LANDASAN TEORI
Work-life balance merupakan faktor penting bagi tiap karyawan, agar karyawan
memiliki kualitas hidup yang seimbang dalam berhubungan dengan keluarganya dan
Menurut Robbins dan Coulter (2012 : p358) program work-life balance meliputi sumber
daya pada perawatan orang tua dan anak, perawatan, kesehatan dan kesejahteraan
karyawan, dan relokasi dan lain-lain. Dimana banyak perusahaan menawarkan program
dan pekerjaan, yang termasuk flextime, job sharing, telecommunicating dan lain-lain.
Menurut Lockwood (2003) work-life balance adalah suatu keadaan seimbang pada dua
tuntutan dimana pekerjaan dan kehidupan seorang individu adalah sama. Dimana work-
life balance dalam pandangan karyawan adalah pilihan mengelola kewajiban kerja dan
7
8
kepada karyawan untuk mengatasi masalah pribadi dan komitmen pada keluarga dan
pada saat yang sama tidak mengorbankan tanggung jawab pekerjaan mereka.
Menurut State Service Commision (2005: p6) work-life balance adalah menciptakan
budaya kerja yang produktif dimana potensi ketegangan antara pekerjaan dan bagian lain
Menurut Preeti Singh dan Parul Khanna (2011), work-life balance adalah konsep luas
yang melibatkan penetapan prioritas yang tepat antara “ pekerjaan “ (karir dan ambisi)
pada satu sisi dan “ kehidupan” (kebahagiaan, waktu luang, keluarga dan pengembangan
waktu luang, keluarga, agama dan kerja yaitu karir dan ambisi pada seorang individu
seharusnya sama seimbang yaitu untuk mengurangi ketegangan antara pekerjaaan dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh State Services Commission (2005: p46),
a. jenis pekerjaan
c. masalah di tempat kerja misalnya beban kerja yang tidak masuk akal.
Menurut European agency for safety and health at work mengatakan bahwa work-life
psikologis baik dalam pekerjaan maupun peran keluarga, sosial, serta pribadi
individu.
Menurut Preeti Singh dan Parul Khanna (2011) telah merumuskan 10 strategi untuk
1. Jam kerja yang fleksibel , menyediakan penyusunan waktu yang fleksibel dan
2. Kerja paruh waktu, menyediakan lebih banyak kerja paruh waktu dengan jam
atau shift yang lebih sedikit atau penyusunan pembagian kerja untuk seluruh
karyawan.
3. Jam kerja yang masuk akal, mengurangi lama waktu kerja yang berlebihan.
tersebut.
6. Cuti harian, mengizinkan karyawan untuk meminta dan mengambil cuti dalam
waktu harian.
dapat berpindah dari rumah sakit, tempat kerja dan layanan kesehatan untuk
9. Akses telepon, memastikan seluruh karyawan dapat menerima telepon atau pesan
mendesak dari keluarga mereka di tempat kerja, dan mendapat akses telepon
Program keseimbangan hidup dan kerja dapat mempengaruhi karyawan secara positif
(Michelle Martinez). Tujuan dari program keseimbangan hidup dan kerja yaitu :
11
1. mengurangi absensi
2. mengurangi turnover
3. meningkatkan produktivitas
5. mempertahankan klien
Setiap karyawan yang bekerja di organisasi terkadang akan mengalami stress di tempat
kerja karena adanya tekanan, masalah ditempat kerja, hubungan dengan atasan ataupun
rekan kerja yang kurang baik, lingkungan kerja yang kurang kondusif, dan lain-lain.
Stress yang dialami oleh karyawan akan mengganggu karyawan dalam menghadapi
pekerjaannya.
Stress didefinisikan oleh Griffin dan Moorhead (2011: p167) merupakan suatu respon
adaptif seseorang terhadap stimulus yang menempatkan tuntutan psikologis dan fisik
Menurut Cummings dan Worley (2005: p418) stress adalah sesuatu yang mengacu pada
reaksi terhadap lingkungan, yang melibatkan respon fisiologis dan psikologis terhadap
kondisi lingkungan, yang menyebabkan orang untuk berubah atau menyesuaikan dengan
prilakunya.
Sedangkan menurut Robbins dan Judge (2008: p596) stress adalah suatu kondisi dinamis
dimana seorang individu dihadapkan dengan peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
12
terkait dengan apa yang diinginkan individu lain dan yang hasilnya dipersepsikan tidak
Stress terkait dengan tuntutan dan sumber daya, dimana tuntutan akan tanggung jawab,
tekanan, kewajiban, dan ketidakpastian yang dihadapi oleh karyawan di tempat kerja.
Sedangkan sumber daya merupakan suatu hal yang berada dalam kendali individu yang
Maka berdasarkan pengertian diatas, stress merupakan suatu kondisi atau respon yang
dihadapi oleh seorang individu dalam memenuhi tuntutan individu lain dengan
menggunakan sumber daya yang ada dalam dirinya sehingga menempatkan tuntutan
Menurut Eva H Saragih (2010) ada tiga faktor utama yang menyebabkan stress di
2. Faktor organisasi seperti pekerjaan, peran dan dinamika hubungan atau interaksi
antar karyawan. pekerjaan yang bersifat rutin, monoton, ruang, atau lokasi kerja
yang bising dan panas, hubungan rekan kerja tidak cocok dan lain sebagainya.
13
Menurut Robbins dan Judge (2008: p598) ada tiga kategori potensial penyebab stress
yaitu :
pekerjaan fisik.
karyawan lain. Dimana kurangnya dukungan sosial dari rekan kerja dan
a. masalah keluarga
b. masalah ekonomi
c. kepribadian
14
Menurut Griffin dan Moorhead (2011: p171) penyebab utama stress adalah :
a. Tuntutan tugas, tekanan yang terkait dengan pekerjaan yang spesifik atau
b. Tuntutan fisik, tekanan yang terkait pekerjaan yang menuntut fisik pekerja.
c. Tuntutan peran, tekanan yang terkait dengan peran yang diharapkan pada
a. Perubahan hidup, setiap perubahan yang berarti pada individu tersebut atau
masalah kesehatan.
Menurut Robbins dan Judge (2008: p601) dampak dari stress secara umum
Menurut Griffin dan Moorhead (2011: p177) konsekuensi dari stress ada tiga yaitu
sebagai berikut :
3. Kelelahan atau kejenuhan (burnout), perasaan akan suatu kelelahan yang terjadi
ketika seorang individu mengalami terlalu banyak tekanan dan memiliki sumber
Menurut Randall S.Hansen tanda-tanda peringatan dini adanya stress di tempat kerja
yaitu :
1. sikap apatis
6. mudah marah
8. ketidakhadiran
Menurut Robbins dan Judge (2008: p603) ada dua pendekatan untuk mengelola stress
yaitu :
pendukung sosial.
Menurut Griffin dan Moorhead (2011: p179) ada beberapa strategi untuk mengelola
untuk karyawan, karena mereka terus menyesuaikan pola tidur dan relaksasi.
2.3 Emotion
Emotion memegang peranan penting bagi kegiatan karyawan, karena emotion dan mood
dengan emotion yang tidak menyenangkan maka proses dalam mengerjakan tugas yang
diberikan padanya akan tidak maksimal, sehingga hasil dari pekerjaan tersebut akan
tidak memuaskan atasan dan begitu juga sebaliknya. Maka emotion dan mood
Menurut Robbins dan Judge (2008: p230) emotion adalah perasaan intens yang
diarahkan pada seseorang atau sesuatu. Contoh perasaan senang ketika bertemu dengan
teman. Sedangkan mood adalah perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan
emotion dan sering kali (tidak selalu) kekurangan stimulus konstektual. Mood tidak
Menurut Robbins dan Coulter (2012 : p413) emotion adalah suatu reaksi yang spesifik
yang ditujukan pada suatu objek. Sedangkan menurut Tampubolon (2012 : p37) emotion
adalah perasaan atau pikiran yang mendalam terhadap sesuatu keadaan psikologis dari
Dan emotion dapat menggambarkan suasana hati seseorang (mood), mood adalah
gambaran perasaan yang kurang baik akibat kesenjangan emosi yang berkaitan dengan
Tampubolon (2012: p37) mengatakan emotion (emosi) pada karyawan adalah kondisi
stimulus seorang karyawan ketika melaksanakan tugas kelompok atau organisasi sesuai
dengan selera emosinya untuk melakukan interaksi antar karyawan yang berkaitan
Maka dari itu pengertian emotion (emosi) adalah perasaan atau pikiran yang dialami
oleh seorang individu dalam suatu keadaan atau event tertentu atau perasaan yang
diarahkan kepada orang lain atau objek yang bersifat mendalam atau intens. Sedangkan
suasana hati (mood) adalah suatu perasaan yang tidak mendalam yang terkadang tidak
berkaitan dengan stimulus dan terkadang berkaitan dengan stimulus yang dihadapi oleh
Menurut Tampubolon (2012 : p37), dimensi emotion (emosi) ada tiga yaitu :
1. keragaman merupakan suatu fondasi yang mendasari emosi secara umum yaitu
kemarahan, rasa takut, kesedihan, senang, jijik (emosi negatif) , senang, bahagia
2. Intensitas yaitu respon emosi yang berbeda-beda dari stimulus, yang disesuaikan
3. Durasi dan frekuensi, emosi yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kesulitan dan
pekerjaan tersebut.
Menurut Robbins dan Judge (2008 : p232), aspek-aspek dari emotion (emosi) ada tiga
yaitu meliputi :
1. Emosi yang bersifat biologis, semua emosi berasal dari sistem limbik otak,
peristiwa.
3. Frekuensi dan durasi, seberapa sering dan berapa lama suatu emosi yang
diperagakan.
20
Sumber-sumber emotion dan mood menurut Robbins dan Judge (2008 :p236) yaitu :
2. Hari dalam seminggu, dimana hari senin sampai jumat merupakan hari rutinitas
untuk bekerja untuk para karyawan, sehingga hari sabtu dan minggu merupakan
hari libur untuk bersantai. Dimana hal ini mempengaruhi mood setiap individu.
3. Cuaca, dimana cuaca yang panas, dingin, berawan hujan terikat dengan suasana
4. Stress, memiliki pengaruh terhadap emotion dan mood dalam tiap individu dalam
5. Aktivitas sosial, dimana orang yang melakukan interaksi sosial akan memiliki
keuntungan jangka panjang bagi kesehatan dan meningkatkan mood yang positif.
9. Jenis kelamin, dimana wanita lebih menunjukan ekspresi emotion yang lebih
Menurut Robbins dan Judge (2008: p241), pengaruh organisasi dan budaya terhadap
1. Pengaruh organisasi.
2. Pengaruh budaya, budaya memiliki peran dalam mempengaruhi emosi yang ada
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003), kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi
maupun non materi) yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan.
Dimana tujuannya adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan
pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik
di dalam maupun diluar hubungan kerja, yang secara langsung atau tidak langsung dapat
mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
22
Maka dari pengertian diatas, kesejahteraan karyawan adalah balas jasa yang diberikan
kepada karyawan baik secara materi maupun non materi, yang bersifat jasmaniah dan
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003) jenis program kesejahteraan pada karyawan
transport, uang makan, uang pensiun, tunjangan hari raya, uang jabatan, bonus,
uang pendidikan, uang pengobatan, pakaian dinas, uang cuti, uang kematian.
yaitu:
dan lain-lain.
4. Spiritual, didefinisikan sebagai perasaan yang kuat pada diri seseorang melalui
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2003: p187) tujuan program kesejahteraan pada pegawai
yaitu :
keluarganya
seperti penelitian yang dilakukan oleh NHS Foundation Trust (2011) mengungkapkan
1. Bagi perusahaan :
2. Bagi karyawan :
karyawan.
fasilitas.
absensi karyawan.
karyawan.
26
karyawan.
harmonis.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh John Wheatley College, masalah yang timbul
pada karyawan, hasil pekerjaan yang buruk, adanya masalah pada perekruitan,
2. Masalah pada individu yaitu : terjadinya perubahan prilaku seperti mudah marah,
Stress di tempat
kerja (X1)
Work-Life Balance
Emotion (X2) (Y)
Kesejahteraan
Karyawan (X3)
2.6 Hipotesis
Menurut Uma Sekaran (2011: p135) hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan
secara logis antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan
yang dapat diuji. Dimana hipotesis nol adalah proposisi yang menyatakan tidak ada
hubungan atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua variabel. Sedangkan
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitian ini ditetapkan sebagai
berikut :
Balance karyawan.
28
karyawan.
karyawan.
Balance karyawan.
Balance karyawan.