Anda di halaman 1dari 8

Pelanggaran HAM

SMKN 2 PEKANBARU
Kelompok 3
1. Eriel Savenius Sitohang
2. Glori Iman Tanota
3. Johannes Simatupang
4. Markus Harianja
5. Roger Adlin Valentinus
1. Pelanggaran HAM Menurut Sifatnya

Pelanggaran dalam HAM menurut sifatnya terbagi menjadi dua yaitu:

 Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia.

 Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak menancam jiwa manusia.

2. Pelanggaran HAM Menurut Bentuknya

 Pembunuhan massal (genosida)


- Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara
melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM).
 Kejahatan Kemanusiaan
- Suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan yang ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa,
pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.
 Kasus pelanggaran HAM lainnya
- Pemukulan
- Penganiayaan
- Pencemaran nama baik
- Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
- Menghilangkan nyawa orang lain

 Penyebab Pelanggaran HAM


- Belum adanya kesepahaman pada tatanan konsep HAM antara paham yang
memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang memandang setiap
bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan bangsa yang lain
terutama dalam pelaksanaannya (partikularisme).Adanya pandangan HAM bersifat
individulistik yang akan mengancam kepentingan umum (dikhotomi antara
individualisme dan kolektivisme).Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum
(polisi, jaksa dan pengadilan).Pemahaman belum merata tentang HAM baik di kalangan
sipil maupun militer.

- Adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan


umum (dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme).

- Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum (polisi,jaksa dan pengadilan).

- Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer.

