Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas

METODE PENILAIAN SAHAM SYARIAH

Dosen Pengampu

Andzar Afdhalul Azmi

Di Susun oleh :

SITI AISYAH (18.05.0138)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH (EKSYAR)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS

2020-2021

Jl.Ciganitri No 2,Cipagalo, Bojong Soang, Bandung Jawa Barat 40287


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2

A. Pengertian Saham Syariah...............................................................................................................2

B. Dasar Hukum Undang-Undang , DSN MUI, Al-Quran Dan Hadist................................................3

C. Analisi Penetapan Harga Saham Syariah.........................................................................................5

D. Macam-macam Saham Syariah........................................................................................................6

E. Mekanisme Transaksi Saham Syariah.............................................................................................7

F. Perkembangan Saham Di indonesia Dan Di Negara Lain................................................................8

BAB III......................................................................................................................................................12

PENUTUP.................................................................................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

i
KATA PENGANTAR
Bismillahrrahmanirrahim

Alhamdulillahi rabb’il alamin Segala puji dan Syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT.,
Tuhan semesta alam, atas segala karunia, rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, penulis memiliki
kekuatan dan kesabaran untuk menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan Syariah ini meskipun saya mengakui bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna.

Salawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, Keluarganya,
para sahabatnya dan semua penganut ajarannya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga Allah SWT. Membalas dengan pahala yang berlipat ganda di
dunia dan akhirat.

Saya mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan tugas ini, dan senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar buku ini lebih bermanfaat dan lebih baik
kualitasnya di masa mendatang. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat.

Amin.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan dewasa ini sangat berkembang pesat, terutama dalam hal
perekonomian. Banyak inovasi-inovasi yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Dikarenakan setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala yang dibutuhkan
dalam hidupnya. Salah satunya adalah melalui kegiatan investasi di pasar modal, khususnya
saham.
Saham adalah surat berharga keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan saham patungan
sebagai suatu alat untuk meningkatkan modal jangka panjang. Para pembeli saham
membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat
saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka
dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan
merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian
dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi atau pengertian dari saham syariah ?
2. Apa saja dasar hukum undang-undang , Dsn Mui , Al-Quran serta Al-Hadist ?
3. Bagaimna analisis penetapan harga saham syariah ?
4. Apa saja macam-macam saham syariah ?
5. Bagaimana mekanisme transaksi saham syariah ?
6. Bagaimana perkembangan saham syariah di Indonesia dan dinegara lain ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai saham syariah dan agar lebih
memahami perkembangan saham syariah di Indonesia secara luas khusus nya di bidang tersebut.
Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas makalah mata kuliah softskill
mengenai saham syariah dalam mata kuliah pasar modal syariah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Saham Syariah


Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu
perusahaan terbatas. Dengan demikian si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.
Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan
tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama dividen. Pembagian
dividen ditetapkan pada penutupan laporan keuangan berdasarkan RUPS ditentukan berapa
dividen yang dibagi dan laba ditahan.
Di samping itu, dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder pemegang
saham dimungkinkan memperoleh capital gain yaitu selisih antara harga beli dengan harga jual
saham. Namun, pemegang saham juga harus siap menghadapi risiko capital loss yang merupakan
kebalikan dari capital gain serta risiko likuiditas, yaitu perusahan yang sahamnnya dimiliki
kemudian dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan, maka hak
klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan
dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga
saham mengalami flukktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga
saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain,
harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut
terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja
perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya
makro seperti tingkat suku bunga (interest rate), inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non
ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dari memegang saham ini antara lain:
1. Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba yang
dihasilkan emiten, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham.
2. Right yang merupakan hak untuk memeasan efek lebih dahulu yang diberikan oleh
emiten.
3. Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham di pasar
modal.
Sedangkan saham syariah adalah sertifikat yang meunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan
yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha mauoun cara pengelolaannya tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan. Sementara dalam prinsip sayriah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba,
2
memproduksi barang yang diharamkan seperti minuman beralkohol. Penyertaan modal dalam
bentuk saham dilakukan pada suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan prinsip sayriah dapat dilakukan berdasarkan
akad musyarakah dan mudharabah. Akad musyarakah umumnya dilakukan pada saham
perusahaan privat, sedangkan akad mudharabah umumnya dilakukan pada saham perusahaan
publik.

