XII IPA 2
BAHASA INDONESIA
Penerbit Bentang
ISBN 979-3062-79-7
Genre/Kategori Roman
Kisah Laskar Pelangi dimulai di desa Gantung tepatnya di Belitung. Sekolah
Muhammadiyah sebuah sekolah yang sangat miris. Miris karena gedungnya yang sudah
sangat tua dan bisa rubuh kapan saja. Miris karena di malam hari gedungnya dipakai untuk
kandang ternak. Miris karena atapnya yang bocor dan lebih miris lagi kapur basah saja harus
dijemur lagi karena tidak ada dana untuk membeli kapur.
Novel ini menceritakan tentang 10 anak Belitung yang tergabung dalam Laskar
Pelamgi. Mereka adalah Ikal (sang penulis sendiri), Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong,
Trapani, Borek, Syahdan, Kucai dan Harun. Mereka semuanya adalah anak melayu pesisir
yang hidup serba susah dan serba terbatas.
Ironi kisah ini ditambah lagi dengan kesenjangan sosial yang terjadi di Belitung saat
itu. Timah-timah melimpah bersembunyi di dalam tanah. Nikmat sekali orang PN Timah
mengeruk harta pulau itu. Mereka yang bekerja untuk PN Timah pun turut hidup bahagia
sejahtera di dalam gedong-gedong perumahan.Tapi kekayaan Belitong tidak menjadi nikmat
bagi kebanyakan penduduk melayu yang tinggal disana. Mereka tetap hidup miskin dan serba
berkekurangan. Bahkan kebanyakan anak disana tidak bisa bersekolah karena harus ikut
banting tulang mencari makan.
Salah satu highlight di novel ini adalah Pak Harfan dan Bu Muslimah. Meskipun
mereka tidak lepas dari kemiskinan, mereka tetap dengan tulus hati mendidik para Laskar
Pelangi di sekolah Muhammadiyah itu dengan gaji seadanya. Bahkan karena gajinya tidak
cukup, mereka terpaksa mencari cara lain untuk menyambung hidup. Walau kehidupan
mereka begitu berat, Pak Harfan dan Bu Muslimah berhasil menanamkan pentingnya nilai
pendidikan bagi siswa mereka. Guru-guru hebat ini berhasil mengajarkan muridnya untuk
berani bermimpi.
Novel ini banyak bercerita tentang bagaimana kemiskinan tidak menyurutkan
semangat anak-anak melayu yang hidup di kampung pelosok Belitung itu. Lintang misalnya -
yang menjadi banyak sorotan harus menempuh jarak 80 kilometer pulang pergi jika ingin
bersekolah. Tidak hanya sampai disitu, dia juga harus bertaruh nyawa karena di tengah jalan
dia masih perlu berhadapan dengan buaya. Berbicara tentang Lintang, ia merupakan murid
paling cemerlang di sekoalah itu. Bahkan kecerdasanya melampai anak-anak SD PN Timah,
sekolah elit dengan fasilitas serba ada. Hal ini terbukti karena Lintang, Ikal, dan Sahara
menang dilomba cerdas cermat dengan melawan anak-anak SD PN Timah. Namun duka
datang yang membuat Lintang terpaksa berhenti bersekolah. Ayahnya yang seorang nelayan
hilang ketika melaut, tidak pernah kembali lagi. Terpaksa Lintang menggantikan ayahnya
untuk mencari nafkah dan membesarkan adiknya. Kalua dilihat, tidak banyak yang bisa di
cita-citakan oleh anak-anak miskin didikan bu Muslimah, akan tetapi cita-cita yang tidak
seberapa itupun harus ditepis lagi karena nasib mereka yang sangat menyedihkan itu.
Novel Laskar Pelangi menceritakan tentang bagiamana ke-10 anak-anak miskin
melayu itu menjalani hidup di tengah segala keterbatasan, namun tetap berani bermimpi.
Kisah mereka dipenuhi dengan suka, duka, sedih, dan juga jenaka. Kisah ini menceritakan
bagaimana ketulusan hati dan integritas seorang Pak Harfan dan Bu Muslimah berbuah
manis, hingga anak-anak didik mereka menjadi orang-orang yang hebat.