1. Tema
Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema
pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota ‘Laskar Pelangi’. Tema
pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih
menonjol
2. Plot/Alur
Alur yang digunakan pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur maju
Alasan : karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga membuat
pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tahapan Alur
Tahap penyituasian :
Yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD Muhamadiyah kekurangan seorang
murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan kehadiran seorang murid yang bernama Harun
telah menyelamatkan pembodohan di kampung paling miskin di pulau belitong yang kaya akan
tambang timah. ( halaman 1-8 )
Tahap pemunculan konflik :
Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar pelangi mampu berjuang
dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. ( halaman 157 )
Tahap peningkatan konflik :
Ketika Mahar dan Lintang berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhamadiyah lewat
kemahiran dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat perayaan
HUT RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.(halaman 363)
Tahap klimaks :
Pada saat Lintang si murid paling jenius di antara yanglainnya meninggalkan bangku sekolah
karena ia harus mengurus adik-adiknya setelah kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari cerita
perjuangan para kesepuluh Laskar Pelangi. ( halaman 430 )
Tahap penyelesaian :
Yaitu pada saat tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh rakyat
Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh kesepuluh laskar pelangi.(halaman
481 )
ü Trapani
Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintaiibunya. Dan
apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya.Seperti misalnya
i a a k a n t a m p i l s e b a g a i b a n d y a n g d i k o m a n d o o l e h Mahar, ia tidak mau tampil jika
tidak ditonton Ibunya
Watak : manja ,cerdas,rupawan.
metode : pemaparan penulis
kutipan novel :“ sekali lagi kulihat wajah mereka ,harun yang mudah
senyum ,trapani yang rupawan, syahdan yang liliput,kucai
yang sok gengsi , sahara yang ketus ,a kiong yang polos
dan pria kedelapan yaitu samson yang duduk seperti
patung ganesha.” (hal 85)
ü Kucai
Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Laki-lakiini sejak kecil terlihat bisa
menjadi politikus dan akhirnya diwujudkanketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD
Belitong.
Watak : lemot , susah diatur ,banyak bicara,optimis,berjiwa
Pemimpin
metode : pemaparan penulis
kutipan novel : “pada halaman 69-70 bab 9 penyakit gila no 5”
ü Sahara
S a t u - s a t u n y a g a d i s d a l a m a n g g o t a l a s k a r p e l a n g i . M e r u p a k a n gadis keras
kepala yang berpendirian kuat yang sangat patuh pada agamat e r b u k t i i a
m e r u p a k a n g a d i s b e r j i l b a b y a n g c a n t i k d a n s e l a l u r a j i n menunaikan
s h o l a t d a n m e n g a j i , g a d i s y a n g r a m a h d a n p a n d a i , i a b a i k kepada siapa saja
kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air
dalam termosnya
ü A kiong
Kendatipun ia memiliki wajah yang buruk rupa, ia memilikirasa persahabatan yang
tinggi dan baik hati, serta suka menolong padasiapapun kecuali Sahara. Namun, meski
mereka selalu bertengkar, ternyatamereka berdua saling mencintai
Watak : baik , agnostik,dan sedikit aneh
metode : tingkah laku tokoh dan pemaparan penulis
kutipan novel : “a kiong malah semakin senang . Ia masih sama sekali tak
menjawab.ia tersenyum lebar ,matanya yang sipit
menghilang” (hal 27)
“akiong sempat menjalani hidup sebagai seorang
agnostik,yaitu orang yang percaya kepada tuhan tapi
tidak memeluk agama apapun”(hal 464)
ü Harun
Pria yang memiliki keterbelakangan mental dan memulai sekolahdasar ketika ia berumur 15 tahun.
Laki-laki jenaka ini senantiasa berceritat e n t a n g k u c i n g n y a y a n g b e r b e l a n g t i g a d a n
m e l a h i r k a n t i g a a n a k y a n g masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga pada tanggal
tiga kepadaSahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran kepada Bu Mus
Watak : baik tetapi agak keterbelakangan mental.
metode : pemaparan penulis
kutipan novel : “pria itu adalah harun pria jenaka sahabat kami semua
,yang sudah berusia 15 tahun dan agak terbelakang
mentalnya (hal 7)
ü Borek
Pria besar maniak otot dan selalu menjaga citranya sebagai laki-l a k i m a c h o .
K e t i k a d e w a s a i a m e n j a d i k u l i d i t o k o m i l i k A K i o n g d a n Sahara
Watak : nakal dan susah diatur.
metode : tingkah laku tokoh
kutipan novel :“ kucai didudukkan berdua bukan karena mirip tapi
karena sama sama susah diatur” (hal 14)
4. Latar
a. TEMPAT
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama
SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong
Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon,
gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.
Di sekolah
“seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunjuk
kepinggir lapangan rumput luas halaman sekolah itu “ (hal 6)
Dibawah pohon
“kucai mengangkangi dahan tertinggi ,sedangkan sahara ,satu –satunya
betina dalam kawanan itu ,bersilnang kaki di atas dahan terendah “
(hal 159)
Di gua
“ kami terus merambah masuk sampai beratus – ratus meter tapi tak
menumukan tanda-tanda gua itu akan berakhir “(hal 396)
Dirumah
“kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku
seperti benda koleksi yang bernilai tinggi “ (hal 258)
b. SUASANA
menyenangkan
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim
cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
“aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu dan kesedihanku yang
mengharu biru telah mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku
tahan tahan sekuat apapun aku berusaha “ (hal 433)
c. KAPAN
pagi hari
“bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan “ (hal 14)
sore hari
“situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang
menyebar ke kampong dan beberapa nelayan batal melaut” (hal 187)
malam hari
"malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami
mempunyai acara seru ,yaitu naik gunung “ (hal 285)
5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertamapelaku utama
karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh‘aku’ dalam novel ini
diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku
utama.
Kutipan Novel:
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (hal 88)
6. Gaya Bahasa
Penulis memakai gaya bahasa campuran Karena penulis masih memakai bahasa-
bahasa asing (memakai kata serapan)
Kutipan Novel :
“Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-biru itu
mengunjungi pucuk ficilium” (hal 157 )
Majas Hiperbola
Kami menari seperti dirasuki roh Lucifer si raja hantu.
Namun tak lama kemudian antara tidur dan terjaga aku mendengar suara gemericik air seperti
jutaan semut berdatangan.
unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini amat kental dengan pengaruh unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan
pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dan
lain sebagainya. Ada pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :
1. tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan
novel. Apalagi novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata
yang dialami oleh pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang
yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi
penulisan novelnya.
2. sosial budaya
Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di
Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha
yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua
komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan
uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh
tambang untuk menjalankan usaha mereka.
Kutipan Novel :
“ sekolah kami tidak pernah dikunjungi pejabat ,sekolah kami tidak di jaga kerena tidak ada benda
berharga yang layak dicuri “ (hal 18)
“sekolah-sekolah PN Timah berada dalam kawasan gedong .sekolah ini berdiri megah di bawah
naungan Aghatis”(hal 58)
3. agama
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti
pantulan cermin dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu
kental. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering kali menyelipkan
pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
Kutipan Novel :
”bisiknya ketika kami sedang khatam Al-Quran di masjid al-hikmah “
(hal 253)
4. Ekonomi
Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-
perusahaan timah. Digambarkan dalam novel bahwa Belitong adalah pulau
yang kaya akan sumber daya alam. Namun tidak semua masyarakat Belitong
bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli hasil produksi, sementara
masyarakat tertindas di tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam
novel ini diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat
ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.
Kutipan novel :
“PN tidak hanya memonopoli faktor produksi terpenting tapi juga mewarisi mental bobrok
feodalstis ala belanda “ (hal 40)
5. Pendidikan
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai pendidkan yang
disampaikan pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga
menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan di antara
ceritanya. Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan antara lain
seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali
memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam
cerita. Ini menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi.
Kutipan novel :
“untuk biologi,matematika ,dan semua variantnya :ilmu ukur ,aritmetika ,aljabar ,dan ilmu ilmu
pengetahuan alam bu mus berani bertanggung jawab “ (hal 124)
“ bahwa sore ini mereka akan menari di pucuk filicium “ (hal 159)
Tentang Penulis
Latar Belakang Pengarang
Andrea Hirata lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia amatmenggemari
sains (fisika, kimia, biologi, astronomi) dan tentu saja sastra. Edensor adalah novel ketiganya
setelah novel – novel best seller Laskar Pelangi dan SangPemimpi. Andrea lebih mengidentikkan
dirinya sebagai seorang akademis dan backpaper. Sekarang ia tengah mengejar mimpinya yang
lain untuk tinggal di KyeGompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya. Andrea berpendidikan
ekonomi dariUniversitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk studi master
of science di Universitas de Paris, Sorbonne, Prancis, dan Sheffield HallamUniversity, United
Kingdom. Tesis Andra di bidang Ekonomi telekomunikasimendapat penghargaan dari kedua
universitas tersebut dan ia lulus cum laude.Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia
dan merupakan buku teoriekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.
Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dam
masih bekerja di kantor pusat PT Telkom. Hobinya naik komidi putar
pandangan hidup pengarang
Penulis adalah seorang yang optimis dan bersemangat dalam menjalani
hidupnya,terutama dalam hal pendidikan. Ia selalu mendeskripsikan hidup sebagai suatu
tantangan bagi penulis hidup teka-teki yang harus dicari jawabnya
Kekurangan Novel “Laskar Pelangi”
1. Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah
yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatra.
Sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca
.
1. hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33:
Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang
Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur
”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah
kemubaziran. Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya
pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah
goresan yang tidak perlu.
Pendapat Akhir
Novel Laskar Pelangi ini menunjukan bahwa mimpi, semangat dan niat yang kuat dapat
mengalahkan apapun cobaan dalam hidup ini. Terbukti pada perjuangan 10 anak - anak Indonesia
yang tinggal di daerah yang terpencil dan mungkin luput dari pengelihatan kita tetapi mereka
membuktikan bahwa situasi mereka di waktu itu tidak akan menghalangi mereka menggapai
impian mereka. Sehingga novel ini dapat menginspirasi dan memberikan letupan semangat gairah
hidup untuk tetap berani bermimpi dan berusaha keras mewujudkan impiannya setelah membaca
novel ini