasalahan .............................................................. 8
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................. 8
1.4. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

BAB IIPROFIL UPT PEMASYARAKATAN


2.1. Sejarah Singkat UPT .................................................................. 11
2.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ............................................. 13
2.3. Data Substantif dan Data Fasilitatif ............................................ 15

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DAN PERMASALAHAN DAN ANALISIS PEMECAHAN
MASALAH
3.1. Deskripsi Praktek Kerja Lapangan.............................................. 15
3.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ............................................... 21
3.3. Permasalahan yang ditemukan ................................................... 22
3.4. Analisis Pemecahan Masalah ..................................................... 23

BAB IVPENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................ 25
4.2. Saran ......................................................................................... 26

Lampiran
1. Daftar penilaian pembimbing PKL

ii
2. Daftar penilaian PKL
3. Daftar Penilaian Seminar PKL
4. Blangko Kegiatan Harian PKL
5. Penilaian akhir PKL
6. Surat keterangan telah melaksanakan praktik dari UPT Pemasyarakatan
7. Gambar – gambar yang diperlukan
8. Foto – foto praktek kerja lapangan
9. Lain-lain

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Politeknik Ilmu Pemasyarakatan adalah Perguruan Tinggi Kedinasan yang berada
di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP)berdasarkan Keputursan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 490/E/O/2012 Tentang
Penetapan Izin Penyelenggaraan Program – Program Studi Program Diploma
Dalam rangka perubahan bentuk Akademi Ilmu Pemasyarakatan menjadi
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan di Jakarta yang diselenggarakan Kementerian
Hukum dan HAM RI. Poltekip merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan Diploma
IV, dimana pendidikan taruna di Poltekip yakni menciptakan kader – kader
pemasyarakatan yang beringritas dan berkualitas serta diharapkan dapat
profesionalisme sesuai bidang tugasnya.

Guna mewujudkan calon Petugas Pemasyarakatan yang handal diperlukan


pengenalan lapangan kerja terhadapnya. Terkait hal tersebut, maka Taruna
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan berkewajiban melaksanakan Orientasi Lapangan
(ORLAP) bagi Taruna tingkat I, Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi Taruna
tingkat II, Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi Taruna tingkat III, serta Magang
untuk Taruna tingkat IV nantinya.

PKL adalah karya ilmiah taruna melalui proses observasi, pengumpulan


informasi, maupun pengamatan bebagai proses atau prosedur kerja. Kesempatan
ini diberikan agar taruna dapat memperoleh informasi, wawasan, pemahaman dan
pengalaman praktik sehingga mampu membandingkan teori dan pengalaman di
lapangan dalam bidang pemasyrakatan. PKL bertujuan pula sebagai sarana
melatih mahasiswa dalam menulis sesuai dengan kaidah tulisan ilmiah.

Dalam pendidikan di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan, adanya program pelatihan,


pengajaran dan pengasuhan. Pelatihan merupakan wujud dari bentuk latihan fisik
bagi taruna baik dalam bidang olahraga dan sebagainya. Pengajaran adalah bentuk

4
giat perkuliahan dalam pemberian dan pengajaran materi di Poltekip. Pengasuhan
merupakan bentuk penilaian kepribadian bagi setiap taruna.

Adapun dalam penyusunan laporan ini adalah bentuk dari pengajaran di Poltekip.
Penyusunan laporan ini merupakan bentuk tugas dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) bagi taruna tingkat II (Taruna Madya) atau pada program
akademik pada semester IV di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan. Dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini, setiap taruna melaksanakan tugas sesuai
dengan Unit Pelaksana Teknis yang dipilihnya. Adapun unit pelaksana teknisnya
adalah sebagai berikut; Lapas, Rutan, Rupbasan dan Bapas.

Penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini memilih lokasi di


Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Dimana di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung.

Lembaga Pemasyarakatan disingkat LAPAS adalah tempat untuk melakukan


pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di
Indonesia.Lapas merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal
adalah Narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan dan tahanan. Lapas Juga
dibedakan menjadi beberapa jenis, ada Lapas Wanita, Lapas Anak, Lapas
Narkotika dan Lapas Umum atau Lapas Dewasa. Dibangunnya Lembaga
Pemasyarakatan anak ini dimaksudkan untuk menampung anak-anak pidana atau
anak-anak bermasalah hukum mengingat banyaknya anak-anak yang masih
ditampung di Lembaga Pemasyarakatan Dewasa.

Hak-hak dan perlakuan terhadap anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 35


Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 9 Tahun 2012
Tentang Protokol Optional Konvensi Hak-hak anak mengenai keterlibatan anak
dalam konflik bersenjata dan UU Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Anak. Pasal 28B ayat (2)B Undang-undang Republik Indonesia Tahun
1945 juga menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Hal ini menujukkan bahwa penempatan, perlakuan dan kegiatan

5
anak-anak berbeda dari orang dewasa sehingga dipandang perlu dilakukan
pembangunan Lapas Anak.

1.2. Rumusan Permasalahan


Permasalahan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung merupakan
suatu hal yang sangat penting dan segera untuk diselesaikan dari segi pelayanan
kesehatan. Selain itu, perlu ditambahnya fasilitas kesehatan di LPKA yang kami
pikir kurang menunjukkan pelayanan kepada ABH.
Pada latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah yang terdapat
dalam pengoptimalan kinerja dari segi kurangnya fasilitas dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung,
yaitu:
1. Bagaimana peranan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung
dalam pemenuhan hak pelayanan kesehatan bagi ABH dan faktor-faktor
apa saja yang menjadi penghambat dalam pemenuhan hak pelayanan
kesehatan bagi para ABH di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan adalah untuk memberikan
kesempatan kepadaTaruna agar :
1) Dapat menerapkan dan memberikan sedikit kontribusi pengetahuannya
padaUnit Pelaksana Teknis (UPT).
2) Dapat lebih memahami konsep – konsep non akademis di dunia kerja
nyata.
3) Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja
sesungguhnya.
4) Taruna dapat memahami, mentaati, dan menjalankan setiap tugas dan
tanggung jawabnya secara jelas dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL).
5) Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan penerapan
pelayanan kesehatan terhadap ABH di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Bandung

6
6) Sebagai bentuk kontribusi kepada pihak Unit Pelaksana Tekni (UPT),
yakni Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung agar dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan setiap program
yang ada di LPKA .
1.4. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini, sistematika yang dipakai dalam menyusun laporan
ini yakni dengan mengumpulkan data baik substantif maupun fasilitatif. Dalam
pengumpulan data tersebut, penulis merumuskan masalah yang ada di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Dalam perumusan masalah, penulis
mengambil permasalahan dalam kinerja LPKA yang belum optimal dari segi
pelayanan kesehatan karena masih minimnya fasilitas yang tersedia.
Agar mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti karya tulis ini,
maka penulisan karya tulis ini terbagi dalam lima bab dengan beberapa sub bab
sebagai berikut :
BAB I : Berisi tentang pendahuluan, yang meliputi latar belakang
penulisan, perumusan masalah, maksud dan tujuan
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Berisi tentang profil UPT pemasyarakatan, yakni sejarah
singkat UPT tempat praktik,struktur ogranisasi dan tata
kerja, data substantif dan fasilitatif.
BAB III : Berisi tentang deskripsi Praktek Kerja Lapangan serta
manfaatnya dan mengetahui permasalahan dan analisis
pemecahan masalah yang di temukan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung.
BAB IV : Berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran mengenai jalan keluar terbaik yang dapat di lakukan
demi terciptanya peningkatan pelaksanaan kegiatan.

7
BAB II
PROFIL UPT PEMASYARAKATAN

2.1. Sejarah Singkat Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung

LPKA Bandung terletak di antara Lembaga Pemasyarakatan Khusus Tipikor Klas


I Sukamiskin, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Perempuan Bandung, dan
RUPBASAN Bandung, LPKA mulai beroperasi pada tanggal 8 April Tahun 2013,
dengan Luas tanah 18.200 m, daya tampung LPKA sekitar 408 penghuni. Di
dirikan dengan nama awal Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III
Bandung,pada awal pengoperasiannya hanya dapat menampung 48 anak. Melalui
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI , Nomor M.HH-
04.OT.01.01 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas
III Sarolangun, Banyuasin, Kayu Agung, Gunung Sindur, Bekasi, Banjar,
Cilegon, Bontang, Lapas Narkotika Klas III Langsa,Langkat,Muara
Sabak,Pangkal Pinang,Kasongan dan LPKA Kelas II Bandung.
LPKA Kelas II Bandung diresmikan secara nasional oleh Menteri Hukum dan
HAM pada tanggal 05 Agustus 2015, perubahan Kelas serta Nomenklatur Lapas
Anak menjadi LPKA ditetapkan pada tanggal 4 Agustus 2015 melalui
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI , NOMOR: 18 TAHUN 2015
TENTANG ORGANISASI TATA KERJA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS
ANAK.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung terletak di Jl.Pacuan Kuda
no.3A, Arcamanik Bandung, Sebelah Utara Berbatasan dengan Lapas Wanita
Bandung, Sebelah Selatan Rumah Dinas Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Barat, Sebelah Barat Jalan Pacuan Kuda dan Disebelah Timur PerumahanWarga.
VISI :
Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan Anak
sebagaiindividu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Menjadi
Institusi yang Dibanggakan dalam Memberikan Pembinaan dan Pendidikan yang
Beriman, Berilmu Kepada Anak Didik

8
MISI:
-Membentuk Anak Didik Pemasyarakatan Menjadi Manusia yang Berguna,
Beriman,Berilmu dan Bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa,yang Memiliki
Kecenderungan Hidup dan pandangan positif terhadap masa depan,sadar bahwa
mereka sebagai generasi penerus
-Mewujudkan Keseimbangan, Kemajuan Anak Didik Pemasyarakatan Dari Aspek
Kognitif, Afektif, Dan Psikomotorik yang Berperan Sebagai Individu, Anggota
Keluarga, Masyarakat Dan Makhluk Tuhan Yang MahaEsa
-Memulihkan kualitas hubungan anak dengan keluarga dan masyarakat melalui
upaya reintegrasi sosial;
-Mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak, perlindungan, keadilan, non
diskriminasi, dan penghargaan terhadap pendapat
-Melaksanakan pelayanan, perawatan, pendidikan, pembinaan, pembimbingan,dan
pendampingan dalam tumbuh kembanganak;
-Meningkatkan ketakwaan, kecerdasan, kesantunan, dan keceriaan anak agar
dapat menjadi manusia mandiri dan bertanggungjawab;
-Menjadikan lembaga yang layak dan ramah anak, sertaMempersiapkan Anak
Didik Pemasyarakatan Agar Mempunyai Kemampuan Untuk Berperan Aktif
dalam Pembangunan Setelah Kembali Lagi Ke Masyarakat
MOTTO:
“Berkomitmen untuk memberikan Pembinaan dan Pendidikan terbaik bagi Anak,
berbasis Budi Pekerti Yang Berorientasi Pada Pelayanan Ramah Anak.”

9
2.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pembinaan Khusus Anak, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung
terdiri atas :
1. Sub Bagian Umum, terdiri atas Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha,
serta Urusan Keuangan dan Perlengkapan.
2. Seksi Registrasi dan Klasifikasi, terdiri atas Subseksi Registrasi dan
Subseksi Penilaian dan Pengklasifikasian.

3. Seksi Pembinaan, terdiri atas Subseksi Pendidikan dan Latihan


Keterampilan serta Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan
Pengentasan.
4. Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin, terdiri atas Subseksi
Administrasi Pengawasan dan Penegakan Disiplin serta Regu
Pengawas.
5. Regu Pengawas, mempunyai tugas melakukan pengawasan dan
pengamanan LPKA yang dikoordinasikan oleh seorang petugas
pengawas senior yang ditunjuk oleh Kepala LPKA.

10
6. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

11
2.3. Data Substantif dan Data Fasilitati

Data substantive
No. Pegawai Jumlah

1 Kepala LPKA 1 Orang

2 Pejabat Eselon IV b 4 Orang

3 Pejabat Eselon V 7 Orang

A. Tugas Pokok dan Fungsi


Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung mempunyai tugas Pokok dan
fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pembinaan Khusus Anak, Adapun Tugas Pokok adalah melaksanakan pembinaan
ABH. Tugas Fungsi adalah Melakukan registrasi dan klasifikasi, pembinaan,
perawatan, pengawasan, penegakan disiplin, dan pengelolaan urusan umum.
Adapun uraian tugas/tata kerja dari masing-masing bagian/seksi di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung adalah sebagai berikut :
1. Subbagian Umum
Tupoksi jabatan :
a. Pengelolaaan urusan kepegawaian dan tata usaha
b. Penyusunan rencana anggaran
c. Pengelolaan urusan keuangan, dan
d. Pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga

