PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi terdiri dari sejumlah anggota atau individu yang saling bekerja
sama memberikan sumbangan mereka masing-masing kepada upaya mencapai tujuan
organisasi melalui kedudukan dan peran mereka didalam sebuah organisasi tersebut.
Tetapi dalam organisasi, individu adalah sesuatu yang unik yang akan memunculkan
perilaku yang berbeda dengan individu-individu lainnya. Hal inilah mempengaruhi
perilaku dan perbedaan individu dalam sebuah organisasi.
Perbedaan individu perlu dibahas dan dipahami oleh suatu organisasi atau
perusahaan, dengan tujuan agar bisa memahami perbedaan dari masing-masing
anggotanya. Setiap invidu mempunyai karakateristik yang berbeda-beda, sehingga
sering timbul permasalahan akibat dari perbedaan itu. Perbedaan itu kita akan
mengetahui berbagai macam perbedaan individu, diantaranya perbedaan dalam segi
fisik dan psikis seseorang.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian individu ?
2. Bagaimana karakteristik individu ?
3. Factor-faktor apa saja yang menjadikan individu berbeda-beda dalam bekerja?
4. Bagaimana perbedaan kepribadian dalam organisasi?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa yang disebut individu
2. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik individu
3. Untuk mengetahui factor-faktor yang menjadikan perbedaan individu dalam
bekerja
4. Untuk mengetahui setiap kepribadian individu
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INDIVIDU
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek
formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo
sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo
educandum dan seterusnya.
Dalam kamus echols & shadaly (1975), individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal
kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum
peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan
fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai
mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan
teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak
kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
(http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/)
B. KARAKTERISTIK INDIVIDU
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut
faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Kepribadian, prilaku apa yang
diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang (individu) merupakan ha sil diri
perpduan antara factor biologis sebagaimana unsure bawaan dan pengaruh
lingkungan.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap
tingkat perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis
3
keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya
pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan
dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
a) Inteligensi (kognitif)
b) Bakat
c) Minat
d) Kepribadian
e) Motivasi
f) Edukasi
4
dan kesesuaiannya dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Penting dan tidaknya
pengar uh kedua hal ini di dalam pekerjaan tergantung jenis pekerjaannya.
b. Bakat
Bakat merupakan Kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana
kesuksesan individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu,
apabila individu tiu diberi latihan-latihan tertentu. Hal ini diperlukan karena
untuk masing-masing pekerjaan seringkali menuntut bakat yang berbeda-beda
pula. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan maka hasil
kerjanya menjadi sukses.
c. Minat
Minat merupakan suatu sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi
atau ide-ide tertentu, hal ini diikuti dengan perasaan senang dan
kecenderungan untuk mencari obyek yang disenangi itu. Tingkat prestasi kerja
seseorang ditentukan oleh perpaduan antara bakat dan minat.
5
d. Kepribadian
Menurut super dan crites pengukuran kepribadian di dalam bimbingan jabatan
karyawan berguna bagi maksud-maksud sebagai berikut :
f. Edukasi
Edukasi ialah pendidikan formal disekolah-sekolah atau kursus-kursus, di
dalam bekerja seringkali factor edukasi merupakan syarat paling pokok untuk
memegang fungsi-fungsi tertentu. Selain itu untuk tercapainya kesuksesan di
dalam bekerja dituntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan
dipegangnya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang .
Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik
obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai
kondisinya.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Kepribadian, prilaku
apa yang diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang (individu)
merupakan ha sil diri perpduan antara factor biologis sebagaimana unsure bawaan
dan pengaruh lingkungan.
Dua factor perbedaan individu adalah factor fisik dan factor psikis. factor fisik
meliputi : bentuk tubuh dan komposisinya, taraf kesehatan fisik pada umumnya,
dan kemampuan panca indera. Sedangkan faktor psikis meliputi : inteligensi,
bakat, minat, kepribadian, motivasi, dan edukasi.
Individu dengan sifat yang sesuai sebagaimana tuntutan lingkungan kerjanya
akan merasa diterima dalam organisasi. Kepuasan kerja akan tecapai bilamana
terdapat kesesuaian antara tipe dan karakteristik kepribadian dengan
kedudukannya sehingga karyawan merasa sebagai bagian yang tidak terpisah dari
organisasinya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Gerald C. 2006. Psikologi Abnormal (edisi 9). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Handoyo, seger. 2006. Psikologi Industri dan Organisasi. Bogor : Grafika Mardi Yuana
Munandar, Ashar Suntoyo. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI-Press
10