Anda di halaman 1dari 5

Menguak Kasus Pembunuhan Yang Didasari Rasa Benci

Oleh Avisya Nur Safitri

Judul : Segitiga Tanpa Sisi

Penulis : Melia Lustojoputro

Penerbit : PT. Grasindo

Widiasaran

Indonesia

Tahun terbit : April 2016

Tebal buku : VI + 281 halaman

No. ISBN : 978602375415

Melia Lustojoputro atau akrab sebagai salah satu juru foto album
dipanggil Melia Emmy lahir pada kepresidenan dalam buku 68 Tahun
tanggal 3 Maret,merupakan seorang Indonesia Merdeka.
fashion designer yang berjiwa seni
Melia juga menulis lagu dan
sangat tinggi dengan sejumlah profesi
membentuk Melia Artist Management
yang ia geluti hingga sekarang. Ia
yang telah memayungi beberapa
berkecimpung di bidang kuliner
penyanyi. Pedomannya yang tidak
dengan memiliki beberapa restaurant
berdiam diri dan terus berkarya,
atau café, dan juga merupakan seorang
membuat ia merambah lagi dalam
photographer. Namanya tercatat
bidang pencarian jiwa dalam kata. suaminya meninggal dalam
Salah satunya novel trilogy ini. kecelakaan, Sara harus menerima
kenyataan pahit saat orang-orang di
Novel berjudul “Segitiga
sekitarnya mulai berguguran.
Tanpa Sisi” karya Melia Lustojoputro
ini merupakan novel cetakan pertama Masa lalu yang telah terkubur
yang mengisahkan tentang pemecahan selama lima belas tahun, kembali
kasus pembunuhan berantai yang mengejar dengan hadirnya seseorang
didasari oleh rasa dendam dan yang pernah menoreh luka dan
kebencian yang teramat dalam. mengoyak rasa, Danny. Seorang
pemuda dari India yang begitu
Ale adalah seorang gadis yang
mencintai wanitanya dengan sepenuh
awalnya tinggal di sebuah kota
hati, dan menyerahkan segala jiwa
metropolitan, karena keadaan Papa
raga hatinya hanya untuk Sara.
tirinya yang didiagnosa terkena stroke
Namun, suatu ketika Sara
ringan dan dokter mengultimatum
meninggalkan Danny, Danny merasa
untuk mengubah cara hidup mereka, ia
telah dibohongi dan dikhianati. Karena
harus rela pindah ke sudut Bogor. Ale
hal tersebut, membuat seluruh cinta
bersama anjingnya Brownie
Danny lenyap, berganti menjadi
merupakan saksi kunci dari penemuan
kemarahan dan dendam yang setiap
mayat pertama,atas pembunuhan sadis,
hari tumbuh semakin kuat, semakin
saat ia sedang berjalan pagi di sebuah
dalam, dan memaksanya untuk
hutan.
memburu Sara, wanitanya. Hingga
Sesosok mayat yang dibunuh setelah lima belas tahun berlalu, ia
secara tidak lazim menjadi awal dari bertekad tidak akan berhenti mengejar
rangkaian pembunuhan berikutnya. wanitanya yang dulu ia cintai dan
Semuanya berada dalam pusaran sayangi, sebelum menghancurkannya
kehidupan Sara, seorang wanita rapuh dan membalas atas apa yang telah
dan lemah tak berdaya. Setelah
Danny derita selama lima belas tahun yaitu dengan mengangkat kasus
yang lalu. pembunuhan. Tetapi, novel ini tidak
hanya menceritakan tentang kasus
Jerry, seorang detektif polisi
pembunuhan saja, melainkan
mencoba memecahkan kasus ini,
diselipkan juga mengenai kisah
membawanya ke dalam pergolakan
percintaan dan kisah hidup.
rasa dan serangkaian peristiwa yang
menegangkan. Tapi semakin lama ia Di awal pembuka novel,
semakin larut dalam kusutnya benang pembaca akan dibuat penasaran karena
yang telah tercipta. Ia harus mencari alurnya yang menarik. Namun sayang,
ujung benang itu dan memetakan pada novel ini ukuran font -nya terlalu
kembali, hingga terungkap, siapa kecil yang sebenarnya tidak enak
pembunuh berantai yang dipandang mata. Meskipun demikian,
sesungguhnya. pembaca akan terbiasa dengan itu.
Yang lebih menarik lagi, isi cerita
Akhir yang tak terduga menanti
dalam novel ini, membuat pembaca
mereka bertiga. Segitiga tanpa sisi
menjadi ketagihan untuk membaca
telah terurai. Seseorang telah
terus menurus. Disamping itu, penulis
melepaskan sebuah sisi dengan
memaparkan berbagai sudut pandang
melakukan pembunuhan berantai itu.
yang berbeda-beda secara bergantian
Apakah salah satu dari mereka terlibat
disetiap bab nya.
dalam kasus pembunuhan berantai
tersebut? Ataukah mereka sendiri yang Pada bagian awal sedikit
terjebak dalam pusaran permainan membosankan. Kalimat-kalimat yang
sang waktu? digunakan untuk menggambarkan
perasaan para tokohnya sangat
Novel “Segitiga Tanpa Sisi”
mendetail, membuat pembaca ikut
ini berbeda dengan novel-novel pada
menghayati perasaan tersebut. Seperti
umumnya. Novel ini menyuguhkan
yang terdapat pada halaman 84 dan
suatu karya yang tidak mainstream,
halaman 92 “Melihatnya seperti itu,
aku merasa petir menyambar 80“Perjalanan hidup kita cuma satu
jantungku. Ternyata selama ini aku arah. Oneway ticket. Tidak bisa
benra-benar telah menyia-nyiakan kembali. Jika dalam perjalanan kita
Jose dan mengabaikan perasaannya.” menemukan kerikil atau batu besar
yang menghadang, kita tidak bisa
“Bunda nggak tahu, ‘kan, Jose
kembali lagi ke belakang. Yang bisa
menunggu Bunda sejak kemarin? Jose
kita lakukan adalah terus berjalan,
takut ada apa-apa dengan Bunda….
merelakan diri kita terluka oleh kerikil
Kenapa Bunda nggak ngabarin Jose?
atau terhantam batu besar itu. Tapi
Apa Jose sudah nggak penting lagi
percayalah, di depan jalan yang terus
untuk Bunda? Jose nggak mau
ditempuh dengan ikhlas, kamu akan
kehilangan Bunda juga…” Jose
menemukan penawar rasa sakitnya.
mencerocos di sela-sela tangisnya.
Atau kalua pun tidak, luka itu akan
Aku juga menangis bersamanya.
bisa mongering dan tersembuh sendiri
Akan tetapi, hal tersebut justru seiring waktu yang bergerak maju.
menjadikan suatu adegan yang bertele- Yang bisa kita lakukan cuma pasrah,
tele.Ada beberapa kesalahan tanda dan berjuang untuk terus bergerak,
baca, namun itu tidak masalah karena tidak diam terus di temoat dan
kisah dalam novel ini yang sangat membiarkan hujan kerikilnya
menarik untuk dibaca, dan itu menyakiti kita terus menerus, hingga
menutupi segala kekurangan yang luka kita bertambah parah dan kita
terdapat dalam novel “Segitiga Tanpa memanjakannya hingga semakin susah
Sisi” ini. untuk disembuhkan.”

Dalam novel ini, terdapat Namun, di dalam novel


kalimat-kalimat yang dapat tersebut juga terdapat kalimat-kalimat
menginspirasi dan memotivasi yang membuat pembaca merasa risih
pembaca untuk hidup lebih maju. untuk membaca dan
Seperti yang terdapat pada halaman membayangkannya. Seperti yang
terdapat pada halaman 249-250 yaitu Secara keseluruhan, kisah yang
“Aku menangkapi tikus-tikus dan diangkat pada novel “Segitiga Tanpa
membunuhnya. Semakin lama aku Sisi” oleh Melia Lustojoputro ini
semakin tertantang dengan sensasi sangat menarik untuk dibaca
yang kudapat dari penaklukan itu. Aku dikalangan anak muda hingga dewasa.
menusuk jantung kecil tikus hingga Novel ini berhasil membuat pembaca
berhenti denyutnya. Aku pernah terhibur dengan alur ceritanya.
menangkap ular kecil yang melata di
kebun Bunda, dan segera ia menjadi
sukarelawan untuk eksperimen kecilku.
Aku menyuntik otaknya dengan
pembersih lantai. Dalam hitungan
detik, matanya yang kuning berubah
mengental dan ia tidak bergerak lagi.”

Anda mungkin juga menyukai