Anda di halaman 1dari 2

PASAR MODAL

DAN INVESTASI BODONG DI INDONESIA

Apa itu pasar modal? Pasar Modal adalah suatu pasar yang beroperasi secara terorganisir
dimana terdapat aktivitas perdagangan surat-surat berharga seperti saham, equitas, surat
pengakuan hutang, obligasi, dan surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan swasta dengan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Menurut UU No. 8 Tahun 1995, pasar modal adalah suatu aktivitas yang berhubungan
dengan perdagangan efek dan penawaran umum, perusahaan publik yang berhubungan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berhubungan dengan efek.
Dengan kata lain, pasar modal adalah penghubung antara investor (pemilik dana) dengan
perusahaan atau institusi pemerintah yang membutuhkan dana melalui perdagangan instrumen
jangka panjang (saham, obligasi, right issue, dan lain-lain).
Apa itu investasi? Investasi adalah suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode
tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan
peningkatan nilai investasi. Seseorang yang berinvestasi dikenal sebagai investor.
Apakah investasi bodong itu? investasi bodong adalah suatu bentuk investasi dimana
investor menitipkan sejumlah uangnya untuk dikelola dan diolah oleh suatu perusahaan investasi
namun sebenarnya perusahaan investasi tersebut tidak mengelola uang tersebut. Terkadang
mereka memutarkannya kepada investor lain atau bahkan membawa kabur uang para
investornya. (Sugraha Prawira R : 2010)
Definisi investasi bodong adalah investasi yang tidak jelas sumber dana serta
pengelolaannya. Investasi bodong pada umumnya melibatkan 2 pihak yakni “si bohong” dan “si
bodoh”. (Dwi Ariani : 2015). Menyadari kesalahpahaman orang-orang mengenai investasi serta
keinginan untuk mendapatkan untung besar tanpa perlu bersusah payah memunculkan berbagai
bentuk penipuan yang seolah-olah seperti investasi yang disebut juga dengan investasi bodong.
Para pelaku investasi bodong akan menawarkan produk-produk investasi yang sebenarnya
hanyalah penipuan dengan keuntungan yang sangat fantastis yang sebenarnya jika calon korban
mau teliti keuntungan seperti itu adalah mustahil. Calon korban biasanya diiming-imingi untung
sekian persen pada hari kesekian, semakin hari keuntungannya semakin bertambah, serta seperti
tidak ada risiko. Biasanya di awal-awal pelaku penipuan akan melakukan sesuai janjinya,
keuntungan ditransfer ke para korban. Namun setelah beberapa kali, pengiriman keuntungan
mulai macet yang pada akhirnya tidak ada sama sekali dan para penipu tersebut sudah melarikan
diri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti soal investasi bodong di Indonesia.
Yaitu salah satunya soal kasus “Kampung Kurma”. Sri Mulyani mengatakan kasus Kampung
Kurma bisa bisa merusak pasar modal. Padahal dalam pasar modal kepercayaan merupakan
persyaratan penting agar investor masuk masuk dan berinvestasi.
Skema bisnis Kampung Kurma adalah menawarkan investasi unit lahan pohon kurma
dengan skema 1 unit lahan seluas 400m2 - 500m2 ditanami 5 pohon kurma dan akan
menghasilkan Rp 175 juta per tahun. Selanjutnya, pohon kurma mulai berbuah pada usia 4 - 10
tahun dan akan terus berbuah hingga usia pohon 90-100 tahun. Modus seperti itu tidak rasional
karena menjanjikan imbal hasil tinggi dalam jangka waktu singkat, tidak ada transparansi terkait
penggunaan dana yang ditanamkan, dan tidak ada jaminan pohon kurma yang ditanam tersebut
benar tumbuh atau tidak mati atau tidak ditebang oleh orang lain.

Anda mungkin juga menyukai