Anda di halaman 1dari 11

AGORA Vol. 3, No.

1, (2015) 39

IMPLEMENTASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI SECARA


KONVENSIONAL PADA PT BIAN NIAGA BATUAN SIDOARJO

Irene Chan dan Eddy Madiono Sutanto


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jln. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: domo.domory@yahoo.com ; esutanto@petra.ac.id

Abstrak² Pada era modern seperti saat ini, dengan kemudahan pertimbangkan untuk menggunakan media online di masa
teknologi yang ada, seharusnya dapat membantu perusahaan mendatang, sementara hanya 9,3% telah melakukan tahap
untuk dalam melakukan sistem rekrutmen dan seleksi karyawan screening melalui media online (Piotrowski & Armstrong,
dengan mudah. Akan tetapi, pada ke-nyataanya hingga saat ini 2006). Penggunaan metode konvensional di dalam proses
ternyata masih banyak perusahaan yang lebih memilih untuk
rekrutmen dan seleksi karyawan juga masih digunakan oleh
melakukan sistem rekutmen dan seleksi hanya dengan
menggunakan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan perusahaan ataupun organisasi yang ada di wilayah negara
untuk mendeskripsikan sistem rek-rutmen dan seleksi karyawan Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan pada De-partemen
bagian produksi pada PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo, dan juga Tenaga Kerja Perlindungan Masyarakat atau biasa disingkat
untuk mendeskripsikan faktor utama dalam rekrutmen dan (LIMNAS) di kabupaten Malinau dan perusahaan Biro
seleksi secara konven-sional yang dilakukan oleh perusahaan. Perjalanan Umum Rosalia (BPU Rosalia) mengenai
Pengumpulan data menggunakan wawancara. Pe- rekrutmen dan seleksi pegawai. Diketahui bah-wa pada
nentuan informan menggunakan purposive sampling. Ber- organisasi ini memiliki sistem rekrutmen dan seleksi yang
dasarkan dari hasil penelitian didapatkan bahwa sistem masih menggunakan metode konvensional. Dari hasil
rekrutmen pada perusahaan ini dimulai dari analisis pekerja-an,
penelitian ini menunjukan bahwa: (1) sistem informasi yang
menentukan metode penarikan calon karyawan, dan mela-kukan
penarikan calon karyawan. Sistem seleksi pada perusahaan ini, dilakukan masih bersifat informal, yaitu melalu mulut ke
meliputi penerimaan berkas lamaran, wawan-cara, memeriksa mulut (2) pada saat melakukan pendafta-ran, calon tenaga
referensi atau dokumen, hingga tahap penga-mbilan keputusan. kerja harus menyerahkan langsung dokumen yang
Untuk Faktor utama rekrutmen secara konvensional yang diperlukan. Penyampaian dokumen tidak bisa dilakukan
dilakukan perusahaan adalah faktor waktu serta kualitas dan dengan media online, (3) penggunaan metode seleksi
kuantitas calon karyawan, sedangkan fak-tor utama seleksi karyawan hanya berdasarkan seleksi doku-men dan
secara konvensional adalah faktor pening-katan biaya dan wawancara langsung kepada calon tenaga kerja, dan (4)
kualitas dari calon karyawan. sebagian besar penerimaan karyawan berdasarkan
rekomendasi karyawan yang telah bekerja di dalam
Kata Kunci² Rekrutmen, Seleksi, Konvensional, metode
internal organisasi tersebut (Ratnasari, 2013; Nurhuda, Hamid, dan
Riza, 2014).
Dari hasil-hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa
masih terdapat organisasi ataupun perusahaan yang
I. PENDAHULUAN
menggunakan implementasi metode secara konvensional
pada sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang mereka
Sebanyak 78% perusahaan di Belgia dan 70%
miliki. Tidak semua metode konvensional yang diguna-kan
perusahaan di Inggris masih mempercayai untuk meng-
oleh setiap perusahaan sama dan dapat memberikan hasil
gunakan metode yang bersifat konvensional di dalam me-
yang terbaik bagi perusahaan. Hasil dari imple-mentasi
lakukan sistem rekrutmen dan seleksi pada calon kar-yawan.
tersebut dapat berdampak positive apabila peru-sahaan
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Robert
mampu menjalankan sistem tersebut dengan lebih efisien dan
Half pada direksi sumber daya manusia di tahun 2012 (Half,
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peru-sahaan.
2012). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada era
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka
modern seperti saat ini, dengan segala kemudahan teknologi
penelitian ini berfokus untuk melakukan analisa terhadap
yang ada, seharusnya dapat mem-bantu perusahaan untuk
sistem implementasi rekrutmen dan seleksi karyawan secara
menjadi lebih mudah dalam melakukan sistem rekrutmen
konvensional pada PT Bian Niaga Batuan (BNB) Sidoarjo.
dan seleksi karyawan. Akan tetapi, pada kenyataanya hingga
Konvensional di dalam artian ini adalah proses ketika orang
saat ini ternyata masih banyak perusahaan yang lebih
melamar pekerjaan dengan menggunakan aplikasi tradisional
memilih untuk melakukan sistem rekutmen dan seleksi
kertas ataupun resume dan rekrutmen serta seleksi para
hanya dengan menggunakan metode konvensional.
tenaga kerja pada PT BNB masih di-lakukan langsung oleh
Hal tersebut juga dapat dilihat pada penelitian
pimpinan perusahaan, tanpa adanya bagian personalia pada
sebelumnya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
perusahaan tersebut. PT BNB merupakan sebuah perusahaan
yang ada di luar Indonesia. Contohnya, di Amerika,
yang bergerak di bidang manufacture dalam pengelolahan
penelitian telah dilakukan terhadap 151 perusahaan dan
batuan garnet dan marmer menjadi keramik. Di dalam
hasilnya menunjukkan bahwa hanya 21,9% akan mem-
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 40

perusahaan ini terdapat beberapa bagian divisi kerja, yaitu yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan) dan eksternal
bagian pro-duksi, finishing, marketing, administratif, gudang, (dari luar perusahaan) sumber dari dalam perusahaan yaitu
dan pabrik. Khusus pada penelitian ini, hanya akan meneliti memberikan kesempatan tenaga kerja dari dalam perusahaan
sistem rekrutmen dan seleksi pada bagian produksi pada untuk mengisi lowo-ngan kerja (Mathis and Jackson, 2006,
perusahaan ini. p. 237). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
Rumusan Masalah menentukan pilihan atas metode penarikan tenaga kerja,
1. Bagaimana sistem rekrutmen karyawan pada PT Bian yaitu: biaya dan man-faat atas penarikan tenaga kerja, waktu
Niaga Batuan? yang diperlukan untuk mengisi lowongan, dan kuantitas dan
2. Bagaimana sistem seleksi karyawan pada PT Bian Niaga kualitas pena-rikan tenaga kerja (Bangun, 2013, p. 151).
Batuan? Untuk kendala di dalam rekutmen, Siagian (2008)
3. Apa yang menjadi faktor utama bagi PT Bian Niaga mengemukakan ³WHU-dapat tiga macam bentuk terhadap
Batuan di dalam memilih untuk menggunakan metode kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh perusahaan,
konvensional pada sistem rekrutmen karyawan? yaitu: faktor-faktor organisasional, kebiasan pencari tenaga
4. Apa yang menjadi faktor utama bagi PT Bian Niaga kerja yang harus mampu bertindak dan berfikir, dan juga
Batuan di dalam memilih untuk menggunakan metode kondisi eksternal (p. 103).
konvensional pada sistem seleksi karyawan Dalam pengertian lain, proses seleksi tenaga kerja
Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan merupakan proses perusahaan memilih dari sekelompok
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan pelamar, yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik secara yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini.
individu maupun organisasi (Sutrisno, 2009, p. 6). Analisis Proses seleksi tenaga kerja dimulai ketika pelamar datang di
pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tanggung jawab perusahaan, dan berakhir pada saat pengambilan keputusan
dan persyaratan keterampilan yang di-butuhkan dari pekerjaan pengangkatan (Mathis & Jackson, 2006, p. 261). Definisi dari
dan jenis orang yang harus di-pekerjakan untuk pekerjaan seleksi secara konvensional adalah sebuah proses keti-ka
tersebut (Dessler, 2006, p. 116). Analisis pekerjaan terbagi perusahaan masih menggunakan teknik wawancara yang
menjadi dua bagian, yaitu deskripsi pekerjaan dan spesifikasi bersifat secara langsung (tatap muka) kepada calon karya-wan
pekerjaan. Menurut Sunyoto (2012) deskripsi pekerjaan dengan tujuan untuk mendapatkan keyakinan tentang calon
merupakan salah satu tujuan dari analisis pekerjaan yang berisi karyawan yang akan mengisi lowongan pekerjaan di
informasi peng-identifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, perusahaan (Woodman, 2014, para. 1). Tujuan dari proses
kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, seleksi adalah perusahaan mampu memilih tenaga kerja yang
spesifikasi pekerjaan, atau informasi mengenai standar-standar diingkan (Rachmawati, 2007, p. 100). Di dalam selek-si
peker-jaan. Untuk spesifikasi pekerjaan berupa penyusunan terdapat beberapa tahap yang harus dilalalui, yaitu, mene-rima
per-syaratan-persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi suatu lamaran kerja, wawancara pendahuluan, tes psikologi,
pekerjaan seperti pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, pemeriksaan referensi, wawancara seleksi, persetujuan atas-an
sifat-sifat, dan ciri-ciri yang diperlukan bagi keberhasilan langsung, pemeriksaan kesehatan, dan juga induksi atau
pelaksanaan suatu pekerjaan (p. 57). orientasi (Bangun, 2013, p. 161). Rothman dan Cooper (2008)
Setiap perusahaan akan memiliki sistem rekrutmen PHQJHPXNDNDQ ³WHUGDSDW WLJD MHQLV FDUD \DQJ GDSDW GLJXQDNDQ
yang berbeda dengan perusahaan ataupun organisasi lain, oleh perusahaan untuk melakukan sistem seleksi terhadap
dikarenakan setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang calon karyawan, yaitu: Succesive hurdles app-roach (sistem
tidak sama dengan perusahaan lainnya. Rekrutmen meru- seleksi ini mengharuskan setiap calon karya-wan mengikuti
pakan proses mencari, menemukan, dan menarik para prosedur seleksi secara bertahap), Compen-satory approach
pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Rek- (sistem seleksi ini menilai bahwa calon karyawan dapat
rutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan mengikuti semua tes-tes yang diberikan, kemudian dihitung
menarik pelamar yang mampu bekerja dalam suatu nilai rata-ratanya), Combined approach (sistem seleksi ini
perusahaan (Sutrisno, 2009, p. 45). Rekrutmen secara merupakan kombinasi dari Succesive hurdles approach dan
konvensional juga dapat dilihat dari ciri-ciri metode yang Compensatory approach ´ S 'L GDODP VHOHNVL WHUGDSDW
digunakan, yaitu masih menggunakan iklan di surat kabar, empat faktor yang perlu diperha-tikan oleh perusahaan di
job fair, atau kontak secara personal (Beardwell, 2007, p. dalam melakukan sistem seleksi calon karyawan, yaitu:
202). Tahapan di dalam sistem rekrutmen terdiri dari peningkatan biaya, sebagai akibat kesalahan ketika penerimaan
melakukan analisis pekerjaan dan juga perencanaan sum-ber karyawan, motivasi karyawan
daya manusia, kemudian terdapat lowongan pekerjaan yang yang rendah, kualitas pelayanan yang rendah atau menurun
dapat diisi oleh calon tenaga kerja, sebelum melaku-kan yang dirasakan oleh pelanggan, dan juga kurang upaya
penarikan calon tenaga kerja, dilihat kembali deskrip-si dan manajer dalam membimbing bawahannya maupun inisiatif
spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan oleh peru-sahaan untuk kemajuan perusahaan (Rivai, 2013, p. 180). Untuk
terhadap calon tenaga kerja yang diinginkan, me-lakukan NHQGDOD GDODP VHOHNVL 6XQ\RWR PHQJHPXNDNDQ ³WHU-
penarikan calon tenaga kerja yang bisa berasal dari dalam dapat empat faktor-faktor yang menjadi kendala yang harus
dan luar perusahaan ataupun dari pasar tenaga kerja, dan diperhatikan di dalam melakukan sistem seleksi kepada calon
terakhir mendapatkan pelamar yang memenuhi syarat (Rivai, tenaga kerja, yaitu: penawaran tenaga kerja, tantang-an etis,
2013, p. 152). Terdapat dua sumber pena-rikan tenaga kerja
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 41

tantangan organisasional, dan kesamaan kesempatan mengerti mengenai berbagai hal-hal yang ter-kait dengan
memperoleh pekerjaan (p. 109). penelitian (Sugiyono, 2013, p. 122). Pada pene-litian ini, yang
Kerangka Penelitian menjadi narasumber utama adalah Rufus Ernest yang memiliki
jabatan sebagai pemilik PT Bian Niaga Batuan Sidorajo.
Narasumber lainnya yang dipilih, adalah Herriyanto, sebagai
kepala bagian produksi dan tiga orang karyawan bagian
produksi PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo, yaitu Herry S, Dwi,
dan juga Sofyan.
Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data dan data sekunder merupakan sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Pemberian data dapat dilakukan melalui orang lain
ataupun dokumen (Sugiyono, 2013, p. 402). Data primer di
dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan
dengan pemilik perusahaan dan karyawan pada PT Bian Niaga
Batuan Sidoarjo dan data sekunder Data sekunder yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah profil perusahaan,
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan dari PT Bian Niaga Batuan
Sidoarjo.
Gambar 1 Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
Sumber: Bangun, 2013; Rachmawati, 2007; penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara yang
Rivai, 2008; Sunyoto, 2012 bersifat semiterstruktur terhadap narasumber yang sudah di-
tentukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Wawancara yang bersifat semiterstruktur merupakan jenis
II. METODE PENELITIAN wawancara di dalam kategori in dept interview, sehingga
narasumber yang diajak berdiskusi akan merasa lebih nya-
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuali- man, bebas, dan terbuka terhadap jenis pertanyaan yang di-
tatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berikan (Sugiyono, 2013, p. 413). Wawancara dilakukan untuk
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang mengetahui sistem rekrutmen dan seleksi secara kon-vensional
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, yang dilakukan oleh PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo.
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan de-ngan Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu pengujian keabsahan data adalah triangulasi sumber. Tri-
konteks khusus yang alamiah dan dengan me-manfaatkan angulasi sumber adalah metode yang menggunakan lebih dari
berbagai metode alamiah (Moelong, 2005, p. 6). Pada satu sumber untuk memastikan apakah datanya benar atau
penelitian ini akan mendeskripsikan tentang sistem rekrutmen tidak (Putra, 2011, p. 189). Pada penelitian ini, untuk menguji
dan seleksi secara konvensional, faktor-faktor utama pada keabsahan data akan dilakukan wawancara kepada tiga
perusahaan di dalam melakukan rekrutmen dan seleksi secara sumber, yaitu pemilik perusahaan PT Bian Niaga Batuan,
konvensional, dan kendala-kendala yang di-hadapi PT Bian kepala bagian produksi, dan karyawan yang ada di bagian
Niaga Batuan Sidoarjo. produksi sebanyak tiga orang.
Objek penelitian pada metode kualitatif adalah objek Di dalam penelitian ini, teknik analisa data yang
yang bersifat alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang digunakan adalah teknik analisa Miles and Huberman.
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penelitian Aktivitas analisis data yang terdapat pada model Miles and
dan kehadiran peneliti tidak begitu mem-pengaruhi dinamika Huberman adalah reduksi data, penyajian data, dan verify-kasi
pada objek tersebut (Sugiyono, 2013, p. 14). Objek yang data. Reduksi data adalah kegiatan merangkum, me-milih hal-
digunakan di dalam penelitian ini adalah sistem rekrutmen dan hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting,
seleksi tenaga kerja pada PT Bian Niaga Batuan (BNB) mencari tema dan polanya, serta membuang kete-rangan data
Sidoarjo yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang yang tidak diginakan atau diperlukan. Dengan demikian data
manufacture pada proses pengo-lahan batuan marmer dan yang telah direduksi akan memberikan gam-baran yang lebih
granite. Fokus penelitian di-lakukan pada sistem rekrutmen jelas, dan mempermudah penelitian dalam mengumpulkan data
dan seleksi dibagian pro-duksi. selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan (Sugiyono,
Di dalam peneltian ini, penentuan narasumber 2013, p. 431). Di dalam penelitian ini, reduksi data yang
menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah digunakan adalah dengan mencatat dan memilih, serta
teknik penentuan sampel dengan melakukan per-timbangan merangkum data-data yang diperlukan, yaitu berkaitan dengan
tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksud adalah sistem rekrutmen dan seleksi karya-wan PT Bian Niaga Batuan
informan yang dibutuhkan adalah informan yang benar-benar Sidoarjo. Penyajian data yang paling sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 42

