Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sesuatu yang penting dan dapat dijadikan sebagai


pedoman atau pegangan hidup untuk menghadapi masa depan. Mahasiswa
merupakan individu yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi (KBBI,
2020). Mahasiswa program sarjana menjalani masa studi selama empat tahun
dengan berbagai kegiatan seperti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tugas
kelompok dan individu, case study, praktikum, dan berbagai Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang dapat diikuti. Tetapi tidak semua mahasiswa
berfokus hanya pada pendidikan. Saat menjalani perkuliahan, sebagian
mahasiswa menghadapi tantangan berupa keterlibatannya di organisasi,
pekerjaan sampingan, atau konflik dalam lingkungan sosial seperti tidak
adanya dukungan keluarga. Hal tersebut menimbulkan adanya konsekuensi
yang harus dihadapi karena memengaruhi pola kehidupan mahasiswa.
Pola kehidupan tersebut menuntut mahasiswa untuk mampu
beradaptasi dan menyeimbangkan peran-perannya antara kehidupan maupun
pendidikan atau pekerjaan. Kondisi ini sudah sangat familiar dengan sebutan
Work-Life Balance (WLB). Work-life balance dapat dimaknai sebagai
keberhasilan seseorang dalam meminimalisir permasalahan yang ditimbulkan
oleh peran kerja dan non kerja. Fisher dalam Novelia et al. (2013)
berpendapat bahwa work-life balance adalah keterampilan time management
individu dalam melaksanakan berbagai hal diluar aktivitas kerjanya yang
dipengaruhi oleh individual behavior yang mana hal tersebut kemungkinan
besar dapat memicu konflik atau sumber energi bagi individu tersebut. Work-
life balance dapat menjadi acuan pencapaian kepuasan hidup karena individu
tersebut memperoleh subject well being atau disebut kesejahteraan dalam diri
(Gröpel & Kuhl, 2009).

1
2

Subjective well-being dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satu


diantaranya yaitu keterampilan mahasiswa dalam mengatur waktu dengan baik
dan seimbang antara kewajibannya sebagai mahasiswa yaitu mengikuti
perkuliahan, aktivitas kehidupan pribadi, dan pekerjaan atau dengan kata lain
work-life balance. Jika keseimbangan kehidupan, pendidikan atau kerja tidak
tercapai, hal tersebut dapat menimbulkan adanya permasalahan atau konflik
bagi individu apalagi mahasiswa yang sedang menimba ilmu di perguruan
tinggi dituntut untuk menyelesaikan studinya sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Pada kenyataannya, penerapan keterampilan dalam mengatur waktu
antara aktivitas pribadi dengan pekerjaan dapat dikatakan tidak begitu mudah.
Terdapat hambatan yang beragam, misalnya manajemen waktu.
Ketidakmampuan mahasiswa mengatur waktu antara pekerjaan dan kehidupan
pribadinya merupakan salah satu indikator work-life balance yang rendah
(Novelia et al., 2013). Kondisi ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami
stres sehingga keseimbangan ini tidak dapat dicapai. Selain itu, dapat
menimbulkan gejala-gejala fisik diantaranya yaitu pusing, mudah merasa
lemah, gangguan istirahat dan pola tidur dan lain sebagainya (Khairani, 2018).
Koping seseorang dalam menghadapi stressor berbeda-beda. Hal itu dapat
diketahui melalui tingkat stress dan pengalaman stress itu sendiri melalui
respon yang ditimbulkan oleh seseorang terhadap bentuk stresornya. Terdapat
banyak foktor yang dapat mempengaruhi cara kerja seseorang dalam
menangani stresornya yaitu fator dari individu, gaya hidup, sumber dukungan
sosial yang didapatkan, penilaian terhadap sumber stres, kejadian-kejadian
yang terjadi dalam hidupnya, demografi sosial dan pekerjaan itu sendiri.
Beberapa mahasiswa merasa tertekan dan bahkan ingin menyerah. Mahasiswa
sering merasa kelelahan dan tidak dapat mengatasi beberapa hal.
Hasil studi pendahuluan terhadap 9 mahasiswa Keperawatan Fikes
Universitas Jenderal Soedirman mengatakan tidak memiliki waktu yang cukup
untuk melakukan berbagai kegiatan baik itu aktivitas bekerja dan aktivitas
diluar pekerjaan. Sebagai contoh mahasiswa sibuk dengan kegiatan
perkuliahan sehingga tidak memiliki waktu untuk berolahraga, merasa tidak
pulas pada saat tidur, dan merasa kelelahan ketika menjalani aktivitas di
rumah. Ketercapaian kesejahteraan individu dapat ditunjukan apabila
seseorang tersebut dapat menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dengan
aktivitasnya sehari-hari sehingga dapat meminimalisir sumber konflik yang
muncul (Suwahyu, 2021). Dengan adanya work-life balance, kehidupan
individu akan lebih produktif serta berkualitas dalam menjalankan seluruh
kegiatan baik pekerjaan maupun kehidupan pribadi sehingga kesejahteraan
tersebut dapat meningkat secara subjektif (Ramos, Francis & Phillip dalam
Cintantya & Nurtjahjanti, 2020). Keberhasilan seseorang dalam membagi atau
mengatur waktu atau menyeimbangkan kondisi dengan baik maka akan timbul
rasa kepuasan. Alasan diatas membuat penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian terhadap work life balance khususnya mahasiswa keperawatan
Universitas Jenderal Soedirman.

