Anda di halaman 1dari 2

Resensi Buku Sepatu Dahlan

*Peresensi : Verdi Yudha Pratama / 31 / XI MIPA 2

Judul :Sepatu Dahlan


Penulis :Khrisna Pabichara
Penerbit :Noura books ( PT Mizan Publika )
Ketebalan Buku :392 hlm
Panjang :21 cm
Tahun Terbit :Mei 2012

Novel Sepatu Dahlan ini mengisahkan kehidupan Dahlan Iskan saat masih remaja. Di dalam
novel ini di ceritakan bahwa Dahlan Iskan dibesarkan dalam keluarga miskin di sebuah desa yang
bernama desa Kebon Dalem, Magetan, Jawa Tengah, ia selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya. Sejak kecil orang tuannya selalu menasehati bahwa hidup didalam kemiskinan bukan
berarti kita harus meminta-minta untuk menerima belas kasihan dari orang lain, melainkan harus
dihadapi dengan bekerja dan berusaha.
Dahlan didalam kehidupannya sejak kecil di didik dengan keras. Perih karena lapar sering di
alaminya, hingga ia dan adiknya harus melilitkan sarung di perutnya guna menahan rasa perih pada
lambungnya kerena menahan rasa lapar. Meskipun hidup dalam kekurangan keluarganya tetap
mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya. Dahlan tidak memiliki sepatu, meskipun demikian ia
rela berjalan kaki puluhan kilometer untuk pergi kesekolah tanpa alas kaki. Hingga membuat kakinya
lecet-lecat dan perih ia rasakan, tapi hal itu tak membuatnya malas bersekolah. Dan ia pun
menyimpan dua impian besar di masa kecilnya yaitu memiliki sepatu dan sepeda.
Impian dimasa kecilnya itu terus membayangi kehidupannya hingga ia menjadi remaja, meskipun
sulit ia terus berusaha mengejar impiannya. Walau kehidupannya semakin sulit ditambah
kesedihannya ditinggal oleh orang-orang yang disayanginya mimpinya memiliki sepatu dan sepeda
tak pernah hilang hingga akhirnya ketika Dahlan telah berhasil meraih mimpinya itu ia sadar bahwa
ada mimpi lain yang harus ia raih, mimpi besar untuk melawan kemiskinan yang mendera
keluarganya yang harus di ikhtiarkannya dengan bekerja kerjas. Dan ia pun terus, terus dan terus
berusaha untuk mencapainya.
Kelebihan terdapat pada gaya bahasanya yang sederhana, tidak bebelit-belit sehingga mudah
dimengerti. Beberapa kutipan percakapan juga diselipi dengan kata-kata dari bahasa Jawa namun
tidak menyulitkan pembaca dan tetap mudah dimengerti.Serta Sampul gambarnya menarik
Harganya cukup terjangkau , bila dibandingkan dengan isi cerita dari novel, Dilengkapi dengan
gambar ilustrasi, sehingga pada saat membaca tidak menjadi cepat bosan dan jenuh.
Ceritanya cukup menarik. Memiliki banyak amanat bagi para pembaca karena novel ini menceritakan
perjuangan untuk menggapai hidup yang lebih baik. Mampu membuka jiwa dan hati pembaca bahwa
dimanapun dan siapapun kita wajib untuk mengejar dengan keras meski harus bersusah susah untuk
mewujudkan apapun mimpi kita.
Kekurangan terdapat pada penggunaan alur. Penulis menggunakan alur maju di setiap babnya,
namun alur antar bab tidak menentu (maju-mundur) ada yang tidak tidak berkesinambungan. Seperti
pada bab kelima sampai bab ketujuh, yang berturut-turut berjudul“Berhenti Merawat Luka”, “Riwayat
Sumur Tua”, dan “Senyum Ibu”. Bab kelima dan ketujuh menceritakan tentang keadaan keluarganya
namun pada bab keenam menceritakan tentang sejarah yang tidak ada hubungannya sama sekali, hal
ini bisa saja dapat membingungkan pembaca. Karena menggunakan bahasa jawa Alangkah lebih baik
jika di bawah diberi keterangan arti makna tersebut, sehingga tidak mengurangi pesan penulis secara
langsung, Isi novel ini juga tidak terlalu tegang, sehingga ceritanya hanya sedih dan sedih saja tidak
membuat pembaca menjadi tegang, serta sebaiknya menggunakan kata hiperbola, sehingga pembaca
ikutan bahagia saat membacanya.
Meskipun dengan alur yang tidak menentu dan ceritanya tergadang tidak nyambung, buku ini
tetap menjadi pilihan bagi para pecinta cerita dibalik kesuksesan orang, biasanya orang yang suka
membaca buku tersebut adalah remaja yang kebingungan untuk mewujudkan kesuksesannya, jadi
buku ini sangat cocok bagi orang yang selalu mengeluh dan putus asa dalam hidupnya. Namun bukan
hanya remaja saja yang suka dengan buku ini, orang dewasa pun suka dengan buku ini karena cerita
dahlan iskan sangat menarik untuk dibaca. Buku ini sangat mudah sekali untuk didapatkan, buku ini
tersedia di banyak gerai buku yang tersebar di Indonesia, buku ini tersedia di buku gramedia, serta
buku ini juga tersedia di seluruh toko online atau online shop di seluruh Indonesia.
Penulis Buku ini yaitu KRHISNA PABICHARA lahir di borongtammatea, kabupaten
jeneponto sekitar 89 kilometer dari makassar, sulawesi selatan pada 10 november 1975. Putar kelima
dari sepasang petani –yadli malik Dg. Novel ini, sepatu dahlan, adalah buku ke-14 yang dianggitnya.
Ayah dua orang putri, yang kerap disapa daeng marewa ini, bekerja sebagi penyunting lepas dan aktif
dalam berbagaikegiatan literasi. Dia bisa disapa dan diajak berbicara berbagi hal terutama pernak-
pernik #bahasa indonesia, lewat twitter-nya :@1bichara.
Ayo baca buku ini gess!!
Insyaallah yang kurang bersyukur jadi bersyukur.

*Catatan:
Warna Kuning : Gambaran Umum Isi Buku
Warna Hijau : Kelebihan Buku
Warna Hijaukebiruan : Kekurangan Buku
Warna Abu-abu : Pangsa Pasar Buku
Warna Merah : Biografi Sederhana Penulis Buku
Warna Ungu : Kata-kata ajakan

Anda mungkin juga menyukai