SMKN 2 PEKANBARU
Kelompok 3
1. Eriel Savenius Sitohang
2. Glori Iman Tanota
3. Johannes Simatupang
4. Markus Harianja
5. Roger Adlin Valentinus
1. Pelanggaran HAM Menurut Sifatnya
Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia.
Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak menancam jiwa manusia.
- Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer.
4. NEBUKADNEZAR
Nebukadnezar adalah raja paling sukses di kerajaan Babel. Pada masa kejayaannya di
bawah Raja Nebukadnezar (605-562 SM), kerajaan Babel menjadi kerajaan adikuasa
yang memerintahdunia (Daniel 2:37-38a). Karena itu Nebukadnezar menjadi
sombong dan gila hormat, ia menganggap dirinya dewa yang harus disembah oleh
rakyatnya. Nebukadnezar mewajibkan semua rakyatnya untuk menyembah
patungnya. Jika ada yang tidak mau, maka Nebukadnezar akan membunuhnya. Itulah
yang dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tiga orang Yahudi, yang
dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala karena tidak bersedia
menyembah patung Nebukadnezar. Tetapi karena iman mereka kepada Tuhan, Ia
melindungi mereka dalam perapian yang menyalanyala tersebut (Daniel 3:1-23).
Jelas, apa yang diperbuat Nebukadnezar adalah pelanggaran HAM. Sebab adalah hak
setiap orang untuk percaya kepada Tuhan/dewa menurut yang diyakininya, serta
beribadah kepadanya. Seseorang tidak bisa dipaksa, apalagi dihukum, karena tidak
menganut agama/keyakinan tertentu.
5. PILATUS
Tokoh Alkitab terakhir yang melanggar HAM adalah Pilatus. Pontius Pilatus adalah
wali negeri atau wakil pemerintahan Romawi di Yudea (Lukas 3:1-2), yang mencakup
wilayah Yudea dan Samaria. Pontius Pilatus adalah tokoh utama di balik penyaliban
Yesus. Pilatus memberi perintah untuk menyalibkan Yesus, sekalipun ia tahu bahwa
Yesus tidak bersalah dan tidak layak dihukum mati (disalibkan), dan sekalipun ia tak
mau bertanggung jawab atas penyaliban dan kematianNya (Lukas 23:23-25). Alasan
utama Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalibkan adalah demi kepentingan dirinya
sendiri. Pilatus takut jika orang Yahudi melaporkannya kepada Kaisar Tiberius,
karena mereka berkata bahwa jika Pilatus membebaskan Yesus maka Pilatus bukanlah
sahabat kaisar (Yohanes 19:12), artinya ia melawan kaisar. Pilatus rela mengorbankan
Yesus yang tak bersalah demi mempertahankan jabatannya dan nyawanya di hadapan
kaisar Romawi! Dan menghukum mati orang yang tak bersalah jelas adalah
pelanggaran HAM berat.
Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dapat dilihat dalam kitab matius 22:37-40,
dalam ayat ini dapat dengan jelas menggambarkan tentang seorang farisi yang menanyaka
pertanyakan kepada Tuhan Yesus mengenai hukum apa yang paling utama. Tentunya jika
kita fikirkan secara logika manusia Tuhan akan menjawab hukum yang dapat
menguntungkan diri sendiri, namun hal ini tidaklah dikatakan oleh Tuhan.
Tuhan memberi tahukan kepada kita secara tidak langsung mengenai 2 hukum utama
yang harus selalu dipelihara oleh manusia yakni satu Tuhan ingin kita mengasihi Allah
dengan segenap hati dan jiwa kita dan yang kedua adalah kita sebagai manusia haruslah
mengasihi manusia lainnya sebagaimana kita mengasuhi diri kita sendiri.
Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dalam ayat ini secara tidak langsung
menjelaskan kepada kita bahwa pelanggaran yang dilakukan kepada manusia lainnya tidaklah
seturut dengan perintah yang Tuhan berikan kepada manusia. Melanggar HAM lainnya juga
dapat melanggar hukum yang Tuhan berikan kepada manusia. Jika dalam diri kita ada kasih
seperti Yesus tentunya pelanggaran seperti ini tidak akan dilakukan walaupun mengasihi
Allah dengan segenap hari dan jiwa kita merupakan hukum yang utama Tuhan tetap ingin
manusia dapat menyalurkan kasihNya kepada yang lainnya.
3. Kolose 3:8-10
Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM lainnya dapat dilihat dalam kolose 3:8-10,
dalam ayat ini kita sebagai kaum percaya di tuntut untuk memiliki hidup yang baru dengan
cara melepaskan segala kepribadian lama yang buruk berserta praktek-prakteknya dan
mengenakan pribadi yang baru yang mana telah dan akan dibentuk oleh Tuhan menjadi
seturut denganNya.
Orang yang telah percaya dan dibaptis tentunya akan mengenakan tubuh yang baru
yang mana di dalam dan kepadanya dapat disalurkan hayat Allah sehingga boleh dibentuk
menjadi serupa dengan Tuhan yang memberikan hayat itu sendiri. Jika orang yang melanggar
HAM bukankah itu menandakan dirinya tidak mau di ubah dan dibentuk oleh Tuhan dengan
cara mengeraskan hatinya.
Ham bukanlah semata-mata alat yang dapat digunakan oleh kalangan orang tertentu
demi mencapai tujuannya. HAM diberikan oleh Tuhan kepada manusia supaya manusia itu
sendiri dapat dengan maksimal memenuhi diri dengan kehendak Allah, HAM ada sebagai
bukti nyata bahwa Tuhan Yesus benar-benar memerhatikan perkara ini tidak hanya dalam
satu masa saja namun untuk beberapa masa selanjutnya dari hidup manusia. HAM dapat
mengingatkan kembali kepada manusia bahwa kasih yang sejati hanya berasal dari Tuhan dan
kita sebagai hambanya harus turut serta dalam menyalurkan kasihnya ini kepada manusia
lainnya.