Anda di halaman 1dari 4

HIDUP DALAM KEMISKINAN

BERJUANG MERAIH CITA-CITA

“SEPATU DAHLAN”

Oleh : Stefani Hellena – XII IPA 9

Masa kecil seorang Dahlan Iskan yang kini menduduki jabatan menteri BUMN di

Indonesia. Semasa kecil, Dahlan Iskan hidup dalam kemiskinan dengan mimpi sederhananya

yaitu “sepatu”. Sebuah mimpi yang sederhana, namun sulit untuk didapatkan karena

keterbatasan ekonomi. Namun demi “mimpi”, kita memang harus berjuang.

Novel Sepatu Dahlan yang merupakan bagian pertama dari Trilogi Novel Inspirasi Dahlan

Iskan ini, mengisahkan kehidupan Dahlan Iskan saat masa kecilnya. Melalui novel ini

terungkap bahwa Dahlan Iskan dibesarkan dalam keluarga miskin di desa Kebon Dalem,

Magetan, Jawa Tengah yang harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun sejak

kecil kedua orang tuanya selalu menekankan bahwa hidup miskin bukan berarti harus

meminta-minta untuk dikasihani, melainkan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha.
Perih karena rasa lapar seringkali dialaminya, sampai-sampai ia dan adiknya harus melilitkan

sarung di perutnya untuk menahan perih lambungnya karena lapar. Meskipun hidup dalam

kekurangan, keluarganya tetap mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya. Walau tak

memiliki sepatu Dahlan rela berjalan kaki puluhan kilometer untuk bersekolah tanpa alas

kaki. Perih karena lecet pada kakinya yang tak bersepatu tak membuatnya malas bersekolah.

Alih-alih malas, ia menyimpan dua impian besar di masa kecilnya yaitu memiliki sepatu dan

sepeda.

Dahlan yang kala itu masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (sebutan untuk Sekolah Dasar

untuk sekarang) sudah harus ikut banting tulang untuk membantu beban orang tuanya.

Sekolah dan bekerja sebagai kuli seset tebu, mengangon domba tetangga dan kuli angkut

adalah keseharian nya selama masa kecilnya. Saat pertama kalinya ia mendapati nilai nya

merah, hal tersebut tak mengurungkan impian nya dan memperbaiki cara belajarnya. Impian

itu terus membayangi kehidupan masa kecil hingga remajanya, dan ia terus berusaha

mengejar impiannya. Walau kehidupannya semakin sulit ditambah kesedihannya ditinggal

oleh ibunda tercinta, Dahlan tetap berjuang, giat bekerja dan tekun berlatih hingga ia terpilih

menjadi pelatih tim voli sekolah favorit dengan bayaran yang cukup mahal dan terpilih

menjadi siswa peraih nilai tertinggi saat usianya masih dibangku SMP.

Hari demi hari ia lewati dengan belajar giat, bekerja, berjuang berkilometer tanpa alas untuk

bersekolah serta tekun melatih tim bola voli yang ia ketuai, uang pun semakin banyak

terkumpul hingga ia dapat mewujudkan impian nya membeli sepasang sepatu. Dan hari-hari

berlalu, Dahlan pun berhasil mewujudkan impian nya terakhir, yaitu membeli sebuah sepeda
untuk bersekolah. Perjuangan Dahlan tak henti setelah semua impian nya terwujud. Ia tetap

berjuang meraih cita-citanya untuk menjadi sukses bagi keluarganya. Setelah lulus dari

Madrasah Aliyah, ia tak menduga akan menjadi siswa dengan nilai tertinggi lagi. Hal itu

membuat ayahnya merasa bangga atas pencapaian tersebut. Dahlan memutuskan untuk

melanjutkan pendidikan nya sebagai mahasiwa di luar kota. Selama menjadi mahasiswa,

mimpi baru pun bermunculan pada diri Dahlan si anak kampung yang memiliki keterbatasan

ekonomi, namun ia selalu berusaha, berusaha, dan berusaha dalam menghadapi segala

rintangan dan ganasnya kehidupan. Semua usaha Dahlan tak sia-sia sejak masa kecilnya, kini

ia memperoleh hasil yang berlimpah. Dahlan dengan masa kecilnya penuh keterbatasan

ekonomi, berhasil merubah hidupnya bahkan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain

pada masa kejayaannya.

Novel ini juga menyadarkan kita bahwa kemiskinan bukanlah akhir dari segala-galanya.

Ayahnya pernah berpetuah “Kemiskinan yang dijalani dengan tepat, akan mematangkan

jiwa”, hal ini benar diterapkan Dahlan dalam menjalani hidupnya dan berhasil merubah

hidupnya yang kelam akan kemiskinan.


DAFTAR PUSAKA

editor, news. 2012. NOVEL SEPATU DAHLAN: Kisah Inspiratif DAHLAN ISKAN Melewati
Masa-Masa Sulit.
https://kabar24.bisnis.com/read/20120528/79/78643/novel-sepatu-dahlan-kisah-inspiratif-
dahlan-iskan-melewati-masa-masa-sulit (28 Mei 2012)

Putri, Fikki Aulia. 2015. Resume Buku "Sepatu Dahlan" .


https://www.kompasiana.com/fikkiauliaputri2010/55d8537b2323bd9e09d5e2c4/resume-
buku-sepatu-dahlan (22 Agustus 2015)

Wikipedia. 2022. Sepatu Dahlan


https://id.wikipedia.org/wiki/Sepatu_Dahlan (30 Januari 2022)

Sav, Puput. Resensi Novel Sepatu Dahlan


https://goodminds.id/resensi-novel-sepatu-dahlan/

Anda mungkin juga menyukai