Dengan melakukan pe-nyajian data, diharapkan dapat beberapa hal diantaranya, identifikasi pekerjaan, uraian singkat
mempermudah untuk mema-hami apa yang terjadi, tentang pekerjaan, tugas, hingga konteks pekerjaan yang ada
merencanakan kegiatan selanjutnya berdasarkan apa yang telah pada bagian produksi. Untuk informasi mengenai material dan
difahami atau dimengerti (Sugiyono, 2013, p. 434). Pada peralatan yang dibutuh-kan, serta hubungan koordinasi kerja
penelitian ini, penyajian data merupakan hasil dari reduksi data dengan bagian lain masih belum dijelaskan secara tertulis pada
berupa tulisan dan akan disajikan dalam bentuk teks yang dokumen yang dimiliki oleh perusahaan. SOP atau dokumen
bersifat naratif, sehingga mudah dipahami di dalam proses keterangan terkait deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh
penelitian ini. Penarikan kesimpulan dikemukakan dengan cara perusahaan memberikan penjelasan bahwa tugas utama dari
menyim-pulkan dari data yang telah disajikan dan didukung kepala bagian produksi adalah bekerja sama dengan bagian
oleh data-data yang valid. pema-saran dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi,
melakukan koordinasi dan mengawasi serta memberikan
pengarahan kerja kepada anggota bagian produksi untuk
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN menjamin terlaksananya kesinambungan dan ketetaturan
Analisis Pekerjaan dalam proses produksi. Analisis deskripsi pekerjaan hanya
Analisis pekerjaan di dalam PT Bian Niaga Batuan dilakukan pemilik dengan berkoordinasi dengan kepala ba-
Sidoarjo masih dilakukan langsung oleh pemilik perusa-haan gian produksi di dalam proses pencarian calon tenaga kerja.
dengan cara campuran, yang terdiri dari observasi Berdasarkan dari hasil wawancara, hubungan koordinasi kerja
(pengamatan) dan wawancara langsung. Observasi yang di- antara karyawan bagian produksi dengan bagian-bagian
lakukan bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai lainnya dalam perusahaan adalah dengan bagian marketing
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan di bagian produksi. kaitannya dengan informasi jenis produk yang diinginkan
Observasi mengenai deskripsi dan spesifikasi pekerjaan di- pelanggan, bagian finishing kaitannya dengan koordinasi
lakukan dengan mengamati jenis pekerjaan apa saja yang mengenai pengecekan dan penyempurnaan ba-rang, bagian
dibutuhkan oleh lapangan kerja dalam melakukan proses bagian pabrik berkaitan dengan kondisi ling-kungan pabrik,
produksi, mengamati dan melihat kebutuhan sumber daya dan bagian gudang kaitannya dengan pe-nyimpanan hasil
manusia yang seperti apa yang cocok untuk pekerjaan di barang yang telah selesai di produksi.
bagian produksi ini dan juga dokumen-dokumen terkait Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpul-kan
dengan produksi, dan wawancara yang dilakukan bersifat tidak bahwa pada bagian produksi di PT Bian Niaga Batuan
terstruktur. Wawancara mengenai deskripsi pekerjaan Sidoarjo sudah memiliki informasi secara tertulis mengenai
dilakukan dengan cara berdiskusi dengan kepala bagian deskripsi pekerjaan, catatan mengenai identifikasi pekerja-an,
produksi dan beberapa orang karyawan bagian produksi, yang uraian singkat tentang pekerjaan, tugas-tugas yang di-
berkaitan dengan tugas dan kebutuhan jenis pekerjaan laksanakan, tanggung jawab, wewenang, dan konteks pe-
berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Rufus kerjaan. Informasi mengenai material, peralatan dan hubu-
Ernest. Untuk memperoleh informasi mengenai spesfikasi ngan koordinasi perlu untuk ditambahkan di dalam infor-masi
pekerjaan, pemilik perusahaan hanya melakukan wawan-cara deskripsi pekerjaan. Informasi tersebut sangat berguna untuk
dengan kepala bagian produksi. Wawancara ini di-lakukan memperlancar proses pekerjaan sehingga akan mem-buat
untuk menentukan kriteria-kriteria calon karyawan yang pekerjaan semakin jelas dan efeisien.
dibutuhkan oleh perusahaan agar hasil observasi yang Spesifikasi Pekerjaan
dilakukan oleh pemilik perusahaan sesuai dengan keinginan Menurut Sunyoto (2012), spesifikasi pekerjaan
kepala bagian produksi. Berdasarkan dari hasil observasi dan berupa penyusuan persyaratan-persyaratan tertentu bagi suatu
wawancara yang dilakukan oleh Rufus Ernest, maka dapat pekerjaan seperti pengetahuan, keterampilan, ketang-kasan,
memperoleh informasi untuk membuat analisis peker-jaan, sifat-sifat, dan ciri-ciri yang diperlukan bagi keber-hasilan
yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu deskripsi dan pelaksanaan suatu pekerjaan. Dari hasil wawancara tersebut,
spesifikasi pekerjaan. para narasumber mengatakan bahwa kriteria calon karyawan
Deskripsi Pekerjaan yang dibutuhkan pada bagian produksi adalah berjenis kelamin
Urutan dari deskripsi pekerjaan memuat beberapa laki-laki, pendidikan minimal SMA, usia maksimal 40 tahun,
bagian yang mencakup tentang identifikasi pekerjaan, urai-an bisa bekerja di dalam tim, mampu ber-kerja keras, dan disiplin.
singkat tentang pekerjaan, tugas-tugas yang dilaksa-nakan, Hasil dari wawancara mengenai spesfikasi karyawan tersebut
tanggung jawab, wewenang pekerjaan, konteks pe-kerjaan, dan juga didukung dengan infor-masi yang berada pada dokumen
juga hubungan dengan bagian bagian lain, ser-ta bahan dan spesifikasi karyawan yang dimiliki oleh perusahaan.
peralatan yang dibutuhkan di dalam suatu pekerjaan (Bangun, Berdasarkan dari dokumen yang dimiliki oleh perusahaan
2013). Hal senada juga disampaikan oleh Rivai (2013), bahwa mengenai spesifikasi pekerjaan karyawan pada bagian
di dalam deskripsi pekerjaan penting untuk memberikan produksi, hasil analisis mengenai spesifikasi pekerjaan
informasi mengenai identifikasi pekerjaan, ringkasan karyawan bagian produksi di PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo
mengenai penggunaan pekerjaan be-serta output yang diketahui memiliki spesifikasi yaitu: laki-laki, usia 18 hingga
diharapkan oleh perusahaan, peralatan, lingkungan kerja, dan 40 tahun, tingkat pendidikan mini-mal SMA, pengalaman
juga aktivitas kerja. Berdasarkan hal tersebut dilihat dari bekerja di perusahaan lain minimal selama 1 tahun, tidak
dokumen yang dimiliki oleh perusaha-an, informasi mengenai sedang bekerja atau terikat kontrak di perusahaan lain, jujur
deskripsi pekerjaan pada perusaha-an telah mencakup dan memiliki kemauan untuk bekerja keras, memiliki
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 43

