Anda di halaman 1dari 3

Novel "Laskar Pelangi" adalah karya Andrea Hirata yang pertama kali diterbitkan pada tahun

2005. Novel ini memiliki latar belakang di Pulau Belitong, Indonesia, dan menceritakan tentang
kehidupan sekelompok anak-anak muda dari desa kecil yang berjuang untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengaturan (setting) dan
karakter (penokohan) dalam novel "Laskar Pelangi":

1. Setting (Pengaturan):
 Tempat: Cerita ini berlangsung di sebuah desa kecil bernama Gantong di Pulau Belitong,
Indonesia. Desa ini adalah lingkungan yang miskin dan terpencil, di mana banyak anak-
anak tidak memiliki akses mudah ke pendidikan.
 Waktu: Waktu cerita berlangsung pada tahun 1970-an, di mana sistem pendidikan di
Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Era ini ditandai oleh ketidaksetaraan
akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang rendah.
2. Penokohan (Characterization):
 Ikal (Muhammad Syahid Nur): Ikal adalah tokoh utama dalam cerita. Dia adalah
seorang anak laki-laki yang cerdas, tekun, dan memiliki semangat belajar yang besar. Ikal
sangat mendambakan pendidikan dan berusaha keras untuk mengatasi berbagai rintangan
demi meraih mimpinya.
 Lintang (Lintang Ismaya): Lintang adalah teman dekat Ikal dan merupakan salah satu
anggota "Laskar Pelangi," kelompok anak-anak yang berjuang bersama-sama untuk
mendapatkan pendidikan lebih baik. Dia memiliki sifat yang bijaksana dan sering
menjadi sosok panutan dalam kelompok.
 Pak Harfan: Pak Harfan adalah seorang guru di SD Muhammadiyah, sekolah tempat
Ikal dan teman-temannya belajar. Dia adalah sosok yang penuh dedikasi terhadap
pendidikan anak-anak desa dan berperan penting dalam menginspirasi mereka untuk tetap
berjuang belajar.
 Bu Muslimah: Bu Muslimah adalah ibu Ikal yang bekerja keras sebagai penjahit untuk
menghidupi keluarganya. Dia adalah sosok ibu yang penyayang dan sangat mendukung
anak-anaknya dalam mengejar pendidikan.
 Pak Balia: Pak Balia adalah kepala sekolah yang skeptis terhadap potensi anak-anak
Gantong, tetapi akhirnya berubah pikiran ketika melihat semangat mereka untuk belajar.

Novel "Laskar Pelangi" menggambarkan perjuangan anak-anak desa kecil yang berusaha
mengatasi keterbatasan sosial dan ekonomi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Novel ini juga menggambarkan pentingnya persahabatan, semangat pantang menyerah, dan
tekad untuk meraih impian. Cerita ini telah menjadi salah satu novel terkenal di Indonesia dan
menginspirasi banyak pembaca dengan pesan-pesan positifnya.
Tema-tema utama dalam novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan: Pendidikan adalah tema sentral dalam novel ini. Cerita menggambarkan semangat
dan perjuangan anak-anak dari desa kecil Gantong untuk mendapatkan pendidikan yang lebih
baik, meskipun mereka dihadapkan pada berbagai kendala dan keterbatasan. Pendidikan
dipandang sebagai kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengubah nasib mereka.
2. Perjuangan dan Ketekunan: Cerita ini menyoroti nilai-nilai perjuangan, ketekunan, dan tekad
untuk mencapai tujuan. Ikal dan teman-temannya di "Laskar Pelangi" menghadapi berbagai
rintangan, seperti ketiadaan buku dan fasilitas yang memadai, tetapi mereka tidak pernah
menyerah. Mereka belajar dengan penuh semangat dan melanjutkan perjuangan mereka
meskipun dalam kondisi sulit.
3. Persahabatan: Hubungan persahabatan yang erat antara Ikal, Lintang, Mahar, Harun, A Kiong,
dan teman-teman lainnya adalah elemen penting dalam cerita. Mereka saling mendukung dan
memotivasi satu sama lain dalam perjalanan mereka menuju pendidikan yang lebih baik.
Persahabatan mereka menggambarkan solidaritas dan kekuatan bersama untuk mengatasi
kesulitan.
4. Sosial dan Ekonomi: Novel ini juga mencerminkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di
masyarakat, terutama dalam konteks pendidikan. Anak-anak dari latar belakang ekonomi yang
rendah menghadapi kesulitan untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, sementara mereka
yang lebih mampu memiliki peluang lebih besar. Ini menggambarkan ketidakadilan sosial yang
ada di masyarakat.
5. Ketulusan Hati dan Nilai-Nilai Keluarga: Karakter-karakter dalam novel ini memiliki
ketulusan hati dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Nilai-nilai keluarga, seperti kasih
sayang, pengorbanan, dan dukungan, juga sangat ditekankan dalam hubungan antara anak-anak
dan orang tua mereka.
6. Perubahan dan Harapan: Novel ini menggambarkan perubahan yang terjadi dalam hidup
karakter utama dari masa kecil hingga dewasa. Meskipun awalnya mereka tumbuh dalam
lingkungan yang keras, mereka memelihara harapan dan impian untuk masa depan yang lebih
baik.
7. Cinta Tanah Air: Cerita ini mencerminkan cinta dan bangga terhadap tanah air, budaya, dan
tempat kelahiran mereka di Pulau Belitong, Indonesia. Para karakternya memiliki ikatan yang
kuat dengan daerah tersebut, dan ini merupakan bagian penting dari identitas mereka.

Tema-tema ini memberikan kedalaman pada cerita "Laskar Pelangi" dan menginspirasi pembaca
untuk memikirkan pentingnya pendidikan, persahabatan, perjuangan, dan perubahan dalam
kehidupan mereka sendiri.

Desa Gantong digambarkan sebagai desa kecil yang sederhana dengan rumah-rumah
tradisional, jalan-jalan tanah, dan hamparan sawah hijau.
Berdasarkan kisah dari novel Laskar Pelangi, tentunya banyak pelajaran yang dapat
diambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari, di antaranya kita harus bersyukur akan
pemberian Tuhan, menghargai pentingnya hidup ini, tidak mudah menyerah dan berusaha
sebisa mungkin apabila menginginkan sesuatu.
Tak hanya itu saja, kepintaran bukanlah menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Hal itu
dapat terlihat dari kisah tokoh Lintang di novel ini, ia adalah anak yang pintar. Akan tetapi,
di akhir cerita, ia menjadi seorang sopir truk.

1. Latar belakang yang keras dan kemiskinan yang melingkupi kehidupan


mereka tidak menghalangi semangat para anak-anak di Belitong untuk
berusaha meraih impian mereka. Mereka membentuk kelompok yang disebut
"Laskar Pelangi" untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk
ketidaksetaraan pendidikan dan masalah sosial lainnya.
Dengan latar belakang ini, "Laskar Pelangi" mengisahkan perjuangan anak-
anak Belitong dalam mengatasi kendala sosial dan ekonomi yang ada,
terutama dalam mencapai pendidikan yang lebih baik. Novel ini memaparkan
kisah-kisah pribadi mereka, mimpi-mimpi mereka, serta semangat juang
mereka untuk meraih kesuksesan melalui pendidikan. Cerita ini juga menyoroti
pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib dan membangun masa depan
yang lebih cerah.

Anda mungkin juga menyukai