Anda di halaman 1dari 6

O TO RIT AS

JASA
U AN GA N
KE
pok Satu
Kelom
ekh ah , Ricky
ur , N ab ella Fatk
Kayra N iti N ajw a , Septi
, R iz ky Ag us, S
Aditya Yo g a G usti
h ,
Mahdiyya
Pengetian
Otoritas Jasa
Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah
lembaga independen bebas dari campur
tangan pihak lain,yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan
terhadap keseluruhan kegiatan didalam
sektor jasa keuangan, baik dari sektor
perbankan, pasarmodal, maupun sektor jasa
keuangan non-bank seperti asuransi, dana
pensiun, lembaga pembiayaan
,fintech, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Tujuan Otoritas
Jasa Keuangan
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
kegiatan didalam sektor jasa keuangan
terselenggara secara teratur, adil, transparan, akun
tabel dan mampu mewujud kansistem keuangan
yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta
mampu melindungi kepentingan konsumen maupun
masyarakat.
Tugas Otoritas Jasa Keuangan

1 2 3
Kegiatan jasa keuangan
Sebagai Jasa Kegiatan jasa
disektor Perasuransian,
Keuangan disektor keuangan disektor
Dana Pensiun, Lembaga
Perbankan Pasar Modal
Pembiayaan, dan Lembaga
Jasa Keuangan Lainnya.
Wewenang OJK
Memberi izin untuk seluruh Mengatur dan mengawasi tata
kegiatan yang terjadi dalam kelola bank sampai pemeriksaan
sebuah bank bank.

Mengatur dan mengawasi tata Mengawasi implementasi tugas


kelola bank sampai pemeriksaan pengawasan Kepala Eksekutif
bank. lembaga keuangan.

Catatan untuk guru: Panggil beberapa siswa secara acak untuk menjawab satu pertanyaan.
Beri mereka satu menit untuk menyampaikan pendapat.
Contoh Kasus OJK
OJK Ungkap Kasus Tindak Pindana di BPR MAMS Bekasi
Otoritas Jasa Keuangan mengungkap kasus Tindak Pidana Perbankan yang dilakukan Komisaris
BPR Multi Artha Mas Sejahtera berinisia lH dengan nilai Rp6,280 miliar yang digunakan untuk
kepentingan pribadi.
Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan, Rokhmad Sunanto menjelaskan bahwa
pengungkapan kasus ini berawal dari temuan dalam proses pengawasan yang dilakukan OJK ter
hadap kegiatan BPR MAMS yang kemudian ditindak lanjuti oleh Satuan Kerja Penyidikan Sektor
Jasa Keuangan OJK.
Modusoperandi yang dilakukan H sebagai Komisaris PT.BPR MAMS adalah dengan pencatatan
palsu dalam pembukuan atau dalam proses laporan,maupun dalam dokumen atau laporan
kegiatan usaha,laporan saksi atau rekening suatu bank dan atau dengan sengaja menyebabkan
tidak dilakukannya pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan maupun dalam dokumen
atau laporan kegiatan usaha,laporan transaksiatau rekening PT.BPR Multi Artha Mas Sejahtera
Bekasi.
Sejum lah tindakan penyidikan yang telah dilakukan OJK terkait kasus ini antara lain: memeriksa
6 orang saksi termasuk pegawai PT.BPR MAMS Bekasi,1 orang ahli dari Institut Keuangan
Perbankan dan Informatika Asia (PERBANAS) di Jakarta;memeriksa 1 orang tersangka.
Kemudian menyita barang bukti berupa dokumen kredit dan kelengkapannya dengan
penetapan penyitaan dari Pengadilan Negeri Bekasi; menyerahkan Berkas
Perkara kepada Jaksa Penuntut Umum; menyerahkan tersangka dan barangbukti kepada Jaksa
Penuntut Umum.

Anda mungkin juga menyukai