komunikasi yang baik, dan bisa bekerja sama dalam tim, serta masuk sangat minim, sehingga perusahaan juga
diutamakan calon karyawan yang sudah memiliki pengalaman meminta bantuan karyawan agar menginfo-rmasikan
di perusahaan yang sama. Selain itu tingkat pendidikan, lowongan pekerjaan dari mulut ke mulut ke-pada
perusahaan juga memiliki penilaian khusus terhadap mata NHUDEDW DWDX NHOXDUJD ´
pelajaran tertentu yaitu matematika, dengan alasan apabila Hal ini juga dikuatkan dengan informasi dari para karyawan
karyawan yang memi-liki kepandaian dalam mata pelajaran bagian produksi yang menjelaskan bahwa berdasarkan
matematika, tentunya kemampuan logikanya pasti baik. pengalaman yang mereka miliki, informasi lowongan pe-
Berdasarkan dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa kerjaan yang mereka dapatkan berasal dari saudara atau
spesifikasi pekerjaan karyawan bagian produksi di PT Bian kerabat yang sedang bekerja di PT Bian Niaga Batuan
Niaga Batuan Sido-arjo sudah bisa dikatakan cukup baik, Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat di-lihat
dikarenakan hampir semua unsur di dalam teori mengenai bahwa perusahaan hanya menggunakan satu metode saja yang
spesifikasi pekerjaan telah dimiliki oleh perusahaan, yaitu ada di dalam teori Mathis dan Jackson (2006) dan juga dengan
meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan juga ciri-ciri hasil penelitian sebelumnya, yaitu cara internal yang berasal
calon karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. dari referensi para karyawan. Penarikan calon karyawan yang
Sistem Rekrutmen Karyawan Pada PT Bian Niaga Batuan berasal dari rekomendasi dari karyawan yang telah bekerja
Sidoarjo merupakan sesuatu yang legal dan baik, serta boleh untuk
Sistem rekrutmen pada perusahaan ini masih di- dilakukan oleh perusahaan, tetapi penggunaan cara ini harus
lakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan dibantu oleh lebih berhati-hati dikarenakan masalah utamanya adalah
kepala bagian produksi tanpa adanya bagian atau divisi human kecendrungan diskriminasi (Rivai, 2012).
resource management. Sebelum melakukan sistem rekrutmen, Cara PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo dalam
perusahaan terlebih dahulu melakukan analisis pekerjaan, yang melakukan penarikan calon karyawan, masih dapat dikata-kan
terdiri dari spesifikasi dan deskripsi peker-jaan, untuk bahwa rekrutmen tersebut dilakukan secara konven-sional
mendapatkan informasi guna mendukung sistem rekrutmen karena masih menggunakan media kertas (belum
tersebut. Menurut teori Mathis and Jackson (20-06) penarikan menggunakan media online) dan juga melakukan penarikan
calon karyawan pada perusahaan dapat di-lakukan dengan dua calon karyawan berdasarkan kontak secara personal. Hal
cara, yaitu eksternal dan internal. Cara eksternal dapat melalui tersebut sesXDL GHQJDQ WHRUL GDUL :RRGPDQ ³rekrut-
perguruan tinggi, sekolah, agen tenaga kerja, ataupun melalui men secara konvensional adalah sebuah proses ketika orang
sumber media. Untuk cara internal sendiri dapat dilakukan melamar sebuah pekerjaan yang masih menggunakan kertas
melalui job posting, re-ferensi dari karyawan, merekrut ulang sebagai media surat lamaran kerja, dibandingkan dengan orang
mantan karyawan ataupun melalui transfer posisi. Hasil dari yang sudah menerapkan media online untuk mengi-rim surat
penelitian se-belumnya, juga menyatakan bahwa cara ODPDUDQ NHUMDQ\D´ SDUD GDQ MXJD VHVXDL GHQJDQ WHRUL GDUL
melakukan pe-narikan calon karyawan dapat dilakukan dengan %HDUGZHOO \DQJ PHQJDWDNDQ EDKZD ³UHNUXWPHQ VHFDUD
dua cara, yaitu menggunakan cara internal, yang terdiri dari konvensional juga dapat dilihat dari ciri-ciri metode yang
referensi para karyawan kepada kerabat ataupun keluarganya digunakan, yaitu masih meng-gunakan iklan di surat kabar, job
yang ingin mencari pekerjaan dan juga pengambilan karyawan fair, DWDX NRQWDN VHFDUD SHUVRQDO´ S
yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, biasanya Setelah menentukan deskripsi, spesifikasi pekerja-an
melalui job posting ataupun dengan transfer. Cara eksternal dan juga cara untuk melakukan penarikan calon karya-wan,
yang dilakukan dalam melakukan penarikan calon karya-wan perusahaan membuat tahapan-tahapan mengenai bagaimana
bisa didapatkan melalui sumber dari media dan juga penarikan cara menjalankan sistem rekrutmen tersebut. Se-lama ini tidak
melalui universitas atau perguruan tinggi yang ternama ada SOP (standard operation procedure) tertulis secara baku
(Ratnasari 2013; Firkola 2011; Chen 2006). Senada dengan di dalam sistem rekrutmen, terutama pada tahapan rekrutmen.
teori dari Mathis and Jackson dan juga penelitian sebelumnya, Menurut teori dari Rivai (2013) tahapan rekrutmen dimulai
Rufus Ernest dan Herriyanto mengatakan pen-dapat dengan dengan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya
bunyi yang sama. Sebagai pemilik perusaha-an, Rufus Erenst manusia, lowongan pekerjaan, verifikasi deskripsi dan
memahami bagaimana cara perusahaan melakukan penarikan spesifikasi pekerjaan yang dibutuh-kan perusahaan, melakukan
calon karyawan. penarikan calon tenaga kerja, dan mendapatkan pelamar yang
³&DUD PHODNXNDQ UHNUXWPHQ NDU\DZDQ \DQJ GL- memenuhi syarat. Hal ter-sebut juga didukung oleh hasil
gunakan adalah menggunakan iklan di surat ka-bar, penelitian sebelumnya, bah-wa dibutuhkan analisis pekerjaan
walaupun dari iklan tersebut surat lamaran yang (deskripsi dan spesifi-kasi pekerjaan) dan juga perencanaan
masuk sangat minim, sehingga perusahaan juga sumber daya manusia sebelum melakukan rekrutmen pada
meminta bantuan karyawan agar menginfor-masikan calon karyawan atau tenaga kerja (Ratnasari 2013; Nurhuda,
lowongan pekerjaan dari mulut ke mulut kepada Hamid, dan Riza 2014). Berdasarkan dari hasil analisis yang
NHUDEDW DWDX NHOXDUJD ´ dilakukan, Rufus Ernest dan Herriyanto memberikan informasi
Sementara itu Herriyanto sebagai kepala bagian produksi bahwa tahapan rekrutmen di dalam perusahaan biasanya
mengungkapkan bahwa: adalah menyiapkan informasi mengenai deskripsi dan
³&DUD PHODNXNDQ UHNUXWPHQ NDU\DZDQ \DQJ spesifikasi pekerjaan, menentukan cara di dalam melakukan
digunakan adalah menggunakan iklan di surat kabar, penarikan calon karyawannya, melakukan rekrutmen, dan
walaupun dari iklan tersebut surat lamaran yang akhirnya mendapatkan calon pelamar pekerjaan. Berdasarkan
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 44

infor-masi tersebut dapat dilihat bahwa tahapan dalam sistem di-sampaikan oleh Siagian (2008), tetapi untuk kendala yang
rek-rutmen karyawan di PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo masih berasal dari eksternal tidak dialami oleh perusahaan. Analisis
belum memiliki proses perencanaan sumber daya manusia di terhadap kendala yang berasal dari faktor organisasional
dalam melakukan rekrutmen pada perusahaan. Hal ini tentunya sendiri biasanya berasal dari informasi tentang tentang
tidak sesuai dengan teori dan hasil penemuan se-belumnya perhitung-an gaji atau upah, dikarenakan kebijakan tentang
bahwa di dalam rekrutmen harus ada perencaana sumber daya upah atau gaji pada setiap perusahaan tentunya memiliki
manusia. Dengan memiliki perencanaan sum-ber daya perhitungan yang berbeda dengan peru-sahaan lainnya,
manusia, diharapkan rekrutmen karyawan di peru-sahaan ini sehingga terkadang karyawan yang baru masuk biasanya
bisa lebih dapat berjalan lebih efektif, efisien, terstruktur, dan meminta gaji minimal sama besarnya dengan perusahaan
terencana. Hal ini sesuai dengan teori dari Mondy (2008) yang sebelumnya apabila gaji yang ditawar-kan oleh perusahaan
menjelaskan bahwa perencanaan sum-ber daya manusia lebih rendah. Kendala dari kebiasan pencari tenaga kerja
merupakan proses sistematis pencocokan pasokan internal dan sendiri yaitu berupa keterlambatan dalam penyerahan surat
eksternal manusia dengan antisipasi lowongan pekerjaan lamaran yang diakibatkan kurang-nya informasi yang
dalam organisasi selama periode waktu tertentu dan juga didapatkan oleh calon pelamar menge-nai segala hal tentang
didukung oleh teori dari Simamora (2014) bahwa perencanaan rekrutmen pada perusahaan.
sumber daya manusia mampu mem-bantu perusahaan untuk Berdasarkan dari hasil analisis sistem rekrutmen
bisa lebih efektif di dalam men-capai tujuannya. calon karyawan pada PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo, dapat
Menurut Siagian (2008) dalam rekrutmen terdapat dilihat bahwa sistem rekrutmenya masih perlu dikembang-kan
tiga macam kendala-kendala yang biasanya dihadapi oleh lagi dengan menambahkan beberapa bagian pada cara
perusahaan, yaitu kendala yang berasal dari kondisi ekster-nal, melakukan penarikan calon karyawannya, yaitu melalui ca-ra
faktor-faktor internal pada perusahaan, dan juga ke-biasaan internal ataupun eksternal lainnya, untuk menghindari
para pencari kerja. Dari sisi kendala yang dialami selama terjadinya ketidakadilan di dalam melakukan rekrutmen yang
rekrutmen dianggap valid dikarenakan adanya ke-samaan berasal dari referensi karyawan. Untuk tahapan dalam sistem
jawaban yang diberikan oleh kelima narasumber yang rekrutmen perusahaan, perlu ditambahkan atau di-adakan
mengatakan bahwa kendala yang dialami berasal dari faktor tahap perencanaan sumber daya manusia. Dengan memiliki
internal mengenai perhitungan gaji dan juga kebiasa-an para perencanaan sumber daya manusia, diharapkan rekrutmen
pencari kerja yang melakukan keterlambatan pada saat karyawan di perusahaan ini bisa lebih dapat ber-jalan lebih
pengumpulan berkas lamaran. Rufus Ernest mengata-kan efektif, efisien, terstruktur, dan terencana, sehingga kendala-
bahwa kendala yang ada di dalam sistem rekrut-men dapat teratasi
³.HQGDOD XWDPDQ\D LWX EHUDVDO GDUL SHQJJXQDDQ dengan baik.
metode penarikan calon karyawan yang bersifat in- Faktor Utama Rekrutmen Secara Konvensional Pada PT
ternal, yaitu referensi dari para karyawan yang di- Bian Niaga Batuan Sidoarjo
karenakan rekrutmen tersebut sering melebihi ba-tas Menurut Bangun (2013), terdapat tiga faktor-faktor
waktu yaitu satu minggu dan juga besaran gaji yang yang perlu diperhatikan dalam rekrutmen, yaitu wak-tu,
diajukan oleh calon karyawan baru. Hal tersebut kuantitas dan kualitas calon pelamar, dan juga biaya ser-ta
disebabkan oleh keterlambatan dari pe-nyerahan surat manfaat penarikan tenaga kerja. Berdasarkan hasil wa-wancara
lamaran yang masuk dan juga eks-pektasi calon mengenai faktor utama dalam melakukan rekrut-men secara
karyawan baru yang ingin men-dapatkan gaji yang konvensional, Rufus Ernest mengatakan bahwa:
sama besarnya dengan karya-wan yang sudah bekerja ³)aktor yang paling dipertimbangkan dalam me-
lama. Keterlambatan atau-pun permasalahan gaji lakukan rekrutmen adalah waktu. Dengan order dari
tersebut terjadi akibat ku-rangnya informasi yang di pelanggan yang ada batasan waktu, tentunya sistem
dapatkan oleh calon karyawan dari kerabat atau rekrutmen karyawan harus dilakukan secara cepat.
keluarga yang mem-berikan informasi mengenai Selain itu tentunya kualitas dari calon karya-wan
pekerjaan diperusaha-DQ LQL ´ tersebut juga perlu diperhatikan. Hal itu di-karenakan,
Pandangan dari Rufus Ernest, juga diperkuat dari pernyata-an saya ingin agar sistem rekrutmen yang langsung
Herrityanto sebagai kepala bagian produksi mengenai kendala dilakukan dan dibawah pengawasan saya bisa
dalam sistem rekrutmen, bahwa: dilakukan secara cepat, tetapi juga mendapat-kan
³<Dng menjadi kendala adalah waktu rekrutmen-nya calon karyawan yang berkualitas. Rekrutmen yang
kadang tidak sesuai dengan keinginan perusa-haan, cepat juga bertujuan untuk mendapatkan kar-yawan
padahal dibutuhkannya cepat dan terkadang harapan yang sesuai kebutuhan, agar order dari pela-nggan
upah yang diinginkan oleh calon karya-wan juga tidak yang masuk bisa diselesaikan secara cepat dan tepat,
sesuai dengan keinginan perusaha-DQ ´ karena sebagian besar pelanggan kami berasal dari
Hasil wawancara dengan para karyawan bagian proyek-proyek besar, seperti pem-bangunan
produksi juga membenarkan hal tersebut, bahwa kendala yang perumahan dan hotel, sehingga kami tidak ingin
sering terjadi adalah yang terutama mengenai waktu dan juga PHQJHFHZDNDQ SHODQJJDQ ´
besaran gaji yang diinginkan oleh calon karyawan baru. Hal tersebut juga didukung dari pernyataan Herriyanto yang
Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilihat bahwa mengatakan bahwa:
kendala yang terjadi pada perusahaan sesuai dengan teori yang
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 45

³)aktor yang dipertimbangkan perusahaan adalah perusahaan membuat keputusan dalam peneri-maan calon
waktu, supaya rekrutmen dapat dilakukan dengan karyawan tersebut. Berdasarkan dari hasil wa-wancara, Rufus
cepat, dan proses produksi dapat berjalan dengan mengatakan bahwa tahapan-tahapan di dalam melakukan
lancar. Selain itu, diharapkan perusahaan men- sistem seleksi adalah:
dapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. ³3HUWDPD \DQJ SDVWL NDPL KDUXV WHULPD EHUNDV
Apabila rekrutmen langsung dilakukan oleh atas-an, lamaran, yang terdiri dari CV, fotocopy ijazah ter-
pasti sistem rekrutmen tersebut akan berjalan dengan akhir, fotocopy KTP, foto 3x4, dan juga surat
cepat dan juga kualitas dengan yang di-harapkan keterangan kelakuan baik dari pihak kepolisian.
sesuai dengan keinginan perusahaan. Hal tersebut Tahap selanjutnya adalah wawancara dengan saya
dikarenakan, perusahaan berusaha untuk tetap dan kepala bagian produksi. Hal-hal yang ditanya-kan
menjaga kualitas dari produk serta jasa yang biasanya menyangkut hal-hal yang bersifat sederhana,
ditawarkan, didukung oleh kualitas sumber daya misalnya tentang kenapa ingin bekerja disini, sudah
PDQXVLD \DQJ PHPDGDL ´ pernah bekerja dalam bidang ini atau tidak
Pernyataan dari kedua narasumber di atas juga diperkuat dari sebelumnya, apakah siap menerima gaji seki-an, dan
penjelasan para karyawan bagian produksi mengenai informasi apakah bisa bekerja langsung dengan masa percobaan
tersebut, bahwa karyawan menilai perusahaan menginginkan tiga bulan. Kami kemudian memeriksa referensi dari
karyawan baru yang cepat bisa masuk kerja, bukan karyawan dokumen atau cv yang mereka beri-kan, dan kalau
yang masih butuh waktu karena masih terikat dengan semua tahapan bisa dilalui dengan baik, biasanya
perusahaan lain dan juga karyawan yang memiliki kemampuan ODQJVXQJ GLWHULPD NHUMD ´
di dalam melakukan pekerjaan. Ber-dasarkan hasil analisis di Pernyataan dari Rufus Ernest, juga diperkuat oleh pernyata-an
atas dapat dilihat bahwa faktor rekrutmen yang ada di dari Herriyanto yang mengatakan bahwa:
perusahaan sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Bangun ³3URVHVQ\D FXNXS PXGDK GDODP PHQMDODQL WDKDSDQ
(2013), tetapi untuk faktor biaya dan manfaat tenaga kerja seleksi diperusahaan ini, yaitu perusahaan me-nerima
bukan menjadi faktor utama bagi perusahaan dalam melakukan berkas lamaran pekerjaan yang terdiri dari fotocopy
rekrutmen. Analisis terhadap faktor waktu dan kualitas calon ijazah, cv, fotocopy KTP, foto 3X4 seba-nyak 2
karyawan yang menjadi faktor utama perusahaan di dalam lembar, dan juga surat keterangan baik dari pihak
melakukan rekrutmen secara konvensional adalah agar kepolisian, setelah itu melakukan wawan-cara dengan
perusahaan mampu me-ngerjakan pekerjaan dengan cepat dan atasan dan saya, lalu memeriksa refe-rensi dari
tepat waktu dengan didukung oleh ketersediaan dari jumlah dokumen yang diberikan oleh calon pe-lamar, lalu
para karyawan dan juga kualitas sumber daya manusia yang biasanya langsung diterima kerja apa-bila tahapan
tentunya sesuai dengan keiingan perusahaan, sehingga hal GHPL WDKDSDQ GDSDW GLODNXNDQ GHQJDQ ODQFDU ´
tersebut yang membuat pemilik perusahaan ikut turun tangan Keterangan kedua narasumber di atas juga di-dukung
langsung di dalam melakukan sistem rekrutmen pada oleh para karyawan di PT Bian Niaga Batuan Sido-arjo.
perusahaan ini. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang Keterangan tersebut berdasarkan dari pengalaman yang
penting dalam rekrutmen agar order dari pelanggan bisa mereka lalui ketika mengikuti sistem seleksi pada pe-rusahaan
diselesai-kan secara cepat dan berkualitas, yang sesuai dengan ini. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada tahapan
visi dan misi dari perusahaan. Untuk faktor biaya dan manfaat terhadap tes kesehatan, psikologi, ataupun ke-mampuan yang
tenaga kerja bukan menjadi faktor utama bagi perusahaan, diberikan oleh perusahaan kepada calon karyawannya.
melainkan hanya sebagai faktor pendukung saja, karena Perusahaan tidak menggunakan tahapan tes di dalam sistem
perusahaan lebih menekankan pada kecepatan waktu di da-lam seleksi ini, dikarenakan sistem seleksi ini langsung dilakukan
melakukan rekrutmen serta kualitas calon karyawan yang oleh pemilik perusahaan, sehingga pe-milik merasa wawancara
didapatkan. dan juga seleksi dokumen yang diberikan sudah cukup untuk
Sistem Seleksi Karyawan Pada PT Bian Niaga Batuan melakukan sistem seleksi dan perusahaan juga memberikan
Sidoarjo masa percobaan selama tiga bulan kepada calon karyawan
Sistem seleksi karyawan di PT Bian Niaga Batuan yang telah diterima untuk melihat potensi kerja langsung yang
Sidoarjo masih dilakukan langsung oleh pemilik perusaha-an mereka miliki. Ber-dasarkan hal tersebut, tahapan seleksi yang
dengan dibantu oleh kepala bagian produksi. Menurut Bangun ada pada peru-sahaan bisa dikatakan belum sesuai dengan teori
(2013) Setiap perusahaan memiliki perbedaan di dalam yang ada, karena di dalam teori menyebutkan bahwa secara
menentukan langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan umum prosedur yang digunakan oleh perusahan dalam tahapan
sistem seleksi. Tidak ada standar yang baku dalam seleksi nya adalah menggunakan berbagai macam tes, baik itu
menentukan langkah-langakah dalam seleksi, tetapi secara tes kesehatan ataupun tes psikologi, serta tes bakat minat
umum dapat ditentukan melalui penerimaan surat lamaran, karyawan. Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan,
wawancara pendahuluan, tes psikologi, pemeriksaan refe-rensi, dapat dilihat bahwa sistem seleksi karyawan pada PT Bian
wawancara seleksi, persetujuan atasan, pemeriksaan kesehatan, Niaga Batuan Sidoarjo dapat dikembangkan lagi dengan
dan orientasi. Dalam melakukan sistem seleksi terhadap calon memberikan berbagai macam tes di dalam tahapan sistem
pelamar pekerjaan yang sudah masuk pada tahap sistem seleksinya. Untuk meningkatkan efektifitasnya, sistem se-leksi
rekrutmen, hal-hal yang mendapatkan perhati-an khusus dari karyawan bagian produksi di PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo
perusahaan adalah tahapan awal seleksi hingga cara perlu ditambahkan tes kesehatan. Perusahaan tidak perlu
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 46

melakukan tes kesehatan sendiri, akan tetapi dengan ciri-ciri bahwa penentuan diterima tidaknya calon karyawan
menambahkan persyaratan di lamaran pekerjaan berupa su-rat masih ditentu-kan dengan kriteria tingkat pendidikan, usia,
keterangan sehat dari puskesmas atau klinik kesehatan, serta pengalaman kerja, karakter, pengetahuan dan wawasan, serta
surat keterangan tidak buta warna. Tes psikologi juga kesan per-sonal. Berbeda dengan seleksi karyawan secara
dilakukan dengan cara penilaian secara langsung melalui modern yang sudah menggunakan pendekatan psikologis
wawancara oleh kepala bagian produksi dan pemilik peru- karyawan (Traditional and modern methods of personnel
sahaan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, selection, 2012, para.1).
yang dinilai masih belum memerlukan bantuan lembaga Menurut Sunyoto (2012) di dalam sistem seleksi
lainnya untuk membantu tes psikologi. terdapat empat faktor penyebab terjadinya kendala, yaitu
Menurut Rothmann dan Copper (2008), dalam penawaran tenaga kerja, tantangan etis, tantangan organisa-
kegiatan seleksi, terdapat tiga jenis sistem seleksi, yaitu sional, dan kesamaan kesempatan memperoleh pekerjaan.
successive hurdles approach yang memiliki arti bahwa sistem Informasi mengenai kendala yang terjadi di dalam sistem
seleksi yang berdasarkan urutan testing, compen-satory seleksi berdasarkan hasil wawancara dengan kelima nara-
approach yang memiliki arti bahwa sistem seleksi berdasarkan sumber dianggap valid dikarenakan konsistensi jawaban yang
dengan menghitung rata-rata nilai tes pelamar, dan combined diberikan oleh para narasumber. Rufus Ernest dan Heriyanto
approach yang merupakan gabungan dari kedua jenis sistem menyatakan bahwa selama sistem seleksi ber-langsung, tidak
seleksi tersebut. Sistem seleksi di PT Bian Niaga Batuan ada kendala-kendala yang besar dan meng-ganggu sistem
Sidoarjo masih dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan seleksi. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara
dan tidak ada kerja sama dengan lem-baga lainnya. yang dilakukan dengan para karyawan bagian produksi, bahwa
Kelengkapan dokumen ataupun berkas yang yang dibutuhkan selama menjalani sistem seleksi tidak ada kendala yang berarti
pada saat melamar pekerjaan pada peru-sahaan ini berupa dan dapat dijalankan dengan baik serta lancar. Dapat dilihat
Curiculum Vitae (CV), fotocopy ijazah pendidikan terakhir bahwa kendala yang terjadi pada perusahaan tidak sesuai
(minimal SMA), fotocopy KTP, dua lembar foto terbaru yang dengan teori yang disampai-kan oleh Sunyoto (2012).
berukuran 3X4, dan juga surat keterangan kelakuan baik dari Perusahaan dan karyawan merasa tidak pernah mengalami
pihak kepolisian. Ber-dasarkan hal tersebut dapat dilihat kendala di dalam sistem seleksinya dikarenakan sistem seleksi
bahwa perusahaan cen-derung menggunakan jenis sistem di perusahaan ini masih bersifat sederharna dan juga masih
seleksi pada perusahaan sesuai dengan teori dari Rothmann dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan.
dan Copper (2008), yaitu successive hurdles approach. Hal Berdasarkan analisis sistem seleksi calon karya-wan
tersebut dapat di-lihat bahwa di dalam melakukan sistem pada PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo, yang terdiri dari
seleksi perusahaan tidak menggunakan berbagai macam tes, tahapan, jenis sistem seleksi, serta kendalanya dapat dilihat
sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan jenis bahwa sistem seleksinya sudah cukup bagus, tetapi bisa un-tuk
sistem seleksi compensatory approach dan combined dikembangkan lagi dengan cara menambahkan tes kese-hatan
approach, karena kedua jenis sistem seleksi tersebut ataupun diberikan tes tentang kemampuan dasar bagi calon
membutuhkan nilai rata-rata dari setiap tes seleksi. Setiap karyawan. Perusahaan tidak perlu melakukan tes ke-sehatan
calon karyawan yang ingin melamar pekerjaan pada PT Bian sendiri, akan tetapi dengan menambahkan persya-ratan di surat
Niaga Batuan Sido-arjo, harus bisa melewati tahapan-tahapan lamaran pekerjaan berupa surat keterangan se-hat dari
dalam sistem seleksi di atas, yaitu kelengkapan dokumen puskesmas atau klinik kesehatan. Hal tersebut un-tuk melihat
administratif-nya, wawancara dengan pemilik dan kepala dan mengukur apakah calon karyawan yang ada sesuai dengan
bagian pro-duksi, dan juga pemeriksaan referensi yang lowongan pekerjaan yang dibutuhkan. Pilih-an untuk
diberikan, agar bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, dan menambah persyaratan di dalam sistem seleksinya bersifat
kemudian di-nyatakan diterima oleh perusahaan ini apabila opsional mengingat selama menjalakan sistem se-leksinya,
berhasil melalui tahapan demi tahapan tersebut. perusahaan masih belum mengalami kendala apa-pun.
Sistem seleksi dalam melakukan penarikan calon Faktor Utama Seleksi Secara Konvensional Pada PT Bian
karyawan yang dilakukan oleh PT Bian Niaga Batuan Sido- Niaga Batuan Sidoarjo
arjo, masih dapat dikatakan bahwa sistem seleksi tersebut Menurut teori dari Rivai (2013) terdapat empat
dilakukan secara konvensional. Hal itu dapat dilihat dari teknik macam faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan di
wawancara secara langsung tatap muka yang di-lakukan oleh dalam melakukan seleksi kepada calon karyawannya, yaitu
pemilik perusahaan dan kepala bagian pro-duksi di dalam peningkatan biaya, motivasi karyawan yang rendah, pening-
melakukan wawancara dan juga sistem se-leksinya masih katan kualitas, serta kurang upaya manajer atau supervisor
dengan menggunakan dokumen dan wawan-cara langsung, dalam membimbing bawahannya. Berdasarkan dari hasil
tanpa menggunakan berbagai macam tes seleksi. Hal tersebut wawancara mengenai faktor seleksi secara konvensional Rufus
sesuai dengan teori dari Woodman (2014) yang mengatakan Ernest mengatakan bahwa faktor yang paling diper-
EDKZD ³seleksi secara konven-sional adalah sebuah proses timbangkan dalam melakukan sistem seleksi, yaitu:
ketika perusahaan masih meng-gunakan teknik wawancara ³8QWXN PHPDVWLNDQ ODQJVXQJ EDKZD SHUusahaan
secara langsung (tatap muka) kepada calon karyawan dengan mendapatkan calon karyawan yang memiliki ke-
tujuan untuk mendapatkan keyakinan tentang calon karyawan mampuan dan minat di dalam bekerja, selain itu juga
yang akan mengisi lo-ZRQJDQ SHNHUMDDQ GL SHUXVDKDDQ´ SDUD ingin memastikan apakah mereka juga sudah
1) dan juga seleksi karyawan secara konvensional memberikan memenuhi kualifikasi yang ditetapkan dan juga
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 47

