Hak-Hak Konsumen”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
FAKULTAS HUKUM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset
yang berjudul “Peran Badan Pengawas Perdagangan dan Investasi dalam menjaga
hak-hak Konsumen di Indonesia“ yang disusun dalam rangka menyelesaikan
tugas Hukum Perlindungan Konsumen ini. Pembuatan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perlindungan Konsumen. Dengan dosen
pengampu kami di mata kuliah ini Bapak Adi Putra ,S.H., MH. sebagai syarat
untuk mendapatkan nilai di mata kuliah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan Kegunaan Penelitian..........................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Pengertian Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan
Investasi (BAPPEBTI).........................................................................................5
2.2 Peran Badan Pengawas Perdagangan Komoditi Berjangka...........................5
2.3 Pengertian Konsumen.....................................................................................7
2.4 Pengertian Perlindungan Konsumen..............................................................7
2.5 Hak-Hak Konsumen.......................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................10
3.1 Metode Penelitian.........................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................11
4.1 Peran Bappebti dalam Menjaga Hak-Hak Konsumen di Indonesia.............11
4.2 Peran bappebti dalam menjaga hak hak konsumen terhadap nasabah pialang
berjangka yg dibubarkan....................................................................................13
4.3 Peran Bappebti terkait kegiatan Broker Forex Ilegal dalam melindungi hak-
hak Konsumen............................................................................14_Toc132311746
BAB V....................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
5.1 KESIMPULAN............................................................................................17
5.2 SARAN........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pertumbuhan investasi di bidang perdagangan berjangka
komoditi (PBK) atau jual beli komoditi dengan penyerahan kemudian, terus
meningkat. Sesuai dengan terminologi yang termaktub dalam UU No. 10 tahun
2011 amandemen UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi disebutkan bahwa PBK adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
jual beli komoditas dengan penarikan margin dengan penyelesaian kemudian
berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah dan atau kontrak
derivatif lainnya. Dalam hal ini komoditi yang ditawarkan pun berbeda mulai dari
produk primer seperti produk pertanian, pertambangan dan energi, hingga indeks
saham dan mata uang asing (foreign exchange).
Peserta yang terlibat transaksi dalam perdagangan berjangka ini tak hanya
pedagang berjangka namun juga pialang berjangka, hedger (produsen, konsumen),
dan individu perorangan. Salah satu yang membuat investor tertarik untuk
menanamkan investasi di bursa berjangka ini antara lain kerena diyakini memiliki
keunggulan dalam hal : keamannya, karena dana nasabah harus tersimpan terpisah
di bank yang ditunjuk sebagai segregated account yang disetujui oleh
BAPPEBTI, online trading yang hanya mengandalkan internet dan gadget
dimanapun dan setiap saat dapat terlihat, laporan harian, High liquidity dan
1
flexible dalam pembukaan account dan penarikan dana. Dari perspektif ekonomi
global , PBK ini sangat berpengaruh terhadap pengendalian harga komoditi dunia.
Terlebih lagi Indonesia adalah produsen dan eksportir beberapa komoditas alam
dan tambang besar, sehingga semakin ramai bursa ini, maka tidak mustahil
apabila Indonesia menjadi acuan harga komoditi dunia.
2
maka pelaku usaha atau produsen dapat dikatakan wanprestasi. Dalam hal penjual
tidak memenuhi prestasi sesuai dengan yang ditawarkan atau dipromosikan di
awal, maka sanksi pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dapat diterapkan sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 62 UUPK. Tak hanya sanksi pidana, hak untuk
mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya pun terjamin sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 huruf h UUPK.
2. Manfaat Praktis
3
Penelitian ini memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana peranan
BAPPEBTI dalam menjaga hak-hak konsumen di Indonesia.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bappebti adalah unit eselon satu di bawah menteri perdagangan yang susunan
organisasinya diatur berdasarkan peraturan presiden. Menteri perdagangan
berwenang menetapkan kebijakan umum di bidang pasar komoditi (PBK, PLK,
SRG) sedangkan kebijakan yang bersifat teknis diatur lebih lanjut oleh Bappebti.
5
RI.Artinya, Bappebti menduduki peranan penting dalam pengawasan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, terhadap jalannya transaksi pada pasar
berjangka. Segala transaksi yang berlaku harus berjalan sesuai dengan regulasi
yang telah disetujui dan ditetapkan oleh lembaga ini.
Selain itu, Bappebti juga menaungi secara langsung pasar berjangka yang
keberadaannya setingkat dengan lembaga kliring berjangka. Kedua lembaga
tersebut berperan dalam mengatur dan mengawasi perdagangan pialang berjangka
yang bukan anggota kliring, maupun anggota kliring yang menghimpun nasabah.
Bappebti juga bertugas memantau pengelola sentra dana berjangka. Lembaga ini
akan berkoordinasi dengan bank penitipan, sentra dan berjangka, serta penasihat
berjangka. Jadi, dalam hal ini Bappebti akan membangun kerja sama secara
langsung dengan bank-bank terkait yang tergabung dalam pendanaan transaksi
berjangka.
Dari beberapa kedudukan Bappebti di atas, secara garis besar lembaga ini
memiliki kewenangan untuk mengatur penerbitan izin usaha perdagangan
berjangka, termasuk pemeriksaan transaksi keuangan, pemberian izin, serta
membantu memecahkan masalah. Secara singkat, fungsi dari lembaga Bappebti
ini di antaranya:
6
Mewajibkan pihak-pihak pelanggar untuk menghentikan promosi
perdagangan berjangka yang dapat memicu kekeliruan pada pemahaman
publik.
Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara langsung maupun
secara online seperti yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi yang tidak
melalui tatap muka, konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang
sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya atau barang yang sesuai dengan yang
dijanjikan.
7
2.5 Hak-Hak Konsumen
Hal yang paling utama bagi para konsumen, guna mengetahui apa
saja informasi terkait produk yang dibelinya. Produsen dilarang menutupi
ataupun mengurangi informasi terkait produk maupun layanannya.
Sebagai contoh apabila ada cacat atau kekurangan pada barang, produsen
berkewajiban untuk memberi informasi kepada konsumen.
8
5) Hak pelayanan tanpa tindak diskriminasi
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
BAB IV
Peserta yang terlibat transaksi dalam perdagangan berjangka ini tak hanya
pedagang berjangka namun juga pialang berjangka, hedger (produsen, konsumen),
dan individu perorangan. Salah satu yang membuat investor tertarik untuk
menanamkan investasi di bursa berjangka ini antara lain kerena diyakini memiliki
keunggulan dalam hal : keamannya, karena dana nasabah harus tersimpan terpisah
di bank yang ditunjuk sebagai segregated account yang disetujui oleh
BAPPEBTI, online trading yang hanya mengandalkan internet dan gadget
dimanapun dan setiap saat dapat terlihat, laporan harian, High liquidity dan
flexible dalam pembukaan account dan penarikan dana. Dari perspektif ekonomi
global , PBK ini sangat berpengaruh terhadap pengendalian harga komoditi dunia.
Terlebih lagi Indonesia adalah produsen dan eksportir beberapa komoditas alam
dan tambang besar, sehingga semakin ramai bursa ini, maka tidak mustahil
apabila Indonesia menjadi acuan harga komoditi dunia.
11
sebagai nasabah dengan penempatan dana tertentu, bahkan terdapat iming-
iming reward yang menggiurkan dalam penempatan sejumlah dana melalui
pialang tertentu. Mengingat kemudahan dalam bertransaksi, maka tak sedikit
nasabah yang memiliki dana tergiur untuk bertransaksi. Dalam praktek, kontrak
berjangka tak menjadi prioritas melainkan transaksi penempatan dana yang utama.
Hal inilah yang sering mencuri peluang jual beli illegal dalam PBK. Bahkan
Sepanjang 2019, Badan Pengawas Perdagangan Komoditi (Bappebti)
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil memblokir 299 domain situs
ilegal di bidang perdagangan berjangka komoditi.
12
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya pun terjamin sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 4 huruf h UUPK.
4.2 Peran bappebti dalam menjaga hak hak konsumen terhad ap nasabah
pialang berjangka yg dibubarkan
Pada dasarnya semua mekanisme tara cara aturan dalam
perdaganganberjangka komoditi tersebut di atur dalam undang-undang
Nomor 32 tahun 1997tentang perdagangan berjangka komoditi, peraturan
pemerintah Nomor10 tahun 1999tentang tata cara pemeriksaan dibidang
perdagangan berjangka komoditi danperaturan pemerintah Nomor9 tahun
1999 tentang penyelenggaraan perdagangan berjangka komoditi.
13
melakukan upaya-upaya yang telah disediakan oleh BAPPEBTI yaitu
meminta langsung ke bursa berjangka, namun jika nasabah masih belum
merasa puas maka upaya selanjutnya dapat meminta kepada BAPPEBTI.
4.3 Peran Bappebti terkait kegiatan Broker Forex Ilegal dalam melindungi
hak-hak Konsumen
14
Dalam hal ini, berikut akan dijelaskan beberapa penyimpangan yang biasanya
dilakukan oleh pialang berjangka:
1) Pelanggaran persyaratan lisensi Pialang Berjangka
2) Pelanggaran persyaratan lisensi Wakil Pialang Berjangka
3) Pelanggaran terhadap ketentuan tentang Dana Nasabah (Margin)
4) Risiko melanggar ketentuan terkait penyampaian dokumen informasi
perusahaan dan dokumen pemberitahuan
5) Pelanggaran larangan perdagangan.
15
Selain itu, dengan atau tanpa sanksi tertulis sebelumnya, dapat dikenakan
denda administratif, izin usaha dibatasi dan dibekukan, izin usaha dicabut, izin
dicabut, sertifikat pendaftaran diserujui dan dibatalkan, dan sanksi administratif
dapat dijatuhkan sendiri atau digabungkan dengan sanksi lainnya
16
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Perlindungan hokum bagi nasabah perusahaan pialang berjangka yang
dibubarkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 1997 tentang
perdagangan berjangka komoditi telah memberikan wewenang kepada Bappebti
sebagairegulator badan pengawas perdagangan berjangka komoditi yang
secarapraktis berfungsi sebagai pengawas keamanan dalam semua perdagangan
berjangka.Tanggung jawab perusahaan pialang berjangka yang dibubarkan
terhadapnasabah yaitu memberikan pengembalian dana kepada nasabah
sesuaidengan jumlah kerugian nasabah. namun apabila dalam uasaha nasabah
untuk mendapatkan kembali dana yang ada pada perusahaan pialang
berjangka tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka nasabah dapat
melakukan upaya-upaya yang telah disediakan oleh BAPPEBTI yaitu
meminta langsung ke bursa berjangka, namun jika nasabah masih belum
merasa puas maka upaya selanjutnya dapat meminta kepada BAPPEBTI.
Banyak sekali peran Bappebti yg melindungi dan menjaga konsumen dari segala
kerugian di kemudian hari. Dari Memeriksa pelaku usaha berjangka yang telah
memiliki izin guna memastikan tidak adanya pelanggaran terhadap ketentuan dan
hukum perdagangan yang telah ditentukan sampai kepada berhasil memblokir 299
domain situs ilegal di bidang perdagangan berjangka komoditi serta memberi
sanksi administrative kepada pelaku pelanggar kegiatan perdagangan berjangka
komoditi.
5.2 SARAN
17
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan". Berdasarkan Undang-
Undang tersebut bahwa sudah jelas tugas pemerintah adalah memberikan
perlindungan kepada konsumen, pemerintah wajib melindungi konsumen agar
nantinya tidak dirugikan oleh pihak rnanapun. Pemerintah juga seharusnya
membuatkan peraturan yang mengikat agar adanya tindak lanjut yang lebih tegas
dari pelanggaran yang dapat merugikan konsumen. Bagi Masyarakat, pelaku
Pialang Berjangka dalam melaksanakan transaksi harus berdasarkan peraruran
perundang-undangan dan ketentuan yang telah dibuat dalam perjanjian kontrak
untuk perlindungan konsumen dan mengurangi perselisihan antara Pialang
Berjangka dan konsumen yang dapat mengakibatkan kerugian. Kepada
BAPPEBTI harus lebih ketat dalam pengawasan aktivitas dan transaksi yang
dilakukan oleh Pialang Berjangka dan adanya langkah represif dan preventif
dalam upaya mengurangi perselisihan antara Pialang Berjangka dan Konsumen.
BAPPEBTl sebagai lembaga pengawas yang membawahi seluruh kegiatan
perdagangan berjangka di seluruh Indonesia setidaknya harus memiliki ekstensi di
setiap provinsi di Indonesia. Hal ini untuk memaksirnalkan tanggung jawab dalam
pengawasan harian kegiatan perdagangan berjangka, khususnya pengawasan
pialang berjangka.
18
DAFTAR PUSTAKA
Website/Laman :
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/7636/TRI%20FLOWER
%20NYUTI%20GULO.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://www.cermati.com/artikel/bappebti
https://bahasan.id/perlindungan-konsumen-perdagangan-berjangka-komoditi/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/20547/13483
https://www.kominfo.go.id/content/detail/32791/berikan-kepastian-hukum-
bappebti-awasi-pelaku-usaha-aset-kripto-di-indonesia/0/berita
19