Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Pada Mata Kuliah Kewirausahaan

OLEH
KELOMPOK 1

1. HENDRI CHANIAGO (1710612013457)


2. PIPI MARDIA NANDA (1710612013622)
3. PRESKI NANDA (1710612013348)
4. REKI WOMENDRI (1710612013635)
5. SILVIA MONIKA (1810612013822)
6. WIDIA PRISTILA (1710612013473)

DOSEN PENGAMPU
JAMOHOR, SE.MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SUMATERA BARAT
PARIAMAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH
PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Pada Mata Kuliah Kewirausahaan

OLEH
KELOMPOK 1
NAMA NIM TANDA TANGAN
HENDRI CHANIAGO 1710612013457 1. 2.
PIPI MARDIA NANDA 1710612013622
PRESKI NANDA 1710612013348 3. 4.
REKI WOMENDRI 1710612013635
SILVIA MONIKA 1810612013822 5. 6.
WIDIA PRISTILA 1710612013473

DOSEN PENGAMPU
JAMOHOR, SE.MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SUMATERA BARAT
PARIAMAN
2020
KATA PENGANTAR

i
Segala puji bagi Allah SWT atas segala kemudahan yang diberikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Kajian makalah ini disusun dengan efektif dan menarik serta beruntun mulai
dari latar belakang hingga penyelesaian tugas berupa kesimpulan. Sistematika
penyajiannya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang maksimal.
Waktu, tenaga, pikiran telah kami berikan agar makalah ini selesai dengan
baik. Namun, dalam usaha yang maksimal tersebut penulis menyadari tiada gading
yang tak retak. Saran dan kritikan yang konstruktif sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini selanjutnya.

Pariaman, Maret 2020


Penyusun

KELOMPOK 1

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Disiplin Ilmu Kewirausahaan 3
B. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan 4
C. Objek Studi Kewirausahaan 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal
abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur
adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine
them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, yaitu Jean
Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur
sebagai pemimpin. Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang
membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang
muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain
itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya,
tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan
sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi
kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya
menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi
kewirausahaan bisa bersifat kondisional.
Di jaman global sekarang, adalah jamannya kewirausahaan. Para
wirausahawan mengendalikan revolusi yang mentransformasi dan memperbaharui
perekonomian dunia. The new economy ditandai oleh budaya kewirausahaan
yang diaplikasi ke dalam aktivitas primer dan pendukung.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan disiplin ilmu kewirausaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Bagaimana perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Disiplin Ilmu Kewirausahaan


Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai
risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu
tersendiri, memiliki proses sistematis, dan dapat diterapkan dalam bentuk
penerapan kreativitas dan keinovasian. Seperti dikemukakan Thomas W.
Zimmerer (1996), “Enterpreneurship is the result of disciplined, systematic
procces of applying creativity and innovations to need and opportunities in
marketplace”. Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan (body of knowledge)
yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang
lengkap.
1. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan usaha ventura
(venture start-up) dan perkembangan usaha (venture-growth), ini jelas tidak
termasuk dalam kerangka bidang materi manajemen umum (framework
general management course) yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha (bussiness ownership).
2. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create new different things).
3. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan
pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

3
Pada awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan yang
dilahirkan dari pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang
dibawa sejak lahir sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Sekarang, kewirausahaan bukan hanya mengenai urusan lapangan dan bakat
bawaan, tetapi juga merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.
Kewirausahaan bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
Sejak awal Abad ke-20, kewirausahawan sudah diperkenalkan dan dipelajari
di beberapa negara, misalnya di Belanda di kenal dengan “ondernemer” dan di
Jerman dikenal dengan “unternehmer”. Selain itu, di berbagai negara
kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab
dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis,
kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, perekrutan tenaga
kerjam pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Pada 1950-an,
pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti di Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan, semenjak 1970-an, banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil (small bussiness
management), atau manajemen usaha baru (new venture management). Pada
1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan.
Sekarang di Indonesia, pendidikan kewirausahaan sudah dipelajari di berbagai
sekolah di perguruan tinggi.

B. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan


Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang dalam bidang
industri, kemudian berkembang dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya,
maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi
yang pesat. Pada mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang
perdagangan, kemudian diterapkan dalam berbagai bidang lain, seperti industri,

4
perdagangan, pendidikan, kesehatan, pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi
lainnya. Dalam konteks tertentu, kewirausahaan merupakan suatu kompetensi
utama dalam menciptakan perubahan, pembaruan, dan kemajuan. Adapun
pendapat para ahli mengenai perkembangan disiplin ilmu kewirausaahan:
a. Schumpeter 1912, wirausaha tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang unik yang memiliki keberanian mengambil resiko dan
memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru kedalam
perekonomian
b. Peter f. Ducker 1994, kewirausaahn merupakan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
c. Peter hisrich 1995, kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang
berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha.
Yang diikuti dengan penggunaan uang, resiko, yang kemudian
menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan
pribadi.
d. Thomas w. Zimmerer 1996, kewirausahaan merupakan proses penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang
bagi setiap orang dalam setiap harinya tanpa batas waktu tertentu.
Meskipun saat ini banyak sekali ahli yang mengartikam “wirausahawan” dan
“kewirausahawan” dalam versi yang berbeda-beda, akan tetapi pendapa
Schumpeter pada 1912 masih relevan dan banyak diikuti berbagai kalangan.
Menurut Schumpeter, wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko
dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam
perekonomian. Dengan tegas, Schumpeter membedakan antara proses penemuan
dengan inovasi. Menurut Schumpeter, hanya sedikit pengusaha yang dapat melihat
ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan baru dan
memanfaatkannya. Setelah inovasi tersebut berhasil diperkenalkan oleh

5
wirausahawan pengusaha lain mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru
tersebut tersebar dalam kehidupan ekonomi.
Jadi jika dilihat sesuai dengan perkembangannya, konsep kewirausahaan
memiliki beberapa konsep dan ciri-ciri khusus, seperti memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi),
mengorganisasi, menanggung risiko, berorientasi hasilm selalu menciptakan
peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Konsep dan ciri-ciri kewirausahaan
tersebut tentu saja tidak hanya terdapat dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam
berbagai konteks dan bidang selain bisnis, seperti institusi pemerintahan,
pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan
organisasi kemasyarakatan lainnya.

C. Objek Studi Kewirausahaan


Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, yaitu kemapuan
merumuskan tujuan hidup, kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif,
kemampuan membentuk modal, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan
membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman. Oleh sebab itu, Objek studi
kewirausahaan adalah kemampuan, sifat-sifat, nilai-nilai, dan kepribadian
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Objek studi kewirausahaan meliputi kemampuan seseorang dalam hal-hal sebagai
berikut.
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan
hidup/usaha diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian
dibaca dan diamati berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi
kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan
yang besar.

6
3. Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi terbiasa berinisiatif.
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan setelah
dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif
adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau
kombinasi yang baru yang dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan
barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5. Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual.
6. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat
waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan.
7. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman
yang baik ataupun menyakitkan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan
(enterpreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki
proses sistematis, dan dapat diterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan
keinovasian. Dalam perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan tidak hanya
terdapat dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam berbagai konteks dan bidang
selain bisnis, seperti institusi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, penelitian,
hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan organisasi kemasyarakatan
lainnya.

B. Saran
Demikian materi yang dapat penyusun paparkan, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
rujukan tentang judul makalah ini. Penyusun berharap para pembaca untuk
memberikan saran dan kritikan yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan makalah ini dan penyusun makalah-makalah berikutnya. Semoga
makalah ini berguna dan bermanfaat bagi penyusun dan juga para pembaca

8
DAFTAR PUSTAKA

- Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan: Panduan Perkuliahan untuk Perguruan


Tinggi. Bandung: Alfabeta.
- Modul Pratikum Kewirausahaan. 2017. prodi Diploma III. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis. Universitas Sumatra Utara.
- Yoyon Bahtiar Irianto. 2006. Materi Perkuliahan Kewirausahaan dan
Pemasaran Pendidikan. Bandung: Lab Adpend FIP IKIP Bandung.

Anda mungkin juga menyukai