Anda di halaman 1dari 5

MODUL 2

OBSERVASI PERILAKU MANUSIA

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan Observasi perilaku manusia

BAHAN PEMBELAJARAN
Observasi perilaku manusia

BENTUK DAN METODE :


Bentuk : Tatap muka
Metode : Diskusi, discovery learning,

PENGALAMAN BELAJAR
1. Melalui eksplorasi materi yang dilakukan secara interaktif dan saintifik, mahasiswa
memperoleh informasi mengenai Observasi perilaku manusia

2. Melalui penugasan yang kontekstual mahasiswa melakukan observasi alamiah , dan


observasi ilmiah

ESTIMASI WAKTU
2 x 50 menit (TM), 2 x 60 menit (BM), 2 x 60 menit (BT)

KRITERIA DAN INDIKATOR


Kriteria:
Ketepatan dalam menjelaskan Observasi perilaku manusia

Indikator
Menjelaskan Observasi perilaku manusia

PENGANTAR
Observasi adalah gabungan antara proses physiological dan psychological. Yakni
penggabungan fungsi pengamatan secara inderawi/fisik dan pemaknaan dari apa yang
diamati melalui peran otak.

Teknik Observasi Untuk kepentingan : RISET dan DIAGNOSIS (asesmen psikologis) sesuai
dengan fungsi Ilmu :
- mendeskripsikan dan menjelaskan
- memprediksi
- mengendalikan

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Observasi merupakan proses pengamatan perilaku verbal dan non-verbal. Hasil
pengamatan pada perilaku saat ini dapat mengendalikan atau memprediksi perilaku yang
akan datang dan dapat melakukan inferensis terhadap perilaku masa lalu. Proses
pengambilan kesimpulan dalam observasi psikologi harus mengacu pada konsep psikologi
yang mendasarinya.
Contoh:
Observasi bertujuan untuk mengkaji tingkah laku agresi pada remaja di lingkungan sosial,
terdapat beberapa pendekatan teori yang dapat dijadikan acuan, meliputi:
1. Psikologi perkembangan, yaitu memahami tingkah laku agresi ditinjau dari
perkembangan emosi remaja
2. Psikologi Abnormal, untuk memahami perbedaan tingkah laku agresi yang dianggap
wajar atau normal atau untuk menjelaskan hubungan antara frustrasi pada remaja
dengan timbulnya perilaku agresi.
3. Psikologi sosial untuk memahami kaitan interaksi seseorang dengan lingkungan sosial
ditinjau dari pemahaman peniruan tingkah laku/modeling atau adanya unsur tekanan
kelompok teman sebaya
4. Konsep kepribadian untuk memahami perkembangan penanaman dan pembentukan
perilaku dan hubungannya dengan kepribadian.
Menyusun inferensis atau membuat kesimpulan dari perilaku berdasarkan hasil pengamatan.
Membutuhkan konsep psikologi:
Psikologi Umum
- Teori Kepribadian
- Ilmu Faal
- Ilmu Pernyataan
- Psikologi Perkembangan
- Antropologi
- Psikologi Abnormal
- Pedologi dsb

Alasan dasar menggunakan teknik observasi


1. Melalui aktivitas observasi yang dilakukan secara profesional psikolog memperoleh data
langsung dari real life phenomenon.
2. Analisis tingkah laku (verbal report) yang dilakukan psikolog, orang tua, guru, bisa
berbeda, menyimpang, bisa salah atau tidak adekuat dengan fenomena dari tingkah laku,
karena sering peristiwa penting tidak tercatat atau mencatat dengan pendekatan yang
berbeda.
3. Pengukuran data melalui alat ukur lain (tes atau kuesioner) kadang bersifat non spesifik,
inferensial atau tidak sahih, artinya sudah bias oleh persepsi psikolog atau bias oleh
kerangka konsep teori yang salah kaprah atau tidak tepat.
Oleh karena itu teknik observasi dapat dipakai sebagai satu cara memperoleh data langsung
tentang individu yang lebih akurat (asalkan cara/teknik dan inferensinya juga tepat)
Tingkah laku yang diamati adalah segala gerakan verbal dan non verbal yang dapat diamati
dari luar ( dalam arti dapat dilihat, didengar, dihitung dan diukur).

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Tingkah laku tidak terjadi secara magis, tetapi terjadi sebagai akibat dari sesuatu hal dan ini
dapat berarti “banyak hal”. Tingkah laku tertentu tidak akan terjadi / muncul tanpa adanya
suatu rangsang dari lingkungan. Perbedaan tingkah laku individu adalah dalam derajat reaksi
yang diperlihatkannya. Hal ini tergantung pada proses dalam diri individu atau karakteristik
(karakter) individu.

Beberapa tingkah laku merupakan (1) produk yang dapat diamati dari suatu proses yang
terjadi dalam diri individu, atau (2) produk yang dapat diamati dari sifat / karakter tertentu
individu, sehingga Judgment dan interpretasinya akan menjadi berbeda.

Tingkah laku hasil PROSES, yaitu semua aktivitas internal yang terjadi dalam diri individu
seperti aktivitas emosi, kognitif atau aktivitas fisiologis yang tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku yang ditampilkannya apabila kita melihat
konteks tingkah laku itu secara keseluruhan.

Disisi lain KARAKTERISTIK bisa mendasari munculnya perilaku tertentu. Karakteristik


merupakan Predisposisi untuk menampilkan tingkah laku dalam cara tertentu di bawah suatu
keadaan tertentu. Predisposisi ini tidak dapat secara langsung diamati dalam satu atau dua
kali pengamatan.
Karakteritik dapat disimpulkan setelah kita mengamati secara berulang-ulang bahwa dalam
suatu keadaan/situasi yang serupa individu memunculkan tingkah laku yang sama/serupa.
Tingkahlaku yang berulang merupakan suatu habit, kumpulan habit mencerminkan trait dan
kumpulan trait membangun personality.

Dengan demikian kita harus ingat bahwa pola tingkahlaku bergantung pada setting dan
waktu, artinya sangat kontekstual. Hal ini berkaitan dengan penentuan Teknik pengambilan
sampel observe nya, apakah akan berupa random time sampling atau random event sampling
atau purposive condition. Perilaku yang muncul selalu terjadi dalam suatu konteks, dimana
konteks terdiri dari setting dan situasi.

Setting adalah terkait dengan fakta – fakta yang bersifat kasat mata misalnya ruang fisik,
benda – benda yang terdapat dalam ruangan, dan sumber daya baik sumber daya manusia
maupun sumber daya lainnya yang memberikan kesempatan pada observe untuk berperilaku
tertentu. Situasi yaitu berkenaan dengan kondisi psikologis dan sosial yang muncul dalam
suatu setting tertentu. Misalnya pengaturan setting di pengadilan akan memunculkan situasi
(kondisi psikologis) yang berbeda dengan pengaturan setting di ruang kelas.

Setting dan situasi berhubungan satu sama lain dalam cara yang khusus, yaitu bahwa situasi
terjadi di dalam setting. Setting memiliki karakteristik fisik dan sosial-psikologis. Ruang fisik
memunculkan perasaan-perasaan tertentu pada orang yang ada di dalamnya. Seseorang
tidak akan berespon dengan cara yang sama di setiap lingkungan. Orang-orang yang
berbeda akan menciptakan atmosfir yang berbeda.
Tingkah laku selalu terjadi dalam suatu konteks. Oleh karena itu untuk memaknakan tingkah
laku seseorang maka perlu memperhatikan tingkah laku tersebut sesuai dengan

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


konteksnya. Makna dari tingkah laku tersebut dapat menggambarkan kondisi psikologis
seseorang yang berarti sebagai determinan dari tingkah laku.

Perilaku yg sama bisa disebabkan oleh determinan yg berbeda. Adar dapat menafsirkan /
memaknakan suatu tingkah laku perlu diperhatikan Konteks Perilaku penyerta lain yg dpt
membedakan

TUGAS EKSPLORASI

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba


Buatlah kesimpulan pengamatan hasil diskusi diatas
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________

SELAMAT BELAJAR

Sumber Buku :
1. Cartwright& Cartwright. 1984. Developing observation skills. Mc Graw Hill Publisher
.Toronto
2. Kusdiyati, Sulisworo., Irfan Fahmi.2019, Observasi Psikologi., Rosda : Bandung.

Observasi Psikologi – Genap 2022/2023 – Fakultas Psikologi Unisba

Anda mungkin juga menyukai