Anda di halaman 1dari 19

Work Family Conflict

Fakta dan Solusinya

Supriyadi

Webinar
Kerjasama CV. AGET Development – Himpsi Wilayah Bali
10 Juli 2021 – Denpasar
Bali
AGENDA
LATAR BELAKANG
MASALAH ORGANISASI-INDUSTRI
MASALAH KELUARGA
Work Family Conflict (WFC).
ALTERNATIF JALAN KELUAR
LATAR BELAKANG

MENGAPA WEBINAR INI PERLU


PENGALAMAN - PERJALANAN NARA SUMBER
SEBAGAI KARYAWAN
MASALAH ORGANISASI-INDUSTRI

1. PENGATURAN WAKTU KERJA


2. DESKRIPSI KERJA
3. PENILAIAN KINERJA – SISTEM BONUS
4. KPI
5. HUBUNGAN PIMPINAN – BAWAHAN
6. HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN
7. ATURAN-ATURAN ORGANISASI – INDUSTRI
8. NORMA - BUDAYA KERJA
9. JENJANG KARIR – TALENT MAPING
10.BESARAN GAJI
11.KEPUASAN KERJA KARYAWAN
12.OCB ………… DLSB
MASALAH
KELUARGA
1. KELUARGA INTI
. Hubungan suami – istri / Masalah Karir
. Hubungan anak – orangtua
. Kesehatan
. Sekolah
. Sosial Ekonomi
2. KELUARGA BESAR
. Hubungan dengan Bp/Ibu mertua, Ortu sendiri,
Saudara 3. LINGKUNGAN SOSIAL
. Norma, Adat Istiadat lingkungan setempat
. Status sosial dilingkungan setempat
DLSB
Work Family Conflict
(WFC).

Greenhaus dan Beutell (1985) mendefinisikan konflik pekerjaan-keluarga


sebagai suatu bentuk konflik antar peran dimana tekanan-tekanan peran
pekerjaan dan keluarga saling tidak selaras satu sama lain dalam beberapa
hal, dimana partisipasi dalam salah satu peranan tersebut menjadi lebih
sulit dikarenakan tuntutan untuk berpartisipasi dalam peranan yang lain.

Konflik ini ditandai dengan kurangnya keselarasan antara pekerja dan


tanggungjawab keluarga mereka dengan sasaran-sasaran organisasi.
Work Family Conflict (WFC). WFC yaitu suatu kondisi dimana terjadi
konflik karena tekanan peran dari pekerjaan dan keluarga yang satu
sama lain tidak selaras.

Sedangkan Konflik dalam diri individu dapat didefinikan


sebagai munculnya dua dorongan yang kuat atau dua
situasi atau lebih, secara bersamaan dalam waktu yang
sama
JADI PADA DASARNYA Work Family Conflict ADALAH
KONFLIK PERAN GANDA
[Munculnya dua peran atau lebih secara bersamaan pada waktu tyang sama]
Greenhaus et al., (1999) mengidentifikasikan 3 (tiga)
tipe utama mengenai konflik pekerjaan-keluarga, yaitu
1. Konflik berdasarkan waktu (time-based conflict),
2. Konflik berdasarkan ketegangan(strained-based conflict),
dan
3. Konflik berdasarkan perilaku (behavior-based conflict).

1. Konflik berdasar waktu terjadi karena waktu yang digunakan


dalam satu peran tidak dapat digunakan untuk peran yang lain.
Misalnya, rapat di Kantor sampai malam atau kunjungan
lapangan dapat menimbulkan konflik dengan jadwal kondangan
penganten keluarga
2. Konflik berdasarkan ketegangan dimana hal ini sering berkaitan dengan
“beban kerja yang terlalu berat/berlebih (overload)”. Beban lebih adalah
sebuah komponen utama dari konflik pekerjaan-keluarga.
Konflik ini muncul biasanya ketika tuntutan terhadap waktu dan tenaga
yang dibutuhkan untuk berperan dallam menyelesaikan pekerjaan dan
berperan dalam keluarga yang telah ditentukan terlalu besar untuk bisa
dilaksanakan secara memadai.

3. Tipe konflik yang ketiga adalah konflik berdasarkan perilaku Konflik ini
berkaitan dengan “keterlibatan keluarga”.
Keterlibatan keluarga (Family Involvement) didefinisikan dengan
seberapa besar seseorang akan memihak secara psikologis dalam
perannya sebagai pasangan suami atau istri ataupun sebagai orang tua
Hal ini mengindikasikan bahwa semakin terlibat dalam keluarga bahkan akan semakin meningkatkan konflik.
Kurt Lewin menulis bahwa secara garis besar konflik motif yang dialami
manusia dapat digolongkan kepada empat jenis, yaitu :
1. Approach-approach conflict: Konflik psikis yang dialami oleh individu
karena munculnya dua kebutuhan [atau lebih] yang muncul
bersamaan keduanya mempunyai nilai posotif bagi individu.
2. Approach-avoidance conflict: Suatu konflik psikis yang dialami
individu karena munculnya dua kebutuhan dalam waktu yang
bersamaan yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus bagi
individu
3. Avoidancea voidance conflct: Konflik psikis yang dialami individu
karena munculnya dua kebutuhan [atau lebih] yang muncul
bersamaan keduanya mempunyai nilai negatif bagi individu.
4. Double approach-avoidance conflict: Konflik psikis yang dialami
individu karena munculnya lebih dari dua kebutuhan secara
bersamaan, yang masing-masing mengadung nilai negatif dan positif
yang sama kuat bagi individu [Irwanto, dkk 1989]
ILUSTRASI

MASALAH MASALAH
MASALAH MASALAH
ORGANISASI KELUARGA
INDUSTRI
WFC

BENTUK KONFLIK ?
APPROACH – APPROACH, AVOIDANCE – AVOIDANCE,
APPROACH – AVOIDANCE, MULTI APPROACH –
ALTERNATIF JALAN KELUAR
UNTUK ORGANISASI – INDUSTRI
Kaji dengan terus-menerus tentang isu WFC ini, sesuai dengan situasi kondisi
yang terus berkembang.
Cara yang paling murah adalah mengumpulkan hasil-hasil riset tentang WFC ,
kemudian bisa di resume, dipilih yang sesuai dengan kondisi organisasinya
Jika melakukan riset sendiri, langsung pada organisasi industry sendiri sangatlah
baik, tetapi ada hal yang harus dipahami, bahwa semua model mempunyai
kelemahan yang mendasar, yaitu
1. Jika pakai pendekatan positifistik, maka kita jangan terlalu yakin bahwa
dengan satu penelitian maka masalah akan selesai [jadi biaya akan mahal]
2. Jika dengan pendekatan phenomenologik, maka kita jangan terlalu yakin
bahwa hasilnya akan dapat diberlakukan kepada seluruj karyawan diluar
responden penelitiannya
3. Latihan pemberdayaan karyawan → Memahami potensi diri; Mengelola/
Memanfaatkan dukungan social
UNTUK INDIVIDU YANG MENGALAMI WFC
1. Dapat memetakan Modal Sosial yang dimiliki
2. Dapat menentukan skala prioritas dengan benar dan akurat
berdasarkan kriteria yang diyakini sendiri
3. New Born
Pilih Who am I, atau
What am I living for
Pahami betul lingkungan sosial dimana kita berada
Pahami perkembangan teori-teori psikologi [ Positive
Psychology, Industrial Psychology dan Indigenous Psychology]
Dapat Memetakan Modal Sosial yang
Dimiliki

Kok wani macem-macem ki


modal mu apa ?
Dalam beberapa konsep ditemukan bahwa, konflik pekerjaan-keluarga
dapat dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan tekanan/tuntutan
keluarga. Berdasarkan hal ini, maka dapat diasumsikan bahwa secara
logika antara dukungan keluarga dan tekanan/ tuntutan keluarga terjadi
secara simultan, sehingga akan dapat berpengaruh positif maupun
negatif terhadap konflik pekerjaankeluarga.
Dapat Menentukan Skala Prioritas dengan Benar
dan Akurat Berdasarkan Kriteria yang Diyakini
Sendiri

Siap berstrategi menghadapi hidup [jadwal kerja-


agenda aktifitas keluarga] setiap hari
TIPS : “Prioritas Waktu”
Empat Kuadran Waktu
(Stephen R. Covey)

Penting Penting
Penting
Mendesak Tidak Mendesak
(K1) (K2)
Tidak Penting Tidak Penting
Tidak
Penting
Mendesak Tidak Mendesak
(K3) (K4)

Mendesak Tidak
Mendesak
New Born

Pilih
Who am I, atau
What am I living for

Pahami betul lingkungan sosial dimana kita


berada
Pahami perkembangan teori-teori psikologi [
Positive
Psychology, Industrial Psychology dan
Indigenous
Psychology]
SEKIAN
MATUR TANGKIU
SUMBER BACAAN
Agung, AM Lilik. 2009. Cara Cepat Menjadi Supervisor Unggul. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Komang Rahayu Indrawati, Supriyadi, Wayan Nata Septiadi, Luh Gede Leli Kusuma Dewi, Ni
Komang Dewi Sikiani, Putu Yoga Sukma Pratama, Ni Made Dyah Sathya Pranyadari.,
2016. Exploring Emotional Support of Balinesse Women in Tourism Industry at Badung
Regency. Department of Psychology, Faculty of Medicine Udayana University
Supriyadi dan Ariesta Handoko Pratama., Manajement Waktu. PT. Citra Sepakat Gemilang
Jakarta, Hotel Harris – Kuta Jl. Bakung Sari – Kuta, 18-20 Nopember 2014 (ppt)
Dudung Abdurrahman, Sri Fadilah dan Sri Suarsih, 2010. Hubungan Konflik Keluarga-Pekerjaan
dengan Kepuasan Kerja dan Niat Keluar Kerja, MIMBAR, Vol. XXVI, No. 1 (Januari - Juni
2010): 01-15
Christine W.S., Megawati Oktorina, Indah Mula . Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik
Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai Intervening
Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabodetabek) JURNAL MANAJEMEN DAN
KEWIRAUSAHAAN, VOL.12, N O. 2, SEPTEMBER 2010: 121-132 122. Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jl. Jenderal Sudirman Kav. 51, Jakarta Selatan
Irwanto, Herman Elia, Antonius Hadi Soepadma, Retno Priyani, Bagus Wismanto dan
Cosmas Fernandes. 1991. Psikologi Umum. Cetak Kedua,. Jakarta.,Pt. Gramedia
Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai