Anda di halaman 1dari 13

LASKAR PELANGI

Oleh : Maulana Arif Ramayanto

A. Identitas Buku

· Judul buku : Laskar Pelangi

· Pengarang : Andrea Hirata

· Penerbit : Bentang

· Tempat dan tahun terbit : Yogyakarta, Juli tahun 2006

· Jumlah halaman : 534 Halaman

B. Sinopsis

Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini

menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat.Ada dinamika


di dalamnya.Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang

dunia dengan ambisi yang sederhana.

Novel tentang dunia pendidikan dengan tokoh tokoh manusia

sederhana , jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa,

yang di tuturkan secara indah dan cerdas.

Sebuah adaptasi sinema dari film fenomenal LASKAR PELANGI karya

AndreaHirata. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD

Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa,

Muslimah dan Pak Harfan, serta 9 orang murid

yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab

kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10

murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin

kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10

murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk

terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk

menyerah, Ikal, Lintang dan Mahar dengan bakat dan kecerdasannya muncul

sebagai pendorong semangat sekolahmereka.

Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan

fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk


murid baru kelas satu.Hingga saat saat terakhir pendaftaran hanya 9 orang

anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama.

Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan

keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma

mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak

akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan,

A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan

pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen

untuk mencerdaskan anak didiknya. Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian

yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar

Pelangi.Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota

kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.

A. UNSUR INTRINSIK NOVEL

1. TEMA “ Persahabatan ”

2. PENOKOHAN

Aku sebagai Ikal

t o k o h ‘ a k u ’ d a l a m c e r i t a i n i . I k a l merupakan anak yang pintar.Ia

sangat menyukai sastra, terlihat dari kesehariannya yang senag menulis

puisi. Ia menyukai A Ling sepupu dari A Kiong

Watak : tidak mudah ,putus asa,setia kawan dan tegar.

Pak K.A. Harpan Noor


Bernama lengkap N.A. Harfan Efendi Noor bin K.A. FadilahZ e i n N o o r . I a

a d a l a h o r a n g y a n g s a n g a t b a i k h a t i d a n p e n y a b a r m e s k i murid –

murid awalnya takut untuk melihatnya. Seperti pada saat

beliau bercerita tentang kisah para nabi, semua murid sangat

senang dan ketika beliau pulang murid-muridnya selalu menatap lekat-

lekat pada dirinya.

Watak :Baik hati, Ramah , dan Sabar


n Novel : “kemudian dalam waktu yang amat singkat beliau telahMerebut hati
kami”(LP, 2006 : 22) “

Erin

Watak : Cerdas,agamais,baik hati.


n Novel : “ia cerdas,agamais,cantik,dan baik hati” (LP, 2006 : 443 bab 31 Zaal
batu)

Ibu N.A. muslimah Hafsari

Bernam lengkap N.A. Muslimah Hapsari Hamid binti K.A.Abdul Hamid. Dia

adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi dan berhati lembut.

Watak : Sabar, baik hati dan penyayang.


n Novel :“shalatlah tepat waktu ,biar dapat pahala lebih banyak ,demikian bu
mus selalu menasihati kami “ (LP, 2006 : 31)

Lintang

Teman Ikal yang luar biasa jenius.Lintang telah menunjukkan minat

besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di

sekolah.Ia b e r a s a l d a r i k e l u a r g a y a n g m i s k i n . A y a h n y a b e k e r j a

sebagai n e l a y a n miskin yang tidak memiliki perahu dan harus


menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Cita-citanya

terpaksa ia tinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai

kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal

Watak : Pantang menyerah dan cerdas


n Novel : “Lintang juga cerdas experiental yang membuatnya piawai
menghubungkan setiap informasi dengan konteks yang lebih luas” (LP, 2006
: 114)
“ kecerdasan yang lain adalah kecerdasan linguistik” (LP, 2006 : 115)
“yang lebih menakjubkan adalah semua pengetahuan itu iapelajari sendiri
dengan membaca bermacam buku milik kepala sekolah kami jika ia
mendapat giliran tugas menyapu di ruangan beliau “ (LP, 2006 : 119)

Mahar

Tampan, ia memiliki bakat dan minta besar pada seni. Pertama

diketahui ketika tanpa sengaja Bu Mus menunjuknya untuk bernyanyi

didepan kelas saat pelajaran seni suara

Watak : Kreatif, imajinatif dan cerdas.


n Novel :“ dia memang seorang eksentrik yang berdiri di area abu-abu antara
imajinasi dan kenyataan ,tapi tak diragukan bahwa ia cerdas ,pemikirannya
terstruktur dengan baik ,dengan pengetahuan dunia gaib nya yang mat luas
“(LP, 2006 : 393)

Trapani

Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai

ibunya. Dan apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi

ibunya.Seperti misalnya ia akan tampil sebagai band yang di

k o m a n d o o l e h Mahar, ia tidak mau tampil jika tidak ditonton Ibunya

Watak : Manja ,cerdas,rupawan.


n Novel : “sekali lagi kulihat wajah mereka ,harun yang mudah senyum
,trapani yang rupawan, syahdan yang liliput,kucai yang sok gengsi ,
sahara yang ketus ,a kiong yang polos dan pria kedelapan yaitu samson
yang duduk seperti patung ganesha.” (LP, 2006 : 85)

Kucai

Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Laki-lak iini sejak

kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika

ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.

: Lemot , susah diatur ,banyak bicara,optimis,berjiwa Pemimpin


n Novel : “maka jika digabungkan sifat populis, sok tahu, dan oportunitis dengan
otaknya yang lemot kucai memiliki semua kualitas untuk menjadi seorang
politis” (LP, 2006 : 70)
“kelemahannya adalah nilai-nilai ulangannya tidak pernah melampaui angka
enam karena ia termasuk murid yang agak kurang pinta, bodoh yang
diperhalus” (LP, 2006 : 69-70)
“kucai adalah orang yang paling optimis yang pernah aku jumpai”( LP, 2006
: 69)

Sahara

Satu-satunya gadis dalam anggota laskar pelangi.

M e r u p a k a n gadis keras kepala yang berpendirian kuat yang sangat

patuh pada agama t e r b u k t i ia merupakan gadis berjilbab

yang cantik dan selalu r a j i n menunaikan sholat dan

m e n g a j i , g a d i s y a n g r a m a h d a n p a n d a i , i a b a i k kepada siapa

saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah.

: Susah diyakinkan dan. Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran.Ia

paling tidak suka berbohong


Kutipan Novel :“pada bab24 tuk bayan tula hal 301”
Flo

Bernama asli Floriana.Seorang anak tomboy yang berasal

d a r i keluarga kaya.Dia tidak sombong walaupun m enjadi anak orang

kaya.B u k t i n y a ia malah berkeinginan untuk

bersekolah di SD S M P Muhamadiyah dan sama sekali tidak

merasa malu.

Watak : Menyenangkan, cantik ,rendah hati .


n Novel : ternyata flo adalah pribadi yang sangat menyenangkan. Ia memiliki
kemampuan beradabtasi yang luarbiasa. Ia cantik dan sangat
rendah hati, sehingga kami betah di dekatnya” (LP, 2006 : 359)

A kiong

Kendatipun ia memiliki wajah yang buruk rupa, ia memiliki rasa

persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong

pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar,

ternyata mereka berdua saling mencintai

Watak : Baik , agnostik,dan sedikit aneh


Novel :“A kiong malah semakin senang . Ia masih sama sekali takmenjawab.ia tersenyum lebar
,matanya yang sipit menghilang” (LP, 2006 : 27)
“A kiong sempat menjalani hidup sebagai seorang agnostik,yaitu orang yang percaya kepada
tuhan tapi tidak memeluk agama apapun”( LP, 2006 : 464)

Harun

Pria yang memiliki keterbelakangan mental dan memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15

tahun. Laki-laki ini sering bercerita t e n t a n g k u c i n g n ya y a n g b e r b e l a n g t i g a d a n

m e l a h i r k a n t i g a a n a k ya n g masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga pada tanggal

tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran kepada Bu Mus.
Watak : Baik tetapi agak keterbelakangan mental.
Novel : “pria itu adalah harun pria jenaka sahabat kami semua yang sudah berusia 15 tahun dan agak
terbelakang mentalnya (LP, 2006 : 7)”

Borek

Pria besar maniak otot dan selalu menjaga citranya sebagai laki -l a k i m a c h o .

K e t i k a d e w a s a i a m e n j a d i k u l i d i t o k o m i l i k A K i o n g d a n Sahara

Watak : Nakal dan susah diatur


Novel :“ kucai didudukkan berdua bukan karena mirip tapi karena sama sama susah diatur” (LP, 2006
: 14)

3. PLOT/ALUR

Alur yang digunakan pado novel Laskar Pelangi ini adalah Alur maju

Alasan : karena penulis menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, sehingga membuat

pembaca penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tahapan Alur

Tahap penyituasian :

Yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru di SD Muhamadiyah kekurangan

seorang murid dan sekolah hampir ditutup, namun dengan kehadiran seorang murid yang

bernama Harun telah menyelamatkan pembodohan di kampung paling miskin di pulau belitong

yang kaya akan tambang timah. (LP, 2006 : 1-8 )


“ guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena pengawas sekolah dari
Depdiknas Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD Muhammadiyah hanya mendapat murid
baru kurang dari sepuluh orang maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup” (LP, 2006
: 4)
“ Harun telah menyelamatkan kami dan kami bersorak. Sahara berdiri tegak merapikan lipatan
jilbabnya yang menyandang tasnya dengan gagah, ia tidk mau duduk lagi. Bu Mus tersipu. Air
mata guru ini surut dan ia menyeka keringat di wajahnya yang belepotan karena bercampur
dengan bedak tepung beras.” (LP, 2006 : 8)

Tahap pemunculan konflik :


Ketika Bu Mus dengan segala usahanya dan semangat kesepuluh laskar pelangi mampu

berjuang dan melewati masa-masa sulit serta kebahagiaan bersama. (LP, 2006 : 157)
“ karena kegemaran kolektif terhadap pelangi maka Bu Mus menamai kelompok kami Laskar
Pelangi “ (LP, 2006 : 160)

Tahap peningkatan konflik :

Ketika Mahar dan Lintang berusaha mengharumkan nama SD SMP Muhamadiyah lewat

kemahiran dan kepintaran mereka dalam perlombaan cerdas cermat dan karnaval saat perayaan

HUT RI dan mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.( LP, 2006 : 363)
“seperti mahar, Lintang berhasil mengharumkan nama perguruan Muhammadiyah. Kami adalah
sekolah kampung pertama yang menjuarai perlombaan ini, dan dengan sebuah kemenangan
mutlak” (LP, 2006 : 383)

Tahap klimaks :

Pada saat Lintang si murid paling jenius di antara yanglainnya meninggalkan bangku

sekolah karena ia harus mengurus adik-adiknya setelah kematian Ayahnya. Di sanalah akhir dari

cerita perjuangan para kesepuluh Laskar Pelangi.( LP, 2006 : 430 )


“SEORANG anak laki-laki tertua keluarga pesisir miskin yang ditinggal mati ayah, harus
menanggung nafkah ibu, banyak adik, kakek-nenek, dan paman-paman yang tak berdaya,
Lintang tak punya peluang sedikitpun untuk melanjutkan sekolah” (LP, 2006 : 430)

Tahap penyelesaian :

Yaitu saat tembok PN Timah mampu dihancurkan dan kemiskinan dapat dilawan oleh

rakyat Belitong. Dan kebahagiaan yang akhirnya mampu diraih oleh kesepuluh laskar

pelangi.(halaman 481 )

4. LATAR

1. Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD

Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera

Selatan.Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-

lain tapi masih di kawasan Belitong.


1. Di sekolah
“seluruh hadirin terperanjat karena trapani berteriak smabil menunjukkepinggir lapangan rumput
luas halaman sekolah itu “ (LP, 2006 : 6)
2. Dibawah pohon
“kucai mengangkangi dahan tertinggi ,sedangkan sahara ,satu –satunya betina dalam kawanan itu
,bersilnang kaki di atas dahan terendah “ (LP, 2006 : 159)
3. Di gua
“ kami terus merambah masuk sampai beratus – ratus meter tapi takmenumukan tanda-tanda gua
itu akan berakhir “(LP, 2006 : 396)
4. Dirumah
“kotak kapur yang ada tulisan pesang Aling itu kusimpan dikamarku seperti benda koleksi yang
bernilai tinggi “ (LP, 2006 : 258)

2. Suasana

1. Menyenangkan

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat

SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.


“Ketika lintang mengangkat tinggi-tinggi trofi besar kemenangan”( LP, 2006 :
384)

2. Menegangkan

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat PakHarfan, Bu

Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanyamenunggu untuk

menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidakditutup.


“suasana kelas menjadi tegang,kami harap mahar segera meminta maaf dan menyatakan
pertobatan tapi sungguh sial,ia malah menjawab dengan nada bantahan”( LP, 2006 : 351)

3. Menyedihkan.
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-temannya

dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus

mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.


“aku tak sanggup menatap wajah nya yang pilu dan kesedihanku yang mengharu biru telah
mencurahkan habis air mataku ,tak dapat aku tahan tahan sekuat apapun aku berusaha “ (LP,
2006 : 433)
3. Waktu
 Pagi hari
“bagiku pagi itu adalah pagi yang tak terlupakan “ (LP, 2006 : 14)
 Sore hari
“situasi makin kacau ketika sore itu berita kunjungan burung pelintang menyebar ke kampong
dan beberapa nelayan batal melaut” (LP, 2006 : 187)
 Malam hari
"malam ini kami menginapdi masjid al-hikmah karena subuh nanti kami mempunyai acara seru
,yaitu naik gunung “ (LP, 2006 : 285)

5. SUDUT PANDANG

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertamapelaku

utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’.Tokoh‘aku’ dalam novel

ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau

pelaku utama.
Kutipan Novel:
Banyak sekali yang bisa dikutip dari novel tersebut dengan kata ‘aku’ karena isi novel dominan
dengan ‘aku’.
“aku hanya sendirian .jika ada orang lain aku berani lebih frontal “ (LP, 2006 : 88) dan lain-lain

6. GAYA BAHASA

Penulis memakai gaya bahasa campuran Karena penulis masih memakai bahasa-bahasa asing

(memakai kata serapan)


Kutipan Novel :
“Papilio blumei, kupu-kupu tropis yang menawan berwarna hitam bergaris biru-biru itu
mengunjungi pucuk ficilium” (LP, 2006 : 157 )

7. AMANAT
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Diantaranya adalah

 Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa).

Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak

berusaha.Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.Dalam

novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim.Namun,

tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu.Mereka tetap bersemangat

mengikuti kegiatan belajar mengajar.Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.

 Jauhi sifat pesimis

Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita harus

merasa kecil dan lemah di hadapan mereka.Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa

seperti orang yang ada di atas.Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk

semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi.Contonya pada novel ini

yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis

untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).

 Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.

Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan.

Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah

merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang

untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.

• Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)

• hiraukan orang yang menggangumu, teruslah berjalan jika menurutmu itu benar.
• Dari bersekolah dengan sungguh-sungguh cita-cita akan tercapai walaupun dengan usaha

dan perjuangan yang sulit.

• Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan

kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan

B. PENILAIAN

8. KELEBIHAN NOVEL

1. Novel ini benar benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan

berhasil.

2. Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagianyang lain

harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karenadalam penceritaan isi novel

tidak berbelit-belit.

3. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelitdan cita-

cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini.

9. KEKURANGAN NOVEL

1. Bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah

yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatra.

Sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca .

2. Hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33:

Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang

Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi bagian cerita yang membingungkan.

Karena ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal.

Anda mungkin juga menyukai