2. Seksi registrasi dan klasifikasi


Tupoksi Jabatan :
a. Melakukan peregistrasian dan pengolahan data

12
b. Melakukan penilaian dan pengklasifikasian terhadap anak untuk
keperluan perencanaan program pembinaan dan klasifikasi.
3. Seksi pembinaan
Tupoksi Jabatan :
a. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan program pembinaan,
pelatihan keterampilan, bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan.
b. Melakukan pengelolaan makanan dan minuman berdasarkan standar
yang ditetapkan pendistribusian perlengkapan dan perawatan kesehatan
yang meliputi preventif kuratif dan promotif.
4. Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin
Tupoksi Jabatan :
a. Melakukan pengawasan dan pengamanan, penindakan pelanggaran
disiplin dan penegakan disiplin, penerimaan pengaduan, dan
melakukan administrasi pengawasan.
b. Melakukan pengawasan dan pengamanan LPKA yang dikoordinasikan
oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin.

B. Data Fasilitatif

Sebagai tempat perawatan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II


Bandung mempunyai fasilitas atau sarana dan prasarana sebagai penunjang
antara lain :
1. Gedung Kantor : terdiri dari Ruang Kalapas, Ruang Pertemuan, Ruang
Bendahara, Ruang Kasubsi Pelayanan ABH, Ruang Kasubsi Pengelolaan,
Ruang Pengelolaan, Ruang P2D, Ruang Staf Pengamanan dan Ruangan
registrasi.
2. Dapur : merupakan tempat pengolahan dan penyimpanan makanan bagi
penghuni L P K A .
3. Masjid : merupakan tempat beribadah ABH dan Para LANSIA yang
beragama Islam.
4. Ruangan Kunjungan : merupakan tempat pertemuan antara penghuni

13
LPKA dengan keluarga, kerabat dan teman.

5. Ruangan Poliklinik : merupakan tempat pemeriksaan dan pengobatan bagi


penghuni LPKA.
6. Warung Serba Ada : merupakan tempat penjualan barang- barang
kebutuhan sehari-hari yang disediakan bagi penghuni maupun pegawai
LPKA.
7. Aula Serbaguna : merupakan tempat yang digunakan jika diadakan acara-
acara khusus.
8. Sekolah
9. Lapangan Futsal
10. Wisma Hunian

B.1. Luas Lahan Bangunan dan Kapasitas Hunian

Gedung Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung memiliki Luas

Tanah 18.200 Meter2 dan Luas Bangunan 7.590 Meter2

14
BAB III
DEKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN
PERMASALAHAN DAN ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

3.1. Deskripsi Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar bagi Taruna untuk berpartisipasi secara langsung di
UPT Pemasyarakatan. Praktek Kerja Lapangan (PKL) memberi kesempatan kepada
Taruna untuk mengabdikan dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di
Kampus Politeknik Ilmu Pemasyarakatan. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan
wujud relevansi antara teori yang didapat selama di perkuliahan dengan praktek yang
ditemui didalam dunia pekerjaan nantinya.

Praktek kerja lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan


perkembangan ilmu pengetahuan yang kian meningkat. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) akan menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara
teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas managerial Taruna dalam mengamati permasalahan dan
persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya.
Adapun Tujuan PKL antara lain :
1. Praktek Kerja memberi kesempatan kepada taruna untuk mengenal dan
mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah satu penerapan
disiplin dan pengembangan karier. Ketika di lapangan melaksanakan praktek
kerja, taruna dapat menilai tentang pengembangan dari ilmu yang mereka
miliki.
2. Agar Praktek Kerja Lapangan menjadi media pengaplikasian dari teori yang
diperoleh dari bangku kuliah ke tempat kerja.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara POLTEKIP dengan UPT sebelum
menyalurkan lulusannya ke UPT . Praktek Kerja Lapangan dapat menjadi
media promosi lembaga terhadap UPT. Kualitas POLTEKIP dapat terukur

15
dari kualitas para taruna yang melaksanakan praktek kerja lapangan tersebut.
Selain itu praktek kerja lapangan juga dapat membantu UPT untuk
mendapatkan tenaga kerja akademis yang sesuai dengan kebutuhan tenaga
kerja yang dimilikinya.
4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. Taruna
akan merasakan secara langsung perbedaan antara teori di kelas dengan yang
ada di lapangan. Praktek Kerja Lapangan sangat membantu taruna dalam
meningkatkan pengalaman kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja
profesional nantinya.
5. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. Praktek
kerja lapangan akan memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja
keras, profesionalitas, dan lain-lain.

A. KEGIATAN DAN BIDANG-BIDANG TUGAS

Waktu dan Tempat PKL

Waktu : 13 JUNI 2022 SAMPAI DENGAN 16 JULI 2022

Tempat : LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG

URAIAN KEGIATAN DI SETIAP BIDANG SELAMA PKL

 Seksi Pembinaan (Senin 13 Juni- Sabtu 18 Juni 2022)


- Melaksanakan Tugas pembinaan seperti pendidikan, pelatihan ketrampilan,
pembimbing kemasyarakatan, pengentasan anak, pengelolaan makanan dan
minuman, pendistribusian perlengkapan dan pelayanan kesehatan.

 Seksi Registrasi dan Klasifikasi (Senin 20 Juni- Sabtu 2 Juli 2022)


- Pengenalan proses penerimaan ABH baru
- Pengenalan buku register
- Pengenalan pengarsipan berks tahanan, penomoran, dan kelengkapan berkas
tahanan

16
- Input data SDP dan buku register
- Mutasi golongan pada SDP maupun buku register
- Pengenalan system pembebasan narapidana, pengusulan berkas CB,CMK,PB
- Menghitung ekspirasi remisi
- Pengenalan Layanan kesehatan ABH
- Melaksanakan layanan kunjungan tahanan secara online via video call

 Seksi Pengawasan dan Penegakan Disiplin ( Senin 4 Juli- Sabtu 16 Juli


2022)
- Pengenalan Tugas dan Fungsi dari fungsi seksi dan subseksi Pengawasan dan
Penegakan Disiplin
- Menerima dan menggeledah ABH baru
- Pengawasaan kegiatan pemasukan bahan makanan sampai dengan masak di
dapur
- Pengawasan pelaksanaan sidang online
- Pengawasan/penjagaan blok hunian
- Melaksanakan sidak ke dalam blok hunian

3.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Taruna mendapatkan keterampilan dan pembelajaran untuk melaksanakan program
kerja pada UPT. Melalui praktek kerja lapangan taruna mendapatkan bentuk
pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi di dunia kerja . Selain itu, akan
menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya melalui praktek kerja
lapangan ini.

Selain itu para taruna lebih mengetahui secara menyeluruh hal-hal yang menyangkut
tentang pelayanan bagi para Anak Berhadapan dengan Hukum, mulai dari proses
awal hingga selesai.

Disisi lain UPT Pemasyarakatan yang menjadi Locus PKL dari Taruna akan
mendapatkan promosi tentang hal-hal positif dari apa yang dimiliki oleh UPT

17
tersebut melalui pengkajian pada laporan akhir PKL taruna. Selain itu, UPT yang
menjadi Locus PKL taruna dapat mengkaji kekurangan yang dituliskan taruna pada
laporan akhir PKL sebagai acuan untuk meningkatkan pelayanan yang ada di UPT
tersebut.

3.3. Permasalahan yang Ditemukan

Pengkondisian anak sebagai korban memang berkait erat ketika anak-anak


dihadapkan pada hukum. Di sini anak-anakakan mendapatkan perlakuan yang bersifat
mendidik dan mengarahkan agar anak-anakdapat merubah perilakunya menjadi lebih
baik..

Dalam Beijing Rule, mengatur mengenai penanganan hukum terhadap anak-anak


yang melakukan pelanggaran hukum. Anak-anak yang melakukan pelanggaran
hukum sebenarnya harus diberikan penanganan khusus yang bertujuan untuk
membentuk sikap dan perilaku yang baik. Hal lain untuk memberikan hukuman
kepada anak-anak yang melanggar hukum adalah dengan dikenai hukuman
kerjasosial dengan jaminan dari keluarganya.Dengan konsep seperti ini merupakan
upaya untuk membuat seorang anak jera tetap ada,tetapi lebih dari itu justru upaya
untuk memberikan pendidikan moral lebih dominan.

Anak yang berkonflik dengan hukum harus dilihat secara komprehensif baik
sosiologis,psikologis dan juridis formalnya. Jika dilakukan secara cermat maka akan
kita dapatkan upaya perlindungan menyeluruh terhadap hak anakdan hak asasi
manusia. Dan kita semua berharap di era perubahan ini merupakan saat yang tepat
untuk membangun segala sesuatu secara lebih baik diberbagai bidang, baik hukum,
sosial, dan politis. Berbagai instansi telah melakukan berbagai orientasi, posisi dan
penciptaan paradigma baru dalam melakukan pelayanan terhadap rakyat. Akhirnya
kita berharap dukungan berbagai pihak yang terlibat didalam program ini akan dapat
berperan secara aktif demi kepentingan terbaik bagi anak.

18
Saya menemukan adanya permasalahan pada bidang pelayanan kesehatan yaitu
tentang bagaimana cara pelayanan ABH yang sedang dalam perawatan sangat kurang
dikarenakan fasilitas yang sangat tidak mempuni.

3.4. Analisis Pemecahan Masalah

Degan mengingat keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Bandung harus memiliki jalan keluar yang tepat agar hasil
yang di harapkan menjadi bermanfaat dan membuahkan hasil.Sebagai wujud
perlindungan hak ABH, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia bahkan
mengeluarkan peraturan khusus mengenai pengadaan bahan makanan bagi ABH,
yakni Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.Pk.07.02
Tahun 2009 tentang Pedoman Pengadaan Bahan Makanan Bagi Narapidana,
Tahanan, Dan Anak Berhadapan dengan Hukum Pada Lembaga Pemasyarakatan Dan
Rumah Tahanan Negara Di Lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang di


arahkan guna mencapainya kesadaran, keamanan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap anggota masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan secara
optimal,demikian pula bagi Tahanan sebagai anggota masyarakat juga mempunyai
hak yang sama sebagaimana anggota masyarakat lainya untuk mendapatkan derajat
kesehatan yang optimal.

Pendapat diatas hendaknya dapat menjadi tolak ukur dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi ABH . di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung dapat
bekerja sama dengan Puskesmas setempat atau Rumah Sakit Pemerintah guna
menunjang kebutuhan akan sarana dalam proses pelayanan kesehatan terhadap para
ABH. Untuk mengatasi permasalahan terkait kurangnya petugas kesehatan yang ada
di LPKA perlu dan dapat dilakukan penerimaan untuk menempati posisi dokter tetap
agar dapat bertugas di Poliklinik LPKA. Selanjutnya perlu juga ditambah alat-alat

19
yang mendukung proses dalam pelayanan kesehatan mengingat fasilitas yang
sekarang ada masih kurang memadai.

Faktor lain juga yang tidak kalah penting dalam rangka menunjang pelaksanaan
program pelayanan kesehatan bagi tahanan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Bandung adalah penerapan pola hidup bersih yang diawasi oleh pegawai.
Penerapan pola hidup bersih apabila dapat dilaksanakan dengan tertib dan teratur
maka akan mengurangi jumlah ABH yang sakit. Dirasa perlu pelaksaan penerapan
pola hidup sehat baik pada diri sendiri ataupun lingkungan sekitar sehingga para
ABH dalam keadaan sehat secara jasmani ataupu rohani

20
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berkaitan dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan dengan melakukan penelitian
dan pengamatan tentang pelayanan kesehatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Bandung, dapat disimpulkan dengan keadaan sebagai berikut:
1. Sarana dan Fasilitas di Lembaga Pemibinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung belum ideal dan memadai dengan keadaan penghuni yang cukup
banyak .
2. Dalam menyikapi permasalahan yang terjadi perlunya peningkatan secara
Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia untuk pemenuhan
kebutuhan tenaga kesehatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
II Bandung.
3. Kurangya kesadaran dan pemahaman pada setiap ABH tentang pola hidup
yang sehat baik pada diri sendiri ataupun lingkungan sekitar.
4. Para ABH di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung
mendapat pelayanan kesehatan karena merupakan hak ABH untuk
menerima pelayanan kesehatan.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari laporan praktek kerja lapangan, penulis memberikan
saran sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan dalam proses pelayanan kesehatan
yang terdapat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung, yaitu:
1. Membentuk rancangan pengelolaan LPKA dalam perbaikan maupun
penambahan sarana dan fasilitas kesehatan guna memadai dengan jumlah
penghuni yang ada di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung.

21
2. Membentuk program yang meningkatkan kondisi LPKA yang kondusif
seperti program pengasuhan, petugas melakukan pendekatan persuasif
kepada penghuni LPKA dengan mengayomi dan mendidik serta melatih
untuk selalu berpikir positif dan taat terhadap peraturan yang ada di
LPKA.
3. Inovasi mengadakan sosialisasi dan pengarahan secara teratur pada setiap
bulannya kepada setiap ABH untuk melaksanakan pola hidup sehat baik
pada diri sendiri ataupun lingkungan sekitarnya. Dengan hal seperti ini
maka dapat berkurang jumlah ABH yang mengalami sakit.

22
Lampiran
10. Daftar penilaian pembimbing PKL
11. Daftar penilaian PKL
12. Daftar Penilaian Seminar PKL
13. Blangko Kegiatan Harian PKL
14. Penilaian akhir PKL
15. Surat keterangan telah melaksanakan praktik dari UPT Pemasyarakatan
16. Gambar – gambar yang diperlukan
17. Foto – foto praktek kerja lapangan
18. Lain-lain

23
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK


KELAS II BANDUNG

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Lembaga Pembinaan Khusus


Anak Kelas II Bandung, dengan ini mengesahkan :

Nama : Riotama Saputrasyam


STB : 4489
Tingkat : II (Taruna Madya)

Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak


Kelas II Bandung dan telah menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan oleh pihak akademik.

Disetujui dan disahkan pada :

Hari dan Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2022

Tempat : Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung.

Demikian lembar pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan sesuai dengan
keperluan.

Bandung, 16 Juli 2022


Plt. Kepala
Pembimbing Teknis Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung

24
Ardiansyah, A.Md.,S.H.,M.H. Indri Apriyanty, A.Md.I.P.,S.H,.M.H.
NIP.199106182010121001 NIP. 198104032000122001
Lampiran 1

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PKL

NAMATARUNA : Riotama Saputrasyam

NO.STB : 4489

No. UNSUR NILAI KETERANGAN


PENILAIAN

1. Aktifvtas
2. Kerjasama
3. Kedisiplinan
4. Kepemimpinan
5. Prakarsa

JUMLAH NILAI

NILAI RATA-RATA

Keterangan Nilai :

Sabtu, 16 Juli 2022

1. Sangatbaik : 85 s.d. 100 Plt. Ka. Unit Pelaksana Teknis

2. Baik : 70 s.d. 85

3. Cukup : 60 s.d. 69

4. Kurang : 50 s.d. 59
Indri Apriyanty, A.Md.I.P.,S.H,.M.H.

NIP. 198104032000122001

25
Lampiran 2

DAFTAR PENILAIAN SEMINAR PKL

NAMA TARUNA : Riotama Saputrasyam


No. STB : 4489

NO. UNSUR PENILAIAN NILAI KETERANGAN

1. Aktivitas

2. Kerjasama

3. Kedisiplinan

4. Kepemimpinan

5. Prakarsa
JUMLAH NILAI

NILAI RATA – RATA

Keterangan Nilai :

1. Sangat Baik : 85 s.d. 100


2. Baik : 70 s.d. 85
3. Cukup : 60 s.d. 69
4. Kurang : 50 s.d. 59

DOSEN PENGUJI

..……………………………..

26
Lampiran 3

KEGIATAN HARIAN PKL

TARUNA POLTEKIP TINGKAT II TAHUN AKADEMIK 2021 / 2022

NAMA TARUNA : Riotama Saputrasyam

STB : 4489

PARAF
NO HARI/TANGGAL BAGIAN/SEKSI URAIAN TUGAS / KEGIATAN

- Pengenalan lingkungan LPKA


13 Juni– 18 Juni - Pengecekan suhu tubuh pegawai
1. P2D - Penggeledahan dan pengcekan badan
2022 dan barang bawaan
- Menggeledah blok hunian ABH
- Mengontrol blok hunian.
- Mengawasi ABH dalam pelaksanaan
pembersihan lingungan LPKA
20 Juni- 2 Juli
2. PEMBINAAN - Mengetahui dan mengawasi tata cara
2022 penerimaan bahan makanan
- Mempelajari,mengawasi dan melihat
tata cara pelayanan kesehatan

- Melihat dan mempelajari program


SDP
REGISTRASI
4 Juli – 16 Juli - Mempelajari tata cara registrasi
3. DAN bagian andikpas yang baru masuk
2022 - Melihat dan mempelajari car menulis
KLASIFIKASI dalam buku registrasi
- Mempelajari perhitungan pentahapan
dan remisi

Bandung, 16 Juli 2022


Plt. Kepala

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II


Bandung

Indri Apriyanty, A.Md.I.P.,S.H,.M.H. 27

NIP.198104032000122001
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PKL

28
29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai