Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI


ORGANISASI KEWIRASWASTAAN
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Hotman, M. E. Sy

Oleh:
Kelompok 8

1. Taufiq Febrian W 14124969


2. Panca Kurnia Sandi 14124649
3. Khoirudin 14124399

Kelas C
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HESy)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


1438 H / 2017 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Sumber Daya Manuais bagi Organisasi Kewiraswastaan.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Hotman, M.E.Sy, selaku dosen Mata Kuliah Kewirausahaan yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, April 2017


Penulis,

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3


A. Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia ....... 3
B. Sumber dari Sumber Daya Manusia ................................... 4
C. Teknik Pengembangan Keterampilan................................. 6
D. Memahami Motivasi ........................................................... 8
E. Bentuk-bentuk Komunikasi ................................................ 8

BAB III PENUTUP .............................................................................. 11


A. Kesimpulan ........................................................................ 11
B. Saran .................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi adalah era yang sedang dihadapi oleh setiap bangsa pada
saat ini dan merupakan era di mana dunia menjadi terbuka dan ini menuntut
kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan
juga menuntut kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai insan berbudaya.
Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun tidak, pada suatu saat
akan sampai kepada setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali bangsa Indonesia.
Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung di dalam era global tersebut
menuntut kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya, khususnya kesiapan
sumber daya manusianya.
Dalam proses manajemen sumber daya manusia, yaitu penempatan
pegawai baru yang telah lulus dalam proses seleksi. Ditekankan dalam bab ini
bahwa betapa pun cermatnya proses seleksi dilakukan, tenaga kerja baru itu
belum tentu dengan serta mereka dapat berkarya secara produktif. Oleh karena
itu diperlukan suatu program suatu perkenalan pada waktu lama para pegawai
baru tersebut diperkenalkan kepada organisasi. Dalam masa perkenalan
tersebut bukan hanya kepentingan organisasi yang ditekankan, akan tetapi juga
kepentingan para pegawai baru itu juga dijelaskan. Pemahaman yang tepat
tentang berbagai segi kehidupan organisasi diharapkan menjadikan para
anggota baru itu mampu memberikan kontribusi maksimal bagi organisasi
dalam berkarya kelak hingga mereka meninggalkan organisasi, baik karena
mencapai usia pensiun maupun karena berbagai alasan lainya.
Pada makalah ini akan penulis bahas lebih jelas mengenai sumber daya
mansuia bagi organisasi kewiraswataan. Untuk lebih jelasnya mengenai hal
tersebut akan dibahas di pembahasan selanjutnya pada makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat penulis rumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia?
2. Apa sumber dari sumber daya manusia?
3. Bagaimana teknik pengembangan keterampilan?
4. Apa yang dimaksud motivasi?
5. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah
ini yaitu:
1. Untuk memahami langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia.
2. Untuk memahami sumber dari sumber daya manusia.
3. Untuk memahami teknik pengembangan keterampilan.
4. Untuk memahami memahami motivasi.
5. Untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua
pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang
diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang
dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja
untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti
mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu
bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan atau masyarakat.1
Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya. SDM terdiri dari daya fikir dan daya
fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh
daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam
setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa
peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang
dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha
(belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ)
dan Emotion Quality (EQ).2
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia dapat dilakukan
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut. Berikut ini adalah hal-hal yang
dapat dilakukan untuk menyediakan SDM.

1
HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Jember: Graha Ilmu ,
2004), h. 54
2
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar,Pengertian, dan Masalah, (Jakarta Bumi Aksara,
2004), h. 35.

3
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam
menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap
kali terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber
daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah
untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari
mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak
perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh
karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

B. Sumber dari Sumber Daya Manusia


Di samping suatu pengetahuan yang mendalam mengenai posisi
organisasi yang akan diisi, wirausahawan harus mampu menunjukkan sumber
dari sumber daya manusia. Suatu kendala di dalam menemukan hal ini adalah
kenyataan bahwa suplai individu-individu yang akank dipilih pada pasar
tenaga kerja senantiasa berubah; pada dasarnya, terdapat saat-saat dimana
menemukan sumber daya manusia yang tepat adalah jauh lebih sulit
dibandingkan pada waktu-waktu lainnya.
Secara keseluruhan, sumber-sumber dari sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi posisi bisa dikategorikan dengan dua cara: 1) sumber
yang berada di dalam organisasi kewirausahaan dan (2) sumber yang berada di
luar organisasi kewirausahaan.
1. Sumber dari dalam Organisasi
Sekelompok karyawan yang sekarang ada dalam suatu organisasi
kewirausahaan adalah satu sumber dari sumber daya manusia yang

4
mungkin memiliki kualifikasi terbaik untuk suatu posisi yang kosong.
Walaupun personalia yang ada biasanya bergerak secara lateral ddalam
suatu organisasi, sebagian besar gerakan internal biasanya adalah promosi.
Promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan antara lain:
a. Membangun moral
b. Mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan
mendapatkan promosi
c. Membuat individu cenderung tinggal dengan organisasi kewirausahaan
tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.

2. Sumber-sumber yang Berasal dari Luar Organisasi


Jika untuk beberapa alasan suatu posisi tidak bisa diisi oleh
seseorang yang berasal dari dalam organisasi kewirausahaan, sejumlah
besar calong tenaga kerja tersedia di luar organisasi. Beberapa dari sumber
tersebut adalah:
a. Pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya
terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat
beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing,
tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum.
Diantara keuntungan-keuntungannya adalah:
1) pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat
penyewaan,
2) Organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah
dengan kehilangan individu, dan
3) Sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga
mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas
organisasinya
b. Badan Penempatan Kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang
mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan

5
organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk
menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
c. Pembaca dari Terbitan-terbitan Tertentu
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang
paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk
bisa menemukan sumber ini, wiraswastawan bisa memasang iklan
pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang
lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi
kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki
kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasidi
mana suatu iklan hendak dipasang.
d. Lembaga-lembaga Pendidikan
Beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan
tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati
kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain
mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk
ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada
sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan
sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.

C. Teknik Pengembangan Keterampilan


Menurut Dunnette keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan
untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil
training dan pengalaman yang didapat. Menurut Nadler keterampilan (skill)
adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai
implikasi dari aktIitas. Menurut Gordon Keterampilan adalah kemampuan
pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada
aktifitas Psikomotor.
Keterampilan yang dimiliki oleh seorang SDM harus berkembang dari
masa kemasa. Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk
melakukan pengembangan terhadap keterampilan SDM.

6
1. On The Job Training
Latihan ditempat kerja (on the job training ) ialah latian kerja
ditempat kerja yang sebenarnya. Latian ini melatih anggota organisasi
untuk menjalankan pekerjaan pekerjaan dengan lebih efisien. Didalam
latian ini instruksi- instruksi diberikan langsung kepada anggota organisasi
ditempat kerjannya, baik yang bersifat kerja sama maupun yang bersifat
perseorangan. Dengan latian ini diharapkan para anggota organisasi lebih
mampu menjalankan dan lebih menguasai pekerjaannya.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dalam latihan ditempat
kerja ini, antara lain :
a. Sangat ekonomis Karen para peserta tetap produktif selama mereka
mengikuti dan manjalankan latiahan .
b. Presentasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang. Hal ini
sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar
tempat kerja. Latihan yang diluar tempat kerja kan melibatkan
sebagian presentasi hilang apabila peserta latian kembali ke tempat
kerjanya masing-masing.

2. Job Instruction Training


Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara
langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para
karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode
ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pekerjaan sesuai dengan urutannya.

3. Of The Job Training


Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di
luar pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih
dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan, di samping itu
juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat
mahal.

7
D. Memahami Motivasi
Menurut Mc. Donald, menyebutkan bahwa motivasi sebagai
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa
motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia (walaupun motivasiitu muncul dari dalam diri manusia),
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, Motivasi di tandai
dengan munculnya, rasa/feeling yang relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tinggkah-laku manusia,
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan
menyangkut soal kebutuhan.3
Menurut Sardiman, menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan
motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal
dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.4

E. Bentuk-bentuk Komunikasi
Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan
dalam berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri.
Apa sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup
perilaku, sikap, dan sistem nilai.
Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu terlibat dengan menerima
dan memberi informasi melalui komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya

3
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: (Bandung: Rajawali Pers, 2007), h.
73
4
Ibid

8
komunikasi di dalam dunia bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di
dalam kegiatan usahanya. Jika demikian komunikasi itu apa? Perkataan
komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut
"Communication" yang artinya suatu pertukaran informasi, konsep, ide,
perasaan antara dua atau lebih.
Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar
menukar informasi, ide, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut
Ensiklopedia, komunikasi adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan
menyampaikan warta dari satu pihak dalam suatu organisasi. Jadi, sebenarnya
komunikasi itu adalah proses pernyataan antarmanusia. Pernyataan manusia
itu dinamakan pesan (message), dan orang yang menyampaikan pesan disebut
komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan
pesan (message) disebut komunikan (communicatee). Adapun isi pesan yang
disampaikan komunikator itu adalah pikiran atau perasaan, serta lambang
dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.5
Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para
wirausahawan untuk mendapatkan sukses di dalam bisnis adalah dengan
berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak dapat berkomunikasi maka tidak
mungkin bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh kesempatan
berbisnis, baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara
mengembangkan usahanya
Komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha ada tiga
macam.
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang,
huruf, misalnya jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya
menggunakan huruf-huruf atau abjad, dan lain sebagainya.

5
Carl L Hovland, Definisi Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.
102

9
Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:
a. Dapat disebarkan seluas-luasnya
b. Merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
c. Mempunyai daya tahart yang lama
d. Dapat lebih tegas dan jelas
Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:
a. Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
b. Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
c. Suka gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya
lebih rendah.

2. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan
langsung, ceramah, diskusi kelompok, dan lain sebagainya.
Kebaikan komunikasi secara lisan, yaitu:
a. Dapat menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.
b. Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung.
c. Dapat memberi penjelasan dengan lebih terperinci.
Kelemahan komunikasi secara lisan, yaitu:
a. Memerlukan penyesuaian di dalam berkomuni kasi.
b. Berkomunikasi secara lisan lebih banyak memerlukan penjelasan lebih
terperinci.
c. Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
d. Komunikasi lisan kurang ada ketegasan.

3. Komunikasi Gambar
Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit dilaksanakan,
sehingga untuk itu perlu dilaksanakan dengan komunikasi gambar.
Misalnya dalam mengkomunikasikan perencanaan suatu bangunan yang
rumit, apabila disampaikan dengan tertulis atau lisan hanya akan
menimbulkan miss comunication.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa SDM
adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya. Langkah-langkah dalam penyediaan SDM dapat dilakukan
dengan perektrutan karyawan, seleksi karyawan, pelatihan karyawan, dan
penilaian hasil kerja.
Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan
beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan
pengalaman yang didapat. Untuk mengembangkan ketrampilan dari seorang
SDM dapat dilakukan dengan menggunakan tekniik on the job training, of the
job training, dan job instruction training.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Komunikasi adalah.
Sedangkan komunikasi adalah sebuah proses yang mungkin seseorang
dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan
untuk mengubah pola tingkah laku orang lain.

B. Saran
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan kita tentang sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan.
Atas kritik dan saran yang diberikan diucapkan terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Carl L Hovland. Definisi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

HM. Sonny Sumarsono. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Jember: Graha
Ilmu , 2004.

Malayu Hasibuan. Manajemen Dasar.Pengertian. dan Masalah. Jakarta Bumi


Aksara, 2004.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Bandung: Rajawali Pers,


2007.

12

Anda mungkin juga menyukai