Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Wildan Atthalla

XI IPS
ANALISIS KASUS PELANGGARAN HAM
Peristiwa kudatuli
Peristiwa 27 Juli 1996, disebut sebagai Peristiwa Kudatuli (akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh
Juli) atau Peristiwa Sabtu Kelabu (karena memang kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu), adalah
peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan
Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan
dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu
oleh aparat dari kepolisian dan TNI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan
Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.

Pemerintah saat itu menuduh aktivis PRD sebagai penggerak kerusuhan. Pemerintah Orde Baru
kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD ke penjara. Budiman Sudjatmiko mendapat
hukuman terberat, yakni 13 tahun penjara.

- LATAR BELAKANG
Soeharto dan pembantu militernya merekayasa Kongres PDI di Medan dan ingin
mendudukkan kembali Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Rekayasa pemerintahan Orde
Baru untuk menggulingkan Megawati itu dilawan pendukung Megawati dengan menggelar
mimbar bebas di Kantor DPP PDI.

Mimbar bebas yang menghadirkan sejumlah tokoh kritis dan aktivis penentang Orde Baru,
telah mampu membangkitkan kesadaran kritis rakyat atas perilaku politik Orde Baru.
Sehingga ketika terjadi pengambilalihan secara paksa, perlawanan dari rakyat pun terjadi.

- ARGUMEN LAIN
Pengadilan Koneksitas yang digelar pada era Presiden Megawati hanya mampu
membuktikan seorang buruh bernama Jonathan Marpaung yang terbukti mengerahkan
massa dan melempar batu ke Kantor PDI. Ia dihukum dua bulan sepuluh hari, sementara
dua perwira militer yang diadili, Kol CZI Budi Purnama (mantan Komandan Detasemen
Intel Kodam Jaya) dan Letnan Satu (Inf) Suharto (mantan Komandan Kompi C
Detasemen Intel Kodam Jaya) divonis bebas.

- DETIK DETIK PERISTIWA


Pukul 06.20 WIB Massa PDI pendukung Soerjadi mulai berdatangan. Sebelumnya, terjadi
dialog antara delegasi pendukung Soerjadi dan pendukung Megawati sekitar 15 menit.
Massa kubu Megawati meminta agar kantor dinyatakan sebagai status quo. Kesepakatan
tidak tercapai.
Pukul 06.35 WIB Terjadi bentrokan di antara kedua kubu. Massa PDI pendukung Soerjadi
mulai melempari kantor DPP PDI dengan batu dan paving- block. Kubu lawan membalas
dengan benda yang ada di sekitar halaman kantor. Massa pendukung Soerjadi akhirnya
menduduki kantor PDI.
Pukul 08.00 WIB Aparat keamanan kemudian mengambil kantor DPP PDI sepenuhnya.
Kantor DPP PDI kemudian dinyatakan sebagai area tertutup, begitu pula dengan akses jalan
di sekitarnya. Baca juga: Cerita Budiman Sudjatmiko Dituding Jadi Dalang Kerusuhan 27 Juli
1996
Pukul 08.45 WIB 50 massa PDI pendukung Megawati yang tertahan di kantor itu diangkut
dengan menggunakan tiga truk. Sembilan orang lainya diangkut dengan dua mobil
ambulans.
Pukul 11.00 WIB Massa yang memadati ruas Jalan Diponegoro jumlahnya menjadi ribuan.
Sejumlah aktivis LSM dan mahasiswa menggelar aksi mimbar bebas di bawah jembatan
layang kereta api, dekat Stasiun Cikini. Terjadi bentrokan terbuka antara massa dengan
aparat keamanan.
Pukul 13.00 WIB Bentrokan antara massa dengan aparat semakin hebat. Massa terdesak
mundur ke arah RSCM dan Jalan Salemba. Tiga bus kota, termasuk satu bus tingkat terbakar.
Dua jam setelahnya, beberapa gedung di Jalan Salemba terbakar.
Pukul 16.35 WIB Sebanya 5 panser, 3 kendaraan militer khusus pemadam kebakaran, 17 truk
dan sejumlah kendaraan militer dikerahkan dari Jalan Diponegoro menuju Jalan Salemba.
Massa membubarkan diri. Api di sejumlah gedung belum berhasil dipadamkan sampai pukul
19.00 WIB.

- PELANGGARAN HAM
Pelanggaran asas kebebasan berkumpul dan berserikat
Pelanggaran asas kebebasan dari rasa takut
Pelanggaran asas kebebasan dari perlakuan keji dan tidak manusiawi
Pelanggaran perlindungan terhadap jiwa manusia Pelanggaran asas perlindungan atas harta
benda.

Anda mungkin juga menyukai