Anda di halaman 1dari 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang telah mendaftar di perguruan
tinggi yang nantinya akan mengikuti proses pembelajaran (Sudarman,
2004). Selain itu, Hartaji (2012) berpendapat bahwa mahasiswa diartikan
sebagai yang sedang menjalani pendidikan di tingkat perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan
tinggi.
Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan adalah seseorang yang
dipersiapkan sebagai tenaga kesehatan. Menjadi seorang tenaga kesehatan
memiliki tugas pokok dan fungsi untuk memperbaiki serta meningkatkan
kualitas pelayanan yang optimal sehingga dapat menumbuhkembangkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat pada masyarakat. Oleh
karena itu, derajat kesehatan bangsa dapat terwujud.
Mahasiswa termasuk kedalam elemen pendidikan dengan
kematangan dan kecerdasan intelektual dan memiliki beberapa
kemampuan atau kompetensi yang mempengaruhi keadaan dan lingkungan
yang bergerak sebagai agen perubahan atau agent of change. Oleh karena
itu, mahasiswa dituntut untuk bisa bertanggungjawab dan mampu
menangani segala permasalahan yang ada. Oleh karena itu, mahasiswa
bertanggungjawab terhadap pendidikan dan organisasi (Ohorella, 2011).
2. Work-Life Balance
a. Pengertian Work-Life Balance
Menurut Hudson dalam Nur dan Kadarisman (2016) berpendapat
bahwa work life balance merupakan respon keterampilan seseorang
dalam menjalankan beberapa peran dalam kehidupan pribadi. Selain itu,

7
Handayani (2013) menambahkan bahwa work-life balance merupakan
keterampilan individu dalam mengatur waktu untuk menjalankan peran
dan jika berhasil maka akan mendapatkan kepuasan tersendiri.
Tingkatan yang menjelaskan bahwa seseorang berada pada tinggi atau
rendahnya WBL dipengaruhi oleh work family conflict, work family
facilitation atau work family enrichment.
b. Komponen Work-Life Balance
Fisher (2001) menerangkan bahwa terdapat beberapa komponen
dalam work-life balance yaitu;
1) Waktu, dimana komponen ini terdiri dari kuantitas dan kualitas
waktu bersamaan dengan waktu yang telah dikeluarkan untuk
bekerja maupun kumpul dengan keluarga, lingkungan maupun
masyarakat.
2) Perilaku, komponen ini meliputi berbagai upaya seseorang untuk
mencapat tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut
melibatkan kemampuan dan keyakinan diri seseorang untuk
berupaya sehingga mendapatkan hasil yang maksimal atau
mencapai tujuan.
3) Ketegangan (strain), komponen ketegangan meliputi berbagai hal
seperti ansietas, adanya tekanan yang berlebihan, kesulitan dalam
melakukan berbagai aktivitas penting dan kesulitan dalam
mempertahankan perhatian dan konsentrasi.
4) Energi, komponen energi digunakan sebagai salah satu upaya
seseorang menuju tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam diri manusia, energi merupakan salah satu sumber yang
sangat terbatas. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya sumber
stress apabila energi dalam tubu tidak tercukupi.
c. Dimensi Work-Life Balance
Menurut Fisher-McAuley, Stanton, Jolton, dan Gavin (2003)
menyebutkan bahwa terdapat tiga dimensi work-life balance, yaitu:
1) Work Interference With Personal Life (WIPL). Dimensi ini
menerangkan bahwa berbagai pekerjaan yang sedang dihadapi
memberikan efek atau dapat mengganggu pada kehidupan
pribadinya seseorang. Hal ini menandakan tingkat WLB seseorang
terbilang rendah dikarenakan individu tersebut pasti sangat
kewalahan dalam menjalani berbagai aktivitas sehingga manajemen
waktu yang dimiliki menjadi buruk.
2) Personal Life Interference Work (PLIW). Dimensi ini menerangkan
bahwa sejauh mana berbagai aktivitas seseorang menjadi pemicu
konflik terhadap pekerjaan seseorang. Artinya, jika individu
tersebut memiliki masalah-masalah yang sulit untuk diatasi dan itu
memberikan efek yang tidak baik pada pekerjannya sehingga
kinerja dan prestasi kerja menjadi terganggu.
3) Work/Personal Life Enhancement (WPLE). Dimensi ini
menggambarkan efek atau pengaruh satu sama lain mengenai
keterikatan atara kehidupan pribadi dengan pekerjaan atau peran
ganda yang saling meningkatkan yang lainnya.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Work-Life Balance
Berikut merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar
terhadap work-life balance menurut Poulose & Dhal (2020)
diantaranya yaitu:
10

1) Individu
a) Kepribadian. Kepribadian atau yang sering disebut dengan
personalitas merupakan kumpulan dari respon-respon individu pada
lingkungannya dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
b) Psychological well-being. Psychological well-being
Merujuk pada sifat-sifat yang berhubungan dengan intelektual
meliputi penerimaan pada dirinya sendiri, kepuasan, motivasi dan
harapan, dan kepercayaan diri. Psychological well-being memiliki
hubungan yang positif dengan work-life balance. Individu dengan
psychological well-being tingkat yang tinggi akan berdampak pada
work-life balance yang akan meningkat.
c) Kecerdasan Emosi. Kecerdasan emosi ialah keterampilan individu
dalam mengetahui emosi, menyalurkan emosi, mengatur emosi
individu tersebut. Kecerdasan emosional memiliki hubungan
dengan arah yang positif dengan WLB. Seseorang yang memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi maka akan memiliki work life
balance yang tinggi pula.
2) Organisasi
Organisasi adalah salah satu sarana untuk mahasiswa dalam
menumbuhkembangkan kemampuannya terutama softskill di perguruan
tinggi. Organisasi juga bisa menjadi wadah untuk mahasiswa dalam
mengembangkan keterampilan berpikir kritis seperti bagaimana
menyampaikan aspirasi, inovasi dan gagasan terbaru serta positif.
Selain itu, organisasi dapat melatih kedisiplinan, keberanian, dan
kemampuan mahasiswa dalam mengatur waktu.
3) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial juga berpengaruh terhadap WLB yang
meliputi dukungan yang bersumber dari keluarga. Selain itu dukungan
yang bersifat emosional maupun instrumental pada seseorang juga
sangat berpengaruh dan dapat meningkatkan work life balance.
4) Lainnya
Terdapat beberapa fakto yang lainnya seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan sampingan juga memengaruhi work life balance.
B. Kerangka Teori

Mahasiswa Tugas Organisasi/sosial

Faktor yang
Work-Life Balance memengaruhi WLB
Tugas atau Peran Mahasiswa
1. WIPL 1. Individu
2. PLIW 2. Organisasi
3. WPLE 3. Lingkungan
Sosial
4. Pekerjaan
sampingan

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Sudarman (2004), Ohorella (2011), Fisher (2001);Poulose&Dhal (2020).

C. Kerangka Konsep WIPL : Work Interference with


Personal Life
PLIW : Personal Life
Mahasiswa Keperawatan Work-Life Balance Interference Work
WPLE : Work/Personal Life
Enhancement

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai