Anda di halaman 1dari 3

WORK LIFE BALANCE

Apa sih impian paling di impikan oleh seluruh karyawan di dunia ini? Menurut pandangan
saya Memiliki kehidupan yang seimbang antara urusan pekerjaan dan urusan keluarga
(pribadi) adalah impian setiap karyawan. Pekerjaan memang dibutuhkan dalam rangka
menopang kehidupan pribadi karyawan. Namun demikian, prioritas kehidupan tidak
melulu terpaku pada uang atau kehidupan pekerjaan karena bagaimanapun karyawan juga
membutuhkan kehidupan sosial .

Porsi waktu pekerjaan yang terlalu besar bebannya menyebabkan seorang karyawan
kehilangan waktu untuk kehidupan pribadinya. Untuk jangka pendek mungkin hal ini
dapat ditoleransi dalam artian kepentingan untuk menyelesaikan pekerjaan sifatnya
mendesak dan tidak dilakukan setiap saat.

Namun demikian, setiap karyawan juga memiliki hak untuk tetap menjaga keseimbangan
waktunya antara pekerjaan dan pribadi atau yang disebut dengan keseimbangan
kehidupan-kerja (work life balance). Work-life balance (WLB) ini telah digaungkan
sendiri oleh Ibu Menteri Keuangan melalui Intruksi Menteri Keuangan nomor IMK-
346/IMK.01/2017 tentang Gerakan Efisiensi sebagai Penguatan Budaya Kementerian
Keuangan.

Salah satu wujud dari gerakan WLB ini adalah pemanfaatan jam kerja efektif dan
meminimalkan jam lembur dengan memperhatikan tanggung jawab dan penyelesaian
tugas. Gerakan WLB ini patut kita apreasiasi sebagai perwujudan atas realisasi gerakan
efisiensi jam kerja dan di sisi lain sebagai pemenuhan jam sosial yang merupakan hak
asasi setiap karyawan untuk tetap memerhatikan kehidupan pribadinya terlebih selama
masa pandemi covid-19 yang telah dialami sejak awal Maret tahun 2020, dan juga saat
pandemi kebutuhan refreshing juga sangat di perlukan oleh semua pekerja, yang telah
capek capek mencari nafkah agar tidak tepapar virus corona ataupun varian baru yang
lebih dikenal sebagai virus omicron.

Istilah WLB pertama kali dikenalkan di Inggris pada tahun 1970-an. Kesadaran akan
pentingnya WLB ini mulai diperhatikan oleh dunia industri, salah satu bentuk WLB ini
adalah dengan memberikan adanya kegiatan refreshing di luar kantor dalam bentuk
outbound atau kegiatan tur bersama.

Beberapa teori mengenai WLB yang penulis sarikan dari berbagai sumber:

WLB adalah suatu keadaan seimbang pada dua tuntutan di mana pekerjaan dan kehidupan
seorang individu adalah sama.

Menurut pandangan pegawai WLB adalah pilihan mengelola kewajiban kerja dan pribadi
(tanggung jawab kepada keluarga) sedangkan pandangan perusahaan terhadap WLB
adalah tantangan untuk menciptakan budaya yang mendukung di perusahaan di mana
pegawai dapat focus pada pekerjaan mereka ketika berada di tempat kerja (Lockwood:
2003). Lockwood juga memperkenalkan konsep family-friendly benefits yaitu manfaat
yang ditawarkan kepada pegawai untuk mengatasi masalah pribadi dan komitmen pada
keluarga, dan pekerjaan tanpa harus mengabaikan tanggung jawabnya sebagai karyawan.

Menurut Clark dalam Fapohunda (2014), WLB memiliki konten yang baik dalam
pekerjaaan dan di luar pekerjaan dengan minimalnya konflik. WLB ini tentang bagaimana
seseorang mencari keseimbangan dan juga kenyamanan dalam pekerjaan dan di luar
pekerjaannya.

Dari beberapa teori WLB di atas, WLB secara umum berkaitan dengan waktu kerja,
fleksibilitas, kesejahteraan, keluarga, demografi, migrasi, waktu luang dan sebagainya
atau secara harfiah dapat dikatakan bahwa WLB adalah suatu keadaan dimana
keseimbangan antara tuntutan dan kepuasan terhadap karir dan kehidupan rumah
tangganya.
Nama: Ahmad Wildan Atthalla

Kota asal: Pasuruan

Anda mungkin juga menyukai