Pelanggaran HAM dalam Alkitab


1. ABIMELEKH  
Tokoh Alkitab Alkitab pertama pertama yang melanggar melanggar HAM adalah
Abimelekh, raja orang Filistin. Ketika terjadi kelaparan di Tanah Kanaan, Ishak anak
Abraham pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Di Gerar penyertaan
dan pemeliharaan Tuhan sungguh nyata dalam hidup Ishak. Ishak mulai menabur di
situ dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat! Ishak mempunyai
banyak ternak dan anak buah. Ishak bahkan menjadi orang yang lebih berkuasa di
Gerar, sekalipun ia adalah seorang pendatang. Hal ini membuat orang-orang Filistin
iri hati kepada Ishak sehingga Abimelekh mengusirnya dari negeri mereka. Jelas ini
adalah sebuah pelanggaran HAM. Sebab adalah hak setiap orang untuk mendapat
kekayaan pribadi, pribadi, yang diperolehnya secara yang diperolehnya secara benar.
Maka pergilah Ishak ke lembah Gerar. Kendati di sini Ishak masih mendapat
perlawanan dari orang-orang Gerar perihal sumur,  Tuhan menyertai Ishak dan
memberinya sumur yang lebih baik. Bahkan kemudian Raja Abimelekh dan kepala
pasukannya datang kepada Ishak setelah mereka mengusirnya. Sebab mereka telah
melihat Tuhan menyertai dan memelihara hidup Ishak. Mereka pun mengadakan
perjanjian damai dengan Ishak serta tidak saling bermusuhan (Kejadian 26:1-31).
2. LABAN
 Tokoh Alkitab Alkitab kedua yang melanggar melanggar HAM adalah Laban,
saudara ipar Ishak. Suatu ketika Ishak dan Ribka, adik perempuan Laban, perempuan
Laban, berpesan kepada Yakub anak mereka, agar ia pergi mencari seorang istri ke
rumah Laban. Yakub  jatuh cinta kepada Rahel, anak perempuan perempuan Laban.
Maka Laban berkata kepada Yakub agar ia bekerja padanya selama 7 tahun untuk
mendapatkan Rahel. Tetapi setelah Yakub bekerja Yakub bekerja pada Laban pada
Laban selama 7 selama 7 tahun, Laban justru memberikan Lea, kakak Rahel kepada
Yakub sebagai istrinya. Padahal Yakub menginginkan Rahel, bukan Lea. Maka Laban
berkata kepada Yakub bahwa ia akan memberikan Rahel kepadanya asal ia bekerja
selama 7 tahun lagi untuk Laban. Yakub pun berbuat demikian, sehingga ia harus
bekerja selama 14 tahun untuk Laban demi mendapat Rahel. Namun ketika Yakub
hendak pulang ke rumah ayahnya beserta kedua istri dan anak-anaknya, Laban tidak
mengizinkannya. Laban meminta Yakub untuk tinggal lagi padanya dan berjanji akan
memberikan Yakub ternak. Yakub terpaksa bekerja pada Laban 6 tahun lagi, sehingga
total 20 tahun ia tinggal di negeri mertuanya itu. Dan selama itu kekayaan Laban
bertambah-tambah karena Yakub. Tetapi Laban berbuat curang dengan upah Yakub
yang bekerja padanya. Sebab ia telah 10 kali mengubah-ubah upah Yakub yang telah
mereka sepakati sebelumnya, yang  jelas merugikan Yakub. Namun selama di rumah
mertuanya, Yakub bekerja keras sehingga ia menjadi kaya, sebab Tuhan menyertai
Yakub. Setelah mendapat sikap yang tidak baik dari Laban dan saudara-saudara
iparnya, Yakub pun melarikan diri dari mertuanya dengan membawa kedua istri,
anak-anak, budak, dan segala kekayaannya. Laban pun pergi menyusul Yakub, tetapi
akhirnya mereka sepakat membuat membuat perjanjian perjanjian damai. (Kejadian
29-31). Dengan mengubah-ubah upah Yakub dan menahannya untuk tidak pergi,
Laban telah memperbudak Yakub, dan jelas ini adalah pelanggaran HAM.
3. FIRAUN
 Tokoh Alkitab Alkitab lainnya lainnya yang melanggar melanggar HAM adalah
Firaun, raja Mesir. Firaun adalah sebutan umum bagi raja Mesir, dan Firaun yang
dimaksud di sini adalah raja Mesir pada zaman Musa. Awalnya, ketika Yusuf anak
Yakub berkuasa di Mesir, bangsa Israel diperlakukan oleh raja Mesir, Firaun, dengan
baik. Tetapi setelah Yusuf meninggal, dan raja Mesir yang baru tampil berkuasa (yang
juga disebut sebagai Firaun), maka keadaan orang Israel menjadi memburuk. Mereka
ditindas oleh Firaun dengan sangat, serta diharuskan untuk bekerja paksa. Dan karena
orang Israel semakin bertambah banyak, maka Firaun berikhtiar untuk membunuh
bayi laki-laki Israel agar mereka tidak bertambah banyak dan akibatnya memberontak
kepada bangsa Mesir. Jadi Firaun memerintahkan agar bidan-bidan yang membantu
perempuan Ibrani/Israel melahirkan, langsung membunuh bayi-bayi tersebut jika
mereka laki-laki. Tetapi bidan-bidan itu, adalah orang-orang yang takut akan Tuhan,
karena itu mereka tidak mau membunuh bayi-bayi Israel itu. Hal ini membuat raja
Firaun murka sehingga ia memerintahkan kepada seluruh rakyat Mesir untuk
melemparkan seluruh bayibayi laki-laki Israel ke sungai Nil (Keluaran 1:15-22). Jelas
ini adalah pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia.Sebab adalah hak bayi-bayi
bangsa Israel untuk hidup, sekalipun di tanah perbudakan.

4. NEBUKADNEZAR
Nebukadnezar adalah raja paling sukses di kerajaan Babel. Pada masa kejayaannya di
bawah Raja Nebukadnezar (605-562 SM), kerajaan Babel menjadi kerajaan adikuasa
yang memerintahdunia (Daniel 2:37-38a). Karena itu Nebukadnezar menjadi
sombong dan gila hormat, ia menganggap dirinya dewa yang harus disembah oleh
rakyatnya. Nebukadnezar mewajibkan semua rakyatnya untuk menyembah
patungnya.  Jika ada yang tidak mau, maka Nebukadnezar akan membunuhnya. Itulah
yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tiga orang Yahudi, yang
dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala karena tidak bersedia
menyembah patung Nebukadnezar. Tetapi karena iman mereka kepada Tuhan, Ia
melindungi mereka dalam perapian yang menyalanyala tersebut (Daniel 3:1-23).
Jelas, apa yang diperbuat Nebukadnezar adalah pelanggaran HAM. Sebab adalah hak
setiap orang untuk percaya kepada Tuhan/dewa menurut yang diyakininya, serta
beribadah kepadanya. Seseorang tidak bisa dipaksa, apalagi dihukum, karena tidak
menganut agama/keyakinan tertentu.

5. PILATUS
 Tokoh Alkitab terakhir yang melanggar HAM adalah Pilatus. Pontius Pilatus adalah
wali negeri atau wakil pemerintahan Romawi di Yudea (Lukas 3:1-2), yang mencakup
wilayah Yudea dan Samaria. Pontius Pilatus adalah tokoh utama di balik penyaliban
Yesus. Pilatus memberi perintah untuk menyalibkan Yesus, sekalipun ia tahu bahwa
Yesus tidak bersalah dan tidak layak dihukum mati (disalibkan), dan sekalipun ia tak
mau bertanggung jawab atas penyaliban dan kematianNya (Lukas 23:23-25). Alasan
utama Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalibkan adalah demi kepentingan dirinya
sendiri. Pilatus takut jika orang Yahudi melaporkannya kepada Kaisar Tiberius,
karena mereka berkata bahwa jika Pilatus membebaskan Yesus maka Pilatus bukanlah
sahabat kaisar (Yohanes 19:12), artinya ia melawan kaisar. Pilatus rela mengorbankan
Yesus yang tak bersalah demi mempertahankan jabatannya dan nyawanya di hadapan
kaisar Romawi! Dan menghukum mati orang yang tak bersalah jelas adalah
pelanggaran HAM berat.

Pelanggaran HAM di Indonesia

1. Tragedi Penculikan Aktivis 1997/1998


Penculikan aktivis terjadi antara tahun 1997/1998 terhadap aktivis pro-demokrasi.  Kasus
penculikan aktivis 1997/1998 ini dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar, dibentuk
oleh Mayor Bambang Kristiono. Usai Tim Mawar dibentuk, operasi penculikan dimulai. 
Tanggal 18 Januari 1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Tim Mawar
pun menyusun rencana penangkapan terhadap sejumlah aktivis yang dicurigai terlibat dalam
peledakan bom yang tidak disengaja tersebut. Mayor Bambang mendapat data ada sembilan
nama yang diprioritaskan untuk ditangkap oleh Tim Mawar. Mereka adalah: Desmond
Junaidi Mahesa Haryanto Taslam Pius Lustrilanang Faisol Reza Rahardjo Walujo Djati
Nezar Patria Aan Rusdianto Mugianto Andi Arief Desmond berhasil ditangkap saat hendar
pergi ke luar kantor sekitar pukul 12.00 siang oleh Kapten Fauzani Kemudian, Aan ditangkap
oleh Kapten Yulis di rumahnya bersama dengan Nezar. Keduanya kemudian dibawa ke
markas dan tiba sekitar pukul 20.30.  Setelah itu, Kapten Yulis memerintah Kapten Djaka
untuk kembali mengecek rumah tersebut. Setelah sampai di sana, rupanya Mugianto sudah
lebih dulu tertangkap oleh petugas Koramil Duren Sawit.  Tanggal 4 Februari, Pius
Lustrilanang berhasil diciduk oleh Tim Mawar di depan RS Cipto Mangunkusumo di
Salemba, Jakarta Pusat. Setelah Pius, disusul Haryanto Taslam diculik pada 8 Maret 1998,
salah satu aktivis PDI-Pro Megawati.  Empat hari kemudian, 12 Maret 1998, Faisol Riza dan
Raharja Waluyo Jati tertangkap di RS Cipto Mangunkusumo.  Terakhir, Andi Arief, ketua
umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi dan Komite Pimpinan Pusat Partai
Rakyat Demokratik.  Ia ditangkap di rumah kakaknya dan kemudian di bawa ke markas,
ditahan di sel bawah tanah.  Meskipun kesembilan aktivis berhasil ditangkap, ternyata masih
ada 13 aktivis lain yang juga ditahan oleh Tim Mawar, salah satunya Wiji Thukul. Ketiga
belas aktivis ini sampai sekarang masih belum diketahui keberadaannya.

2. Tragedi Tri Sakti


Tragedi Trisakti diawali dengan sejumlah demonstrasi di berbagai kampus nasional
menuntut mundurnya Soeharto akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan yang
mengakibatkan melonjaknya harga barang-barang yang disebabkan pula oleh menurunnya
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Pada tanggal 12 Mei 1998 inilah peristiwa memilukan itu terjadi. Awalnya sejumlah
mahasiswa, dosen dan staff Universitas Trisakti melakukan demonstrasi damai dan
mengibarkan bendera 1/2 tiang. Kemudian saat mereka bersiap melakukan long march
menuju gedung MPR mereka dihadang tentara dan polisi bersenjata cukup lengkap. Karena
tidak mampu menembus brigade itu melakukan aksi mogok dijalan. Di sore hari, saat mereka
kembali ke kampus, pihak militer mengejek para mahasiswa. Hal ini menyulut kemarahan
sejumlah diantaranya yang masih berada diluar area kampus. Beberapa mahasiswa menjadi
korban penembakan saat hendak memasuki gedung rektorat. Sebagian lain yang masih diluar
bahkan harus bersembunyi di mall sekitar utk berlindung dari tembakan militer hingga
berhenti pukul 8 malam. Tak lama kemudian, radio kampus menyatakan kematian 4
mahasiswanya yang menjadi korban kekerasan tersebut, namun pihak militer mengklaim
tidak melakukan penembakan kendati hasil otopsi menunjukkan sebaliknya. Usai pergantian
presiden, 4 mahasiswa tersebut dinobatkan sebagai pahlawan reformasi. Namun, investigasi
kasus tersebut masih berlanjut hingga saat ini meski belum ada hasil.    
3. Kasus Pembunuhan Munir
Pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.55 WIB pesawat dengan nomor penerbangan
GA-974 lepas landas dari Jakarta menuju Negeri Kincir Angin, Belanda. Dengan menaiki
pesawat tersebut, Munir berencana melanjutkan pendidikannya ke Amsterdam, Belanda.
Pesawat itu sempat transit di Bandara Changi, Singapura. Dalam perjalanan menuju
Amsterdam, tiba-tiba Munir merasa sakit perut setelah menenggak segelas jus jeruk. Munir
sempat diduga sakit sebelum mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 08.10 waktu
setempat, dua jam sebelum mendarat di Bandara Schiphol, Amsterdam. Menurut kesaksian,
setelah pesawat lepas landas dari transitnya di Bandara Changi, Munir sempat beberapa kali
ke toilet dan terlihat seperti orang sakit. Dia mendapat pertolongan dari penumpang lain yang
berprofesi sebagai dokter. Munir pun dipindahkan ke sebelah bangku dokter dan mendapat
perawatan. Tak lama, Munir dinyatakan meninggal pada ketinggian 40.000 kaki di atas tanah
Rumania.

AYAT ALKITAB TENTANG PELANGGARAN HAM


1. Matius 22:37-40

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dapat dilihat dalam kitab matius 22:37-40,
dalam ayat ini dapat dengan jelas menggambarkan tentang seorang farisi yang menanyaka
pertanyakan kepada Tuhan Yesus mengenai hukum apa yang paling utama. Tentunya jika
kita fikirkan secara logika manusia Tuhan akan menjawab hukum yang dapat
menguntungkan diri sendiri, namun hal ini tidaklah dikatakan oleh Tuhan.
Tuhan memberi tahukan kepada kita secara tidak langsung mengenai 2 hukum utama
yang harus selalu dipelihara oleh manusia yakni satu Tuhan ingin kita mengasihi Allah
dengan segenap hati dan jiwa kita dan yang kedua adalah kita sebagai manusia haruslah
mengasihi manusia lainnya sebagaimana kita mengasuhi diri kita sendiri.
Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dalam ayat ini secara tidak langsung
menjelaskan kepada kita bahwa pelanggaran yang dilakukan kepada manusia lainnya tidaklah
seturut dengan perintah yang Tuhan  berikan kepada manusia. Melanggar HAM lainnya juga
dapat melanggar hukum yang Tuhan berikan kepada manusia. Jika dalam diri kita ada kasih
seperti Yesus tentunya pelanggaran seperti ini tidak akan dilakukan walaupun mengasihi
Allah dengan segenap hari dan jiwa kita merupakan hukum yang utama Tuhan tetap ingin
manusia dapat menyalurkan kasihNya kepada yang lainnya.

2. Kejadian 1:2 dan Galatia 3:28

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM  dapat menyebabkan atau memberikan


dampak yang buruk terhadap citra manusia di hadapan Allah. Pada kej 1:2 di sana
menggambarkan manusia memiliki gambar dan rupa yang sama dengan Allah sehingga apa
yang ada pada Allah juga ada pada manusia, pelanggaran HAM merupakan perbuatan dari
iblis melalui dosa sehingga citra Allah kita tutupi dengan dosa tersebut.
Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa Allah selalu ingin dan rindu agar manusianya
kembali datang kepadanya serta berusaha untuk kembali menjadi sama bersama-sama
denganNya. Ketidakadilan, ketidakbenaran, kebohongan, dusta, cemburu, iri dan tidak
mengasihi tidak terdapat dalam diri Allah. Dalam Gal 3:28 juga menjelaskan bahwa Allah
menciptakan manusia sama satu dengan yang lainnya sehingga tindakan perbedaan dan
diskriminasi sangat bertentangan den gan apa yang Allah inginkan.

3. Kolose 3:8-10

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM lainnya dapat dilihat dalam kolose 3:8-10,
dalam ayat ini kita sebagai kaum percaya di tuntut untuk memiliki hidup yang baru dengan
cara melepaskan segala kepribadian lama yang buruk berserta praktek-prakteknya dan
mengenakan pribadi yang baru yang mana telah dan akan dibentuk oleh Tuhan menjadi
seturut denganNya.
Orang yang telah percaya dan dibaptis tentunya akan mengenakan tubuh yang baru
yang mana di dalam dan kepadanya dapat disalurkan hayat Allah sehingga boleh dibentuk
menjadi serupa dengan Tuhan yang memberikan hayat itu sendiri. Jika orang yang melanggar
HAM bukankah itu menandakan dirinya tidak mau di ubah dan dibentuk oleh Tuhan dengan
cara mengeraskan hatinya.
Ham bukanlah semata-mata alat yang dapat digunakan oleh kalangan orang tertentu
demi mencapai tujuannya. HAM diberikan oleh Tuhan kepada manusia supaya manusia itu
sendiri dapat dengan maksimal memenuhi diri dengan kehendak Allah, HAM ada sebagai
bukti nyata bahwa Tuhan Yesus benar-benar memerhatikan perkara ini tidak hanya dalam
satu masa saja namun untuk beberapa masa selanjutnya dari hidup manusia. HAM dapat
mengingatkan kembali kepada manusia bahwa kasih yang sejati hanya berasal dari Tuhan dan
kita sebagai hambanya harus turut serta dalam menyalurkan kasihnya ini kepada manusia
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai