Anda di halaman 1dari 5

1.

Peristiwa Tanjung Priok

Tragedi Tanjung Priok 1984 (republika.co.id)

Peristiwa Tanjung Priok terjadi pada 12 September 1984. Berdasarkan hitungan resmi,
peristiwa ini menyebabkan 24 orang tewas serta 54 orang terluka.Akan tetapi, menurut
perkiraan, ada lebih dari lebih dari 100 warga Tanjung Priok yang tewas, hilang, ataupun
terluka.Peristiwa ini diawali dengan kedatangan anggota Bintara ke Masjid As Saadah yang
berlokasi di Tanjung Priok.Ia memerintahkan pengurus masjid tersebut untuk melepas
spanduk yang berbau kritik pemerintah.Pihak masjid menolaknya dan anggota Bintara ini
melepas atribut-atribut tersebut dengan cara masuk ke masjid tanpa melepas alas kaki.
Tindakan tersebut sangat tidak sopan dan menyulut kemarahan pengurus masjid beserta
warga. Mereka membakar motor dan menyerang anggota Bintara tersebut.Pengurus masjid
dan warga yang menyerangnya kemudian ditangkap. Dua hari setelah penangkapan tersebut,
warga muslim Tanjung Priok melakukan aksi protes untuk membebaskan kawan mereka.Aksi
ini dilakukan oleh ribuan orang namun tidak berhasil. Kerusuhan pun terjadi dan pihak
militer menembaki demonstran.Selain korban tewas dan luka, kerusuhan ini juga
mengakibatkan banyak orang ditahan.

2. Pembantaian Rawagede

Terjadinya Tragedi Pembantaian Rawagede (bosscha.id)


Kampung Rawagede terletak di Karawang. Pada agresi militer pertama, tepatnya 9 Desember
1947, terjadi pembantaian di kampung ini yang dilakukan oleh Belanda.Pembantaian
Rawagede menewaskan 431 penduduk.Kurang lebih setahun kemudian, Belanda kembali
menyerang kampung ini tanpa alasan.Sebanyak 35 warga Rawagede tewas akibat serangan
ini.Pengadilan HAM Internasional baru memproses kasus ini berpuluh-puluh tahun kemudian
Pada September 2011, pengadilan memutuskan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan
harus bertanggung jawab serta memberikan kompensasi kepada keluarga korban
pembantaian ini.

3. Tragedi Semanggi

Tragedi semanggi (nasional.tempo.co)

Tragedi semanggi terjadi dua kali, yaitu Tragedi Semanggi I dan Tragedi Semanggi II.
Tragedi Semanggi I terjadi pada November 1998.Masa transisi pemerintahan dari Orde Baru
ke Reformasi mengakibatkan banyak kekacauan.Alhasil, demo besar-besaran pun terjadi.
tragedi ini menyebabkan 17 orang tewas.Tragedi Semanggi II terjadi pada September 1999.
Aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa mengakibatkan reaksi keras militer yang
bberjaga.Bentrok massa dan aparat ini menyebabkan satu mahasiswa tewas di Jakarta, 2
mahasiswa tewas di Lampung, dan satu tewas di Palembang.

4. Penculikan aktivis 97/98

Penculikan aktivis 1997/1998 (www.kompasiana.com)


Pada tahun 1997 dan 1998, Indonesia mengalami pergolakan yang cukup hebat.
Ketidakpuasan terhadap pemerintah membuat banyak aktivis semakin vokal menyuarakan
penolakan pada pemerintah.Keadaan genting menjelang pemilu 97 dan menjelang Sidang
MPR 98 ini berbuntut penghilangan orang secara paksa.Sebanyak 23 aktivis hilang pada
periode tersebut. Sembilan diantara mereka dilepaskan kembali.Satu korban ditemukan
tewas.Dan 13 korban hilang, lainnya tidak pernah kembali hingga kini.Penculikan yang
dilakukan oleh aparat negara ini terjadi di Solo, Lampung, dan paling banyak di Jakarta.

5. Pembunuhan Marsinah

Pembunuhan Marsinah (www.kompas.com)

Marsinah adalah seorang buruh pabrik di Jawa Timur dan juga aktivis pada zaman Orde
Baru.Pada tahun 1993, Gubernur Jawa Timur mengeluarkan surat edaran yang berisi agar
perusahaan di Jawa Timur menaikkan upah buruh sebesar 20% dari gaji pokok. Akan tetapi
PT tempat Marsinah bekerja, PT Catur Putra Surya, tidak terlalu setuju dengan himbauan
ini.Akibatnya, Marsinah dan kawan-kawannya mogok kerja dan melakukan demonstrasi pada
tanggal 3 dan 4 Mei 1993.Selain demonstrasi, Marsinah beserta 13 perwakilan buruh juga
melakukan perundingan dengan pihak pabrik.Pada tanggal 5 Mei, siang harinya, 13 teman
Marsinah ditangkap Kodim Sidoarjo karena tuduhan menghasut para buruh agar tidak masuk
kerja dan mengadakan rapat gelap.Mereka dipaksa untuk mengundurkan diri. Marsinah
kemudian datang ke Kodim untuk menanyakan dimana rekan-rekannya.Malamnya, Marsinah
menghilang.Teman-temannya tidak ada yang tahu keberadaannya. Mereka mencarinya
selama tiga hari namun tidak menemukannya. Marsinah baru ditemukan pada 8 Mei 1993
dalam keadaan meninggal.Hasil autopsi menyebutkan bahwa Marsinah mengalami
penyiksaan berat.
6. Pembunuhan Munir

Kasus Munir. (Liputan6.com/Tryasni)

Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM. Ia telah banyak melakukan pembelaan
hukum pada orang-orang tertindas.Salah satunya adalah menjadi pembela keluarga korban
penculikan paksa yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998.Munir juga merupakan pengkritik
pemerintah yang berkuasa saat itu.Di tahun 2004, Munir ditemukan tewas dalam pesawat
yang menuju Amsterdam. Hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Belanda
menemukan adanya senyawa arsenik dalam jasad Munir. Hasil ini mengindikasikan bahwa
aktivis HAM ini sengaja diracun oleh pihak tertentu yang bermaksud menyingkirkannya.

7. Bom Bali

Tragedi Bom Bali (republika.co.id)

Bom Bali adalah aksi terorisme yang mengakibatkan ratusan korban tewas dan luka-luka.
Aksi terorisme ini dilakukan oleh kelompok teroris Solo dan Serang. Beberapa pelakunya
adalah Imam Samudra, Amrozi, dan Dulmatin.Ada dua peristiwa bom Bali yang terjadi.
Yang pertama adalah pada tanggal 12 Oktober 2002. Pada saat itu, bom meledak di Kuta.
Bom ini menyebabkan 202 orang tewas dan 209 luka-luka.Sebagian besar korban tersebut
adalah wisatawan asing.Yang ke-dua terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005.Ada tiga bom yang
meledak pada malam itu, 1 di Kuta dan 2 di Jimbaran. Bom ini menewaskan 23 orang, 4
diantaranya adalah wisatawan asing dan 3 adalah teroris.
8. Pelanggaran HAM di Aceh

pelanggaran-ham-di-aceh (nasional.kompas.com)

Pada tahun 1990 hingga 1998 terjadi pemberontakan rakyat Aceh. Salah satu sebabnya
adalah karena mereka tidak puas dengan pemerintah sehingga ingin memisahkan diri.Oleh
karenanya, pemerintah Indonesia mengadakan operasi militer di provinsi ini.Akibat dari
operasi militer ini, ada beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi.Operasi ini tidak hanya
menewaskan pemberontak namun juga warga sipil.Banyak warga Aceh yang meninggal
akibat operasi ini.Menurut catatan, ada sekitar 9 ribu hingga 12 ribu korban jiwa yang jatuh
dalam operasi militer yang berlangsung selama 8 tahun ini.

Anda mungkin juga menyukai