B. Dasar Hukum Undang-Undang , DSN MUI, Al-Quran Dan Hadist


1. Undang-undang mengenai saham syariah
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 mengenai pasar modal juga membahas tentang saham
karena didalam undang-undang ini juga terdapat pembahasan mengenai pasal-pasal yang
mengatur tentang saham ,karena saham merupakan bagian dari pasar modal. Berikut ini adalah
pembahasan mengenai pasal-pasal yang membahas tentang saham:
Pasal 48
1) Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya.
2) Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar   dengan memperhatikan
persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3) Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah ditetapkan
dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan
hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus
dicapai sesuai dengan ketentuan undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.

Pasal 49

1) Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah.


2) Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menutup kemungkinan diaturnya
pengeluaran saham tanpa nilai nominal dalam peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal.
2. DSN MUI mengenai Saham syariah
Menurut Fatwa DSN MUI, NO: 40/DSN-MUI/X/2003, Saham Syariah adalah bukti kepemilikan
atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria berikut :
1) Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan
perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2) Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
3
b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi
konvensional;
c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dan
d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral
dan bersifat mudarat.
e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah)
hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya;
3) Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk
menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek
Syariah yang dikeluarkan.
4) Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa
kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance
Officer.
5) Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-
waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan
sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.
3. Dasar Hukum Al-Quran mengenai saham syariah
a. Q.s An-Nisa : 29
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil ) harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku sukarela
diantaramu”
b. Q.s Al-Maidah : 1
“Hai orang-orang beriman penuhilah akad-akad itu...”
4. Dasar Hukum Hadist mengenai saham syaiah
“Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudhorobah, ia mensyaratkan
kepada mudharib nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah , serta tidak
mengambil hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung
resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau
membenarkan nya.” (HR. Ath-Thabaraniy dalam al-Awsath dari ibnu ‘Abbas).

C. Analisi Penetapan Harga Saham Syariah


Beberapa harga atau nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value)
nilai pasar (market value) dan nilai instrinstik (intrinstic value).
Berikut penjelasan dari masing-masing nilai tersebut:
1. Nilai buku

4
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang di
miliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah
sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku perlembar saham adalah total
ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen dan saham
biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar untuk masing-masing kelas saham ini lebih rumit
dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja. Perhitungan nilai buku per lembar saham
untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut ini.
a. Hitung nilai ekuitas saham preferen.
Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang
di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan, maka
nilai nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham preferen
tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen tidak mempunyai hak untuk agio ini
walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan sebagai tambahan
nilai ekuitas saham biasa.
b. Hitung nilai ekuitas saham biasa.

Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas
saham preferen.
Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah
lembar saham biasa yang beredar.
1. Nilai pasar
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku Jika nilai buku merupakan nilai yang
dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi
di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan
oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
2. Nilai instristik
Beberapa pertanyaan mendasar sering dilemparkan, seperti misalnya apakah harga saham di
pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Jika tidak, berapa nilai sebenarnya dari
saham yang diperdagangkan tersebut.1 Nilai seharusnya ini disebut dengan nilai fundamental
{fundamental value) atau nilai intrinsik (intrinsic value).
Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham
adalah analisis sekuritas fundamental {fundamental security analysis) atau analisis perusahaan
{company analysis) dan analisis teknis {technical analysis). Analisis fundamental menggunakan
data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen
yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya), sedang analisis teknis menggunakan data pasar
dari saham (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham.

5
Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi dalam menentukan harga saham. Sedang'analisis
fundamental banyak digunakan oleh akademisi.
Telah diketahui bahwa analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik dari suatu
saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (sehingga disebut juga dengan analisis
perusahaan). Untuk analisis fundamental, ada dua pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik
saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan pendekatan
PER (P/E ratio approach)

D. Macam-macam Saham Syariah


Berikut macam-macam saham dalam perusahaan:
1. Saham biasa (Common stock)
Saham biasa (Common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling Junior
terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi. Saham ini yang paling dikenal masyarakat. Saham biasa memiliki harga
nomila yang nilainya ditetapkan oleh emiten (perusahaan yang menerbitkan saham) dan harga
saham ini disebut dengan nilai pari (par value). Besarnya harga nominal saham tergantung pada
keinginan emiten, harga nominal yang ditentukan oleh emiten berbeda dengan harga perdana
(primar pric) dari suatu saham, harga perdana adalah harga sebelum suatu saham dicatat (listed)
di bursa efek. Jika suatu saham terjual dengan harga perdana yang lebih tinggi dari harga
nominalnya, maka selisihnya disebut dengan agio saham.
Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama yaitu:
a. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
c. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Preferen (Prefered stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu.
Saham preferen sulit diperjual belikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen.
c. dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

6
E. Mekanisme Transaksi Saham Syariah
Bagi perusahaan yang mencari «tana segar, pasar modal menyediakan dana aegv melalui
mekanisme go public dengan menerbitkan saham dan mendapatkan dana dari penjualan saham
Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi oleh kondisi kinerja keuangan perusahaan penerbitnya
Dalam melakukan analisis memilih efek ada beberapa teknik yang dilakukan. Untuk memilih
saham dilakukan dua pendekatan, yaitu pendekatan fundamental dan teknikal. Pendekatan
fundamaital merupakan fektor-fektor yang dapat mempengaruhi harga saham, antara lain
penjualan, pertumbuhan panjualan, kebijakan dividen, RUPS, manajemen dan lain sebagainya.
Sedangkan analisis teknikal saham adalah analisis saham yang dilakukan dengan
memprediksi harga saham dari waktu ke waktu baik dilakukan secara, maupun manual lewat
bantuan program computer. Kedua teknis analisis akan mempengaruhi investor
membeli atau menjual efek yang mereka miliki.
Bagi para investor, berinvestasi dengan benar adalah bagaimana menjadi rekan bagi
perusahaan sambil mendapatkan keuntungan dari laba dari waktu ke waktu. Oleh karenanya
berinvestasi di pasar modal svariah harus dilakukan nada instrument dari perusahaan yang solid
serta didukung oleh manajemen vana baik plan perencanaan bisnis yang jitu. Para investor
melakukan penjualan saham karena ada mengetahui sesuatu yang memengaruhi kinerja
perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan
menurun seperti pergantian manjemen vana tidak baik. produksi yang dikeluarkan gagal, tidak
mampu bersaing dan lain sebagainya. Mekanisme transaksi saham dibagi menjadi dua macam-
yaitu:
1. Transaksi di Pasar Perdana
Bagi investor yang ingin membeli saham di pasar perdana haruslah menggunakan
pertimbangan-pertimbangan yang mengeluarkan efek tersebut melalui prospectus yang
memberikan informasi dari catatan keuangan historis sampai proyeksi laba dan dividen yang
akan dibayarkan untuk tahun berjalan. Bagi para investor muslim., tentu lebih didorong untuk
memilih emiten vana telah terdaftar dalam listing IH sebagai instrument keuangan syariah.
Adapun prosedur pembelian efek di pssar perdana secara umum.
a. Pembeli menghubungi agen penjual yang ditunjuk oleh undarwrtier untuk mengisi
formulir pemesanan kemudian dikembalikan kepadaagei peijual diserta dengan tanda
tangan dan kopian kartu identitas investor serta jumlah dana yang sesuai dengan nilai
efek yang dipesan.
b. Jika pemesanan efek melibihi efek yang ditawarkan, maka prosedur selanjutnya adalah
masa penjahatan dilakukan paling lambat 12 hari kerja terhitung sejak berakhirnya masa
penawaran yang dilakukan oleh emisi dan masa pengembalian dana merupakan
pengembalian dana akibat kelebihan dana yang dikarenakan tidak terpenuhinya pesanan
oleh penjamin emisi paling lambat 4 hari kerja setelah akhir masa penjatahan.
c. Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyak nya efek yang dipesan
dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi emiten. Penyerahan efek dilakukan oleh
penjamin emisi atau agen penjual paling lambat 12 hari keija terhitung mulai tanggal
7
berakhirnya masa penjatahan Investor mendatangi penjamin emisi atau agen penjual
dengan membawa bukti pembelian.
2. Transaksi di Pasar Sekunder
Mekanisme perdagangan efek di bursa efek hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa
efek. Keanggotaan bursa efek dapat diberikan kepada perseorangan atau badan hukum.Syarat
keanggotaan bursa efek umumnya menyangkut permodalan dan kemampuan sebagai anggota
bursa efek. Perdagangan efek di bursa efek dilakukan melalui Perantara Pedagang Efek dan
Pedagang Efek yang merupakan anggota bursa efek.
a. Transaksi melalui perantara pedagang efek (Broker)
Perantara pedagang efek (broker) berfungsi sebagai agen yang melakukan transaksi untuk
dan atas nama klien. Dari kegiatan ini perantara pedasana efek mendapai komisi maksimum 1%
dari nilai transaksi.
b. Transaksi melalui pedagang efek (dealer)
Pedagang efek berfungsi sebagai prinsipil yang melakukan transaksi untuk kepentingan
perusahaan anggota. Perusahaan efek berfungsi sebaaai investor sehingga pedagang arak
menerima konsekuensi, baik untung maupun tuai.