apakah mereka lolos atau berhasil pada saat masa- karyawan dan faktor kehadiran manajer atau supervisor dalam
masa percobaan. Faktor tersebut menjadi penting, membimbing bawahannya bukan menjadi faktor utama bagi
karena ingin memastikan tidak terjadinya kesala-han perusahaan da-lam melakukan seleksi. Analisis terhadap faktor
di dalam melihat kemampuan dan minat kerja peningkatan biaya dan kua-litas menjadi faktor utama
karyawan tersebut. Kalo sampai dapat karyawan yang perusahaan di dalam melakukan seleksi secara konvensional.
tidak bekerja sungguh-sungguh, hasil produk-si yang Hal tersebut, dikarenakan pe-milik perusahaan ingin
karyawan hasilkan bisa-bisa tidak sesuai dengan memastikan langsung bahwa calon karyawan yang berada
harapan pelanggan dan itu pasti akan me-nimbulkan pada tahap seleksi merupakan calon karyawan yang telah
biaya yang tidak terduga. Baik biaya yang bisa memenuhi spesifikasi yang telah di-tetapkan oleh perusahaan,
dihitung dengan jumlah ataupun tidak, contohnya saja agar mampu mengikuti masa per-cobaan yang diberikan, agar
nama baik, karena prinsip peru-sahaan kami kepuasan perusahaan tidak salah me-milih dan menentukan dalam
pelanggan adalah yang ter-SHQWLQJ ´ mendapatkan calon karyawan, sehingga tidak akan
Pernyataan dari Rufus Ernest menunjukan bahwa menimbulkan biaya yang tidak ter-duga akibat dari kesalahan
faktor utama dalam melakukan sistem seleksi yang dilaku-kan dan ketidakmampuan karyawan di dalam melakukan pekerjaan
secara konvensional adalah faktor peningkatan biaya. Hal ini dan juga bisa mengurangi tingkat kepuasan dari para
dilakukan untuk memastikan tidak terjadinya peni-ngkatan konsumen terhadap kualitas dari hasil produksi yang
biaya akibat kesalahan di dalam melakukan peneri-maan calon dihasilkan oleh para karyawan.
karyawan.
Faktor kedua adalah peningkatan kualitas. Hal ini V. KESIMPULAN/RINGKASAN
dilakukan perusahaan untuk menghindari hasil pelayanan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4
produksi yang rendah atau menurun yang dirasakan oleh
maka kesimpulan di dalam penelitian ini adalah:
pelanggan. Dalam melakukan sistem seleksi ini, pemilik
a. Sistem rekrutmen karyawan pada PT Bian Niaga Batuan
perusahaan merasa perlu mengambil bagian untuk meng-
masih dilakukan langsung oleh pemilik dan di-bantu
hindari penerimaan calon karyawan yang tidak sesuai de-ngan
kepala bagian produksi, tanpa adanya bagian human
kriteria yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga tidak
resource management. Dalam sistem rekrut-men ini,
menimbulkan biaya yang lebih bagi perusahaan dan juga
perusahaan melakukan penarikan calon kar-yawan hanya
menjaga kepuasan dari pelanggan terhadap hasil kerja yang
dengan cara internal, yaitu referensi dari karyawan. Pada
diakibatkan dari ketidakmampuan karyawan tersebut.
sistem rekrutmen di perusahaan ini tidak ada tahapan
Hal yang senada juga dikatakan oleh Herriyanto, yang me-
mengenai perencanaan sumber daya manusia sebelum
ngatakan bahwa:
melakukan rekrutmen, sehingga ter-kadang terjadi
³)DNWRU \DQJ SDOLQJ GLSHUWLPEDQJNDQ ROHK SHUX-
keterlambatan dalam tahapan pengisi-an lowongan
sahaan adalah melihat apakah mereka sudah lolos
pekerjaan. Untuk kendala yang mem-pengaruhi sistem
tahap masa percobaan, dan juga melihat dari apa-kah
rekrutmen karyawan adalah waktu dan juga besaran gaji
mereka sesuai dengan spesifikasi yang diingin-kan
yang diminta oleh calon karya-wan.
oleh perusahaan. Selain itu faktor yang juga
b. Sistem seleksi karyawan pada PT Bian Niaga Batuan
dipertimbangkan adalah komitmen dan keseriusan
juga masih dilakukan langsung oleh pemilik perusa-haan
mereka di dalam bekerja serta keinginan untuk selalu
dengan dibantu oleh kepala bagian produksi. Sis-tem
belajar dan mampu bekerja sama dengan anggota
seleksi pada perusahaan ini, meliputi penerimaan berkas
karyawan lainnya. Hal itu dikarenakan kami
lamaran, wawancara dengan pemilik perusaha-an,
membutuhkan orang yang mau kerja dan sesuai
wawancara dengan kepala bagian produksi, meme-riksa
dengan kemampuan yang mereka miliki dan juga
referensi atau dokumen, dan juga cara pengambi-lan
mempunyai sifat ingin bertanya apabila tidak
keputusan, tanpa adanya tahapan tes kesehatan yang
mengerti. Hal itu dilakukan untuk menghindari ke-
diberikan oleh perusahaan maupun tes yang lainnya.
salahan di dalam proses produksi dan tentunya un-tuk
Dalam sistem seleksi di perusahaan ini, setiap calon
mengingkatkan kepuasan konsumen terhadap hasil
karyawan harus bisa melewati tahapan satu per satu
kerja karyawan yang kami miliki, karena se-bagian
dengan baik, agar bisa menuju ketahap selanjut-nya.
besar hasil produksi yang dibuat meru-pakan produk
Perusahaan belum pernah mengalami kendala yang
yang dibuat berdasarkan made by order ´
berarti dalam melakukan seleksi karyawan, ka-rena
Dari hasil keterangan Rufus Ernest dan juga
sistem seleksi ini masih bersifat sederhana dan mudah
Herriyanto, hasil keterangan tersebut juga didukung oleh
untuk dijalankan.
informasi yang diberikan oleh para karyawan bagian pro-
c. Faktor utama bagi PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo di
duksi, yang menyatakan bahwa perusahaan memilih mereka
dalam memilih untuk menggunakan metode konven-
sebagai karyawan pada bagian produksi karena, mereka
sional pada sistem rekrutmen karyawan adalah faktor
memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
efisiensi waktu serta kualitas dan kuantitas calon kar-
juga telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
yawan. Faktor-faktor tersebut menjadi faktor yang
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa
penting bagi perusahaan di dalam melakukan sistem
faktor seleksi yang ada di perusahaan sesuai dengan teori yang
rekrutmen secara konvensional, dikarenakan pemilik
disampaikan oleh Rivai (2013), tetapi untuk faktor motivasi
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 48

perusahaan ingin memastikan langsung, bahwa peru-


sahaan mampu mendapatkan calon karyawan dengan Bangun, W. (2013). Manajemen sumber daya manusia.
waktu yang cepat dan efisien, sehingga tidak meng- Bandung: Erlangga.
ganggu kelancaran pada kegiatan produksi yang di- Beardwell, J. C. T. (2007). Human resource management: A
akibatkan dari kurangnya jumlah karyawan yang di- contemporary approach (5th ed.). London: Prentice
miliki oleh perusahaan. Faktor kualitas dan kuantitas dari Hall.
calon karyawan juga mendapatkan perhatian dari pemilik Dessler, G. (2006). Manajemen sumber daya manusia. (10th
perusahaan. Hal ini dikarenakan, walaupun pemilik ed., vol. 1). Jakarta : Indeks.
perusahaan ingin mendapatkan calon karya-wan secara Firkola, P. (2011). Japanese recruitment practices. Econ. J. of
cepat dan juga tetap memperhatikan kuali-tas dari produk Hokkaido Univ, 40, 59 ± 70.
serta jasa yang ditawarkan. Half, R. (2012). New research: Traditional recruitment
d. Faktor utama bagi PT Bian Niaga Batuan di dalam methods still favored by hiring manager. Retrieved
memilih untuk menggunakan metode konvensional pada September 9, 2014, from http://www.roberthalf-.co.uk/
sistem seleksi karyawan adalah faktor peningkat-an biaya EMEA?United%20Kingdom/Press%20Releases/Docu
dan kualitas. Faktor tersebut menjadi faktor yang penting, ments/rhuk-traditional-hiring%20tredns.pdf .
agar perusahaan tidak salah dalam me-milih calon Half, R. (2012). New research: Traditional recruitment
karyawan, sehingga tidak akan menimbul-kan biaya yang methods still favored by hiring manager. Retrieved
tidak terduga akibat dari kesalahan dan ketidakmampuan September 9, 2014, from http:///www.roberthslf.be/
karyawan tersebut pada saat melaku-kan pekerjaan. portal/site/rhbe/menuitem/b.0a.52206b89cee97e7dfed1
Faktor dari kualitas calon karyawan juga mendapatkan 0c3809fa0/?vgnextoid=1f004d7b0fd56310VgnVCM10
perhatian dari perusahaan dalam melakukan sistem 0000180af90aRCRD.
seleksi. Hal itu dikarenakan, peru-sahaan tidak ingin Hamid, D., Nurhuda, E., & Riza, M. F. (2014). Analisis
kualitas kinerja dari calon karya-wan yang mereka miliki, pelaksanaan program rekrutmen, seleksi, penem-patan
bisa mengurangi tingkat ke-puasan dari para konsumen kerja, dan pelatihan karyawan: Studi pada karyawan
terhadap kualitas dari hasil produksi yang dihasilkan dari biro perjalan-an umum Rosalia Indah. Admini-strative
calon karyawan ter-sebut. business journal, 9(1), 2 ± 8.
Saran yang dapat diberikan di dalam penelitian ini Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Human resource
adalah: pertama, perusahaan bisa membuat catatan tambah-an management (10th ed.). Mason : Thompson South-
di dalam deskripsi pekerjaan yang berkaitan dengan ma-terial Western.
dan peralatan yang akan digunakan terkait pekerjaan. Kedua, Moleong, L. J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif (edisi
perusahaan bisa menambah beberapa metode eks-ternal yang revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
lain di masa depan untuk dapat memperluas me-tode atau cara Piotrowski, C., & Armstrong, T. (2006). Current recruitment
rekrutmen yang telah digunakan oleh PT Bian Niaga Batuan and selection practices. North American journal of
Sidoarjo saat ini, contohnya melalu se-kolah SMK-SMK. psychology, 8(3), 489 ± 496.
Ketiga, perusahaan bisa menambahkan tes kesehatan, melalui Putra, N. (2011). Penelitian kualitatif: Proses dan aplikasi.
penambahan persyaratan di surat lamaran pekerjaan berupa Jakarta: Indeks.
surat keterangan sehat dari pus-kesmas atau klinik kesehatan, Rachmawati,I. K. (2007). Manajemen sumber daya manusia.
serta surat keterangan tidak buta warna. Keempat, perusahaan Yogyakarta: Andi.
bisa membuat divisi per-sonalia atau HRM (Human Resource Ratnasari, D. (2013). Studi tentang rekrutmen perlindungan
Management) dengan personil yang ramping, yaitu dua orang, masyarakat (Linmas). Ejournal Pemerintahan
satu orang sebagai kepala HRM dan satu orang staff HRM. Integratif, 1(1), 75 ± 90.
Keberadaan HRM yang bisa fokus menangani rekrutmen dan Rivai, V. (2013). Manajemen sumber daya manusia untuk
seleksi, diharap-kan dapat membuat proses rekrutmen dan perusahaan: Dari teori ke praktik (2th ed.). Jakarta:
seleksi karyawan di PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo dapat Rajawali Pers.
lebih cepat sehing-ga efisien di waktu. Kelima, perusahaan Roothman, I., & Copper, C. (2008). Organizational and Work
bisa mencoba un-tuk mulai melakukan rekrutmen dengan Psychology. Great Britain: Hodder Education
menggunakan me-dia online, yang dapat dimulai dengan Siagian, S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.
melakukan posting lowongan pekerjaan pada salah satu Jakarta: PT Bumi Aksara
website situs peker-jaan. Bagi penelitian selanjutnya, Hasil Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan
dari penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan penelitian- Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV.
penelitian terhadap bagian lain yang berhubungan dengan Alfabeta.
bagian produksi, se-perti pemasaran, gudang, finishing, dan Sunyoto, D. (2012). Manajemen sumber daya manusia.
pabrik, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih lengkap Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
dan lebih obyektif mengenai rekrutmen dan seleksi karyawan Sutrisno, E. (2009). Manajemen sumber daya manusia.
di PT Bian Niaga Batuan Sidoarjo. Surabaya: Kencana.
Woodman. (2014). Traditional recruit-ment and selection.
Retrieved October 17, 2014, from http:-
DAFTAR PUSTAKA
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 49

//www.ehow.com/info_8613264_traditional- recruitment-selection.html.

Anda mungkin juga menyukai