B. Rumusan Masalah

Mahasiswa Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman memiliki


aktivitas yang padat dalam perkuliahan seperti kegiatan belajar mengajar,
tugas kelompok maupun individu, case study, praktikum, dan berbagai Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dapat diikuti. Selain itu, kegiatan di luar
perkuliahan pun menjadi tantangan dalam mahasiswa untuk bisa mencapai
keseimbangan kehidupan-perkuliahan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
meneliti bagaimana gambaran work-life balance pada Mahasiswa
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran work-life balance pada mahasiswa Keperawatan di
Universitas Jenderal Soedirman.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini meliputi:
a. Mengidentifikasi karakteristik partisipan, meliputi usia, jenis
kelamin, dan aktivitas di luar perkuliahan.
b. Mendeskripsikan gambaran work-life balance pada mahasiswa
keperawatan di Universitas Jenderal Soedirman .
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menangani
permasalahan yang sedang dihadapi oleh mahasiswa terkait dengan
gambaran work-life balance pada mahasiswa.
2. Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian
berikutnya terkait dengan gambaran work-life balance pada mahasiswa.
3. Manfaat Bagi Mahasiswa
Peneliti ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan
informasi mengenai gambaran work-life balance pada Mahasiswa
Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman.
E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti mengenai


“Gambaran Work-Life Balance pada mahasiswa di Fakultas Ilmu-ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman” belum pernah dilakukan
penelitian sebelumnya, namun terdapat penelitian terdahulu dengan topik
serupa, yaitu :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Pengaruh Work-LifeHasil dalam penelitianPerasamaan: Perbedaan: subjek
Balance, ini mengatakan bahwaterdapat salah satupenelitian variable
Organizational terdapat hubungan yangvariable yang samaterikat. Dalam
commitment, dansignifikan antara work-yaitu work-lifepenelitian ini,
Organizational life balance danbalance variable terikatnya
Citizenship BehaviorIntention To Stay. Dan adalah Intention to
terhadap Intention Toarah hubungannya Stay.
Stay Pada Generasibersifat negatif Selain
Milenial Di Indonesia itu, tidak terdapat
hubungan antara
Organizational
Citizenship Behavior
dengan Intention To
Stay, namun arah
hubungannya bersifat
positif
2. Peran Dukungan SosialWork life balancePersamaan: Perbedaan:
Keluarga dan Efikasimahasiswa yang bekerjavariabel terikat,variabel bebas yaitu
Diri Terhadap Tingkatdi daerah Denpasaryaitu work-lifeperan dukungan
Work-Life Balancemengalami peningkatanbalance sosial keluarga dan
Pada Mahasiswa Yangmelalui peran yang efikasi diri, tempat
Bekerja di Denpasar berasal dari dukungan penelitian, populasi,
sosial keluarga dan dan sampel
kemampuan efikasi diri
mahasiswa tersebut

3. Work-Life BalanceSecara umum perawatPersamaan terdapatPerbedaan dalam


Perawat Wanita diwanita di RSUP Padangpada variabelpenelitian ini
RSUP Padang memiliki work-lifeterikat yaitu work- terdapat pada
balance dengan kategorilife balance tempat penelitian,
tinggi. populasi, dan
sampel

Anda mungkin juga menyukai