1. Menentukan Ketertarikan
Hustle culture merupakan fenomena yang kini tengah menjadi isu yang ramai
diperbincangkan. Hustle culture adalah sebuah konsep budaya kerja yang mendorong
individu untuk bekerja tanpa henti, tanpa memperhatikan waktu atau batasan fisik dan
mental dengan tujuan meraih kesuksesan. Hustle culture sering diromantisasi dan
dipuji sebagai kunci sukses dalam bisnis dan karir. Namun dari sisi lain konsep ini
juga memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang, juga
mengarah pada ketidak seimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi.
Maka dari itu pentingnya penelitian ini diangkat untuk mengukur tekanan psikologi
karyawan menggunakan self compassion sebagai moderasi, demi menjaganya kinerja
dan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan/organisasi.
Selain karena fenomena yang lagi trend dan hangat alasan lain ketertarikan
mengangkat fenomena ini kedalam penelitian saya yakni karena masih kurangnya
penelitian terkait hustle culture baik itu penelitian internasional, nasional maupun
terkhusus pada program studi manajemen konsentrasi manajemen sumber daya
manusia sehingga dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.
Kajian Pustaka
Mapping
Bisa dilihat pada lampiran 1 (Mapping) dilakukan penelitian. Kajian pustaka
harus berdasarkan teori penelitian dan dapat menguatkan alasan pengambilan
variavel.
3. Diskusi
Naswatullah : Mahasiswa USN Kolaka, Progaram Studi Manajemen,
Konsentrasi SDM, Angkatan 2019.
Topik pembahasan : ketepatan pengambilan masalah, jurnal, kajian pustaka
Kritik dan saran : upayakan masalah tersebut benar-benar ada dan belum
terjawab pada organisasi tersebut sehingga dapat pengaruh intrinsik self-
compassion akan memberikan kekuatan motivasi yang kuat untuk tumbuh dan
berubah
Rani Irawan : Mahasiswi USN Kolaka, Progaram Studi Manajemen,
Konsentrasi SDM, Angkatan 2019.
Topik pembahasan : hustle culture, pengambilan variabel terkait, kajuan pustaka.
Kritik dan saran : kajian pustaka diambil berdasarkan teori yang ada, topik
pembahasan bagus tetapi perlu kerja keras dalam pencarian referensi terkait.
Disarankan pengambil metode penelitian menggunakan kualitatif agar dapat
menemukan variabel-variabel tepat dan lebih luas.
4. Integrative Approach
Research gap : Bisa dilihat pada lampiran 1 (Mapping)
Masalah & Fenomena :
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat penting, sebagai
sarana penggerak pertumbuhan dan perekonomian yang fungsinya tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan. Karyawan perbankan memiliki tuntutan kerja yang
sangat tinggi dan menantang seperti target dan kinerja yang tinggi, lingkungan yang
kompetitif, tanggung jawab yang besar dan jam kerja yang panjang.
Terkada karyawan juga harus bekerja lebih dari batas waktu yang telah
ditentukan di beberapa waktu tertentu seperti akhir tahun, hari raya dan lain
sebagainya.
Pada fenomena hustle culture Anggapan bahwa Hustle Culture merupakan gaya
hidup seseorang, yang mana harus memprioritaskan kerja keras dibandingkan
istirahat, atau dalam hal ini meluangkan waktu istirahat yang sangat sedikit. Secara
normal, apabila seseorang memprioritaskan pekerjaan dengan porsi lebih banyak
sesekali saja, tentunya tidak masalah, karena terkadang pekerjaan yang diselesaikan
tidak sesuai dengan perencanaan. Namun apabila hal tersebut terjadi terus-menerus,
maka Hustle Culture sudah menjadi suatu hal yang lumrah bagi pekerja atau
karyawan. Bisa dikatakan pula, karyawan tersebut ―gila kerja‖.