Anda di halaman 1dari 14

Identitas Novel “LASKAR PELANGI”

    Judul buku                   : Laskar Pelangi


    Pengarang                    :  Andrea Hirata
    Penerbit                       : Bentang
    Kota tempat terbit        : Jl. Pandega Padma 19, yogyakarta           
    Tahun terbit                 : Cetakan III, Juli 2007
    Tebal                           : 533 halaman
    Harga                          : Rp.69.000,-
SINOPSIS Novel
Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang
sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat
saat terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari
pertama.
          Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang
disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah
terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar,
Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah
bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak
didiknya. Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak
anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas,
anggota wanita kedua, Flo.
          Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat
Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung Bagian pertama
itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas satu Sekolah Dasar
Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung sekolah yang sama
dengan orang-orang yang sama .
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi
telah menjadi sosok sosok dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam
kehidupan nyata. Masing masing menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang
berjalan sesuai citacita nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada
nasib yang sudah tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan apa
yang mereka cita-citakan.
Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun
cerita. Kepaduan antar bebagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud.
Adapun pemaparan mengenai unsur intrinsik serta kepaduan antara unsur yang membangun novel
Laskar Pelangi adalah sebagai berikut:

1. Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema
pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota ‘Laskar Pelangi’. Tema
pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih
menonjol

2. Plot/Alur
Alur yang digunakan  pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur maju 
Alasan : karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga membuat
pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tahapan Alur
Tahap penyituasian :
 Yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD Muhamadiyah kekurangan seorang
murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan kehadiran seorang murid yang bernama Harun
telah menyelamatkan pembodohan di kampung paling miskin di pulau belitong yang kaya akan
tambang timah. ( halaman 1-8 )
Tahap pemunculan konflik :
Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar pelangi mampu berjuang
dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. ( halaman 157 )
Tahap peningkatan konflik :
Ketika Mahar dan Lintang berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhamadiyah lewat
kemahiran dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat perayaan
HUT RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.(halaman 363)

Tahap klimaks :
Pada saat Lintang si murid paling jenius di antara yanglainnya meninggalkan bangku sekolah
karena ia harus mengurus adik-adiknya setelah kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari cerita
perjuangan para kesepuluh Laskar Pelangi. ( halaman 430 )
Tahap penyelesaian :
Yaitu pada saat tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh rakyat
Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh kesepuluh laskar pelangi.(halaman
481 )

3. Tokoh dan Penokohan


  Aku sebagai ikal                  
t o k o h ‘ a k u ’ d a l a m c e r i t a i n i . I k a l y a n g s e l a l u m e n j a d i p e r i n g k a t kedua
merupakan anak yang pintar. Ia sangat menyukai sastra, terlihat darikesehariannya yang senag
menulis puisi. Ia menyukai A Ling sepupu dariA Kiong
Watak                :  tidak mudah ,putus asa,setia kawan dan tegar.
  
 Pak K.A. Harpan Noor
Bernama lengkap N.A. Harfan Efendi Noor bin K.A. FadilahZ e i n N o o r . I a a d a l a h o r a n g
y a n g s a n g a t b a i k h a t i d a n p e n y a b a r m e s k i murid – murid awalnya takut untuk
melihatnya. Seperti pada saat beliau bercerita tentang kisah para nabi, semua murid
sangat senang dan ketika beliau pulang murid-muridnya selalu menatap lekat-lekat pada
dirinya.
Watak                    :  Baik hati, Ramah , dan Sabar
Metode               : dialog antar tokoh
Kutipan Novel      :  “kemudian dalam waktu yang amat singkat beliau telah
                              Merebut hati kami”(hal 22) “
  Erin
Watak              : cerdas,agamais,baik hati.
Metode             : pemaparan penulis
Kutipan Novel   : “ia cerdas,agamais,cantik,dan baik hati” (hal 443 bab 31
                           Zaal batu) 
  Ibu N.A. muslimah Hafsari       
Bernam lengkap N.A. Muslimah Hapsari Hamid binti K.A.Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda
Guru bagi Laskar Pelangi dan berhatilembut
Watak             :  sabar, baik hati dan penyayang.
                metode           :    dialog Tokoh
                Kutipan novel   : “shalatlah tepat waktu ,biar dapat pahala  lebih banyak ,
                                        demikian bu mus selalu menasihati kami “ (hal 31)
ü  Lintang                                        
Teman Ikal yang luar biasa jenius. Lintang telah menunjukkanminat besar untuk
bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia  b e r a s a l d a r i k e l u a r g a y a n g
m i s k i n . A y a h n y a b e k e r j a s e b a g a i n e l a y a n miskin yang tidak memiliki perahu dan
harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Cita-citanya terpaksa ia
tinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak
ayahnyameninggal

Watak              : pantang menyerah dan cerdas


               metode             :   Tindakan/tingkah laku tokoh
     Kutipan Novel   :“yang lebih menakjubkan adalah  semua pengetahuan itu
                                ia pelajari sendiri dengan membaca bermacam buku milik
                               kepala sekolah kami jika ia mendapat giliran tugas
                               menyapu di ruangan beliau “ (hal 119)
ü  Mahar                                         
Tampan, ia memiliki bakat dan minta besar pada seni. Pertamadiketahui ketika tanpa
sengaja Bu Mus menunjuknya untuk bernyanyi didepan kelas saat pelajaran seni suara
Watak           : kreatif, imajinatif dan cerdas.
               metode             : pemaparan penulis
      kutipan novel   : “ dia memang seorang eksentrik yang berdiri di area
                               abu-abu antara imajinasi dan kenyataan ,tapi tak
                               diragukan bahwa ia cerdas ,pemikirannya terstruktur
                               dengan baik ,dengan pengetahuan dunia  gaib nya yang
                               mat luas “(hal 393)

ü Trapani                                  
Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintaiibunya. Dan
apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya.Seperti misalnya
i a a k a n t a m p i l s e b a g a i b a n d y a n g d i k o m a n d o o l e h Mahar, ia tidak mau tampil jika
tidak ditonton Ibunya
Watak              : manja ,cerdas,rupawan.
                metode            :  pemaparan penulis
kutipan novel    :“ sekali lagi kulihat wajah mereka ,harun yang mudah  
                         senyum ,trapani  yang rupawan, syahdan yang liliput,kucai
                         yang sok gengsi , sahara  yang ketus ,a kiong yang polos
                        dan pria kedelapan yaitu samson yang duduk seperti
                        patung ganesha.” (hal 85)
ü  Kucai                                           
Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Laki-lakiini sejak kecil terlihat bisa
menjadi politikus dan akhirnya diwujudkanketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD
Belitong.
Watak              : lemot , susah diatur ,banyak bicara,optimis,berjiwa
                           Pemimpin
               metode             : pemaparan penulis
               kutipan novel    : “pada halaman 69-70 bab 9 penyakit gila no 5” 

ü  Sahara                                        
S a t u - s a t u n y a g a d i s d a l a m a n g g o t a l a s k a r p e l a n g i . M e r u p a k a n gadis keras
kepala yang berpendirian kuat yang sangat patuh pada agamat e r b u k t i i a
m e r u p a k a n g a d i s b e r j i l b a b y a n g c a n t i k d a n s e l a l u r a j i n menunaikan
s h o l a t d a n m e n g a j i , g a d i s y a n g r a m a h d a n p a n d a i , i a b a i k   kepada siapa saja
kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air
dalam termosnya

watak               : temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan


                           tidak mudah terkesan. Sahara Sangat menjujung tinggi
                           nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong
metode             : dialog antar tokoh
              kutipan novel     : “pada bab24 tuk bayan tula hal 301”
ü  Flo                          
B e r n a m a a s l i F l o r i a n a . S e o r a n g a n a k t o m b o y y a n g b e r a s a l d a r i keluarga
kaya. Dia tidak sombong walaupun menjadi anak orang kaya. B u k t i n y a i a
malah berkeinginan untuk bersekolah di SD
S M P Muhamadiyah dan sama sekali tidak merasa malu.
Watak              : menyenangkan, pandai beradaptasi cantik ,rendah hati .
               metode            : Pemaparan pengarang
               kutipan novel    :”ternyata flo adalah pribadi yang sangat menyenangkan
,ia Memiliki kemampuan beradabtasi yang luarbiasa. Ia cantik dan sangat rendah  hati,sehingga
kami betah di dekatnya” (hal 359)

