Anda di halaman 1dari 18

PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA YANG KULIAH SAMBIL KERJA

Tharisa nurhaliza
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Winaya Mukti
risakimliza29@gmail.com

Abstrak. Belajar sambil bekerja merupakan hal yang lumrah, sehingga memberikan
ketenangan pikiran bagi mahasiswa yang menjalankan peran ganda tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk - bentuk penyesuaian diri pada
mahasiswa yang belajar sambil bekerja. Penelitian ini mengadopsi pendekatan
kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan tanggapan informasi ke
dalam beberapa tema. Informasi untuk penelitian inin dalah seorang mahasiswa S1
yang saat ini juga merupakan seorang karyawan. Bentuk penyesuaian diri yang
dilakukan oleh informan yaitu penyesuaian diri secara emosional dan penyesuain diri
secara kognitif. Terlepas dari capaian tersebut, masih terdapat beberapa aspek dalam
penyesuaian diri yang belum secara efektif dilakukan oleh informan. Hasil penelitian
ini mengimplikasijan bahwa penyesuian diri merupakan dinamika spikologis yang
mengiringi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
Kata kunci : kuliah sambil kerja, mahasiswa program S1, penyesuaian diri.
Abstract. Studying while working is commonplace, providing peace of mind for
students who carry out these dual roles. This research aims to determine the forms of
adjustment in students who study while working. This research adopts a qualitative
approach. Data analysis was carried out by grouping information responses into
several themes. The information for this research is an undergraduate student who is
currently also an employee. The forms of self-adjustment carried out by the
informants are emotional self-adjustment and cognitive self-adjustment. Apart from
these achievements, there are still several aspects of self-adjustment that have not
been carried out effectively by the informants. The results of this research imply that
self-adjustment is a psychological dynamic that accompanies students who study
while working.
Keywords : bachelor student, self-adjustment, working while studying.

1
Pendahuluan penyesuaian diri dalam menghadapi
Alasan saya mengambil judul ini peran ganda tersebut. Pebelitian
dikarenakan banyaknya mahasiswa yang sebelumnya di indonesia yang
kulaih sambil kerja, yang dimana mengangkat tema tentang mahasiswa
merupakan fenomena umum yang yang kuliah sambil bekerja memang
terjadi, baik di indonesia maupun diluar cukup memadai jumlahnya (contoh:
negeri. Peran ganda tersebut tentunya Ario & Anganthi, 2020; Oktaviani
tidak mudah untuk dijalani, yang & Adha, 2020; Suwarso, 2018).
memberikan sejumlah tantangan Rumusan masalah dan tujuan
tersendiri dan menentukan sejauh mana penelitian
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja Meskipun demikian, masih
mampu melakukan penyesuaian diri relatif jarang penelitian sebelumnya
secara positif atau efektif dalam yang berfokus pada tema penyesuaian
menempuh dan menyelesaikan kuliah diri pada mahasiswa yang kuliah sambil
mereka. Tantangan tersebut bisa berupa bekerja. Mengacu pada kesenjangan
waktu yang lebih sedikit untuk belajar tersebut, pengungkapan bentuk-bentuk
(mardelina & muhson,2017) dan juga penyesuaian diri mahasiswa yang kuliah
prokrastinasi dalam menyelesaikan tugas sambil bekerja merupakan tujuan
perkuliahan (arumsari & muzaqi, 2016). penelitian ini.
mengetahui bagaimana mahasiswa yang Kerangka teori
kuliah sambil bekerja melakukan Banyak remaja, setelah lulus
penyesuaian diri merupakan hal yang pendidikan sekolah menengah atas,
penting karena penyesuian diri telah selanjutnya meneruskan pendidikan ke
ditemukan berkontribusi signifikan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan
terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan berbagai alasan, mulai dari
(Arifin dkk., 2016; da Costa dkk., 2018; aspirasi untuk bisa menempuh dan
Suryadi dkk., 2020; van Rooij dkk., mendapatkan gelar pendidikan tinggi,
2018). memperdalam ilmu pengetahuan,
Terlepas bahwa fenomena kuliah sampai dengan mengembangkan diri
sambil bekerja jamak terjadi, masih ( remenick & bergman, 2020). dalam
jarang penelitian yang dilakukan untuk pelaksanaannya dapat kita jumpai
mengetahui bagaimana mahasiswa yang mahasiswa yang ful time study, dan juga
kuiah sambil bekerja melalkukan mahasiswa yang sambil bekerja

2
dikarenakan faktor kurang kondusifnya kompetinsi, gaji yang kurang
ekonomi keluarga atau dorongan untuk mencukupi, dan akumulasi beban kerja
menambah pengalaman dan jaringan (owen dkk., 2018). felix dkk. (2019)
kerja (ario & anganthi,2020). mengungkapkan pada sejumlah
Mahasiswa yang menjalankan mahasiswa STMIK Mikroskil medan
aktivitas perkuliahan sambil bekerja bahwa kuliah sambil bekerja
harus diakui bisa memperoleh sejumlah memunculkan sejumlah kesulitan dalam
keuntungan, terutama berupa mengelola wakrtu, menyelesaikan tugas
bertambahnya penghasilan, pengalaman kerja dan belajar secara bersamaan, serta
bekerja, dan kemandirian. Dampak kelola perhatian atau fokus pada
nefatifnya, mereka juga mengalami pekerjaan dan kuliah. Kesulitan lainya
permasalahan dalam kehidupannya. yang juga dihadapi adalah kelelahan
Mahasiswa yang bekerkerja fisik sebagai akibat dari kecilna jeda
harus menjalani peran lebih berat waktu antara kuliah dan bekerja.
dibandingkan mahasiswa yang tidak Dampak negatif yang mereka
bekerja . sambil menjalankan alami adalah kesulitan mengerjakan dan
perkuliahan mereka di kampus, menyelesaikan tugas kuliah karena
mahasiswa tersebut juga dibebani mereka juga harus menyediakan waktu
dengan tanggung jawab untuk mampu untuk menunaikan pekerjaannya di
menyelesaikan tugas-tugas di tempat tempat kerja.
kerja mereka ( felix dkk.,2019). dalam Tuntutan-tuntutan maupun
kehidupan di kampus atau perkuliahan, permasalahan-permasalahan yang ada
mahasiswa harus mengemban berbagai dalam perkuliahan dan pekerjaan
macam tugas yang rumit, mulai dari mengharuskan mahasiswa yang kuliah
memahami dan menguasai literatur sambil bekerja untuk secara bersamaan
ilmiah sampai dengan berkonsultasi memenuhinya. Tugas ini menuntut
dengan dosen untuk menanyakan topik- mereka mampu menjalankan dengan
topik dan tugas-tugas perkuliahan ekstra dan memenuhi tuntutan-tuntutan
( arjanggi & kusumaningsih,2016). yang ada baik sebagai mahasiswa dan
berbagai masalah juga sering dihadapi juga sebagai pekerja.
oleh mahasiswa yang bekerja di tempat (darolia,2014;geadke dkk.,2012).
kerjanya, termasuk kerja yang ajeg, Salah satu bentuk upaya yang dapat
perselisihan relasional denga sesama dilakukan yaitu dengan cara penyusaian
rekan kerja dan dengan atasan, diri. Haber dan runyon (1984) serta

3
harahap (2021) mengemukakan bahwa tinggali (delle fave, 2014;
penyesuaian diri sebagai proses dinamis schneiders,1999).
mencerminkan kemampuan individu Umumnya, penyesuaian diri
untuk mengubah perilaku, dengan tujuan mereflesikan kewajaran cara bereaksi
agar individu bisa lebih harmonis dan bertingkah laku seseorang.
dengan lingkungan sosialnya dan lebih Semenjak berusia dini, individu telah
mampu menghadapi tekanan hidup baik berupaya melakukan penyesuaian diri
secara internal maupun eksternal. dengan mengembangkan sikap dan
Chaplin (20020 dan maddux (20130 perilaku tertentu sesuai dengan tahap
berpendapat bahwa penyesuaian diri perkembangan yang mereka jalani
mencerminkan adanya variasi kegiatan ( widyanoor & pranoto, 2019;
yang dilakukan individu agar individu sobur,2003).
mampu beradaptasi dengan situasi dan Penyesuaian diri dapat terwujud
kondisi eksternal, baik yang bersifar dengan baik apabila individu mampu
sosial maupun fisik. menyesuaikan kebutuhannya dengan
Kemampuan beradaptasi tersebut tuntutan - tuntutan di lingkungan
selanjutnya memfasilitasi individu sekitarnya. Sejumlah ciri-khas menandai
memenuhi kebutuhan-kebutuhan penyesuaian diri yang baik atau optimal.
psikologis mereka. Karakteristik - karakteristik tersebut
Setiap individu pasti menemui cobaan berwujud emosi dan kognisi tertentu,
dan kesulitannya masing-masing, yang yang menurut Schneiders (1999) terdiri
menyebabkan frustasi dalam dari:
memuaskan kebutuhan-kebutuhan 1. Ketidak ada emosi yang berlebihan,
psikologis mereka. Penyesuaian diri yang mencerminkan adanya kontrol
merupakan respon individu dalam emosi dari individu ketika
beradaptasi dan selanjutnya dapat menghadapi masalah serta
membuat mereka mengatasi merespon masalah yang ada denga
permasalahan-permasalahan kehidupan, tenang sehingga mampu
baik yang berasal dari diri sendiri mengatasinya.
maupun dari luar individu itu, yang 2. Ketidak ada mekanisme psikologis
meningkatkan kemampuan individu dimna individu tidak melakukan
untuk menyelaraskan diri mereke self-defence mechanisme yang
dengan lingkungan sekitar yang mereka mendorong individu menyalahkan

4
orang lain, seperti kompensasi, Dengan melakukan penyesuaian
proyeksi serta rasionalisasi. diri, individu yang menjalankan peran
3. Ketidak ada perasaaan frustasi ganda yang dimana sebagai mahasiswa
pribadi, yang tercemin dengan dan juga sebagai pekerja diharapkan
reaksi secara normal tidak dapat mencapai keselarasan dan
berlebihan terhadap permasalahan keharmonisan diri sendiri dan
yang dialami dan tingkah laku yang lingkungannya ( schneiders, 1999).
efisien dalam mengatasi suatau selain itu, adapun menurut sitorus dan
permasalahan. warisot ws (2013), dengan melakukan
4. Rasional dalam mempertimbangkan penyesuaian diri individu yang
dan mengarahkan diri sedniri (self menjalani peran ganda ini ( mahasiswa
direction) sebagai kemampuan yang sekaligus pekerja) akan mampu
untuk melihat atau menghadapi mengatasi stress dan kecaman,
permasalahan yang ada dengan mempunyai self image yang positif,
pikiran yang sehat dan masuk akal mampu akan mengungkapkan perasaan,
serta tidak ceroboh. serta memiliki hubungan interpersonal
5. Kemampua untuk belajar, yang yang baik.
terukur atas dasar usaha positif yang Penelitian ini bertujuan untuk
secara terus - menerus dilakukan mengungkapkan atau membahaskan
oleh seseorang untuk mengatasi kembali bagaimana atau sejauh mana
permasalahan yang ada. penyesuaian diri yang dilakukan oleh
6. Kemampuan menggunakan informan dalam menjalani kehidupannya
pengalaman masa lalu untuk sebagai seorang mahsiswa dan juga
mengatasi masalah dengan seorang pekerja. Hasil yang
mengingat kembali hal - hal baik diproyeksikan dari penulisan ini adalah
dan menguntungkan ketika diperolehnya gambaran dinamika
menghadapi masalah. penyesuaian diri yang dilakukan oleh
7. Sikap realistik dan objektif sebagai mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
kemampuan individu untuk dalam menjalani peran gandanya
menerima kenyataan yang ada tanpa tersebut.
menciptakan konflik baru secara Metode
objektif dalam melihat Partisipasi dan desain penelitian
permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini informan
penelitian adalah seorang mahasiswa

5
yang sekaligus berperasn sebagai Data tersebut peneliti kontruksikan
pekerja. Pemilihan informan dilakukan sebagai makna untuk mengidentifikasi
secara purposive. Dengan metode ini, topik atau tema tertentu ( sugiyono,
penelitian memilih informan 2018). wawancara dilakukan
berdasarkan kiteria tertentu yang sudah berdasarkan guided interview yang telah
ditetapkan oleh peneliti sebelumnya. disiapkan oleh peneliti sebelumya.
Informan adalah seseorang pekerja Pertanyaan - pertanyaan dalam proses
kantoran yang masih kuliah studi S1 di wawancara disusun oleh peneliti
salah satu universitas swasta di kota berdasarkan teori penyesuaian diri yang
bandung. dikemukakan oleh schneiders (1999),
Penelitian ini menggunakan yaitu penyesuaian diri secara emosional
pendekatan kualitatif yang dan penyesuaian diri secara kognitif
memposisikan informan yang diteliti dengan aspek - aspek di setiap jenis
sebagai entitas dan fenomena natural penyesuaian diri.
dan peniliti sebagai intrumen kunci Analisa data dalam penelitian ini
penelitian. Menggunakan teknit menggunakan teknik koding wawancara.
triangulasi, peneliniti menganalisa data Koding merupakan teknik
secara induktif. Dengan model analisa mengidentifikasi kata - kata atau frase.
induktif ini, peneliti menafsirkan hasil Dalam koding , kata - kata atau frase
penelitian atas dasar makna dan tersebut diasumsikan mempengaruhi
buaknnnya generalisai ( sugiyono, munculnya fakta psikologis yang kuat,
2018), serta atsa dasar perspektif dan membantu peneliti untuk
fenomenologis dengan menekan mengungkap inti fakta, serta
pengalaman subjektif dan pemaknaan menentukan aspek - aspek psikologis
relaif terhadap pengalaman tersebut olrh yang muncul secara kuat dengan
masing - masing individu ( camic dkk., mengacu pada data visual dan kumpulan
2003). bahasa ( saldana, 2009). peneliti
Prosedur dan pengukuran melakukan koding dengan cara
Saya melakukan proses interview mengelompokkan respon informan
melalkuan interaksi dengan informan,. dalam kategori atau tema yang sudah
dalam interview ini,peneliti melakukan ditentukan oleh peneliti, yaitu
tanya - jawab dengan informan, yang penyesuaian diri dengan aspek -
selanjutnya hasil tanya - jawab tersebut aspeknya.
dikomplisasi sebagai data penelitian. Hasil

6
Tabel 1 pada halaman berikut bersifat sementara. Secara keseluruhan,
menampilkan hasil wawancara dengan dalam melaksanakan dan memenuhi
informan penelitiian. Hasil wawancara tuntutan yang ada, informan mampu
disusun atas dasar tema besar, trma berkompromi dengan diri sendiri. Ketika
kecil, coding, dan teori pendukung. gagal dalam berupaya memenuhi suatu
Hasil wawancara, sebagaimana tuntutan, informan berusaha
bisa dicermati pada tabel 1, menurunkan standar atau patokan dalam
menunjukkan bahwa informan telah atau pemenuhan tuntutannnya sehingga
sudah melakukan penyesuaian diri menjadi lebih terbiasa menghadapi
dalam menjalani kehidupannya baik kegagalan.
sebagai seorang pekerja kantor maupun Penyesuaian diri secara kognitif
sebagai seorang mahasiswa. dapat dilihat dari beberapa upaya yang
Bentuk penyesuaian diri yang diilakukan dilakukan oleh informan. Pertama,
oleh informan mencangkup penyesuaian informan mampu melakukan
diri secara emosional dan juga penyesuaian diri ketika menghadapi
menyesuaikan diri secara kognitif. konflik, atau tuntutan - tuntutan yang
Secara emosional, informan ada. Informan sering menggunakan
tidak menunjukkan reaksi emosi yang waktu ketika bekerja untuk
berlebihan ketika menghadapi tuntutan - menyelesaikan tugas - tugas
tuntutan dalam kehidupannua baik perkuliahan. Hal ini tentunya
tuntutan dalm studi maupun tuntutan dilakukan setelah tugas - tugas atau
dalam pekerjaan. Ketika menghadapi pekerjaan kantornya telah selesai
suatu tunuttan, informan berupaya dikerjakan atau pada saat tidak ada
menerimanya dan berusaha untuk pekerjaan kantor yang harus
menemukan solusi atau cara diselesaikan. Ketika menghadapi
pemenuhannya. Sementara itu, ketika tantangan dalam pemenuhan tuntutan,
mengalami kegagalan atau khususnya tuntutan dalam perkuliahan.,
ketidakmampuan dalam menghadapi Informan berupaya untuk memenuhi
tuntutan, informan menunjukkan tuntutan yang ada dengan bertanya
kecenderungan defensif dengan kepada teman kuliah, pergi
menyalahkan orang lain dan keperpustakaan untuk mencari literatur,
mengekpresikan emosi marah terhadap dan juga memanfaatkan fasilitas internet
orang lain. Meskipun demikian, untuk belajar materi perkuliahan.
mekanisme defensif tersebut hanya

7
Tabel 1. coding transkrip hasil wawancara
Tema besar Tema kecil coding Teori pendukung
Ketidak ada emosi …”sampai sejauh Penyesuaian diri
yang berlebihan ini saya bisa
menyelesaikan
tugas - tugas yang
ada, baik itu tugas
pekerjaan maupun
tugas di
perkuliahan.”
…” saya belajar
untuk tidak terlalu
keras kepada diri
saya sendiri, dan
belajar memaafkan
diri saya jika ada
hal yang tidak
sesuai. Karena ya
pastilah ada
beberapa hal yang
betrada di bawah
ekpetasi kita,
seperti kejaan yang
keluar deadline gitu
ada, yang harusnya
SOP dikerjain itu
laporan satu
minggu setelah
observasi harus
sudah selesai, tapi

8
ada yang tidak bisa
saya kerjakan
karena ada alasan
gitu kan, hahahah
(tertawa)
Penyesuaian diri …”jadi buat saya
emosional ada kegagalan
ditempat kerja itu
emm merupakan
hal yang wajar,
cara saya
menyikapinya yaa
saya berusaha
untuk apa yaa, yaaa
gak terlalu
perpeksionis
gitu ..”
…”aaa.. saya kalau
ada masalah biasa
langsung kelihatan
gitu, emm biasanya
saya diem saja
karena kalau ngak
gitu malah saya itu
cenderung akan
ngomel - ngomel
itupun tergantung
dari tingkat
masalahnya gitu…”
Mekanisme …”dalam artian Mekanisme
psikologis saya akan lebih pertahanan diri
menekan orang
lain, dengan kata -
kata saya , saya kan

9
orangnya ekstrovert
jadi saya itu akan
bercerita ke orang
lain, tapi dengan
cerita itu
sebenarnya saya
sedang
memojokkan orang
gitu…”
…”emm waktu
belajar saya, saya
memanfaatkan
waktu - waktu
kosong saya untuk
bisa belajar..”
Mengarahkan diri …” secara usaha Penyesuaian diri
(self direction) pasti saya berusaha
untuk bisa,
gimanapun caranya
emm ibaratnya
saya bergadang
sampai gak tidur
pun saya lakukan,
menyangkut
mengerjakan tugas
yang deadlinya
udah gak bisa
mundur. Tetap saya
kerjakan
semaksimal
mungkin atau
sebisa saya
begitu…”

10
Penyesuaian diri ”banyak bertanya,
kognetif banyak mecari
tahu, seperti emm
browsing -
browsing , aa ke
perpus juga,
adalah salah satu
usaha aaa yang
saya lakukan untuk
memaksimalkan
apa yang sedang
saya kerjakan…’
…’ emm yang pasti
saya itu orangnya
selalu berusaha
untuk menepati
deadline, jika tugas
atau kerjaan harus
cepat - cepat selesai
sebisa mungkin
saya menyicil dari
awal, agar pas
batas waktu
pengumpulan saya
sudah selesai,
tingal
mengumpulkan
saja tapi lebih baik
lagi sebelum
deadline saya
sudah
megumpulkan
tugas tersebut…”

11
Pengalam hidup …” kalau di Penyesuaian diri
kerjaan saya selalu
menanykan ke
atasan saya
mengenai daeline
tugas yang
diserahkan ke saya,
berbeda dengan di
kuliahan kan pasti
sudah tahu
mengenai kapan
deadline dari tugas
- tugas yang ada,
maka dari itu saya
bisa memilah -
milah kerjaan yang
bisa saya kerjakan
pertama kali karena
tingkat urgentmya
gitu loh…”

Pembahasan mahasiswa di program S1 dan sebagai


Penelitian ini menggunakan seorang karyawan.
pendekatan kualitatif yang bertujuan Hasil penelitian diatas
untuk mengungkap dan menjelaskan menunjukkan kemampuan informan
bentuk - bentuk penyesuaian diri dalam penyesuaian diri secara positif
mahasiswa yang memalukan peran ( mahmudi & surasa , 2014). individu
ganda yaitu kuliah dan bekerja. Hasil dengan penyesuaian diri positif mampu
penelitian menunjukkan bahwa informan secara efektif meregulasi emosinya dan
mampu melakukan penyesuaian diri tidak mudah mengalami frutasi dalam
secara emosional maupun kognitif meraih harapan atau keinginan ( park
dalam menjalakan peran ganda sebagai dkk, 2012). mereka juga mampu
melakukan pertimbangan dan

12
pengarahan diri yang rasional, memetik yang diterimanya. Informan merupakan
pelajaran dari pengalaman yang dimiliki individu yang sangat berorientasi pada
atau telah di laluinya, serta realitis dan tugasnya sehingga melakukan upaya
objektif dalam menyikapi tantangan - yang maksimal agar tuntutan -
tantangan kehidupan (delle fave, 2014, tuntutannya dapat dipenuhi. Sebagai
scneiders , 1999). meskipun demeikian, mana yang di kemukakan oleh beberapa
terdapat penyesuaian diri yang salah peneliti (he & cote, 2019; rahat & ilham,
(negatif) yang juga dilakukan oleh 2016), individu yang melakukan
informan dalam menjalani peran penyesuaian diri menjadikan tuntutan -
gandanya sebagai mahasiswa dan tuntutan tersebut sebagai tantangan, dan
pekerja. Penyesuaian diri ini dilakukan bukannnya rintangan yang harus
dengan membentuk mekanisme ditemukan solusinya. Dengan
pertahanan diri ketika menghadapi melakukan penyesuaian diri yang baik,
tuntutan khusunya dalam tuntutan individu dengan demekian mampu
pekerjaan. Dalam kasus ini, mekanisme berjuang, dan menjadi lebih tanguh serta
- mekanisme pertahanan diri yang kompeten dalam menghadapi tuntutan -
dilakukan oleh subjek sesuai dengan tuntutan tersebut. Meskipun demikian,
yang dikemukakan hasneli dan ulfa ada standar yang sudah dimiliki oleh
(20170, yaitu rasionalisasi dan proyeksi. informan ketia berupaya untuk
Bentuk mekanisme ini dilakukan memenuhi tuntutan yang ada.
informan sebagai mekanisme defersif Menghadapi standar tersebut,
untuk menyangkal kegagalan dan informan harus memahami detail dari
sebagai upaya menunjukkan bahwa setiap tuntutan yang diberikan dan
dirinya tidak mengalami kesulitan selanjutnya memutuskan cara atau upaya
dengan cara mencari - cari alasan yang akan dilakukan untuk memenuhi
(rasionalisasi) serta melemparkan atau menyelesaikan tuntutan - tuntutan
kesalahan yang dilakukan kepada pihak yang ada didalam kehidupannya.
lainnya (proyeksi).
Mekanisme defersif, yaitu
rasionalisasi dan proyeksi, dilakukan KESIMPULAN
oleh informan secara tertatif, dan Mahasiswa yang menempuh
bukannya menetap atau persisten. pendidikannya (kuliah) tetapi secara
Informan secara umum tidak bersamaan mencari nafkah, harus
mempermasalahkan tuntutan - tuntutan mampu melalkuakn penyesuaian diri

13
baik secara emosional maupun secara KAH%20PUBLIKASI.pdf
kognitif. Dikarenakan penyesuain diri Arjanggi, R., & Kusumaningsih, L. P. S.
tersebut menentukan sejauh mana (2016). The correlation between social
seorang individu yang melakukan peran anxiety and academic adjustment
ganda yang dimana sebagai mahasiswa among freshmen. Procedia-Social and
dan pekerja, mampu memecahkan Behavioral Sciences, 219, 104–107.
berbagai macam rintangan secara efektif https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.0
, baik rintangan yang berkaitan dengan 4.049
tugas - tugas kuliah maupun pekerjaan. Arumsari, A. D., & Muzaqi, S. (2016).
Pernyataan - pernyataan tersebut Prokrastinasi akademik pada
menjadi intisari hasil penelitian ini, yang mahasiswa yang bekerja. E-Jurnal
berimplikasi pada pentingnya bagi Spirit Pro Patria, 2(2), 30-39.
mahasiswa yang kuliah dan bekerja https://doi.org/10.29138/spirit%20pro
untuk mampu mengidentifikasi dan %20patria.v2i2.534
menerapkan faktor - faktor yang dapat Boatman, A., & Long, B. T. (2016).
meingkatkan penyesuaian diri dalam Does
menjalani peran ganda mereka. financial aid impact college student
DAFTAR PUSTAKA engagement?. Research in Higher
Arifin, M., Dardiri, A., & Handayani, A. Education, 57(6), 653-681.
N. https://doi.org/10.1007/s11162-015-
(2016). Hubungan kemampuan 9402-y
penyesuaian diri dan pola berpikir Camic, P. M., Rhodes, J. E., & Yardley,
dengan kemandirian belajar serta L.
dampaknya pada prestasi akademik E. (2003). Qualitative research
mahasiswa. Jurnal Pendidikan: Teori, in psychology: Expanding
Penelitian, dan Pengembangan, 1(10), perspectives in methodology and
1943-1951. design. American Psychological
http://doi.org/10.17977/jp.v1i10.7105 Association.
Ario, T. S., & Anganthi, N. R. N. Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap
(2020). Problematika pada mahasiswa psikologi. Rajawali Press.
pekerja paruh waktu (Disertasi, Credé, M., & Niehorster, S. (2012).
Universitas Muhammadiyah Adjustment to college as measured by
Surakarta).http://eprints.ums.ac.id/ the student adaptation to college
82213/10/NAS questionnaire: A quantitative review of

14
its structure and relationships with 5.009
correlates and Delle Fave, A. (2014). Harmony. In A.
consequences. Educational Psychology C.
Review, 24(1), 133-165. Michalos (Ed.), Encyclopedia of
https://doi.org/10.1007/s10648-011- quality of life and well-being
9184-5 research. Springer.
da Costa, A., Hanurawan, F., Atmoko, https://doi.org/10.1007/978-94-007-
A., & 0753-5_1231
Hitipeuw, I. (2018). The impact of Dirmantoro, M. (2015). Motivasi
self-adjustment on academic mahasiswa
achievement of the students. ISLLAC: kuliah sambil bekerja (Disertasi,
Journal of Intensive Studies on Universitas Islam Negeri Maulana
Language, Literature, Malik Ibrahim). http://etheses.uin
Art, and Culture, 2(1), 1-6. malang.ac.id/3120/1/11410083.pdf
http://doi.org/10.17977/um006v2i1201 Felix, T., Marpaung, W., & El Akmal,
8p001 M.
Darolia, R. (2014). Working (and (2019). Peranan kecerdasan emosional
studying) pada pemilihan strategi coping pada
day and night: Heterogeneous effects mahasiswa yang bekerja. Persona:
of working on the academic Jurnal Psikologi Indonesia, 8 (1), 39-
performance of full-time and part-time 56.
students. Economics of Education https://doi.org/10.30996/persona.v8i1.
Review, 38, 38-50. 2377
https://doi.org/10.1016/j.econedurev.2 Gaedke, G., Venegas, B. C.,
013.10.004 Simbrunner, P.,
DeAndrea, D. C., Ellison, N. B., & Janous, G. (2012). Impact of stress
LaRose, R., factors on part-time college
Steinfield, C., & Fiore, A. (2012). students. International Journal for
Serious social media: On the use of Cross-Disciplinary Subjects
social media for improving students' in
adjustment to college. The Internet and Education, 3(2), 692-698.
Higher https://doi.org/10.20533/ijcdse.2042.63
Education, 15(1), 15-23. 64.2012.0098
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2011.0 Haber, A., & Runyon, R. P. (1984).

15
Psychology of adjustment. The Dorsey (DAÜ)).
Press. http://i
Harahap, F. A. Z. (2021). Self rep.emu.edu.tr:8080/jspui/bitstream/11
adjustment 129/2927/1/kaljahiniusha.pdf
dynamic Katz, S., & Somers, C. L. (2017).
in sojourner college Individual
students. Journal of Psychology and and environmental predictors of
Instruction, 4(3), 83-89. college adjustment: Prevention and
http://doi.org/10.23887/jpai.v4i3.3370 intervention. Current
3 Psychology, 36(1), 56-65.
Hasneli & Ulfa, F. F. (2017). Hubungan http://doi.org/10.1007/s12144-015-
kecerdasan emosional dengan 9384-0
penyesuaian diri pada siswa MTsN. Al MacCann, C., Fogarty, G. J., & Roberts,
Qalb, Jurnal Psikolgi Islam, 9(1), 8- R.
17. D. (2012). Strategies for success in
https://core.ac.uk/download/pdf/28810 education: Time management is more
0428.pdf
He, J. C., & Côté, S. (2019). Self-insight important for part-time than full-time
into community college students. Learning
emotional and cognitive abilities is not and Individual Differences, 22(5), 618-
related to higher adjustment. Nature 623.
Human Behaviour, 3(8), 867-884. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2011.09
https://doi.org/10.1038/s41562-019- .015
0644-0 Maddux, J. E. (Ed.). (2013). Self-
Kaljahi, N. E. (2016). The Effects of efficacy,
academic adjustment, adaptation, and adjustment: Theory,
social research, and application. Springer
adjustment and personal-emotional Science & Business Media.
adjustment of students on their Mahmudi, M. H., & Suroso. (2014).
academic performance in Universities Efikasi
of Northern Cyprus (Master's thesis, diri, dukungan sosial, dan penyesuaian
Eastern Mediterranean diri dalam belajar. Persona: Jurnal
University Psikologi Indonesia, 3(2), 183-194.
(EMU)-Doğu Akdeniz Üniversitesi https://doi.org/10.30996/persona.v3i02

16
.382 Journal of Career
Mardelina, E., & Muhson, A. (2017). Development, 45
Mahasiswa bekerja dan dampaknya (5), 504-517.
pada aktivitas belajar dan prestasi https://doi.org/10.1177%2F089484531
akademik. Jurnal 7720071
Economia, 13(2), Park, C. L., Edmondson, D., & Lee, J.
201-209. (2012). Development of self-regulation
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13223 abilities as predictors of psychological
2818/penelitian/Elma%20Mardelina% adjustment across the first year of
20dan%20Ali%20Muhson%20(2017) college. Journal of Adult
%20Mahasiswa%20Bekerja.pdf Development, 19(1), 40-49.
Nordstrom, A. H., Goguen, L. M. S., & https://doi.org/10.1007/s10804-011-
Hiester, M. (2014). The effect of social 9133-z
anxiety and self‐esteem on college Rahat, E., & İlhan, T. (2016). Coping
adjustment, academics, and styles,
retention. Journal of College social support, relational self
Counseling, 17(1), 48-63. construal, and resilience in predicting
https://doi.org/10.1002/j.2161- students' adjustment to university
1882.2014.00047.x life. Educational Sciences: Theory and
Oktaviani, S., & Adha, A. S. (2020). Practice, 16(1), 187-208.
Analisis motivasi kuliah sambil https://doi.org/10.12738/estp.2016.1.0
bekerja pada mahasiswa PGSD FKIP 058
Universitas Widya Gama Mahakam Remenick, L., & Bergman, M. (2020).
Samarinda. Media Penelitian Support for working students:
Pendidikan: Jurnal Penelitian dalam Considerations for higher education
Bidang Pendidikan dan institutions. The Journal of Continuing
Pengajaran, 14(2), 153-157. Higher Education,
https://doi.org/10.26877/mpp.v14i2.59 69(2),
65 1-12.
Owen, M. S., Kavanagh, P. S., & https://doi.org/10.1080/07377363.2020
Dollard, .1777381
M. F. (2018). An integrated model of Saldana, J. (2009). The coding manual
work-study conflict and work-study for
facilitation. qualitative researcher. Sage.

17
Schneiders, A. A., (1999). Personal EKONOMI, 14(2), 15-27.
adjustment and mental health. Holt, https://doi.org/10.31967/relasi.v14i2.2
Reinhart and Winston Inc. 61
Sitorus, L. I. S., & Warsito WS, H. van Rooij, E. C., Jansen, E. P., & van de
(2013). Grift, W. J. (2018). First-year
Perbedaan tingkat kemandirian dan university students’ academic success:
penyesuaian diri mahasiswa The importance of academic
perantauan suku Batak ditinjau dari adjustment. European Journal of
jenis kelamin. Character, 1(2), 1-6. Psychology of Education, 33(4), 749-
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind 767.
ex.php/character/article/view/1917/532 https://doi.org/10.1007/s10212-
4 017-0347-8
Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Widyanoor, C. J., & Pranoto, Y. K. S.
Pustaka (2019). The influence of self
Setia. adjustment on social interaction of 4-5
years children. BELIA: Early
Sugiyono.
Childhood Education Papers, 8(1), 21-
(2018). Metode penelitian 27.
https://doi.org/10.15294/belia.v8i1.297
pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
86
kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Suryadi, S., Triyono, T., Nur, A., &
Dianto,
M. (2020). Hubungan penyesuaian diri
dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa. Jurnal Neo
Konseling, 2(1).
1-9.
http://doi.org/10.24036/00245kons202
0
Suwarso, S. (2018). Dampak kuliah
sambil
bekerja terhadap indeks prestasi
mahasiswa perguruan tinggi negeri dan
swasta di Kabupaten Jember tahun
2017. RELASI: JURNAL

18

Anda mungkin juga menyukai