Anda di halaman 1dari 9

Studi Deskriptif Mengenai College Adjustment Pada Mahasiswa Angkatan 2014

Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.


Narendra Yusuf Hadiana
Dibimbing Oleh : Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si.

ABSTRAK
Proses penyesuaian diri di lingkungan perguruan tinggi menjadi suatu hal yang penting
bagi mahasiswa untuk menangani tuntutan di lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa
angkatan 2014 ketika memasuki tahun kedua di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
mengalami perubahan tuntutan, mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab di bidang
akademik tapi juga diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan kemahasiswaan dalam
rangka mengembangkan diri. Perubahan tuntutan inilah yang pada akhirnya membuat
mahasiswa diharapkan dapat memunculkan respon yang efektif dalam rangka menangani
tuntutan dari lingkungan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai college adjustment
pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Unpad. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Unpad dengan ukuran sampel 88
responden.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik
penarikan sampel, simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa angkatan 2014 Fakultas
Psikologi Unpad memperoleh skor rendah pada variabel college adjustment secara
keseluruhan serta pada dimensi academic adjustment, social adjustment dan personal-
emotional adjustment, sementara itu skor tinggi diperoleh pada dimensi institutional
attachment. Hal ini berarti mahasiswa angkatan 2014 menilai bahwa respon yang mereka
munculkan belum efektif dalam menangani tuntutan lingkungan di Fakultas Psikologi Unpad.

Kata Kunci:Penyesuaian diri, college adjustment, perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas


Psikologi Unpad

PENDAHULUAN
Mahasiswa baru menghadapi suatu dengan masa penyesuaian diri terhadap
masa peralihan, yaitu masa dimana pola-pola kehidupan baru dan ekspektasi
seorang individu meninggalkan lingkungan sosial yang baru. Periode ini
lingkungan lama ketika SMA, ke dinilai menjadi periode yang sulit bagi
lingkungan baru, dalam hal ini lingkungan individu karena pada masa ini individu
perguruan tinggi. Mahasiswa sebagai menghadapi tuntutan dari lingkungan
individu dengan rentang usia 18-25 tahun barunya dan harus mulai belajar untuk
termasuk kategori dewasa awal. Menurut hidup dan menyesuaikan diri dengan
Hurlock (1990) masa dewasa awal ditandai
lingkungannya secara mandiri tanpa permasalahan tingkah laku, dan
mengharapkan bantuan orang lain. meningkatnya kesibukan dalam rangka
memenuhi tuntutan kehidupan di
Institusi perguruan tinggi pada
perguruan tinggi merupakan contoh-
umumnya menyediakan berbagai macam
contoh permasalahan yang seringkali
program/fasilitas yang ditujukan untuk
muncul pada mahasiswa tingkat dua.
membantu mahasiswa baru agar mereka
merasakan pengalaman tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas
yang penuh akan struktur dan kesempatan Padjadjaran merupakan salah satu
(Barefoot, dalam Hunter et al., 2010). universitas negeri yang memiliki visi, misi,
Program/fasilitas tersebut contohnya serta tujuan yang ingin dicapai sebagai
berupa masa orientasi sebelum masuk penyelenggara pendidikan tinggi. Salah
kuliah, matrikulasi materi, atau modul- satu langkah untuk mencapai hal-hal
modul yang berisi informasi penting tersebut adalah dengan mengembangkan
terkait perguruan tinggi dan fakultas yang mahasiswa agar matang secara intelektual,
merupakan tempat seorang mahasiswa mampu berkontribusi dalam bidang
baru akan melanjutkan studi. Tidak seperti akademik, penelitian dan pengabdian pada
mahasiswa di tahun pertama, mahasiswa di masyarakat, serta memiliki kepedulian
tahun kedua perkuliahan biasanya tidak pada masalah yang terdapat di lingkungan
lagi menerima bantuan secara khusus dan di masyarakat. Menurut Buku
seperti yang ia dapatkan ketika di tahun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
pertama, walaupun terkadang mahasiswa yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi
masih belum sepenuhnya merasa nyaman Unpad (2011-2012), pola pembinaan
dengan lingkungan dan situasi yang ia mahasiswa dapat dibagi menjadi tiga
jalani di perguruan tinggi. Hal tersebut tahap, antara lain, masa pengenalan,masa
dapat berakibat pada munculnya rasa pengayaan, dan masa persiapan karier.
hilang arah dan menyebabkan frustrasi Berdasarkan pola pengembangan
pada diri mahasiswa, dan pada kasus mahasiswa Fakultas Psikologi, sebagai
terburuknya mengakibatkan seorang mahasiswa tahun kedua, mengalami
mahasiswa drop out dari perguruan tinggi. perubahan tuntutan dari lingkungan
Penelitian dalam bidang pendidikan di dimana ketika memasuki tahun kedua,
perguruan tinggi menemukan bahwa mereka tidak hanya memiliki tanggung
tingkat dua masa perkuliahan merupakan jawab di bidang akademik tetapi juga
masa kedua yang paling memunculkan diharapkan dapat mulai lebih terlibat
pergolakan pada diri mahasiswa (Almanac dalam kegiatan kemahasiswaan sesuai
Issue, Chronicle of Higher Education, dengan minat dan bakat masing-masing
dalam Hunter et al., 2010). Gardner, dan mengembangkan kemampuan
Pattengale, & Schreiner (dalam Hunter et akademik, organisasi, dan kepribadian
al., 2010) menyatakan bahwa kebingungan mereka sebagai manusia yang beranjak
dalam menentukan jurusan yang dipilih, dewasa. Tentunya hal ini akan memicu
buruknya keputusan dalam memilih mata mahasiswa untuk memunculkan respon
kuliah yang akan diambil, keterlibatan dan yang sesuai dalam rangka memenuhi
integrasi yang kurang baik dalam aspek tuntutan tersebut sesuai dengan konsep
akademik dan ekstrakulikular, penyesuaian diri.
dan semester tiga. Hal ini berlawanan
dengan “compensatory relationship”
Temuan dari penelitian yang antara aspek akademik dan sosial dalam
dilakukan oleh Mannan (dalam Beusaert, penyesuaian diri mahasiswa di perguruan
et al., 2012) menemukan hubungan negatif tinggi yang menjadi temuan dalam
yang signifikan antara integrasi akademik penelitian Beausaert dan Mannan.
dengan integrasi sosial di lingkungan Menurut Baker dan Siryk (1984,
perguruan tinggi yang ia sebut sebagai 1989, dalam Petersen, et al., 2009) seorang
“compensatory relationship”, yang dapat mahasiswa yang sudah merasa adjust
dijelaskan melalui contoh fenomena dengan lingkungannya dinilai mampu
seperti, jika mahasiswa terlibat secara merespon tuntutan akademik dengan baik,
ekstensif dalam kegiatan ekstrakulikular di terintegrasi secara sosial dan terlibat dalam
lingkungan kampus, maka ia akan kegiatan kampus, mampu memelihara
cenderung menghabiskan waktu yang lebih kesehatan jasmani rohani, serta memiliki
sedikit dalam aktivitas akademik, yang keterikatan serta komitmen terhadap
pada akhirnya mempengaruhi performa institusi perguruan tinggi. Oleh karena itu,
akademik dalam kegiatan belajar Baker dan Siryk (1986) membagi variabel
mengajar. Begitu pula pada mahasiswa college adjustment ke dalam empat
yang lebih sedikit terlibat dalam kegiatan dimensi yang meliputi aspek akademik,
sosial atau ekstrakulikular di lingkungan sosial, personal/emosional, serta
kampus cenderung akan mengompensasi keterikatan dengan institusi perguruan
hal tersebut dengan ketertarikan yang lebih tinggi.
tinggi terhadap aspek akademik di
perguruan tinggi. Jika melihat konsep Tujuan dari penelitian ini adalah
penyesuaian diri menurut Schneider untuk memberikan gambaran mengenai
(1964), perilaku melepas tuntutan serta college adjustment pada mahasiswa
kewajiban tersebut dapat dikategorikan angkatan 2014 Fakultas Psikologi
sebagai tingkah laku yang maladjust Universitas Padjadjaran.
karena respon tersebut tidak efisien dalam
METODE PENELITIAN
mengatasi tuntutan yang membebani
Rancangan penelitian ini
individu dan cenderung menimbulkan
menggunakan rancangan penelitian
masalah pada aspek lain dalam kehidupan
nonexperimental. Penelitian
seorang individu baik aspek personal,
nonexperimental merupakan kajian
sosial ataupun vokasional individu
empirik sistematis dimana peneliti tidak
tersebut.
mengontrol variabel bebasnya secara
Pada kenyataaanya mahasiswa langsung karena manifestasinya telah
angkatan 2014 di Fakultas Psikologi muncul atau karena sifat variabel tersebut
Universitas Padjadjaran mampu memang menutup kemungkinan adanya
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan manipulasi. Penelitian ini bersifat
kemahasiswaan dan mempertahankan deskriptif, yaitu teknik yang memberikan
performa akademik yang mereka raih di gambaran atau deskripsi atas suatu situasi,
dalam kelas yang dapat dilihat melalui kejadian, atau kumpulan kejadian tertentu
perolehan IPK mereka pada semester dua (Kerlinger, 1993).
Partisipan dimunculkan sudah sesuai dengan respon
yang efektif untuk menangani tuntutan
Jumlah partisipan dalam penelitian lingkungan yang ada di Fakultas Psikologi
ini adalah sebanyak 88 orang mahasiswa Unpad.
angkatan 2014 Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran. Partisipan dalam Baker dan Siryk (dalam Petersen, et
penelitian ini didapatkan dengan metode al., 2009) menyatakan bahwa college
simple random sampling adjustment adalah suatu proses interaksi
multidimensional antara individu dengan
Pengukuran lingkungannya, dalam usaha untuk
Alat ukur dalam penelitian ini menyelaraskan antara tuntutan dan
berbentuk kuesioner yang mengacu kepada kebutuhan internal individu dengan
The Student Adaptation to College tuntutan dari lingkungan.
Questionnaire (SACQ), kuesioner ini Multidimensional yang dimaksud disini
bersifat self-report untuk mengetahui adalah college adjustment melibatkan
college adjustment yang mengacu dari tuntutan-tuntutan di lingkungan perguruan
dimensi dalam SACQ yang disusun oleh tinggi di berbagai aspek dan oleh karena
Baker & Siryk (1986). Kuesioner ini akan itu membutuhkan respon-respon yang juga
mengukur komponen college adjustment beragam yang memiliki efektivitas yang
mahasiswa yaitu academic adjustment, berbeda. Seorang mahasiswa yang sudah
social adjustment, personal-emotional merasa adjust dengan lingkungannya
adjustment, dan institutional attachment. dinilai mampu merespon tuntutan
Kuesioner terdiri dari 71 pernyataan akademik dengan baik, terintegrasi secara
dengan 6 skala pilihan jawaban. sosial dan terlibat dalam kegiatan kampus,
mampu memelihara kesehatan jasmani
HASIL DAN PEMBAHASAN rohani, serta memiliki keterikatan serta
Dari hasil penelitian, mayoritas dari komitmen terhadap institusi perguruan
88 responden penelitian memperoleh total tinggi. Oleh karena itu setiap unsur atau
skor variabel college adjustment yang dimensi dalam college adjustment
tergolong pada kategori rendah yaitu memiliki kontribusi terhadap penyesuaian
sebanyak 64 orang (73%). Hal tersebut diri yang dilakukan oleh mahasiswa.
berarti mayoritas mahasiswa angkatan
2014 Fakultas Psikologi Unpad menilai Selain itu personal-emotional
bahwa respon yang mereka munculkan adjustment yang menggambarkan tingkat
belum sesuai dengan respon yang efektif stress yang dialami mahasiswa selama
dalam menangani tuntutan yang ada di menjalani masa perkuliahan memperoleh
lingkungan Fakultas Psikologi, di sisi lain, skor rendah, menurut Schneider (1964),
terdapat 24 orang (27%) dari total apabila seorang individu mengalami
responden yang memperoleh total skor hambatan dalam proses penyesuaian diri
variabel college adjustment yang termasuk maka artinya individu tersebut tidak
pada kategori tinggi. Hal tersebut berarti, berhasil dalam usahanya untuk meredakan
terdapat mahasiswa angkatan 2014 ketegangan yang berasal dari
Fakultas Psikologi Unpad yang menilai ketidakberhasilannya dalam memberikan
bahwa respon tingkah laku yang respon yang tepat dalam memenuhi
tuntutan dari lingkungan. Coffman,
Gilligan dan Malefo (dalam Petersen et al., menerjemahkan motivasi yang mereka
2009) menyatakan bahwa tingkat stress miliki ke dalam bentuk tingkah laku yang
individu yang tinggi dapat berpengaruh aktual untuk memenuhi tuntutan akademik
negatif, karena seorang mahasiswa yang yang ada, jika mengacu pada pola
mengalami stress akan merasa kesulitan pengembangan mahasiswa Fakultas
dalam menangani tuntutan sosial, personal Psikologi Unpad, hal ini dapat terjadi
dan akademik di lingkungan perguruan karena tuntutan yang bertambah di tahun
tinggi dan pada akhirnya berpengaruh kedua menyebabkan mahasiswa angkatan
buruk terhadap proses penyesuaian diri 2014 belum mampu secara maksimal
mereka di perguruan tinggi secara membagi waktu yang mereka miliki untuk
keseluruhan. menerjemahkan motivasi yang mereka
miliki ke dalam bentuk tingkah laku aktual
Berdasarkan data hasil pengolahan dalam rangka memenuhi tuntutan pada
pada dimensi academic adjustment, aspek akademik di Fakultas Psikologi
terdapat 78% dari jumlah total responden Unpad. Selain itu pada subdimensi
yang termasuk pada kategori rendah. Hal performance juga terdapat 93% mahasiswa
ini menunjukkan bahwa, mayoritas yang tergolong dalam kategori rendah
responden mahasiswa angkatan 2014 yang artinya mayoritas dari mahasiswa
Fakultas Psikologi Unpad pada penelitian merasa kemampuan dan hasil di bidang
ini merasa respon baik mental ataupun akademik yang mereka raih belum
tingkah laku yang mereka munculkan mencapai standar yang ada di lingkungan
belum efektif dalam menangani tuntutan Fakultas Psikologi Unpad, jika melihat
yang ada pada aspek akademik di hasil pada subdimensi application dapat
lingkungan Fakultas Psikologi Unpad. ditarik kesimpulan bahwa nilai rendah
Pada subdimensi motivation Sebanyak pada subdimensi performance dapat saja
68% atau mayoritas dari responden disebabkan oleh mahasiswa angkatan 2014
mahasiswa angkatan 2014 Fakultas merasa belum mampu menerjemahkan
Psikologi Unpad memiliki tingkat motivasi motivasi yang mereka miliki ke dalam
dalam bidang akademik yang tinggi, selain tingkah laku aktual secara maksimal
itu mereka juga memiliki tujuan akademik sehingga mereka belum merasa puas
yang jelas, menurut Baker (2002) dengan kemampuan dan hasil yang mereka
mahasiswa dengan tingkat keterikatan peroleh dalam bidang akademik di
yang kuat terhadap institusi perguruan Fakultas Psikologi Unpad. Terakhir,
tingginya cenderung memiliki ekspektasi sebanyak 51% mahasiswa angkatan 2014
untuk lulus di institusi tersebut, hal ini memperoleh total skor yang rendah pada
dapat menjadi salah satu hal yang subdimensi academic environment yang
menyebabkan skor motivasi yang diraih berarti mereka belum merasa puas dengan
oleh mayoritas mahasiswa angkatan 2014 lingkungan akademik secara umum di
pada penelitian kali ini berada pada Fakultas Psikologi Unpad.
kategori tinggi. Sementara itu pada Pada dimensi social adjustment
subdimensi application terdapat 81% dari terdapat 52% dari jumlah responden yang
jumlah responden yang berada pada tergolong pada kategori tinggi, ini artinya
kategori rendah, yang artiya sebagian besar mayoritas responden mahasiswa angkatan
dari mahasiswa masih belum mampu 2014 Fakultas Psikologi Unpad menilai
bahwa respon baik mental ataupun tingkah lingkungan perguruan tinggi (Paul, Brier,
laku yang mereka munculkan belum sesuai Er, Phan, Vereen, & Garrett, 2001 dalam
dengan respon yang efektif untuk Tuna 2003).
menangani tuntutan interpersonal dan
Pada dimensi berikutnya yaitu
sosial di lingkungan Fakultas Psikologi.
personal-emotional adjustment terdapat
Sebanyak 52% dari jumlah responden pada
proporsi yang tidak seimbang dengan
subdimensi general menunjukkan
dominasi kategori rendah sebanyak 91%
kesuksesan dalam menjalani aktivitas
dari jumlah responden. Hal tersebut
sosial di lingkungan Fakultas Psikologi
berarti sebagian besar responden
Unpad, kemudian pada subdimensi social
mahasiswa angkatan 2014 merasa bahwa
environment terdapat 70% responden yang
kondisi psikologis dan fisiologis yang
merasa puas terhadap lingkungan sosial
mereka miliki terganggu ketika menjalani
yang ada di perguruan tinggi khususnya
proses penyesuaian diri di lingkungan
Fakultas Psikologi yang dapat disebabkan
Fakultas Psikologi Unpad. Pada
oleh partisipasi aktif mahasiswa angkatan
subdimensi psychological terdapat 88%
2014 pada kegiatan kemahasiswaan sesuai
dari total responden yang berada pada
dengan minat dan bakat masing-masing di
kategori rendah, artinya mayoritas
Fakultas Psikologi. Namun, pada
mahasiswa menilai kondisi kesejahteraan
subdimensi other people 51% mahasiswa
secara psikologis yang dimiliki kurang
memperoleh skor rendah yang artinya
baik selama menjalani masa perkuliahan,
mereka merasa kurang memiliki
contohnya seperti sering merasakan tegang
keterlibatan dengan orang lain di
dan cemas selama dalam masa
lingkungan Fakultas Psikologi Unpad.
perkuliahan. Berkurangnya waktu yang
Selain itu pada subdimensi nostalgia
dihabiskan untuk bisa bermain dan
masih terdapat 72% dari jumlah responden
mengalihkan diri dari tanggung jawab
yang merasa belum mampu mengatasi
yang harus dipenuhi di tahun kedua bisa
relokasi sosial dan berada jauh dari rumah,
saja menyebabkan hal ini terjadi, dengan
ataupun orang-orang terdekat yang ada di
tuntutan yang bertambah di tahun kedua
luar lingkungan Fakultas Psikologi Unpad,
masa perkuliahan bagi mahasiswa
hal ini dapat juga berarti masih banyak
angkatan 2014 menyebabkan mereka lebih
mahasiswa yang belum mampu merasa
fokus untuk membagi waktu yang mereka
nyaman untuk meninggalkan kehidupan
miliki untuk memenuhi tugas di bidang
semasa sebelum perguruan tinggi, hal ini
akademik dan non akademik yang mereka
dapat dilihat melalui latar belakang
miliki. Selain itu menurut Schneider
mayoritas responden pada penelitian kali
(1964), apabila seorang individu
ini (85%) tidak tinggal di rumah,
mengalami hambatan dalam proses
melainkan di kost-kostan, asrama, dan
penyesuaian diri maka artinya individu
mengontrak rumah atau apartemen.
tersebut tidak berhasil dalam usahanya
Terkait dengan hal tersebut disebutkan
untuk meredakan ketegangan yang berasal
bahwa mahasiswa mengalami periode
dari ketidakberhasilannya dalam
“berkabung” selama masa-masa awal
memberikan respon yang tepat dalam
perkuliahan karena merasa kehilangan
memenuhi tuntutan dari lingkungan, dalam
teman-teman lamanya sebelum berhasil
hal ini tuntutan lingkungan di perguruan
membangun relasi sosial yang baru di
tinggi. Pada subdimensi physical terdapat dengan Fakultas Psikologi Universitas
90% mahasiswa yang termasuk pada Padjadjaran. . Dilihat dari keseluruhan
kategori rendah, yang berarti bahwa hasil penelitian dimensi ini menjadi
mayoritas mahasiswa seringkali merasakan dimensi yang memiliki proporsi skor
keluhan-keluhan yang bersifat fisik selama tinggi yang paling dominan, hal ini dapat
menjalani masa perkuliahan. Hal ini diartikan bahwa mahasiswa angkatan 2014
kemungkinan terjadi karena semakin Fakultas Psikologi Unpad memiliki
meningkatnya tuntutan dari lingkungan komitmen serta keterikatan yang kuat
yang harus dipenuhi oleh seorang terhadap tujuan yang mereka miliki dan
mahasiswa tahun kedua. terhadap Fakultas Psikologi sebagai
institusi tempat mereka belajar. Hal-hal
Berdasarkan data hasil pada
tersebut sesuai dengan yang tercantum
dimensi keempat yaitu goal
pada jurnal mengenai SACQ yang disusun
commitment/institutional attachment
oleh Baker & Siryk (2002) dimana
didapatkan hasil sebanyak 86% mahasiswa
mahasiswa dengan skor yang tinggi pada
berada pada kategori tinggi, hal tersebut
dimensi institutional attachment memiliki
berarti mayoritas mahasiswa angkatan
kemungkinan yang lebih kecil untuk tidak
2014 Fakultas Psikologi Unpad menilai
melanjutkan studi di semester 3, dan
dirinya merasa puas dalam menjalani
memiliki kemungkinan yang lebih besar
kehidupan di Universitas Padjadjaran
dalam menilai pengalamannya di
secara umum dan memiliki keterikatan
perguruan tinggi sebagai pengalaman yang
yang dibutuhkan dengan Fakultas
positif, selain itu mahasiswa dengan skor
Psikologi secara khusus. Pada subdimensi
yang tinggi pada dimensi ini juga
general terdapat 87% mahasiswa tergolong
cenderung memilih program studi tempat
pada kategori tinggi yang menunjukkan
ia berkuliah saat ini sebagai pilihan
perasaan positif mereka terhadap
pertamanya saat akan menjalani tes masuk
pendidikan di perguruan tinggi serta
ke perguruan tinggi.
derajat komitmen yang tinggi untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Selain itu, pada subdimensi this college
terdapat 77% mahasiswa yang termasuk ke
dalam kategori tinggi, yang artinya
mayoritas mahasiswa merasa puas dan
merasa memiliki keterikatan yang baik
DAFTAR PUSTAKA

Baker, Robert W. 2002. Research with The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ).
Clark University. (diunduh dari https://www.mtholyoke.edu/ pada tanggal 16 April 2015
pukul 08.00)

Baker, Robert W., Bohdan Siryk. 1986. Exploratory Intervention With a Scale Measuring Adjustment
to College. American Psychological Association. (diunduh dari http://psycnet.apa.org/ pada
tanggal 20 April 2015 pukul 03.15)

Beausaert, et al. 2012. Understanding Academic Performance of International Students: The Role of
Ethnicity, Academic, and Social Integration. ResearchGate. (diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/225443821 pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul
21.00)

Christensen, Larry B., R. Burke Johnson, Lisa A. Turner. 2011. Research Methods, Design,
and Analysis. Eleventh Edition. USA : Pearson
Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas
Psikologi Tahun 2011-2012.

Fitriana, Adinda. 2013. Studi Menegenai Penyesuaian Diri Di Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa
Baru Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Penelitian yang tidak
dipublikasikan.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. Massachusettes: Allyn &
Bacon.

Graunke, Steven S., Sherry A. Woosley. 2005. An Exploration of The Factors That Affect The
Academic Success of College Sophomores. College Student Journal.

Kerlinger, Fred N. 1995. Indonesian Edition: Asas-Asas Penelitian Behavioural, Edisi Ke-3.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hunter, Mary Stuart, et al. 2010. Helping Sophomores Succeed: Understanding and Improving the
Second Year Experience. San Francisco: Jossey-Bass.

Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan. Jakarta : Erlangga
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian (Cetakan Keempat). Bogor: Ghalian Indonesia
Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. New York: McGraw-
Hill.
Schneiders, Alexander A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart
and Winston.

Stoever, Shawn. 2001. Multiple Predictors of College Adjustment and Academic Performance for
Undergraduates in Their First Semester, Dissertasion. University of North Texas. (diunduh
dari digital.library.unt.edupada tanggal 31 Juli 2014 pukul 06.00)

Sugiyono. 2001. Statistika Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian (Cetakan Kesembilan). Bandung: CV Alfabeta

Swenson, Lisa., Alicia Nordstrom and Marni Hiester. 2008. The Role of Peer Relationship in
Adjustment to College. ProQuest Health Management. (diunduh dari www.proquest.com
pada tanggal 20 April 2015 pukul 03.00)

Syabanawati, Eka Nur. 2014. Gambaran College Adjustment Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Penelitian yang tidak dipublikasikan.

Petersen, Il-haam., Johann Louw and Kitty Dumont. 2009. Adjustment to University and Academic
Performance Among Disadvantaged Students in South Africa. Routledge. (diunduh dari
http://www.tandfonline.com/loi/cedp20 pada tanggal 28 Agustus 2015 pukul 20.00)

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Fakultas Psikologi Tahun 2014-2015.

Tuna, Mana Ece. 2003. Cross Cultural Differences in Coping Strategies as Predictors of University
Adjustment of Turkish and US Students, Thesis.Middle East Technical University. (diunduh
dari www.researchgate.net pada tanggal 20 April 2015 pukul 03.30)

http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html (diakses
pada tanggal 10 April 2016)

Anda mungkin juga menyukai