Anda di halaman 1dari 11

Pelanggaran HAM di Indonesia

Kelompok 3
Eriel Savenius Sitohang
Glori Iman Tanota
Johannes Simatupang
Markus Harianja
Roger Adlin Valentinus
Tragedi Penculikan Aktivis 1997/1998
• Penculikan aktivis terjadi antara tahun 1997/1998 terhadap aktivis pro-
demokrasi.  Kasus penculikan aktivis 1997/1998 ini dilakukan oleh tim
khusus bernama Tim Mawar, dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono.
Usai Tim Mawar dibentuk, operasi penculikan dimulai.  Tanggal 18 Januari
1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Tim Mawar pun
menyusun rencana penangkapan terhadap sejumlah aktivis yang dicurigai
terlibat dalam peledakan bom yang tidak disengaja tersebut. Mayor
Bambang mendapat data ada sembilan nama yang diprioritaskan untuk
ditangkap oleh Tim Mawar. Mereka adalah: Desmond Junaidi Mahesa
Haryanto Taslam Pius Lustrilanang Faisol Reza Rahardjo Walujo Djati Nezar
Patria Aan Rusdianto Mugianto Andi Arief Desmond berhasil ditangkap
saat hendar pergi ke luar kantor sekitar pukul 12.00 siang oleh Kapten
Fauzani Kemudian, Aan ditangkap oleh Kapten Yulis di rumahnya bersama
dengan Nezar. Keduanya kemudian dibawa ke markas dan tiba sekitar
pukul 20.30.  Setelah itu, Kapten Yulis memerintah Kapten Djaka untuk
kembali mengecek rumah tersebut.
• Setelah sampai di sana, rupanya Mugianto sudah lebih dulu tertangkap
oleh petugas Koramil Duren Sawit.  Tanggal 4 Februari, Pius Lustrilanang
berhasil diciduk oleh Tim Mawar di depan RS Cipto Mangunkusumo di
Salemba, Jakarta Pusat. Setelah Pius, disusul Haryanto Taslam diculik pada
8 Maret 1998, salah satu aktivis PDI-Pro Megawati.  Empat hari kemudian,
12 Maret 1998, Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati tertangkap di RS Cipto
Mangunkusumo.  Terakhir, Andi Arief, ketua umum Solidaritas Mahasiswa
Indonesia untuk Demokrasi dan Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat
Demokratik.  Ia ditangkap di rumah kakaknya dan kemudian di bawa ke
markas, ditahan di sel bawah tanah.  Meskipun kesembilan aktivis berhasil
ditangkap, ternyata masih ada 13 aktivis lain yang juga ditahan oleh Tim
Mawar, salah satunya Wiji Thukul. Ketiga belas aktivis ini sampai sekarang
masih belum diketahui keberadaannya
Tragedi Tanjung Priok

• Kasus Tanjung Priok Dalam kasus Tanjung Priok terjadi pelanggaran HAM berat
berupa pembunuhan secara kilat, perusakan sejumlah gedung, dan bentrok dengan
aparat yang kemudian menembaki mereka. Kasus Tanjung Priok terjadi pada 12
September 1984 di Tanjung Priok, Jakarta.  Tragedi Tanjung Priok berawal tanggal
10 September 1984, Sersan Hermanu, seorang anggota Bintara Pembina Desa tiba
di Masjid As Saadah di Tanjung Priok. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di
email kamu. Daftarkan email Ia mengatakan kepada pengurus masjid, Amir Biki,
untuk menghapus spanduk dan brosur yang isinya mengkritik pemerintah. arena
Biki menolak, Hermanu memindahkannya sendiri dengan masih menggunakan alas
kaki saat masuk ke area sholat. Akibatnya, Hermanu diserang oleh Sjarifuddin
Rambe dan Sofwan Sulaeman, warga setempat. Keduanya bersama penguru lain,
Achmad Sahi dan Muhammad Noor ditangkap. Dua hari kemudian, Biki memimpin
demonstrasi ke Kantor Kodim Jakarta Utara, tempat keempat tahanan tersebut
dipenjara. Kian hari massa kelompok terus bertambah sampai sekitar 1.500 orang.
Melihat para demonstran yang semakin tidak terkendali, personel militer dari
Batalyon Artileri Pertahanan Udara ke-6 menembaki para demonstran. Masyarakat
Tanjung Priok memperkirakan total 400 orang terbunuh atau hilang.
Tragedi Semanggi

