GLOBAL
KELOMPOK 5 :
PENDAHULUAN
Menejemen sumber daya manusia mengacu pada kegiatan yang dilakukan organisasi untuk
memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif. Kegiatan MSDM meliputi strategi sumber daya
manusia, kepegawaian, evaluasi kinerja, pengembangan Menejemen, kompensasi, dan hubungan
kerja. MSDM dapat membantu perusahaan mencapai tujuan strategis utama untuk mengurangi biaya
nilai penciptaan dan pemberian nilai tambahan dengan melayani kebutuhan pelanggan dengan baik.
b. Pendekatan Polisentris
Kebijakan penentuan jajaran kepegawaian polisentris
membutuhkan warga nagara tujuan untuk mengelola anak perusahaan,
sementara warga negara asal menempati posisi penting di kantor pusat
perusahaan. Ada dua keuntungan dari mengadopsi pendekatan
polisentris, yaitu :
Pertama, perusahaan kemungkinan kecil untuk menderita
myopia budaya.
Kedua, pendekatan polisentris mungkin lebih murah untuk
diterapkan dan mengurangi biaya penciptaan nilai.
c. Pendekatan Geosentris
Kebijakan penentuan jajaran kepegawaian geosentris mencari
orang-orang terbaik untuk pekerjaan kunci untuk di seluruh
oraganisasi, terlepas dari kebangsaan mereka. Kebijakan ini memiliki
sejumlah keunggulan, yaitu :
Pertama, memungkinkan perusahaan untuk mamaksimalkan
penggunaan sumber daya manusianya.
Kedua, dan memungkinkan lebih penting, kebijakan
geosentris memungkinkan perusahaan untuk membangun
kader eksekutif internasional yang merasa nyaman bekerja
di sejumlah budaya.
b. Pemilihan Ekspariat
Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kegagalan ekspariat
adalah dengan meningkatkan prosedur seleksi untuk menyaring
kandidat yang pantas. Mendenhall dan Oddou menyatakan bahwa
masalah utama di banyak perusahaan adalah bahwa manajer MSDM
cenderung menyatakan kinerja domestic dengan potensi kinerja luar
negeri. Mendenhall dan Oddou mengidentifikasi empat dimensi yang
tampaknya dapat meprediksi keberhasilan penempatan luar negeri.
Orientasi Diri
Atribut dimensi ini memperkuat harga diri,
kepercayaan diri, dan kesejahteraan mental ekspariat.
Kemampuan Perseptual
Kemampuan untuk memahami mengapa masyarakat
negara lain berperilaku dengan cara yang mereka lakukan,
yaitu kemampuan untuk berempati.
Ketangguhan Budaya
Dimensi ini mengacu pada hubungan antara
penugasan negara dan seberapa baik ekspariat
menyesuaikan diri dengan posisi tertentu.
a. Pelatihan Budaya
Pelatihan budaya berupaya untuk meningkatkan apresiasi
terhadap budaya negara tujuan. Keyakinannya adalah bahwa
pemahaman budaya negara tujuan akan membantu manajer berempati
dengan budaya, yang akan meningkatkan efektivitasnya dalam
berurusan dengan warga negara tujuan. Disarankan bahwa ekspatriat
harus menerima pelatihan dalam budaya, sejarah, politik ekonomi,
agama dan sosial serta praktik bisnis negara tujuan. Jika
memungkinkan, juga dianjurkan untuk mengatur familierisasi
perjalanan ke negara tujuan sebelum resmi ditransfer, hal ini bertujuan
untuk mengurangi kejutan budaya.
b. Pelatihan Bahasa
Meskipun bahasa Inggris adalah bahasa dunia usaha, sebuah
kebergantungan eksklusif pada bahasa inggris mengurangi kemampuan
seorang manajer ekspatriat untuk berinteraksi dengan warga negara
tujuan. Kesediaan untuk berkomunikasi dalam bahasa negara tujuan,
bahkan jika ekspatriat jauh dari fasih, dapat membantu membangun
hubungan dengan karyawan lokal dan meningkatkan efektivitas
manajer.
c. Pelatihan Praktis
Pelatihan praktis ini bertujuan untuk membantu majajer
ekspatriat dan keluarganya memudahkan diri mereka dalam kehidupan
sehari-hari di Negara tujuan. Semakin cepat rutinitas dilakukan,
semakin baik prospek ekspatriat dan keluarganya akan dapat berdaptasi
dengan sukses.
2. Repatriasi Ekspatriat
Sebuah masalah yang seringkali diabaikan, tetapi penting dalam pelatihan
dan pengembangan manajer asing adalah mempersiapkan mereka untuk masuk
kembali kenegara asal organisasi. Repatriasi mereka harus dilihat sebagai mata
rantai terakhir dalam proses yang melingkar dan terinterasi yang menghubungkan
pemilihan yang baik dan pelatihan lintas budaya manajer asing dengan selesai mas
atugas mereka di luar negeri dan reintgrasi ke dalam organisasi nasional mereka.
Kunci untuk memecahkan masalah ini adalah perencanaan sumber daya manusia
yang baik. Sama seperti fungsi MSDM yang perlu menggembangkan pilihan dan
program pelatihan yang baik bagi tenaga kerja asing.
D. PENILAIAN KINERJA
Sistem penilaian kinerja digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer dengan
beberapa kriteria yang di nilai penting bagi perusahaan untuk mengimplementasikan strategi
dan pencapaian keunggulan kompetitif.
2. Bayaran Ekspatriat
Pendekatan yang paling umum untuk membayar ekspatriat adalah
pendekatan neraca. Pendekatan ini menyetarakan daya beli di negara sehingga
karyawan dapat menikmati standar hidup yang sama di penempatan asing mereka
yang mereka nikmati di rumah. Selain itu, pendekatan ini menyediakan insentif
keuangan untuk mengimbangi perbedaan kualitatif antara lokasi penugasan.
a. Gaji Pokok
Gaji pokok seorang ekspariat biasanya di kisaran yang sama
dengan gaji pokok untuk posisi yang sama di dalam negeri. Gaji pokok
bisa dibayar dalam bentuk mata uang negara asal atau mata uang lokal.
d. Perpajakan
Jika negara asing tidak memiliki perjanjian pajak timbal balik
dengan negara asal ekspariat, maka para ekspariat mungkin harus
membayar pajak pendapatan bagi pemerintah asal dan pemerintah
negara asing.
e. Manfaat
Banyak perusahaan juga memastikan bahwa ekspariat menerima
tingkat tunjangan kesehatan dan pensiun yang sama di luar negeri
dengan yang mereka terima di negara asal.
Sebuah halangan kerja sama lebih lanjut telah menjadi variasi yang luas
dalam struktur serikat buruh,serikat buruh dikembangkan secara independen
.Buruh yang terorganisasi juga telah menemukan keberhasilan yang terbatas
dalam upaya untuk mengatur perusahaan multinasional melalui badan nasional
dan internasional.