ü  A kiong       
Kendatipun ia memiliki wajah yang buruk rupa, ia memilikirasa persahabatan yang
tinggi dan baik hati, serta suka menolong padasiapapun kecuali Sahara. Namun, meski
mereka selalu bertengkar, ternyatamereka berdua saling mencintai
Watak              : baik , agnostik,dan sedikit aneh
               metode             :  tingkah laku tokoh dan pemaparan penulis
               kutipan novel    : “a kiong malah semakin senang . Ia masih sama sekali tak
                                         menjawab.ia tersenyum lebar ,matanya yang sipit
                                           menghilang” (hal 27)
                                        “akiong sempat menjalani hidup sebagai seorang
                                          agnostik,yaitu  orang yang  percaya kepada tuhan tapi
                                         tidak memeluk agama apapun”(hal 464)
ü  Harun                                        
Pria yang memiliki keterbelakangan mental dan memulai sekolahdasar ketika ia berumur 15 tahun.
Laki-laki jenaka ini senantiasa berceritat e n t a n g k u c i n g n y a y a n g b e r b e l a n g t i g a d a n
m e l a h i r k a n t i g a a n a k y a n g masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga pada tanggal
tiga kepadaSahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran kepada Bu Mus
Watak              : baik tetapi agak keterbelakangan mental.
                metode            :  pemaparan penulis
               kutipan novel    : “pria itu adalah harun pria jenaka sahabat kami semua
                                         ,yang  sudah berusia 15 tahun dan agak terbelakang
                                         mentalnya (hal 7)
ü  Borek                                   
Pria besar maniak otot dan selalu menjaga citranya sebagai laki-l a k i m a c h o .
K e t i k a d e w a s a i a m e n j a d i k u l i d i t o k o m i l i k A K i o n g d a n Sahara
Watak                : nakal dan susah diatur.
               metode               : tingkah laku tokoh
                kutipan novel      :“ kucai didudukkan berdua bukan karena mirip tapi
                                            karena sama sama susah diatur” (hal 14)

4. Latar
       a. TEMPAT 
         Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama
                  SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong
                  Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon,
                  gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.

             
Di sekolah
              “seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunjuk
                     kepinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu “ (hal 6)
Dibawah pohon
“kucai mengangkangi dahan tertinggi ,sedangkan sahara ,satu –satunya
betina dalam kawanan itu ,bersilnang kaki  di atas dahan terendah “
(hal 159)
Di gua
“ kami terus merambah masuk sampai beratus – ratus meter tapi tak
                      menumukan tanda-tanda gua itu akan berakhir “(hal 396)
       Dirumah
              “kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku
                     seperti benda koleksi yang bernilai tinggi “ (hal 258)
    b. SUASANA    
menyenangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim
cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.

   “Ketika lintang mengangkat tinggi-tinggi trofi besar kemenangan”(hal


    384)
Menegangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak
 Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya
 menunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak
 ditutup.

suasana kelas menjadi tegang,kami harap mahar segera meminta maaf


dan menyatakan pertobatan tapi sungguh sial,ia malah menjawab
dengan nada bantahan”(hal 351)
menyedihkan.
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal,
teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan
berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.

                   “aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu  dan kesedihanku yang
                   mengharu biru telah mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku
                   tahan tahan sekuat apapun aku berusaha “ (hal 433)
c. KAPAN      
              pagi hari
              “bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan  “ (hal 14)
                            
sore hari
“situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang
menyebar ke kampong dan beberapa nelayan batal melaut”  (hal 187)
malam hari
 "malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami
                      mempunyai acara seru ,yaitu naik gunung “ (hal 285)

5. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertamapelaku utama
karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh‘aku’ dalam novel ini
diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku
utama.

Kutipan Novel:
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (hal 88)
6. Gaya Bahasa
Penulis memakai gaya bahasa campuran Karena penulis masih memakai bahasa-
bahasa asing (memakai kata serapan)
Kutipan Novel :
“Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-biru itu
mengunjungi pucuk ficilium” (hal 157 )

Majas Hiperbola
Kami menari seperti dirasuki roh Lucifer si raja hantu.
Namun tak lama kemudian antara tidur dan terjaga aku mendengar suara gemericik air seperti
jutaan semut berdatangan.

