PENDAHULUAN
perusahaan sebagai pemberi kerja dengan pekerjanya. Pada waktu yang lalu pekerja
kemanan kerja.
Namun, dalam dunia yang semakin kompetitif tidak ada jaminan untuk dapat
Apa yang dilakukan tersebut memberikan pengalaman yang berharga, namun juga
maupun pekerjanya.
Pekerja yang mempunyai kinerja baik dan sukses dalam bekerja di perusahaan
sekarang tidak menjamin mempunyai prestasi yang sama apabila bekerja di negara
lain yang mempunyai budaya berbeda. Untuk memperoleh sukses bekerja di negara
LANDASAN TEORI
Yang dimaksud dengan karir adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang
berhubungan dengan pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada
kehidupan seorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.
Karir yaitu kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh
organisasi tersebut.
Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki
oleh seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat menunjukan peningkatan maupun
perkembangan pegawai secara individu pada suatu jenjang yang dicapai selama masa
kerjanya di dalam organisasi.
Demikianlah beberapa penjelasan tentang karir, semoga dapat kamu pahami. Lalu
beberapa Contoh dari karir misalnya seperti pada tenaga pendidik: guru, dosen, tutor,
konselor dan lain-lain. Dan pada tenaga kependidikan: kepala sekolah, administrasi,
pengawas sekolah, pustakawan dan lain-lain.
Wilson (2012)
Menurut Wilson, Karir adalah keseluruhan pekerjaan tang kita lakukan semala kita
hidup baik itu dibayar maupun tidak.
Corey (2006)
Menurut Corey, Karir adalah seluruh kehidupan kerja kita. Setiap jenjang karir yang
kita tempuh mungkin terdiri dari satu atau beberapa jabatan yang semakin meningkat seiring
dengan pengalaman kerja kita.
Dalil S (2002:277)
Menurut Dalil S, Karir adalah suatu proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk
membantu karyawan agar membantu pertisipasi ditempat kerja.
Glueck (1997:134)
Menurut Glueck, Karir Individuadalah urutan pengalaman yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dialami seseorang selama masa kerjanya.
Ekaningrum (2002:258)
Menurut Ekaningrum, Karir digunakan untuk menjelaskan orang-orang pada masing-
masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung
jawab individu.
BAB II
PEMBAHASAN
berpikir agak luas, dalam bentuk mencari pekerjaan dimana saja selama masih di
dalam negaranya.
jangka pendek, sedang dari budaya kolektif melihat sebagai hubungan jangka panjang.
Pergeseran hubungan antara pekerja dengan pemberi kerja sering menumbuhkan
gagasan untuk memberikan penugasan luar negeri dengan janji promosi setelah
kembali.
Dengan demikian, semakin meningkatlah jumlah orang yang bekerja diluar budaya
Bagi negara atau bisnis tertentu mungkin pengembangan bisnis di dalam negeri
menegaskan bahwa masuknya suatu usaha bisnis ke negara lain dapat berbentuk
Corporation terstruktur sehingga batas negara hilang dan menggaji orang yang terbaik
untuk pekerjaan yang tidak tergantung dari negara asalnya. Global Corporation
melihat dunia sebagai sumber tenaga kerja dan juga sebagai pasar. Global Corporation
juga yakin pada pasar dunia untuk produk yang sejenis. Ada tiga sumber tenaga kerja
yang sering dipergunakan oleh organisasi global yaitu host country nationals, parent
Terdapat kecenderungan yang kuat bagi organisasi asing baru maupun yang sudah
adalah suatu keyakinan bahwa nilai-nilai budaya dan adat istiadat negara sendiri
adalah dinilai superior terhadap budaya lainnya. Manajer sekarang dan dimasa datang
Menggunakan waktu untuk hidup dan bekerja di luar negeri adalah cara penting
untuk mengembangkan kecerdasan budaya, tetapi hal tersebut tidak terjadi secara
otomatis. Sumber daya manusia harus tetap fokus, mempersiapkan diri dan menjadi
sosial.
2. 3 PENUGASAN EKSPATRIAT
negerinya di tangan manajer yang berasal dari negara yang menjadi basis organisasi
dan yang memiliki keahlian teknis kritis atau mempunyai pemahaman baik secara
Ekspatriat adalah manajer yang hidup dan bekerja di suatu negara yang bukan
individu yang berasal dari negara di mana perusahaan mempunyai kantor pusat, tetapi
tidak semua ekspatriat perlu home-country nationals. Seorang manajer ekspatriat yang
memperkenalkan praktik manajemen ke dalam budaya asing harus dilakukan secara
secara budaya fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan mudah, yang mempunyai
situasi keluarga mendukung dan termotivasi untuk menerima penugasan luar negeri.
harus siap tidak hanya untuk perbedaan budaya secara menyeluruh, tetapi juga untuk
kondisi sikap budaya berdasar peran wanita dalam masyarakat Ekspatriat wanita di
Bahrain kadang-kadang harus melawan oposisi dari pria Bahrain untuk menempatkan
Kemampuan manajerial dan teknis saja tidak cukup memberikan jaminan bagi
keberhasilan manajer global. Manajer global harus berhadapan dengan budaya baru
yang berbeda dengan budaya negara asalnya. Manajer ekspatriat hanya akan
mempersiapkan dengan baik. Program pelatihan harus memfokus tidak hanya pada
masalah yang berkaitan dengan program pelatihan domestik. Ada dua faktor yang
dapat dipertimbangkan untuk menentukan seberapa banyak dan macam pelatihan apa
yang harus diterima manajer ekspatriat. Pertama adalah tingkat kontak dengan host
culture yang akan dihadapi manajer ekspatriat, dan kedua adalah tingkat
ketidaksamaan antara home dan host cultures. Apabila tingkat kontak dengan host
culture tinggi, maka tingkat kebutuhan pelatihan semakin tinggi. Demikian pula,
apabila tingkat ketidaksamaan antara home dan host cultures tinggi, maka kebutuhan
akan pelatihan semakin tinggi pula. Kandungan dan struktur program pelatihan
ekspatriat meliputi tiga aspek yaitu sebelum kedatangan, selama penugasan luar
negeri, dan pada saat repatriasi. Pelatihan sebelum keberangkatan termasuk aktivitas
kritis dalam menyiapkan ekspatriat untuk penugasan luar negeri. Tujuannya adalah
mengakrabkan mereka dengan host country. Program pelatihan pada tahap kedua
budaya seperti yang terjadi pada waktu awalnya ekspatriat peri keluar negeri. Masalah
kritis pelatihan repatriasi adalah penyesuaian financial yang harus dilakukan karena
Perjalanan manajer ekspatriat ke budaya asing melalui tiga tahapan, yang oleh
culture shock cyle atau siklus benturan budaya. Tiga tahapan dalam siklus benturan
Mungkin kita tidak berpikir bahwa pulang kembali ke rumah setelah hidup dan
bekerja di luar negeri akan sulit. Namun, benturan yang dihadapi karena kembali
pulang setelah cukup lama pergi sering lebih sulit dihadapi daripada benturan budaya
yang terjadi pada saat pergi keluar negeri. Hal ini terjadi karena adanya beberapa
alasan (David C.Thomas dan Kerr Inkson, 2004:177) yaitu : Negara asal telah
berubah dan Repatriat sendiri juga berubah. Umumnya repatriate melaporkan bahwa
penugasan luar negeri meskipun secara pribadi dihargai dan bermanfaat untuk
kecerdasan budaya, tidak mempunyai pengaruh positif pada karier mereka di dalam
dari seleksi ekspatriat, orientasi sebelum penugasan, dan dukungan organisasi (Nina
Jacob: 2003:221). Pada setiap tahapan dalam proses penugasan luar negeri
penugasan luar negeri oleh Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (200:123) di
Development expatriate model oleh Sanchez, Spector dan Cooper (Jeffry A.Mello
4. Arrival (Kedatangan)
6. Transitional (Transisional)
7. Mastery (Ahli)
8. Repatriation (Repatriasi)
Pemberi kerja perlu secara aktif mendukung proses penyesuaian dari ekspatriat.
dan setelah penugasan. Sebagai tambahan, perusahaan sebagai pemberi kerja harus
mana mereka beroperasi yang perlu dipelihara, di dengar, dan bekerja sama dengan
eksekutif menguraikan arti dari situasi yang berbeda secara cultural. Bahkan
ketegangan yang berkaitan dengan perasaan negatif ini untuk sebagian dapat di cegah
dan keberanian mengatasi hambatan antarbudaya dari baik sifat fisik maupun
psikologis adalah perlu untuk penyesuaian ekspatriat yang sehat. Mungkin yang palng
ganda.
BAB III
KESIMPULAN
Pekerja yang mempunyai kinerja baik dan sukses dalam bekerja di perusahaan
sekarang tidak menjamin mempunyai prestasi yang sama apabila bekerja di negara
lain yang mempunyai budaya berbeda. Untuk memperoleh sukses bekerja di negara
lain dengan budaya berbeda perlu menjadi pekerja cerdas budaya. Dengan
bertahan.