Anda di halaman 1dari 12

KORUPSI

NAUTIKA 1/C
NAMA ANGGOTA :

CICIN DWISARI 20226634


RAUSHAN FIQH 20226652
STEFANI H.J.N. PAAT 20226646
PENGERTIA
N
Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Corruptio
memiliki arti beragam yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga
diartikan kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau
memfitnah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
PENYEBAB KORUPSI
1. ASPEK INDIVIDU
Pelaku korupsi Apabila dilihat dari segi si pelaku korupsi, sebab-sebab dia melakukan
korupsi dapat berupa dorongan dari dalam dirinya, yang dapat pula dikatakan sebagai
keinginan, niat, atau kesadarannya untuk melakukan. 

Sebab-sebab seseorang terdorong untuk melakukan korupsi antara lain sebagai berikut:
- Sifat Tamak Manusia
- Moral Yang Kurang Kuat Menghadapi Godaan
- Penghasilan Kurang Mencukupi Kebutuhan Hidup
- Kebutuhan Hidup Yang Mendesak
- Gaya Hidup Konsumtif
2. ASPEK ORGANISASI
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau
dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka
peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi.

Di antara penyebabnya adalah:


- Kurang Adanya Teladan Dari Pemimpin
- Tidak Adanya Kultur Organisasi Yang Benar
- Sistem Akuntabilitas di Instansi Pemerintah Kurang Memadai
- Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen
- Manajemen Cenderung Menutupi Korupsi Di Dalam Organisasinya
JENIS-JENIS
KORUPSI
1. PENYUAPAN (BRIBERY)
Penyuapan adalah pembayaran dalam bentuk uang atau sejenisnya yang diberikan
atau diambil dalam hubungan korupsi. Dengan demikian, dalam konteks penyuapan,
korupsi adalah tindakan membayar atau menerima suap.

Penyuapan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memuluskan atau memperlancar


urusan terutama ketika harus melewati proses birokrasi formal.

Contoh : Kasus Suap DPRD Banten, Anggota DPRD Banten pernah terlibat dalam
kasus suap pada tahun 2015. Suap tersebut merupakan bagian dari kesepakatan
antara Pemerintah Provinsi Banten dengan DPRD untuk tujuan meloloskan
anggaran pembentukan Bank Banten sejumlah Rp350 miliar yang terdapat
dalam APBD Banten 2016.
2. PENGGELAPAN/PENCURIAN (EMBEZZLEMENT)
Penggelapan atau pencurian merupakan tindakan kejahatan menggelapkan atau mencuri
uang rakyat yang dilakukan oleh pegawai pemerintah, pegawai sektor swasta, atau aparat
birokrasi.

Contoh : PT Kusuma Agung Mulya, pada tahun 2011 kasus penggelapan uang perusahaan
oleh seorang karyawan PT Kusuma Agung Mulya , jumlah uang yang digelapkan
mencapai 774 juta rupiah. Pelaku menjabat sebagai sales dalam perusahaan
tersebut. Uang hasil pengumpulannya dipakai untuk kepentingan pribadinya. Dan
pelaku juga menggunakan uang perusahaan untuk berjudi.
3. PENIPUAN (FRAUD)
Penipuan atau fraud dapat didefinisikan sebagai kejahatan ekonomi berwujud
kebohongan, penipuan, dan perilaku tidak jujur. Jenis korupsi ini merupakan kejahatan
ekonomi yang terorganisir dan biasanya melibatkan pejabat.
Dengan begitu, kegiatan penipuan relatif lebih berbahaya dan berskala lebih luas
dibandingkan penyuapan dan penggelapan.

Contoh : Kasus First Travel , Tahun 2017 Indonesia dihebohkan aksi penipuan yang
dilakukan oleh First Travel kepada para calon jamaah umrahnya. Pelakunya
adalah pemilik perusahaan ini. Kasus penipuan ini berlangsung sejak Desember
2016 hingga Mei 2017. Selama melancarkan aksinya, Fisrt Travel telah menipu
calon jamaah umrah sebanyak 58.682 orang dengan keuntungan sebesar Rp848
miliar.
KASUS KORUPSI DI INDONESIA
1. Kasus penyerobotan lahan di Riau
Kejaksaan Agung berhasil mengungkap kasus korupsi yang menyeret PT Duta Palma
Group. Pemilik PT Duta Palma Group Surya Darmadi ditetapkan sebagai tersangka kasus
korupsi penyerobotan lahan bersama mantan Bupati Indragiri Hulu (Inhu) periode 1998-2008.
Surya Darmadi diduga melakukan korupsi dalam penyerobotan lahan seluas 37.095 hektar di
wilayah Riau melalui PT Duta Palma Group.
Apabila terbukti di pengadilan, kasus korupsi yang melibatkan Surya Darmadi akan
menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kerugian negara mencapai Rp 78 triliun.

2. Kasus korupsi PT JIWASRAYA


Kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terungkap setelah mereka gagal membayar
polis kepada nasabah terkait investasi Saving Plan sebesar Rp 12,4 triliun. Sebanyak 6 orang
telah divonis bersalah. Akibat kasus korupsi ini, negara mengalami kerugian sebesar Rp 16,8
triliun. 
STRATEGI UNTUK MEMBERANTAS
KORUPSI
1. REPRESIF
Strategi represif dilakukan dengan cara KPK menyeret koruptor ke pengadilan,
membacakan tuntutan, serta menghadirkan para saksi beserta alat bukti yang menguatkan.

2. PERBAIKAN SISTEM
Dalam strategi perbaikan sistem, KPK memberikan rekomendasi kepada kementerian

atau lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah perbaikan. Selain itu, strategi ini.

juga dilakukan melalui penataan layanan publik melalui koordinasi dan supervisi pencegahan,

serta mendorong transparansi penyelenggara negara. Untuk mendorong transparansi


penyelenggara negara, KPK menerima LHKPN(Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara)
3. EDUKASI DAN KAMPANYE
Edukasi dan kampanye dilakukan sebagai bagian dari pencegahan dan
memiliki peran strategis dalam pemberantasan korupsi. Melalui edukasi dan
kampanye, KPK meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi,
mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi, serta
membangun perilaku dan budaya antikorupsi.

Kegiatan edukasi dan kampanye ini sebaiknya dilakukan tidak hanya


kepada mahasiswa dan masyarakat umum, tetapi dimulai dari anak usia dini,
taman kanak-kanak, dan sekolah dasar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai