TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH
LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK
Dosen Pengasuh : 1. Dr.Anwar,SE.,M.Si
2. Nurman,SE.,M.Si
JUDUL ;
Makalah Asuransi
OLEH KELOMPOK 4:
Viraayustina 1893142161
Kasrianti 1893142146
Miftah Rizka Fahira 1893141033
Andi Widya Anggraeni 1893141037
Sri Nadya Yuliani 1893142006
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021/2022
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuransi
ini dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang wajib ditempuh untuk melengkapi salah
satu materi dalam pelajaran Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Makalah ini disusun
bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu tambahan bagi para pembaca khususnya
dalam bidang ekonomi.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Nurman,SE.,M.Si selaku Dosen mata kuliah Lembaga Keuangan Bank
dan Non Bank dan terima kasih kepada teman – teman yang membantu penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penyusun
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi............................................................................................................. 3
2.2 Perkembangan Asuransi...................................................................................................... 4
2.3 Prinsip Asuransi ................................................................................................................. 6
2.4 Jenis Asuransi..................................................................................................................... 7
2.5 Jenis-Jenis Resiko Asuransi................................................................................................ 7
2.6 Manfaat Dari Adanya Asuransi........................................................................................... 8
2.7 Fungsi Dari Adanya Asuransi............................................................................................. 8
2.8 Keuntungan Dari Adanya Asuransi................................................................................... 9
2.9 Polis Asuransi.................................................................................................................... 10
2.10 Premi Asuransi................................................................................................................ 10
2.11 Perngertian Asuransi Syariah.......................................................................................... 11
2.12 Perbedaan Asuransi Konvensional Dengan Asuransi Syariah........................................ 12
2.12 Pembinaan Dan Pengawasan Industri Peransuransian.................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari asuransi.
2. Untuk mengetahui perkembangan asuransi.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis asuransi.
4. Untuk mengetahui fungsi asuransi untuk mengatasi sebuah resiko
5. Untuk mengetahui prinsip asuransi.
6. Untuk mengetahui manfaat dari adanya asuransi.
7. Untuk mengetahui yang disebut polis asuransi.
8. Untuk mengetahui yang disebut dengan premi asuransi.
9. Untuk mengetahui perbedaan asuransi konvensional dengan asuransi syariah.
10. Untuk mengetahui badan yang melakukan fungsi Pembinaan dan Pengawasan Industri
Peransurasian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi
Risiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian,
sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko yang dihadapi dapat
berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau risiko lainnya. Oleh
karena itu, setiap risiko yang akan dihadapi harus di tanggulangi sehingga tidak menimbulkan
kerugian yang lebih besar lagi.
Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti
risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko lainnya,
maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan
asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya
baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan
perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap risiko yang akan dihadapi
oleh para nasabahnya.
Dalam bahasa belanda kata asuransi disebut “Assurantie” yang terdiri dari kata “
assuradeur” yang berarti penanggung dan “geassureerde” yang berarti tertanggung.
Kemudian dalam bahasa prancis disebut “Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang
pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut “Assecurare” yang berarti meyakinkan
orang. Selanjutnya bahasa inggris kata asuransi disebut “ insurance” yang berarti
menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan “Assurance”yang bearti
menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Di indonesia pengertian asuransi menurut undang-undang nomor 1 tahun 1992 tentang
usaha asuransi adalah sebagai berikut:
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat suatu
perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan
sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus dibayar sebelumnya sudah
ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai resiko yang akan dihadapi. Semakin besar
premi yang harus dibayar dan sebaliknya.
Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, di mana disebutkan syarat-syarat, hak-
hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang dipertanggungkan dan jangka waktu
asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi risiko, pihak asuransi akan membayar sesuai
dengan perjanjian yang telah di buat dan ditandatangani bersama sebelumnya.
Sistem dan perusahaan asuransi sudah ada dan dikenal sejak zaman penjajahan. Sejauh
ini sampai sekarang belum ada undang-undang yang khusus mengatur kegiatan perusahaan
asuransi, kecuali beberapa peraturan-peraturan.
3
2.2 Perkembangan Asuransi
Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di indonesia merupakan kelanjutan asuransi
yang ditinggalkan oleh pemerintah hindia belanda. Sedangkan peraturan pemerintah
indonesia yang mengatur tentang asuransi baru dikeluarkan pada tahun 1976 dengan
keluarnya surat keputusan menteri keuangan pada waktu itu.
Kemudian surat keputusan menteri keuangan nomor 1136/ KMK/IV/1976 tentang
penetapan besarnya cadangan premi dan biaya oleh perusahaan asuransi di indonesia.
Selanjutnya keluar keputusan mentri keuanngan nomor 1249/KMK/.013/1988 tanggal 20
desember 1988 tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan di bidang asuransi kerugian dan
nomor 1250/KMK.013/1988 tanggal 20 desember 1988 tentang asuransi jiwa.
Peraturan menteri keuangan ini kemudian tidak berlaku lagi dengan keluarnya undang-
undang nomor2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian di indonesia dan peraturan
pemerintahan nomor 73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian.
Disamping keduaperundang-undangan dan peraturan tersebut dasar acuan pembinaan dan
pengawasan usaha asuransi di indonesia juga didasarkan kepada keputusan menteri keuangan
nomor:
223/KMK.017/1993 Tanggal 26 februari 1993 tentang izin perusahaan asuransi dan
reasuransi.
224/KMK.017/1993 Tanggal 26 februari 1993 tentangkesehatan keuangan perusahaan
asurasi dan reasuransi.
225/KMK.017/1993 Tanggal 26 februari 1993 tentang penyelenggaraan usaha asuransi dan
perusahaan reasuransi.
226/KMK.017/1993 Tanggal 26 februari 1993 tentang perizinan dan penyelenggaraan
kegiatan usaha penunjang usaha asuransi.
4
atau kerusakan pada saat pelayaran. Asuransi pengangkutan meliputi Marine Hul
Policy,Marine Cargo policy dan Freight.
c. Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam asuransi kebakaran dan
pengangkutan seperti asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri pencurian, dan
lainnya.
2.3.1.3 Reasuransi (reinsurance)
Resasuransi Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam
penanggulangan ulang terhasap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis
asuransi ini sering disebut reasuransi dari asuransi dan asuransi ini digolongkan ke dalam :
a. Bentuk treaty
b. Bentuk facultative
c. Kombinasi dari keduanya
Adapun Fungsi dari adanya reasuransi adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kapasitas akseptasi.
b. Alat penyebaran risiko.
c. Meningkatkan stabilitas usaha.
d. Meningkatkan kepercayaan.
5
2.4 Prinsip Dasar Asuransi
Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-
prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
dikemudian hari antara pihak prusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable
interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution.
2.4.1 Insurable interest
Insurable interest Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu
hubungan keuangan antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara
hukum.Pengertian lainnya adalah hak mempertanggung jawabkan risiko yang terkait dengan
keuangan yang diakui sah secra hukum antara tertanggung dan sesuatu yang
dipertanggungjawabkan (berupa harta, benda, atau kejadian yang menimbulkan kewajiban
keuangan secara hukum).
Jadi, anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila
Anda menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau
kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa
Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak
menerima ganti rugi.
2.4.3 Proximate Cause
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali dan secara aktif oleh
sumber yang baru dan independen. Jadi apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami
musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama dicari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang
menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah
musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab
kerugian yang aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian
mata rantai peristiwa yang tidak terputus.
6
2.4.4 Indemnity
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial
dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
Idemnity adalah mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah terjadi kerugian
seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian tersebut.
2.4.5 Subrogation
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada
tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal
untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada tertanggung".
2.4.6 Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada
beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan
maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
2.5 Jenis-jenis Risiko
Dalam hal pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi, besar
kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi asuransi yang harus
dibayar.Sebelum membahas tentang jenis-jenis asuransi yang ada, akan dibahas terlebih
dahulu karakteristik risiko yang dapat diasuransikan, yakni sebagai berikut:
a. Dapat dinilai dengan uang.
b. Serupa dan dalam jumlah yang memadai.
c. Harus bersifat murni.
d. Kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan.
e. Tidak bertentangan dengan ketentuan umum.
f. Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.
g. Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable interest.
Dalam praktiknya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha pertanggungan
asuransi adalah sebagai berikut.
2.5.1 Risiko Murni
Rikiko murni adalah suatu risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dsan tidak juga
memberikan keuntungan. Artinya bahwa ada ketidak pastian terjadinya suatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contohnya
rumah mungkin akan terbakar, atau mobil yang dikendarai mungkin akan tertabrak atau kapal
7
dan matannya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi
sama sekali.
2.5.2 Risiko spekulatif
Artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang untuk mengalami
kerugian keuangan atau memperoleh keuntungan. Dalam hal ini kemungkinan terjadi
kerugian atau keuntungan.
2.5.3 Risiko individu
Risiko individu dibagi tiga macam :
a. Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan, akibat suatu
hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang rusak yang menyebabkan
kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang sisebabkan apabila kita menanggung kerugian
seseorang dan kita harus membayarnya. Contohnya kelalaian dijalan yang menyebabkan
orang lain tertabrak dan harus mengganti kerugian tersebut.
2.6 Manfaat Asuransi
Terdapat beberapa manfaat yang akan kita dapatkan apabila kita meliki asuransi sebagai
perlindungan bagi kita, yakni:
a. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi berfungsi sebagai perlindungan sehingga
menciptakan rasa aman bagi sang tertanggung.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih indah.
c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
e. Alat penyebaran risiko.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.
8
rupa sehingga dana tersebut berkemang, yang kelak akan dipergunakan untuk membayar
kerugian yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.
c. Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh
masing – masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan resiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). Dan besar kecilnya premi yang harus
dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarip premi (rate of premium) dikalikan
dengan Nilai Pertanggungannya.
9
2.9 Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat penjanjian antara pihak- pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi.[13] Maksud dari pengertian tersebut adalah dimana polis
merupakan sebuah bukti autentik yang berisi perjanjian antara pihak penyedia asuransi dan
pihak tertanggung yang sah secara hukum. Polis asuransi memuat hal-hal berikut:
a. Nama dan alamat tertanggung.
b. Uraian risiko.
c. Jumlah pertanggungan.
d. Jangka waktu pertanggungan.
e. Besar premi, bea materai, dan lain-lain.
f. Bahaya-bahaya yang dijaminkan.
g. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan nomor polisi,
nomor rangka, (chasis), dan nomor mesin kendaraan.
2.10 Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Dari pengertian tersebut
dapat dipaparkan bahwa premi asuransi merupakan suatu kewajiban seorang yang memakai
jasa asuransi untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak penyelenggara asuransi secara
periodik yang biasanya dibayarkan dalam jangka waktu setiap bulan.
Contoh Perusahaan Asuransi di Indonesia:
1. AIA Financial
Berdiri tahun 1983, Sempat berganti nama dari PT Asuransi Lippo Jiwa Sakti menjadi
Lippo Life, kemudian AIG Lippo dan setelah 80% sahamnya dimiliki American
International Assurance, berubah nama menjadi AIA Financial.
2. Allianz
Merupakan cabang dari Allianz SE Jerman, yang merupakan salah satu perusahaan
asuransi terbesar di dunia. Masuk di Indonesia sejak tahun 1981. Bergerak pada bidang
asuransi jiwa, kesehatan, employee benefit, serta dana pension dan saving.
3. Avrist
Berdiri sejak 1975, PT Avrist Assurance (Avrist) adalah perusahaan asuransi jiwa
patungan multinasional pertama di Indonesia, yang menyediakan program asuransi jiwa,
asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi jiwa kredit dan pension, baik untuk perorangan
maupun kelompok, termasuk produk-produk asuransi jiwa berbasis syariah/tafakul, melalui
beragam saluran distribusi.
4. Axa Mandiri
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan AXA Group.
Jika anda nasabah Bank Mandiri mungkin sudah pernah ditawarkan asuransi ini.
5. Buiputera 1912
Merupakan salah satu perusahaan asuransi paling tua di Indonesia. Sesuai namanya,
didirikan pada tahun 1912. Yang menarik dari asuransi ini adalah prinsip mutual share yang
mereka pegang, dimana setiap pemegang polis adalah pemilik perusahaan.
6. CIGNA
10
Asuransi CIGNA berdiri di Indonesia sejak tahun 1990. Merupakan cabang dari
perusahaan asuransi CIGNA Group yang bermarkas di connectiout, Amerika Serikat
7. Jiwasraya
Asuransi Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di sector
asuransi. Perusahaan ini didirikan pada 31 Desember 1859 dengan nama Nederlandsche
Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ) dan merupakan perusahaan
asuransi jiwa pertama yang didirikan di Indonesia.
8. Manulife
Perusahaan asuransi ini adalah cabang dari Manulife Financial yang merupakan salah
satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang diukur nerdasarkan kapitalisasi pasar.
Manulife saat ini memiliki sekitar 26.000 karyawan di seluruh dunia. Di Indonesia
perusahaan ini berdiri sejak tahun 1985.
9. Prudential
Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
merupakan bagian dari prudential plc, group jasa keuangan ritel berbasis di London, Inggris.
Pada tahun 2011, unit asuransi jiwa dari Prudential dinobatkan sebagai perusahaan asuransi
terbaik oleh majalah investor untuk perusahaan dengan asset diatas 10 triliyun.
10. Sinar Mas
Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan anak perusahaan dari perusahaan Sinar Mas
Group yang didirikan pada tanggal 27 Mei 1985. Pada pertama kali berdiri, dinamakan PT.
Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian pada tahun 1991 baru berubah menjadi PT.
Asuransi Sinar Mas.
11
Kedua : selain tabungan, peserta juga dibuatkan tabungan derma.
Ketiga : merealisir prinsip bagi hasil.
Secara structural, landasan operasional asuransi syariah di Indonesia masih
menginduk pada peraturan yang mengatur usaha perasuransian secara umum (konvensional).
Baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada Surat Keputusan
Direktur jendral Lembaga Keuangan No. Kep. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan
Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem
Syariah.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Setiap
ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan,
penyebab melesetnya hasil ramalan karena dimasa yang akan datang penuh dengan
ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti
maut dan rezeki. Jadi wajar bila terjadinya sesuau dimasa yang akan datang hanya dapat
direka-reka semata.
Asal mula kegiatan asuransi yang dijalankan di Indonesia merupakan kelanjutan
asuransi yang ditinggalkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan peraturan pemerintah
Indonesia yang mengatur tentang asuransi baru dikeluarkan pada tahun 1976 dengan
keluarnya surat keputusan mentri keuangan pada waktu itu.
Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia pada saat ini jika dilihat dari
berbagai segi adalah sebagai berikut, asuransi kerugian (non life insurance), asuransi
kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi aneka, asuransi jiwa (life insurance), reasuransi
(reinsurance), asuransi milik pemerintah, asuransi milik swasta Nasional, asuransi milik
perusahaan asing, asuransi milik campuran
Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-
prinsip asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
dikemudian hari antara pihak prusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya .
Dalam hal pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi, besar
kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi asuransi yang harus
dibayar.
13
DAFTAR PUSTAKA
14