Anda di halaman 1dari 13

BUDI PEKERTI :

N M O T IV AS I U N T U K
KARAKTER DA A N
L A M K E HI D U P
KESEIMBANGAN DA
DAN PEKERJAAN
OLEH : EKAWATI

D I S1 K EP E R AW A TA N
PROGRAM STU A R AT
S S U M AT E R A B
UNIVERSITA
Motivasi adalah suatu proses dimana
kebutuhan-kebutuhan mendorong
seseorang untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu
(Munandar, 2001).

Motivasi kerja adalah sesuatu yang


menimbulkan dorongan atau semangat
kerja (Sadili Samsudin, 2006).

Motivasi adalah keinginan untuk


melakukan sebagai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan
individual (Robbin : 2002:55)
Kelompok
kebutuhan Dorong-
Ketegangan
yang belum dorongan
dipuaskan

Tujuan telah Melakukan


Reduksi dari tercapai
(kebutuhan serangkain
ketegangan telah kegiatan
dipuaskan) (perilaku
mencari)
Unjuk kerja (performance) adalah hasil dari
interaksi antara motivasi kerja, kemampuan
(abilities) dan peluang (opportunities). Unjuk kerja
adalah fungsi dari motivasi kerja kali
kemampuan kali peluang (Robins, 2000).
Teori
Motivasi Isi
 Teori ini dikembangkan oleh David
McClelland.
 Teori kebutuhan dari McClelland tidak saja
meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi
(need for achievement), kebutuhan untuk
berkuasa (need for power) dan kebutuhan
berafiliasi/berhubungan (need for affiliation)
tetapi orang yang memiliki rasa untuk
berafiliasi tinggi dan motivasi kerja yang
proaktif. Sedangkan yang memiliki ketiga
macam kebutuhan dalam derajat yang rendah
akan memiliki corak motivasi kerja yang
reaktif.
Teori
Motivasi
Proses
Meningkatkan Motivasi
Kerja

Peran
Pemimpin/Atasan Peran Diri Sendiri

Peran Organisasi
Keseimbangan Kehidupan Kerja
(Work Life Balance)
Menurut Singh dan Khanna (2011), work-life
balance adalah konsep luas yang melibatkan
penetapan prioritas yang tepat antara
pekerjaan (karir dan ambisi) pada satu sisi dan
kehidupan (kebahagiaan, waktu luang, keluarga
dan pengembangan spiritual) di sisi lain. 

Menurut Frame dan Hartog (2003:4), work-life


balance berarti karyawan dapat dengan bebas
menggunakan jam kerja yang fleksibel untuk
menyeimbangkan pekerjaan atau karyanya
dengan komitmen lain seperti keluarga, hobi,
seni, studi, dan tidak hanya fokus terhadap
pekerjaannya. 
Aspek Keseimbangan
Kehidupan Kerja

Keseimbangan
Waktu Keseimbangan
Kepuasan

Keseimbangan
Keterlibatan
Faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work
Life Balance)
Menurut Schabracq (2003), terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi work-life balance seseorang, yaitu sebagai
berikut:
Karakteristik Kepribadian. Hal ini berpengaruh terhadap
kehidupan kerja dan di luar kerja. Terdapat hubungan antara
tipe attachment yang didapatkan individu ketika masih kecil
dengan work-life balance. Individu yang memiliki secure
attachment cenderung mengalami positive spillover
dibandingkan individu yang memiliki insecure attachment. 
Karakteristik Keluarga. Menjadi salah satu aspek penting
yang dapat menentukan ada tidaknya konflik antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi. Misalnya konflik peran
dan ambigiunitas peran dalam keluarga dapat
mempengaruhi work-life balance. 
Faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work
Life Balance)
Karakteristik Pekerjaan. Meliputi pola kerja, beban kerja dan
jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja dapat memicu
adanya konflik baik konflik dalam pekerjaaan maupun
konflik dalam kehidupan pribadi. 

Sikap. Merupakan evaluasi terhadap berbagai aspek dalam


dunia sosial. Dimana dalam dalam sikap terdapat
komponen seperti pengetahuan, perasaan-perasaan dan
kecenderungan untuk bertindak. Sikap dari masing-masing
individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
work-life balance.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai