Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

Otoritas Jasa
Keuangan
(OJK)
A
Nama Anggota

Ai Reza Warisma (2020020)

Tharisa Nurhaliza (2020046)

Zaldi Rahmadan (2020029)

Presentation title 2
Pengertian Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain,yang
mempunyai fungsi,tugas, dan wewenang
pengaturan,pengawasan,pemeriksaan,dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.

Presentation title 3
Visi dan Misi serta Tujuan Otoritas Jasa
Keuangan
• Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya,
melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,dan mampu mewujudkan industry jaasa keuangan menjadi
pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum. Artinya
cita-cita OJK lembaga keuangan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan
masyarakat.
• Misi yang diemban oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka mencapai visinya adalah;
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur,adil,transparan,dan akuntabel.
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.

3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

• tujuan agar seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur,adil,transparan,akuntabel
dan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu
melindungi kepentingan konsumen maupun masyarakat.
Presentation title 4
Fungsi,Tugas dan Wewenang
Otoritas Jasa Keuangan

F
Dalam fungsinya OJK menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 5 Undang-
undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Tugas utama OJK adalah melakukan pengaturan dan wawasan terhadap :

1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;

2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal ; dan

3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, Dan pension,Lembaga


Pembiayaan,dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.

Presentation title 5
Wewenang yang dimiliki OJK

• Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank


• Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank
• Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank
• Pemeriksaan bank
Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan
• Struktur organisasi dalam Otoritas Jasa • Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:
Keuangan

1. Dewan Komisioner OJK 1. Ketua merangkap anggota


2. Pelaksana Kegiatan Operasional
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota

3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota

4. Kepala Ekslusif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota

5. Kepala Ekslusif Pengawas Perasuransian,Dana Pensiun,Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa


Keuangan Lainnya merangkap Anggota

6. Ketua Dewan Audit Merangkap Anggota

7.Anggota Yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen

8. Anggota Ex-Officio dari Bank Indonesia Yang Merupakan Anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia

9. Anggota Ex-Officio dari kementrian keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon 1
Kementerian keuangan.

Presentation title 7
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas :

1. Ketua dewan komisioner memimpin bidang manajemen strategis 1

2. Wakil ketua dewan komisioner memimpin bidang manajemen strategis 2

3. Kepala eksekutif pengawas perbankan memimpin bidang pengawasan sektor perbankan

4. Kepala ekssekutif pengawas pasar modal memimpin bidang pengawasan sektor pasar modal

5. Kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana pensiun lembaga pembiayaan,dan lembaga jasa keuangan lainnya memimpin bidang
pengawasan sektor IKNB.

6. Ketua dawn audit memimpin bidang audit internal dan manajemen risiko

7.Anggota dewan komisioner bidang edukasi dan perlindungan konsumen memimpin bidang edukasidan perlindungan konsumen.
8
Kedudukan OJK dalam sistem Perbankan

• Menurut Pasal 39 UU Nomor 21 tahun 2011, OJK bisa berkoordinasi dengan BI


dalam pengaturan dan pengawasan perbankan, misalnya, dalam hal kewajiban
pemenuhan modal minimum bank ataupun kebijakan penerimaan dana dari luar
negeri, penerimaan dana valuta asing maupun pinjaman komersial luar negeri.

Presentation title 9
CONTOH KASUS OJK
Sumber : (Siaran Pers: OJK Ungkap Kasus Tindak Pidana Perbankan di BPR MAMS Bekasi
21 AGUSTUS 2018
SP 53/DHMS/OJK/VIII/2018
SIARAN PERS
OJK UNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PERBANKAN DI BPR MAMS BEKASI

Jakarta, 21 Agustus 2018. Otoritas Jasa Keuangan mengungkap kasus Tindak Pidana Perbankan yang
dilakukan Komisaris BPR Multi Artha Mas Sejahtera berinisial H dengan nilai Rp 6.280 miliar yang
digunakan untuk kepentingan pribadi.
Modus operandi yang dilakukan H sebagai Komisaris PT. BPR MAMS adalah dengan pencatatan palsu
dalam pembukuan atau dalam proses laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan bank
dan/atau dengan sengaja menyebabkan tidak mencatat pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan
maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan transaksi atau rekening PT. BPR Multi Artha Mas Sejahtera
Bekasi.

Presentation title 10
Betanyalah, Karna
Thank you Bertanya Adalah Jalan
Agar Tidak Tersesat

Anda mungkin juga menyukai