F. Perkembangan Saham Di indonesia Dan Di Negara Lain.


1. Di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun
1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang diprakarsai dana reksa. Selanjutnya, PT
Bursa Eefek Jakarat (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang
kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah. Penentuan criteria dari
komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DIM.
Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengna prinsip hukum syariah
Islam adalah :
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan konvensional.
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman
yang tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi mendistribusi serta menyediakan barang-barang ataupun jasa
yang merusak moral dan bersifat madharat.
Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dalam menentukan criteria saham-saham emiten
yang menjdai komponen dari Jakarta Islamic Index tersebut adalah :

8
1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan
prinsip hukum syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 (tiga) bulan (kecuali bila termasuk
di dalam saham-saham 10 berkapitalisasi besar)
2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan berakhir
yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal 90 % (sembilan puluh persen)
3) Memilih 60 (enam puluh ) saham dari susunan di atas berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir.
4) Memilih 30 (tiga puluh) saham dengan urutan berdasarkan tingkat  likuiditas rata-rata
nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.
Perkembangan selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah
dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini
merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syariah lainnya.
Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal
dengan obligasi syariah Ijarah.
Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksa Dana Indeks dimana
indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII.
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara tidak langsung juga dipengaruhi
pasar modal yang berpegang pada konsep syariah yang terlebih dahulu dijalankan oleh negara-
negara lain. Pasar modal syariah di Indonesia diperkenalkan pada bulan Juli 2000 ditandai
dengan berdirinya Jakarta Islamic Index.
Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) merupakan
indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1
Januari 1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi penyaringan syariah dan kriteria
untuk indeks.
Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional No. 20
tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Kriteria untuk indeks adalah
Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari saham dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar
harian rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan emiten dapat
digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu saham dari emiten dipilih yang tidak
bertentangan dengan syariah dan telah listing minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut
termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah
60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham.
Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Seiring dengan perkembangannya, pada tanggal 12 september 2007 dan 30 nopember
2007 BAPEPAM telah merilis Daftar Efek Syariah (DES), daftra tersebut akan menjadi panduan
investasi bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di portofolio syariah.

9
2.  Di Negara Lain

Disini salah satu contoh nya pada negara Malaysia, berikut perkembangan nya :
Malaysia adalah salah satu Negara yang telah meluncurkan pasar modal Islam dengan
bentuk Kuala Lumpur Stock Exchange Shariha Index (KLSE SI). KLSE SI diluncurkan pada 17
April 1999 Dalam rangka mengimbangi permintaan investor asing dan lokal yang mencari untuk
menanam modal dalam sekuritas yang konsisten dengan prinsip shariah. Investor mencari-cari
untuk dilibatkan dalam investasi berdasar pada prinsip shariah sekarang mempunyai suatu
benchmark untuk membuat keputusan informasi yang lebih baik. KLSE SI adalah suatu rata-rata
tertimbang index berisikan Sekuritas dari perusahaan papan utama yang telah didesain oleh
Shariah Advisory Council (SAC) dari Komisi Sekuritas (SC). SAC mengeluarkan criteria standar
yang difokuskan pada aktivitas utama dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di KLSE.
Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang aktivitasnya tidak bertentangan dengan prinsip
syariah akan termasuk dalam saham-saham yang disahkan.
Sekuritas yang dikeluarkan dari saham-saham yang halal adalah perusahaan yang :
1. Operasionalnya berdasarkan riba, seperti aktivitas yang dilakukan bank dan institusi
keuangan konvensional.
2. Operasionalnya melibatkan perjudian (al-maysir atau gambling)
3. Aktivitasnya melibatkan pabrikasi dan/atau penjualan produk-produk haram, seperti
alcohol, makanan haram, dan daging babi.
4. Operasinya mengandung elemen ketidakpastian (gharar atau uncertainty) seperti bisnis
asuransi konvensional.
5. Aktivitas inti ( Core Activities) perusahaan harus tidak bertentangan dengan prinsip
syariah seperti empat criteria di atas.
6. Persepsi public dan image perusahaan harus baik.
7. Aktivitas inti (core Activities) perusahaan memiliki kepentingan dan Masalah (public
benefit) untuk umat dan bangsa.
Di Malaysia, ada dua indeks sayariah, KLSE Syariah Indeks dan Rashid Hussain Bhd
(RHB) Islamic Equity Index, yang mana mencerminkan tumbuhnya minat akan saham islam di
negeri tersebut. Indeks ini sudah menyajikan suatu platform yang kuat untuk pertumbuhan saham
dan manajemen dana islami dan industri broker saham di Malaysia. KLSE Syariah Indeks tlah
menunjukkan performa yang baik pada tahun 2001 dengan keuntungan 2.3 persen.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu
perusahaan terbatas. Dengan demikian si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.
Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan
tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama dividen. Pembagian
dividen ditetapkan pada penutupan laporan keuangan berdasarkan RUPS ditentukan berapa
dividen yang dibagi dan laba ditahan.

11
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 mengenai pasar modal juga membahas tentang
saham karena didalam undang-undang ini juga terdapat pembahasan mengenai pasal-pasalyang
mengatur tentang saham ,karena saham merupakan bagian dari pasar modal.
Macam-macam saham dalam perusahaan yaitu Saham biasa (Common stock) dan Saham
Preferen (Prefered stock).
Saham syariah sudah diterapkan di beberapa negara untuk memfasilitasi para investor
muslim yang ingin bertransaksi dipasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah.

B. Saran
Sebagai penutup dalam pembahasan ini penulis menyarankan kepada para pembaca agar
meperbanyak referensi mengenai saham karna tak dapat dinaifkan sebagai mahasiswa ekonomi
islam kita harus paham betul dengan ilmu yang seperti ini dan sebagai modal awal ntuk nantinya
bisa bersaing di dunia kerja.
Sudah jelas bahwa saham syariah adalah saham yang memenuhi karaktaristik
berdasarkan syariah islam, maka hendaklah sebagai muslim yang ingin berinvestasi dalam pasar
modal, pilihlah saham-saham syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Soemitra, Andri. 2009 .Bank dan lembaga keuangan syariah . Jakarta : Kencana prenada media
group
 H. Sam.M Ichwan, dkk. Himpunan fatwa keuangan syariah Dewan Syariah Nasional MUI. 2014
: Jakarta , Penerbit Erlangga.
Hartono , Jogiyanto . 20016 . Teori Portofolio dan Analisis Investasi . Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta
12
Andri Soemitra. 2009.  Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Pradja , S. Juhaya . 2012.Lembaga keuangan syariah Bandung : CV PUSTAKA SETIA
http://adasemuua.blogspot.co.id/2015/05/perkembangan-saham -syariah-di-dunia.html?=1

13

Anda mungkin juga menyukai