Anda di halaman 1dari 2

SEPATU DAHLAN

• Struktur

- Sutradara : benni setiawan


- Produser : rizaludin kurniawan
- Pameran : a. Kinaryosih sebagai ibu Dahlan

b. Aji santosa sebagai Dahlan

c. Donny damara sebagai Ayah Dahlan

d. Ray sahetapy

e. Elyzia mulachela

- Produksi : mizan productions


- Tanggal rilis : 10 april 2014
- Jenis penyiaran : bioskop
- Durasi : 1 jam 45 menit

• Sinopsis

“Hidup, bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya,” begitulah prinsip Dahlan. Ia tidak
pernah berhenti bermimpi untuk memiliki sepatu dan sepeda. Kemiskinan yang dirasakannya,
tidak menyurutkan semangat Dahlan untuk tetap bersekolah meski harus bertelanjang kaki,
berjalan puluhan kilometer untuk sampai di pesantren Takeran. Dan tak jarang kakinya melepuh
bahkan lecet.

Dahlan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakak perempuannya bersekolah di
perguruan tinggi dan adiknya, Zain masih sekolah di SR. Ayah Dahlan bekerja serabutan
sedangkan Ibunya adalah pembatik di desanya. Mereka tinggal di Kebon Dalem, sebuah
kampung yang menyimpan banyak kenangan.

Saat lulus dari Sekolah Rakyat, dengan 3 nilai merah yang menghiasi rapotntya, Dahlan merasa
gagal, tidak bisa membuat orang tuanya bangga. Bahkan ayahnya terlihat sangat kecewa. Pupus
sudah cita-cita Dahlan untuk melanjutkan sekolah ke SMP Magetan. “..Tapi di mana pun
sekolahnya, yang penting adalah niat belajarnya..” nasehat ibu Dahlan yang membesarkan
hatinya.

Semenjak kelas II, Dahlan mulai aktif dalam organisasi dan kegiatan sekolah. Dahlan terpilih
sebagai kapten tim bola voli MTs Takeran. Hingga pada suatu hari Dahlan dan tim bola volinya
dapat mengikuti perlombaan bola voli ditingkat Kabupaten Magetan. Saat itulah keinginan akan
sepatu makin besar. Tapi ibu yang sangat ia cintai, tiba-tiba jatuh sakit karena bekerja terlalu
keras. Ditengah kesulitan itu, Dahlan harus berjuang untuk menjaga adiknya dan mengejar
mimpinya.
Beginilah hidup Dahlan, penuh keterbatasan. Namun keterbatasannya ini tidak membuatnya
jatuh dan terpuruk, justru menjadi sebuah penyemangat hidup untuk lebih baik dan dapat
membanggakan sekelilingnya. Keterbatasan sebenarnya akan menjadi sesuatu yang indah,
tergantung bagaimana kita menyikapinya.

• Kelebihan

Cerita ini mengajarkan kita akan semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan dan cita
cita, tak kenal menyerah dan putuh asa selalu berusaha dan optimis dalam mengerjar harapan
walaupun halangan, rintangan dan masalah perekonomian yang tak mendukung, akan tetapi kita
harus tetap berjuang, berusaha dan optimis pada keyakinan kita untuk mencapai tujuan atau cita
cita

• Kekurangan

Kekurangan dalam cerita ini adalah di dalamnya tidak menceritakan pendidikan


perguruan tinggi Dahlan Iskan karna kita tahu bahwa Dahlan iskan sudah menjadi orang yang
besar atau sukses maka dari itu kami ingin sedikit mengikuti jejaknya yang positif sehingga bias
sukses.

• Amanat

Amanat dalam cerita ini adalah kita sebagai mahkluk ciptaan tuhan selalu mensyukuri
apa yang di berikan tuhan kepada kita dan selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang ingins di
capai, jangan menyerah dan didalam usaha kita harus mensyukuri apa yang di berikan.

• Kesimpulan

Kesimpulan dalam cerita tersebut adalah dahlan iskan merupakan sosok yang kuat,
tangguh, pantang menyerah, tak kenal putus asa dan selalu mensyukuri nikmat yang di berikan
dan orangnya selalu optimis.

Anda mungkin juga menyukai