2. Benteng a famosa
adalah benteng Portugis di Malaka,
Malaysia. Benteng ini merupakan
salah satu sisa
arsitektur Eropa paling tua di Asia.
Gerbang kecil yang disebut Porta de
Santiago merupakan satu-satunya
bagian benteng yang masih tersisa hingga kini. Benteng ini merupakan
peninggalan portugis yang telah berhasil menaklukkan kerajaan malaka.
Sumber: (Wikipedia)
Sekitar abad 15, Kerajaan malaka diserang oleh Portugis dan Raja Malaka
beserta pengikutnya melarikan diri. Dalam pelariannya Sutan Mahmud Raja
Malaka melakukan pelarian ke Penyengat, kemudian menelusuri Sungai
Kampar hingga akhirnya ia menetap dan tinggal di kampar serta
memerintah dan meninggal di kampar, beliau membentuk Kerajaan baru
yang disebut Kerajaan Kampar.
Ada 2 versi yang menyatakan makam sultan Mahmud malaka. Lokasi yang
terdapat dalam kitab sulatus salatin itu berada di Kampar, ada yang
menyatakan makam beliau ada di pekantua pelalawan. Namun perlu kita
ketahui bahwa dulunya Pelalawan merupakan bagian dari kampar. Menurut
versi Kerajaan Pelalawan Sultan mahmud merupakan Raja dari Kerajaan
Pekantua Kampar.
Topi Kebesaran Datuk Somok (Ninik Mamak) yang telah berusia 200tahun.
Selain stempel,kiranya bukti lain yang merupakan peninggalan Sultan
malaka adalah sebuah mesjid, mesjid yang terletak di Dusun Pd Merbau
Barat Desa Koto Perambahan kecamatan kampar Timur Kabupaten
Kampar ini dinamakan Mesjid Kubro. Menurut cerita Ninik mamak dan
Masyarakat di Desa Koto Perambahan secara turun temurun mesjid ini
dibangun pada masa Sultan Mahmud raja dari malaka, mesjid ini telah
direnovasi berulang-ulang kali dengan tanpa merubah wujud asli dari mesjid
tersebut.
Dalam Mesjid Kubro
Renovasi Terakhir Mesjid Kubro (17-2-74
Kami sempat berbicara dengan Datuk Somok dan datuk majo besar Suku
Pitopang, mereka berkisah, ketika itu Melaka di serang oleh bangsa portugis
karena sultan Mahmud ini kalah dalam peperangan maka beliau melarikan
diri, pelarian pertama nya beliau merapat ke Pulau Penyengat,namun karena
masih di kejar oleh pihak portugis sehingga Sultan Mahmud melanjutkan
pelariannya dengan menelusuri Sungai Kampar hingga akhirnya ia merapat
disuatu tempat yang dinamakan dengan Perambahan. Sultan kemudian
menjadi sultan di daerah tersebut, ada 13 sultan yang pernah memimpin.
Makam Sultan terakhir terdapat di Desa Koto Perambahan,dan sampai kini
makam tersebut masih terawat, saynagnya kami tidak sempat
mendokumentasikan gambar makamnya,kami hanya melihat makam
tersebut dari kejauhan.
Kubah Mesjid Kubra
Kubah Mesjid Kubra dengan motif melayu
Sumber: (http://www.riaudailyphoto.com/2012/08/mesjid-kubro-kampar-timur-
peninggalan.html )