Anda di halaman 1dari 6

Psycho Holistic, Vol. 1, No.

2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

FLOW AKADEMIK PADA MAHASISWA


YANG AKTIF BERORGANISASI DAN BEKERJA
(Academic Flows In Students Active Organization and Working)
¹
Marina Dwi Mayangsari, ²Senda Dewi Pratiwi
¹‚²Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
E-mail: md.mayangsari@ulm.ac.id¹

ABSTRAK

Konflik peran ganda pada mahasiswa yang aktif berorganisasi sekaligus bekerja
umumnya dapat menjadi sumber stres dan menurunnya produktivitas kuliah. Modal penting
agar terhindar dari hal tersebut adalah memiliki konsentrasi, merasa nyaman, dan termotivasi
pada saat menjalani perkuliahan, kondisi seperti ini disebut sebagai flow. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran flow akademik pada mahasiswa yang aktif
berorganisasi dan bekerja. Subjek penelitian adalah 2 orang mahasiswa yang aktif
berorganisasi sekaligus bekerja paruh waktu. Pengumpulan data menggunakan metode
wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kedua subjek
memenuhi dimensi flow yang menandakan bahwa kedua subjek tetap merasakan flow
walaupun berada dalam tuntutan aktivitas yang tinggi antara kuliah, berorganisasi, dan
bekerja. Faktor intrinsik yang mempengaruhi subjek tetap flow adalah karena keingintahuan
dan kemauan memperoleh pengetahan, sedangkan faktor ekstrinsik berupa dukungan sosial
teman dan keluarga.

Kata Kunci : Flow akademik, Mahasiswa aktif berorganisasi dan bekerja

ABSTRACT

The conflict of dual roles in students who are active in both organization and work
can generally be a source of stress, increased absenteeism and decreased college
productivity. The important principal to avoid this is to have concentration, feel comfortable,
and have motivation when undergoing lectures, this condition is called flow. This study aims
to determine the description of academic flow in actively organization and work students. The
research subjects were 2 students who actively participated in the organization while also
working part time. Research data collection using interview and observation methods. Based
on the results of the study note that both subjects meet almost all dimensions of flow which
indicates that both subjects still feel the flow even though they are in the high demands of
activity between lectures, organizationing, and working. The factors that influence both
subjects to keep flow are due to intrinsic factors such as curiosity and willingness to get
knowledge and extrinsic factors in the form of social support from friends and family.

Key Words: Academic flow, The actively organization and work students.

PENDAHULUAN
Organisasi memegang peranan dalam bekerja sama secara tertentu untuk
proses interaksi dengan orang lain (Vindy & bersama-sama mencapai suatu tujuan
Nugraha, 2013). Organisasi merupakan tertentu.
struktur tata pembagian kerja dan struktur Dalam dunia perguruan tinggi banyak
tata hubungan kerja antara sekelompok organisasi-organisasi mahasiswa yang
orang-orang pemegang posisi yang bisa dikatakan sebagai pernak-pernik wajib
47
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic
Psycho Holistic, Vol. 1, No. 2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

bagi setiap perguruan tinggi (Adam, 2002). digunakan untuk kuliah, berorganisasi dan
Keputusan Menteri Pendidikan dan pekerjaannya, kedisiplinan, baik itu dalam
Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang urusan perkuliahan, organisasi maupun
Pedoman Umum Organisasi dalam pekerjaan, dan memperhatikan
Kemahasiswaan dijelaskan bahwa kondisi kesehatan fisik karena mereka
organisasi kemahasiswaan adalah wahana harus membagi peran antara menjadi
dan sarana pengembangan diri mahasiswa seorang mahasiswa dan bekerja
ke arah perluasan wawasan dan (Mardelina & Muhson, 2017). Sebagai
peningkatan kecendikiawanan serta seorang mahasiswa tentunya dituntut agar
integritas kepribadian untuk mencapai selalu bisa menghasilkan nilai akademik
tujuan pendidikan tinggi (Caesariet. Al., terbaiknya walaupun ia memiliki kegiatan
2013). lain selain hanya berkuliah. Modal penting
Selain menjalankan proses perkuliahan seorang mahasiswa dalam proses
serta mengikuti organisasi, mahasiswa pembelajaran adalah memiliki konsentrasi,
juga dituntut untuk bisa memenuhi merasa nyaman, dan memiliki motivasi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Secara pada saat menjalani kegiatan belajar
rinci kebutuhan mahasiswa guna mengajar. Kondisi seperti ini disebut
kelancaran melaksanakan pendidikan sebagai flow akademik (Yuwanto, 2011a,
sangat beragam dan harus terpenuhi agar dalam Santoso, 2014).
kebutuhannya akan pendidikan tidak Flow akademik (Ignatius, 2013) adalah
terganggu, di antaranya seperti untuk kondisi saat individu dapat berkonsentrasi,
membayar SPP, membeli alat tulis lengkap, fokus, munculnya rasa nyaman, motivasi
membeli buku teks/buku tulis, biaya yang berasal dari dirinya sendiri serta
fotokopi, biaya pelatihan, biaya menikmati ketika melakukan kegiatan
riset/penelitian, biaya praktek bidang studi, akademik (belajar dan mengerjakan tugas).
akses internet, dan berbagai pembiayaan Individu yang mengalami flow biasanya
lain untuk memenuhi tuntutan pendidikan terlibat secara intens dalam kegiatan yang
khususnya di perguruan tinggi. Terlebih ia lakukan sehingga mereka cenderung
tambahan untuk biaya hidup mahasiswa, tidak sadar dengan waktu atau tempat
seperti: makan, kos, bensin, service motor (Schunk dkk, dalam Husna & Dewi, 2014).
dan lain-lain (Mardelina & Muhson, 2017). Dapat kita ketahui bahwa tidak mudah
Fenomena peran ganda mahasiswa, bagi mahasiswa untuk tetap dalam kondisi
yakni kuliah sambil bekerja sudah banyak yang stabil dan berkonsentrasi pada saat
ditemukan (Robert, 2012). Umumnya perkuliahan berlangsung mengingat
mahasiswa akan memilih bekerja dengan mahasiswa tersebut juga memiliki peran
sistem kontrak dalam jangka pendek lain yaitu berorganisasi dan bekerja.
(shortterm contracts) dan kerja paruh waktu Sebagaimana penelitian yang dilakukan
(parttime jobs) (van der Meer & Wielers, Couzy (2012) tentang kurangnya
2001). Namun demikian mahasiswa akan pemenuhan waktu pada mahasiswa
lebih memilih kerja part-time dikarenakan dengan peran ganda sesuai dengan
lebih fleksibel dalam mengatur waktu klasifikasi konflik peran yang diungkapkan
bekerja dengan kuliah. Selain itu, bekerja oleh Yang et.Al (2000) yaitu: (1) Time
part-time memiliki waktu yang lebih sedikit based conflict, konflik yang muncul karena
dari itu, biasanya per hari hanya waktu yang digunakan untuk memenuhi
membutuhkan waktu sekitar 3-5 jam satu peran dapat mengurangi waktu untuk
(Mardelina & Muhson, 2017). memenuhi kebutuhan peran lainnya; (2)
Sebagai mahasiswa yang berorganisasi Strain based conflict, konflik peran karena
dan bekerja tentunya akan menemui tekanan dari salah satu peran
adanya konflik peran yang dapat menjadi mempengaruhi kinerja peran lainnya; (3)
sumber stres, absensi dan produktivitas Behaviour based conflict, konflik peran
(Lenaghan & Sengupta, 2007). Mahasiswa karena adanya ketidaksesuaian antara
yang kuliah, berorganisasi dan bekerja pola perilaku dengan tujuan yang
dituntut untuk mampu melaksanakan tugas diinginkan dari peran ganda tersebut.
dan tanggung jawabnya dengan baik, mulai Terkait dengan subjek pada penelitian
dari manajemen waktu antara waktu yang ini yang memiliki peran lain selain menjadi
48
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic
Psycho Holistic, Vol. 1, No. 2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

mahasiswa yaitu memiliki peran dalam Menurut Csikszentmihalyi (1990), ada 9


berorganisasi dan bekerja, tentunya konflik dimensi flow yaitu: Tujuan yang jelas,
dalam diri bisa mempengaruhi mereka Feedbacks yang segera, Adanya
tetap fokus atau tidak menjalani aktivitas keseimbangan antara kemampuan dan
perkuliahan. Berdasarkan keadaan tantangan yang dihadapi, Kesatuan antara
tersebut, peneliti merasa perlu untuk kewaspadaan dan tindakan, Konsentrasi
mendapatkan gambaran yang jelas yang focus, Rasa Kontrol, Hilangnya self
mengenai flow akademik pada mahasiswa consciousness, Terjadi distorsi waktu,
yang beorganisasi dan bekerja. Serta apa Adanya penghargaan diri atau pengalaman
saja faktor-faktor yang dapat menimbulkan autothelic. Selain itu ada faktor yang
perasaan flow pada diri subjek ketika mempengaruhi munculnya flow yaitu:
dihadapakan pada perkuliahan dan dengan faktor intrinsik & faktor ekstrinsik.
latar belakang subjek yang juga Berdasarkan wawancara dengan ke-2
berorganisasi dan bekerja. subjek, pada dimensi yang pertama yaitu
memiliki tujuan yang jelas, ke-dua subjek
sama-sama memiliki tujuan yang jelas
METODE PENELITIAN seperti dalam perkuliahan, ke-dua subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah 2 menyatakan bahwa tujuan utama mereka
orang mahasiswa yang aktif mengikuti ialah berkuliah dengan baik agar
organisasi di luar dan di dalam kampus. mendapatkan nilai yang bagus dalam
Selain itu kedua subjek juga bekerja paruh perkuliahan. Agar mendapat nilai yang
waktu. Subjek pertama M sedang berkuliah bagus, kedua nya berusaha aktif dalam
di semester 4 dan bekerja di salah satu perkuliahan dengan cara mencatat atau
klinik terapi psikologi di banjarbaru, selalu mendengarkan penjelasan materi
sedangkan subjek kedua adalah H sedang pada saat di perkuliahan. Selain itu, tujuan
berkuliah di semester 6 dan memiliki subjek dalam pekerjaan sama-sama untuk
profesi lain yaitu sebagai ojek online. menambah penghasilan selama berkuliah.
Penggalian data dilakukan Pada dimensi feedback yang segera
menggunakan metode wawancara semi kedua subjek mengakui pernah mengalami
terstruktur dan observasi nonpartisipan. kegagalan namun tidak pantang menyerah
Peneliti menggunakan wawancara semi dengan kegagalan tersebut. Kedua nya
tertsruktur yang merupakan bentuk dari tetap fokus untuk memperbaiki kegagalan
wawancara mendalam, sehingga peneliti tersebut dan menjadikan suatu kegagalan
mendapatkan gambaran yang mendalam sebagai pelajaran dan juga belajar untuk
mengenai topik yang sedang diteliti. ikhlas. Hal ini sesuai dengan definisi dari
Sedangkan, dalam observasi nonpartisipan dimensi feedback yang segera yaitu
peneliti tidak terlibat pada aktivitas sehari- meliputi kejelasan keberhasilan dan
hari orang yang sedang diamati dan hanya kegagalan dalam perjalanan aktivitas.
sebagai pengamat dependen. Yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
dan tahu alternatif yang dapat dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk meningkatkan kinerja. Hal ini sesuai
Dari penggalian data yang dilakukan dengan subjek 1 dan 2 yang pernah
pada ke-2 subjek dan ke-2 signifikan mengalami penurunan pada nilai akademik
others, maka sesuai dengan teori yang di namun dapat diperbaiki dengan cara
jelaskan sebelumnya dapat dinyatakan subjek lebih giat lagi belajar agar dapat
bahwa ke-2 subjek pada penelitian ini meningkatnya nilai akademik masing-
mengalami flow akademik. Hal ini dapat masing subjek. Dari hal tersebut keduanya
dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan mengaku mendapatkan peningkatan nilai
peneliti kepada subjek. Pertanyaan- akademik setelah menjadi lebih giat
pertanyaan wawancara yang dibuat oleh belajar.
peneliti berdasarkan acuan dari dimensi Pada dimensi adanya keseimbangan
dan faktor yang mempengaruhi flow antara kemampuan dan tantangan yang
akademik menurut Csikszentmihalyi dihadapi, kedua subjek pernah dihadapkan
(1990). dengan setumpuk tugas dari perkuliahan
organisasi dan pekerjaan subjek, namun
49
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic
Psycho Holistic, Vol. 1, No. 2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

keduanya dapat menyelesaikan tugas- terlibat dalam kegiatan ini akan memiliki
tugas tersebut secara bergantian, serta kesempatan untuk fokus dan menggali
melihat dari deadline pengumpulan suatu hal tersebut secara mendalam. Dari
tersebut. Hal ini sesuai dengan dimensi hasil wawancara yang dilakukan dengan
yang ke tiga ini yaitu tentang adanya ke-2 subjek, keduanya sama-sama
keseimbangan antara kemampuan dan memiliki perasaan fokus pada salah satu
tantangan yang dihadapi, meliputi tugas yang menjadi prioritas utama mereka
keseimbangan antara tingkat kemampuan yaitu ketika ada tugas perkuliahan dan
yang dimiliki diri sendiri dan tantangan dari tugas organisasi,ke-2 subjek akan fokus
aktivitas yang kita lakukan. Dengan adanya untuk menyelesaikan tugas perkuliahan
keseimbangan antara tantangan yang terlebih dahulu dan akan menyelesaikan
masuk dan kemampuan kita akan tugas organisasi atau pun pekerjaan
menciptakan suasana yang aktif dan setelahnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa
menyenangkan. Di satu sisi diri kita ke-2 subjek memenuhi dimensi ini dengan
dimotivasi oleh tantangan, di sisi lain baik karena mereka hanya fokus pada
tantangan yang ada memungkinkan untuk tugas yang lebih di prioritaskan seperti
kita taklukkan. Dari hasil wawancara dan tugas perkuliahan.
observasi yang sudah dilakukan dengan Pada dimensi rasa kontrol meliputi rasa
ke-2 subjek. Peneliti dapat melihat bahwa kontrol pribadi atas situasi atau kegiatan.
ke-2 subjek juga memenuhi dimensi yang Apa yang dinikmati oleh orang-orang
ketiga ini dimana keduanya dapat melalui bukanlah perasaan yang sedang dikontrol,
tantangan berupa banyak nya tugas-tugas tetapi berupa perasaan pelatihan kontrol
yang ada. atas situasi yang sulit. Dari definisi tersebut
Kemudian dari dimensi kesatuan antara dan hasil wawancara yang sudah
kewaspadaan dan tindakan, dari hasil dilakukan, pada dimensi ini ke-2 subjek
wawancara yang dilakukan dengan subjek, sama-sama memenuhi karena keduanya
subjek mengaku pernah mengerjakan mengaku bahwa ketika subjek sedang
tugas perkuliahan dan tugas organisasi sakit, ke-2 nya tetap mencoba
secara bersamaan. Ke-2 subjek mengaku untukmenyelesaikan tugas yang sudah
menjadi kurang fokus ketika harus diberikan. Hal ini saling terkait antara
melakukan hal seperti ini. Terkait dengan pengakuan subjek dan teori dimana
definisi dimensi keempat ini yaitu dimensi individu melatih kontrol atas situasi yang
ini meliputi keterlibatan yang dalam sulit yang sedang dihadapi oleh ke-2 subjek
membuat tindakan tampaknya terjadi yaitu dalam keadaan sakit.
secara otomatis. Komponen ini Pada dimensi hilangnya self
menimbulkan adanya penyerapan ke consciousnessi ke-2 subjek mengaku
dalam aktivitas dan penyempitan fokus sudah sering mengalami kejadian sampai
kesadaran ke kegiatan itu sendiri. Aksi lupa untuk makan seharian jika sudah
dengan kesadaran memudar ke dalam fokus untuk menyelesaikan tugas, baik itu
tindakan saja. Jika dikaitkan dengan tugas perkuliahan organisasi maupun
pengakuan yang sudah peneliti dengar dari pekerjaan. Jadi menurut peneliti ke-2
ke-2 subjek, ke-2 nya sama-sama subjek sama-sama memeuhi untuk aspek
memenuhi dimensi ini yang mana subjek hilangnya self consciousness. Dapat kita
melakukan kegiatan secara sekaligus ketahui bahwa definisi dari dimensi ini ialah
namun hal tersebut dapat membuat meliputi hilangnya kesadaran diri,
penurunan dari efektifitas dari hasil kerja penggabungan aksi dan kesadaran.
yang subjek lakukan. Perhatian terhadap diri sendiri menghilang
Pada dimensi selanjutnya yaitu karena seseorang menyatu dengan
konsentrasi yang fokus ialah meliputi aktivitasnya. Hal ini sangat berkaitan
feeling focused dan tak ada satu ruangpun dimana subjek sampai tidak sadar akan
yang dapat mengganggu. Feeling focused dirinya yang tidak makan seharian karena
adalah keadaan dimana perasaan kita subjek merasa fokus dengan tugas-tugas
terfokus pada suatu hal saja. Selain itu juga yang ingin diselesaikan.
meliputi konsentrasi tingkat tinggi pada Pada dimensi selanjutnya yaitu dimensi
bidang batas perhatian. Bagi orang yang terjadinya distorsi waktu yaitu
50
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic
Psycho Holistic, Vol. 1, No. 2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