Majas pras protato


“Saya belum melihat batang hidungnya”, Borek bertingkah.
Majas Satire
“Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!”, Bu Mus menyindir.
Ibunda guru harus tahu anak-anak ini kelakuannya seperti setan.
Majas Enumarasio
Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-
lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-
bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis, itulah
keindahan sejati.
Majas Personifikasi
Buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual.
Simploke
“Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah
aku”. Borek sinis
7. Amanat
•      Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)
•      hiraukan orang yang menggangumu, teruslah berjalan jika menurutmu itu benar.
•      Dari bersekolah dengan sungguh-sungguh cita-cita akan tercapai walaupun dengan usaha dan
perjuangan yang sulit.
•      Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan kewajiban
kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan

Unsur Ekstrinsik Novel

       unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini amat kental dengan pengaruh unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan
pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dan
lain sebagainya. Ada pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :
1.     tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan
novel. Apalagi novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata
yang dialami oleh pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang
yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
 Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi
penulisan novelnya.
  2. sosial budaya
         
 Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di
Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha
yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua
komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan
uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh
tambang untuk menjalankan usaha mereka.
Kutipan Novel :
“ sekolah kami tidak pernah dikunjungi pejabat ,sekolah kami tidak di jaga kerena tidak ada benda
berharga yang layak dicuri “ (hal 18)
“sekolah-sekolah PN Timah berada dalam kawasan gedong .sekolah ini berdiri megah di bawah
naungan Aghatis”(hal 58)

  3. agama
         
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti
          pantulan cermin dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu
          kental. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering kali menyelipkan
          pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
Kutipan Novel :
”bisiknya ketika kami sedang khatam Al-Quran di masjid al-hikmah “
(hal 253)
 
4. Ekonomi
         
Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-
           perusahaan timah. Digambarkan dalam novel bahwa Belitong adalah pulau
          yang kaya akan sumber daya alam. Namun tidak semua masyarakat Belitong
          bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli hasil produksi, sementara
          masyarakat tertindas di tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam
          novel ini diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat
          ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.         
         
Kutipan novel :
“PN tidak hanya memonopoli faktor produksi terpenting tapi juga mewarisi mental bobrok
feodalstis ala belanda “ (hal 40)
5. Pendidikan
         
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai pendidkan yang
          disampaikan pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga
menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan di antara
ceritanya.  Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan antara lain
seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali
memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam
cerita. Ini menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi.
Kutipan novel :
“untuk biologi,matematika ,dan semua  variantnya :ilmu ukur ,aritmetika ,aljabar ,dan ilmu ilmu
pengetahuan alam bu mus berani bertanggung jawab “ (hal 124)
“ bahwa sore ini mereka akan menari di pucuk  filicium “ (hal 159)

Tentang Penulis
Latar Belakang Pengarang
         
Andrea Hirata lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amatmenggemari
sains (fisika, kimia, biologi, astronomi) dan tentu saja sastra. Edensor adalah novel ketiganya
setelah novel – novel best seller Laskar Pelangi dan SangPemimpi. Andrea lebih mengidentikkan
dirinya sebagai seorang akademis dan backpaper. Sekarang ia tengah mengejar mimpinya yang
lain untuk tinggal di KyeGompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya. Andrea berpendidikan
ekonomi dariUniversitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk studi master
of science di Universitas de Paris, Sorbonne, Prancis, dan Sheffield HallamUniversity, United
Kingdom. Tesis Andra di bidang Ekonomi telekomunikasimendapat penghargaan dari kedua
universitas tersebut dan ia lulus cum laude.Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia
dan merupakan buku teoriekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.
Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dam
masih bekerja di kantor pusat PT Telkom. Hobinya naik komidi putar
            
pandangan hidup pengarang
Penulis adalah seorang yang optimis dan bersemangat dalam menjalani
hidupnya,terutama dalam hal pendidikan. Ia selalu mendeskripsikan hidup sebagai suatu
tantangan bagi penulis hidup teka-teki yang harus dicari jawabnya

Kelebihan Novel “Laskar Pelangi”


 
1.     Novel ini benar benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil.
2.     Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis
dan dapat   menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karena
dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.
3.     Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang
gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini.

 
Kekurangan Novel “Laskar Pelangi”

1.          Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah
yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatra.
Sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca
 .
1.      hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33:
Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang
Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur
”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah
kemubaziran. Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya
pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah
goresan yang tidak perlu.
        
Pendapat Akhir
                                               
  Novel Laskar Pelangi ini menunjukan bahwa mimpi, semangat dan niat yang kuat dapat
mengalahkan apapun cobaan dalam hidup ini. Terbukti pada perjuangan 10 anak - anak Indonesia
yang tinggal di daerah yang terpencil dan mungkin luput dari pengelihatan kita tetapi mereka
membuktikan bahwa situasi mereka di waktu itu tidak akan menghalangi mereka menggapai
impian mereka. Sehingga novel ini dapat menginspirasi dan memberikan letupan semangat gairah
hidup untuk tetap berani bermimpi dan berusaha keras mewujudkan impiannya setelah membaca
novel ini

Anda mungkin juga menyukai