(Sejarah)
Disusun oleh :
Stefani Hellena Judith N.P
XII IPA 9
34
Bentrokan ini dilatarbelakangi oleh konflik internal di PDI. Saat itu, terdapat dualisme
kepemimpinan di PDI antara Ketua Umum PDI hasil kongres Medan Soerjadi dan Ketua
Umum hasil kongres Surabaya pada 1993, Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa Kudatuli pada Sabtu 27 Juli 1996, mulai berlangsung sekitar pukul 01.00 dini
hari. Banyak polisi yang siaga untuk berjaga di sekitar Gedung DPP PDI.
Memasuki pukul 05.00 pagi, sejumlah rombongan PDI pro Soerjadi mulai mendatangi
gedung dan membuat kegaduhan dengan massa pendukung Megawati.
Bentrokan kedua kubu mulai memanas dan situasi semakin mencekam. Massa juga
membakar sejumlah spanduk-spanduk di area gedung. Fasilitas gedung pun dirusak.
Kerusuhan semakin meluas. Aksi pembakaran juga dilakukan ke area sekitar gedung.
Korban pun mulai berjatuhan.
Satuan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ikut turun tangan dalam
menangani kerusuhan tersebut. Massa baru bisa dipukul mundur sekitar pukul 01.00 dini hari
berikutnya. Komnas HAM mencatat lima orang tewas, 149 luka-luka, dan 23 orang hilang.
Peristiwa Kudatuli menjadi cikal bakal terbentunya PDI Perjuangan.
Namun menurut Komnas HAM, sejumlah perwira militer ikut terlibat dalam peristiwa ini
dan belum diadili. Penyelesaian Peristiwa Kudatuli masih terus berlangsung hingga saat ini.