ketidaksadaran akan waktu. Saat yang digunakan untuk tolak ukur seseorang
seseorang telah larut dalam aktivitas yang mengalami flow pada penelitian ini. Selain
sedang ia lakukan, membuat ia tidak sadar itu faktor-faktor yang mempengaruhi
berapa banyak waktu yang telah ia lewati. seperti adanya dorongan intrinsik dan
Pada dimensi ini juga, ke-2 subjek ekstrinsik juga dapat menjadi penguat
menjelaskan sering sampai tidak sadar adanya flow dalam individu.
sudah menghabiskan waktu berjam-jam Selain itu, berdasarkan wawancara
untuk mengerjakan tugas. Misal ketika dengan kedua signifikan other, subjek 1
subjek tidak sadar mengerjakan tugas dan subjek 2 merupakan orang yang aktif
hingga larut malam hingga menghabiskan ketika berada di kelas. Keaktifan mereka
waktu berjam-jam. Dapat diketahui bahwa dapat dilihat dari fokusnya kedua subjek
ke-2 nya sama-sama sering mengalami hal untuk menjalani perkuliahan tanpa bosan
tersebut, maka keduanya memenuhi dan mengantuk. Hal tersebut dapat
dimensi ini juga. memperkuat bahwa meskipun memiliki
Pada faktor-faktor yang mempengaruhi peran lain selain menjadi mahasiswa,
munculnya flow dalam diri ke-2 subjek, ke- keduanya tetap dapat fokus dengan
2 nya sama-sama memenuhi bahwasanya perkuliahan. Hal ini juga sesuai dengan
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik lah yang pernyataan teori flow bahwasanya modal
mendorong individu untuk tetap fokus dan penting seorang mahasiswa dalam proses
merasa nyaman dalam perkuliahan, pembelajaran adalah memiliki konsentrasi,
organisasi dan pekerjaan. Pada subjek 1, merasa nyaman, dan memiliki motivasi
faktor intrinsik yang mendorong individu pada saat menjalani kegiatan belajar
untuk tetap merasa nyaman ialah seperti mengajar serta dapat berkonsentrasi,
dorongan dari dalam individu seperti fokus, munculnya rasa nyaman, dan
merasa tertarik dan ingin tahu tentang motivasi yang berasal dari dirinya sendiri
materi dalam suatu perkuliahan. Sama hal serta menikmati ketika melakukaan
nya dengan subjek 2 yang menyatakan kegiatan akademik.
ingin menambah ilmu pengetahuan dan
adanya dorongan dari dalam diri individu KESIMPULAN
lah subjek ingin tetap fokus dalam Simpulan yang dapat di ambil peneliti
perkuliahan. Untuk faktor ekstrinsik nya, dari penelitian ini yaitu, adanya flow
kedua nya sama-sama ingin mendapatkan akademik yang terjadi pada mahasiswa
nilai yang memuaskan dan karena yang berorganisasi dan bekerja. Hal
menyukai cara mengajar dosen nya yang tersebut dapat di lihat dari definisi flow itu
menyenangkan. Selain itu, adanya faktor sendiri yaitu keadaan psikologis yang
keluarga subjek dan teman-teman menyenangkan yang mengacu pada
sekampus subjek juga dapat menjadi sensasi perasaan menyeluruh terhadap
dorongan ekstrinsik yang membuat subjek aktivitas yang dijalani. Individu yang
merasa harus menjalani perkuliahan mengalami flow sangat terlibat dalam
dengan baik. aktivitasnya, Berdasarkan hasil penelitian
Pada dimensi terakhir yaitu dimensi diketahui bahwa kedua subjek memenuhi
adanya penghargaan diri atau pengalaman dimensi flow yang menandakan bahwa
autothelic, keduanya sama-sama merasa kedua subjek tetap merasakan flow
bangga dengan diri mereka karena dapat walaupun berada dalam tuntutan aktivitas
menjalani tiga peran sekaligus meskipun yang tinggi antara kuliah, berorganisasi,
kadang-kadang merasa jenuh dengan dan bekerja. Faktor intrinsik yang
peran lainnya selain menjadi mahasiswa. mempengaruhi subjek tetap flow adalah
Keduanya sudah cukup merasa puas karena keingintahuan dan kemauan
dengan pencapaian yang sudah mereka memperoleh pengetahan, sedangkan
lakukan. faktor ekstrinsik berupa dukungan sosial
Dari pembahasan yang sudah peneliti teman dan keluarga. Saran yang dapat
jabarkan, dapat diketahui bahwa kedua diberikan untuk subjek, agar dapat
subjek dalam penelitian ini memiliki flow mempertahankan kondisi flow yang dialami
akademik yang tinggi dimana keduanya oleh subjek, subjek dapat menyusun
sama-sama memenuhi dimensi-dimensi strategi coping agar subjek tidak bosan dan
51
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic
Psycho Holistic, Vol. 1, No. 2, November 2019 ISSN 2685-9092 (Online)

jenuh ketika menghadapi tugas-tugas dari Lenaghan, J.A. Sengupta, K. (2007), “Role
perkuliahan, organisasi dan pekerjaan nya. Conflict, Role Balance and Affect: A
Model of Well-being of the Working
DAFTAR PUSTAKA Student”, Institute of Behavioral and
Applied Management, p. 88-109.
Caesari, Karina Yasinta., Listiara, Anita., & Mardelina, Elma., & Muhson, Ali. (2017).
Ariati, Jati. (2013). Kuliah Versus Mahasiswa Bekerja dan Dampaknya
Organisasi Studi Kasus Mengenai Pada Aktivitas Belajar dan Prestasi
Strategi Belajar Pada Mahasiswa Yang Akademik. Jurnal Economia. Volume
Aktif Dalam Organisasi Mahasiswa 13, Nomor 2.
Pencinta Alam Universitas Diponegoro. Santoso, E. (2013). Hubungan Motivasi
Jurnal Psikologi Universitas Belajar dan Dukungan Keluarga
Diponegoro. Volume 12 Nomer 2. dengan Kedisiplinan Belajar Siswa
Csikszentmihalyi, Mihaly. (1990). Flow: Kelas X di SMK Negeri 5 Surakarta.
The Psychology of Optimal Experience. Tesis. Surakarta: Universitas
USA: HarperCollins Publishers. Muhammadiyah Surakarta.
Husna & Dewi. (2014). Hubungan Social Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Suppport dengan Flow pada Penulisan Riset Keperawatan.
Mahasiswa Fakultas Psikologi. Jurnal Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ilmiah Mahasiswa Universitas Islam Shernoff, dkk. 2003. Student
Bandung, 574-579. Engagement in High School
Classroom from the Perspective of
Ignatissus, Robin. (2013). Go With the Flow Theory. School Psychology
Flow: Dukungan Sosial dan Flow Quarterly, Vol. 18 No. 2, pp. 158-176.
Akademik Pada Mahasiswa. Jurnal Smolej, B., & Avsec, A. (2007). The
Ilmiah Mahasiswa Universitas Experience of Flow and Subjective
Surabaya, Vol. 2 No. 1. Well-Being of Music Students. Horizons
of psychology,16, 2, 5-17.

52
http://journal.umbjm.ac.id/index.php/psychoholistic

Anda mungkin juga menyukai