SAHAM SYARIAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat membuat makalah ini dengan tepat waktu. Dalam menulis makalah
ini, tidak sedikit masalah dan rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun berkat
bantuan dari beberapa pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah
yang berjudul “Saham Syariah” sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini walaupun masih terdapat beberapa kekurangan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
A. Konsep Saham Syariah……………………………………………………………………………………………7
A. Latar Belakang
Pasar modal syariah adalah sebuah bentuk pasar modal yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang investasi pada aktivitas
yang dianggap haram seperti riba, judi, dan spekulasi. Pasar modal syariah
menawarkan alternatif bagi umat Islam yang ingin berinvestasi tanpa melanggar
prinsip-prinsip agama.
Sejak munculnya pasar modal syariah pada tahun 1990-an, pasar modal
syariah telah tumbuh pesat dan menjadi salah satu bentuk investasi yang semakin
diminati oleh masyarakat, terutama di negara-negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam. Sejumlah negara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi,
telah membangun infrastruktur dan regulasi yang memadai untuk mendukung
pertumbuhan pasar modal syariah.
Oleh karena itu, pembahasan tentang pasar modal syariah menjadi penting
untuk mengevaluasi perkembangan pasar modal syariah, mengidentifikasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi, serta mencari solusi untuk mengatasi
masalah tersebut. Selain itu, penelitian tentang pasar modal syariah juga dapat
membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk-produk pasar
modal syariah dan membantu para investor membuat keputusan investasi yang
tepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal
pada suatu perusahaan terbatas. Pemilik saham sekaligus juga merupakan
pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki maka semakin pula
kekuasaannya terhadap perusahaan tersebut.Keuntungan yang diperoleh dari
perusahaan tersebut dinamakan dividen. Pembagian dividen ininantinya
ditetapkan pada penutupan laporan keuangan berdasarkan rapat umum
pemegangsaham
Saham juga merupakan sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan
suatu perusahaanyang pemegang sahamnya memiliki hak atas klaim dan aktiva
perusahaan tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga
Saham syari’ah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan
suatu perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha maupun
cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. Saham
merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip syari’ah, penyertaan modal
dilakukan pada perusahaan perusahaan yang tidak melanggar prinsip syari’ah,
seperti perjudian, riba, serta memproduksi barang yang diharamkan. Penyertaan
modal dalam bentuk saham tersebut dapat dilakukan berdasarkan akad
musyarakah dan mudharabah. Akad musyarakah pada umumnya dilakukan
pada perusahaan yang bersifat privat, sedangkan akad mudharabah umumnya
dilakukan pada saham perusahaan public. Saham menurut Dewan Syari’ah
Nasional didefinisikan sebagai suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
yang memenuhi kriteria syariah dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-
hak istimewa
B. Penyeleksian Saham Syariah
Saat ini, kriteria seleksi saham syariah oleh OJK adalah sebagai berikut:
1. Emiten tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi
b. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
c. Jasa keuangan ribawi antara lain:
Bank berbasis bunga; dan
Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
d. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidak pastian (gharar) dan
atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
e. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau
menyediakan antara lain:
Barang atau jasa haram zatnya
Barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan oleh
DSN-MUI
Barang atau jasa yang bersifat moral atau bersifat mudarat
f. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap.
Penawaran umum dalam saham syariah dapat dilakukan melalui proses initial
public offering (IPO) atau secondary public offering (SPO), dengan tetap
mengikuti prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan. Dalam IPO,
perusahaan yang baru didirikan atau yang telah beroperasi selama beberapa
waktu, menawarkan saham mereka kepada masyarakat umum untuk pertama
kalinya. Sebelum melakukan IPO, perusahaan harus memastikan bahwa mereka
memenuhi persyaratan syariah, seperti tidak terlibat dalam bisnis yang dianggap
haram atau berisiko tinggi, dan mengikuti prinsip-prinsip transparansi dan
akuntabilitas. Sedangkan SPO adalah penawaran saham oleh perusahaan yang
sudah terdaftar di bursa saham kepada masyarakat umum. Perusahaan yang
ingin melakukan SPO juga harus memenuhi persyaratan syariah, termasuk
menjaga tingkat transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, serta tidak terlibat
dalam bisnis yang dianggap haram atau berisiko tinggi. Selain itu, dalam
penawaran umum saham syariah, perusahaan juga harus memperhatikan
beberapa hal lain seperti penentuan harga saham yang wajar dan adil,
penggunaan dana yang berasal dari penjualan saham sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah, dan memberikan laporan keuangan yang transparan dan
akuntabel. Dalam hal penjualan saham, perusahaan juga harus memastikan
bahwa tidak terjadi praktik insider trading atau manipulasi pasar yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Hal ini dilakukan agar investor
dapat memperoleh keuntungan secara adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah yang telah ditetapkan.
Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada
suatu perusahaan terbatas. Pemilik saham sekaligus juga merupakan pemilik
perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki maka semakin pula kekuasaannya
terhadap perusahaan tersebut.Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan tersebut
dinamakan dividen. Pembagian dividen ininantinya ditetapkan pada penutupan
laporan keuangan berdasarkan rapat umum pemegangsaham
Indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga
sekumpulan saham syariah yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
penyeleksian saham syariah dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan
menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES), artinya BEI tidak melakukan seleksi
saham syariah, melainkan menggunakan DES sebagai acuan untuk pemilihannya.
Penawaran umum dalam saham syariah dapat dilakukan melalui proses initial
public offering (IPO) atau secondary public offering (SPO), dengan tetap mengikuti
prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan. Dalam IPO, perusahaan yang baru
didirikan atau yang telah beroperasi selama beberapa waktu, menawarkan saham
mereka kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Sebelum melakukan IPO,
perusahaan harus memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan syariah,
seperti tidak terlibat dalam bisnis yang dianggap haram atau berisiko tinggi, dan
mengikuti prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idx.co.id/id/idx-syariah/indeks-saham-syariah
jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 7 (5). pp. 886-900. ISSN 2407-1935, eISSN :
2502-1508
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2017 - e-jurnal.pnl.ac.id
Jurnal Initial Public Offering (IPO), Penerbitan Saham di Pasar Modal Syariah Nov 11,
2020