• Semanggi I
Tragedi Semanggi I merupakan bentuk pelanggaran ham yang terjadi
pada tanggal 11-13 November 1998 yang menewaskan 17 warga sipil. Tragedi
Semanggi I terjadi karena pergolakan mahasiswa yang tidak mengakui
pemerintahan Bacharuddin Jusuf Habibie dan tidak percaya dengan para
anggota DPR/MPR Orde Baru. Oleh sebab itu, para mahasiswa berusaha
untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari
orang-orang Orde Baru. Setelah adanya perkumpulan mahasiswa hingga
puluhan ribu mahasiswa mengakibatkan kendaraan lapis baja berdatangan
untuk membubarkan massa masyarakat, namun mahasiswa tetap bertahan
yang mengakibatkan seluruh aparat melakukan penembakan secara membabi
buta yang mengakibatkan mahasiswa terluka dan meninggal. Mahasiswa yang
terkena dampak dari tindakan aparat di daerah semanggi tersebut adalah
saudara Teddy Wardhani Kusuma sebagai korban meninggal pertama, korban
kedua Bernardus Realino Norma Irmawan yang akrab dipanggil Wawan .
Penembakan terus berlangsung dari jam 3 sore hingga sekitar jam 2 pagi,
aparat terus masuk hingga dalam kampus Atma jaya yang mengakibatkan
bertambahnya korban yang semakin banyak.
Para masyarakat dan mahasiswa pun terus berdatangan yang mengakibatkan
bertambah korban menurut data Tim Relawan terdapat 17 orang korban dari
masyarakat umum hingga anak kecil berusia 6 tahun.

• Semanggi II 
Pada 24 September 1999, mahasiswa mendapat tindakan kekerasan oleh
tentara karena adanya pendesakan oleh pemerintah untuk mengeluarkan
Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang didalamnya
menurut banyak kalangan yang dimana memberikan kekuasan militer untuk
mempermudah kepentingan militer. Mahasiswa dengan jumlah banyak
menolak UU PKB yang membuat adanya korban meninggal dari Mahasiswa UI
yang bernama Yun Hap.
Tragedi Tri Sakti

Tragedi Trisakti diawali dengan sejumlah demonstrasi di berbagai kampus nasional


menuntut mundurnya Soeharto akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan yang
mengakibatkan melonjaknya harga barang-barang yang disebabkan pula oleh
menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Pada tanggal 12 Mei 1998
inilah peristiwa memilukan itu terjadi. Awalnya sejumlah mahasiswa, dosen dan staff
Universitas Trisakti melakukan demonstrasi damai dan mengibarkan bendera 1/2 tiang.
Kemudian saat mereka bersiap melakukan long march menuju gedung MPR mereka
dihadang tentara dan polisi bersenjata cukup lengkap. Karena tidak mampu menembus
brigade itu melakukan aksi mogok dijalan. Di sore hari, saat mereka kembali ke kampus,
pihak militer mengejek para mahasiswa. Hal ini menyulut kemarahan sejumlah
diantaranya yang masih berada diluar area kampus. Beberapa mahasiswa menjadi
korban penembakan saat hendak memasuki gedung rektorat. Sebagian lain yang masih
diluar bahkan harus bersembunyi di mall sekitar utk berlindung dari tembakan militer
hingga berhenti pukul 8 malam. Tak lama kemudian, radio kampus menyatakan kematian
4 mahasiswanya yang menjadi korban kekerasan tersebut, namun pihak militer
mengklaim tidak melakukan penembakan kendati hasil otopsi menunjukkan sebaliknya.
Usai pergantian presiden, 4 mahasiswa tersebut dinobatkan sebagai pahlawan
reformasi. Namun, investigasi kasus tersebut masih berlanjut hingga saat ini meski
belum ada hasil.    
Kasus Pembunuhan Munir

• Pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.55 WIB pesawat dengan nomor
penerbangan GA-974 lepas landas dari Jakarta menuju Negeri Kincir
Angin, Belanda. Dengan menaiki pesawat tersebut, Munir berencana
melanjutkan pendidikannya ke Amsterdam, Belanda. Pesawat itu
sempat transit di Bandara Changi, Singapura. Dalam perjalanan menuju
Amsterdam, tiba-tiba Munir merasa sakit perut setelah menenggak
segelas jus jeruk. Munir sempat diduga sakit sebelum mengembuskan
napas terakhirnya sekitar pukul 08.10 waktu setempat, dua jam
sebelum mendarat di Bandara Schiphol, Amsterdam. Menurut
kesaksian, setelah pesawat lepas landas dari transitnya di Bandara
Changi, Munir sempat beberapa kali ke toilet dan terlihat seperti orang
sakit. Dia mendapat pertolongan dari penumpang lain yang berprofesi
sebagai dokter. Munir pun dipindahkan ke sebelah bangku dokter dan
mendapat perawatan. Tak lama, Munir dinyatakan meninggal pada
ketinggian 40.000 kaki di atas tanah Rumania.
AYAT ALKITAB TENTANG PELANGGARAN HAM
Matius 22:37-40
•Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dapat dilihat dalam kitab matius 22:37-40, dalam
ayat ini dapat dengan jelas menggambarkan tentang seorang farisi yang menanyaka
pertanyakan kepada Tuhan Yesus mengenai hukum apa yang paling utama. Tentunya jika
kita fikirkan secara logika manusia Tuhan akan menjawab hukum yang dapat
menguntungkan diri sendiri, namun hal ini tidaklah dikatakan oleh Tuhan.
•Tuhan memberi tahukan kepada kita secara tidak langsung mengenai 2 hukum utama yang
harus selalu dipelihara oleh manusia yakni satu Tuhan ingin kita mengasihi Allah dengan
segenap hati dan jiwa kita dan yang kedua adalah kita sebagai manusia haruslah mengasihi
manusia lainnya sebagaimana kita mengasuhi diri kita sendiri.
•Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dalam ayat ini secara tidak langsung menjelaskan
kepada kita bahwa pelanggaran yang dilakukan kepada manusia lainnya tidaklah seturut
dengan perintah yang Tuhan  berikan kepada manusia. Melanggar HAM lainnya juga dapat
melanggar hukum yang Tuhan berikan kepada manusia. Jika dalam diri kita ada kasih seperti
Yesus tentunya pelanggaran seperti ini tidak akan dilakukan walaupun mengasihi Allah
dengan segenap hari dan jiwa kita merupakan hukum yang utama Tuhan tetap ingin
manusia dapat menyalurkan kasihNya kepada yang lainnya.
 
  
Kejadian 1:2 dan Galatia 3:28
• Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM  dapat menyebabkan atau
memberikan dampak yang buruk terhadap citra manusia di
hadapan Allah. Pada kej 1:2 di sana menggambarkan manusia
memiliki gambar dan rupa yang sama dengan Allah sehingga apa
yang ada pada Allah juga ada pada manusia, pelanggaran HAM
merupakan perbuatan dari iblis melalui dosa sehingga citra Allah
kita tutupi dengan dosa tersebut.
• Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa Allah selalu ingin dan rindu
agar manusianya kembali datang kepadanya serta berusaha untuk
kembali menjadi sama bersama-sama denganNya. Ketidakadilan,
ketidakbenaran, kebohongan, dusta, cemburu, iri dan tidak
mengasihi tidak terdapat dalam diri Allah. Dalam Gal 3:28 juga
menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sama satu dengan
yang lainnya sehingga tindakan perbedaan dan diskriminasi sangat
bertentangan den gan apa yang Allah inginkan.
Kolose 3:8-10
• Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM lainnya dapat dilihat dalam kolose 3:8-10,
dalam ayat ini kita sebagai kaum percaya di tuntut untuk memiliki hidup yang baru
dengan cara melepaskan segala kepribadian lama yang buruk berserta praktek-
prakteknya dan mengenakan pribadi yang baru yang mana telah dan akan dibentuk
oleh Tuhan menjadi seturut denganNya.
• Orang yang telah percaya dan dibaptis tentunya akan mengenakan tubuh yang baru
yang mana di dalam dan kepadanya dapat disalurkan hayat Allah sehingga boleh
dibentuk menjadi serupa dengan Tuhan yang memberikan hayat itu sendiri. Jika
orang yang melanggar HAM bukankah itu menandakan dirinya tidak mau di ubah
dan dibentuk oleh Tuhan dengan cara mengeraskan hatinya.
• Ham bukanlah semata-mata alat yang dapat digunakan oleh kalangan orang
tertentu demi mencapai tujuannya. HAM diberikan oleh Tuhan kepada manusia
supaya manusia itu sendiri dapat dengan maksimal memenuhi diri dengan
kehendak Allah, HAM ada sebagai bukti nyata bahwa Tuhan Yesus benar-benar
memerhatikan perkara ini tidak hanya dalam satu masa saja namun untuk
beberapa masa selanjutnya dari hidup manusia. HAM dapat mengingatkan kembali
kepada manusia bahwa kasih yang sejati hanya berasal dari Tuhan dan kita sebagai
hambanya harus turut serta dalam menyalurkan kasihnya ini kepada manusia
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai