Anda di halaman 1dari 24

BAB 2

PERKEMBANGAN LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH

Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan


Praktik Kontemporer
Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan Abdurahim, A.
(2014), Salemba Empat, Jakarta.
Sejarah Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah

Al quran

Agama
Islam

Rosulullah
1. Masa dengan 2. Dinasti
khulafaurosidin abasiyah
baitulmal
Lembaga Keuangan Syariah Modern
Tahun 1963, di desa Mit Ghamr, di negara Mesir dibentuk sebuah
lembaga keuangan pedesaan yang bernama MIT GHAMR SAVING
BANK yang didirikan oleh ekonom bernama Dr. Ahmad El Najjar.

- Mit Ghamr Saving Bank

Penghimpun dana seperti


tabungan, uang titipan, zakat,
shadaqah dan infak

Lembaga keuangan yang


tidak membebankan bunga
Beroperasi
peminjam maupun
sebagai: membayar bunga kepada
penabung.
Keberhasilan
Mit Ghamr
Tahun Nama Bank Islam
1963 The Mit Ghamr Bank
1973 Islamic Development Bank, Jeddah. Philippine Amanah Bank.
1975 Dubai Islamic Bank, Dubai. Faisal Islamic Bank, Egypt. Faisal Islamic Bank,
Sudan.
1977 Kuwait Finance House, Kuwait.
1978 Jordan Islamic Bank, Jordan. Islamic House Universal Holding, luxemburg.
1979 Bahrain Islamic Bank, Bahrain. Iran Islamic Bank.
1980 Islamic International Bank, Cairo.
1981 Dar- al- Mal al-Islami, Switzerland Islamic Finance House, England. Jordan
Finance House, Jordan. Islamic Bank of Western Sudan, Sudan.
1982 Islamic Bank Bangladesh, Bangladesh Kibris, Islamic Investment House, Jor
1983 Qatar Islamic Bank, Qatar. Tadamon Islamic Bank, Sudan. Faisal Islamic Ban
Bahrain. Bank Islam Malaysia, Faisal Islamic Bank, Senegal. Islamic Bank
International, Denmark. Islamic Bank, Niger.
1984 Al-baraka Bank, Bahrain. Islamic Finance House, Turkish Finance Institutio
Turkey.
1985 Al Baraka Islamic Bank, Mauritania.
1992 Bank Muamalat Indonesia.
Lembaga-Lembaga Pendukung Bank Syariah Di
Tingkat Internasional
1. Islamic Development Bank (IDB)
Merupakan sebuah lembaga keuangan international yang
didirikan berdasarkan deklarasi hasil konferensi menteri-
menteri muslim dijedah bulan desember 1973.
2. Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution (AAOIFI)
Merupakan lembaga internasinal yang bersifat otonom dan
non profit yang menyiapkan berbagai akuntansi, audit, tata
kelola (governance), etika dan syariah bagi lembaga-lembaga
keuangan islam.
Lembaga-Lembaga Pendukung Bank Syariah Di
Tingkat Internasional
3. International Islamic Financil Market (IIFM)
Merupakan lembaga internasional yang didirikan untuk
mengembangkan pasar modal dan pasar uang syariah secara
global dan selanjutnya diharap dapat mengembangkan pasar
sekunder untuk instrumen keuangan syariah global.
fokus bidang garap IIFM :
 Sandarisasi pasar primer dan sekunder syariah terkait
dengan kontrak dan produk.
 Pengembangn instrumen kepatuhan syariah dalam sistem
manajemen likuiditas dan perdagangan internasional yang
meliputi infrastruktur perdagangan, clearing dan
seatlement.
 Melakukan riset dan pengembangan dalam pasar modal
dan pasar uang jangka pendek.
Tabel 2.2 Instrumen Keuangan Syariah Global
Wilayah dan Negara Total Sukuk Internasional Total Sukuk Domestik
Total nilai Jumlah % Total nilai Jumlah %
dalam USD sukuk yang terhadap dalam USD sukuk yang terhadap
juta diterbitkan nilai total juta diterbitkan nilai tota
Asia-Timur Jauh
Malaysia 5.496 12 12% 108.040 1.644 72%
Indonesia 650 1 1,4% 4.009 69 3%
Pakistan 600 1 1,3% 2.847 34 2%
Brunei Darussalam 200 2 0,42% 976 19 1%
Singapore - - - 192 5 0,13
Total 6.946 16 15% 116.063 1.771 78%
Negara Teluk –
Timur Tengah
Bahrain 5.633 90 12% 2.951 122 2%
Qatar 2.020 4 4% 480,79 2 0,32%
Saudi Arabia 5.440 9 11% 9.912 13 7%
UAE 25.050 30 52% 7.151 11 5%
Kuwait 1.575 9 3% - - -
Total 39.718 142 83% 20.494 148 14%
Afrika
Sudan 130 1 0,3% 12.928 21 8%
Gambia - - - 2,086 7 0,001%
Total 130 1 0,3% 12.930 28 8%
Lain-lain
Jepang 100 1 0,2% - - -
Turki 100 1 0,2% - - -
UK 271 2 0,6% - - -
USA 600 2 1,3% 167 1 0,082%
Jerman - - - 123 1 0,111%
Total 1.071 6 2% 290 2 0,193%
Total Keseluruhan 47.865 165 100% 149.777 1.949 100%
Sumber: IIFM (2011)
4. Islamic Financial Services Board
(IFSB)
Merupakan lembaga internasional
penyusun standar bagi lembaga
pengatur dan pengawas yang memiliki
kepentingan dalam mendorong
stabilitas dan kemajuan industri jasa
keuangan syariah meliputi perbankan,
pasar modal dan asuransi.
Daftar Standar yang dihasilkan IFSB
No Standar Nama Standar
IFSB-1 Guiding Principles of Risk Management for Institutions (other than
Insurance Institutions) offering only Islamic Financial Services (IIFS)
IFSB-2 Capital Adequacy Standard for Institutions (other than Insurance
Institutions) offering only Islamic Financial Services (IIFS)
IFSB-3 Guiding Principles on Corporate Governance for Institutions Offering
Only Islamic Financial Services (Excluding Islamic Insurance (Takaful)
Institutions and Islamic Mutual Funds
IFSB-4 Disclosures to Promote Transparency and Market Discipline for
Institutions offering Islamic Financial Services (excluding Islamic
Insurance (Takaful) Institutions and Islamic Mutual Funds)
IFSB-5 Guidance on Key Elements in the Supervisory Review Process of
Institutions offering Islamic Financial Services (excluding Islamic
Insurance (Takaful) Institutions and Islamic Mutual Funds)
IFSB-6 Guiding Principles on Governance for Islamic Collective Investment
Schemes
IFSB-7 Capital Adequacy Requirements for Sukuk, Securitisations and Real
Estate investment
IFSB-8 Guiding Principles on Governance for Takâful (Islamic Insurance)
Undertakings
IFSB-9 Guiding Principles on Conduct of Business for Institutions offering
Islamic Financial Services
IFSB-10 Guiding Principles on Sharîah Governance Systems for Institutions
offering Islamic Financial Services
IFSB-11 Standard on Solvency Requirements for Takâful (Islamic Insurance)
Undertakings
IFSB-12 Guiding Principles on Liquidity Risk Management for Institutions
offering Islamic Financial Services
IFSB-13 Guiding Principles on Stress Testing for Institutions offering Islamic
Financial Services
Sumber: http://www.ifsb.org/published.php (diunduh 10 Desember 2013)
5. Lain-Lain General Council of
Islamic Bank and
Financial
Institutions

Lembaga lain Islamic


yg memiliki International
fungsi penting Rating
Agency(IIRA)
pengembangan
arsitektur
perbankan Liquidty
syariah Management
internasional: Center (LMC)

International
Islamic Center for
Reconciliation and
Commercial
Arbitration
(IICRCA)
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA

1. Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah


dan Unit Usaha Syariah Bank Konvensional.

Bank Pembiayaan Unit Usaha


Bank Umum Rakyat Syariah: bank Syariah: unit
Syariah: bank syariah yang dalam usaha bank
yang kegiatannya melaksanakan konvensional
memberikan jasa kegiatan usahanya yang khusus
dalam lalu lintas tidak memberikan menggunakan
pembayaran. jasa pada lalu lintas system syariah
pembayaran

Berdasarkan UU Perbankan
Syariah Indonesia
no 21 tahun 2008
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA

2. Baitulmal wat tamwil (BMT): lembaga keuangan syariah yang


menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan
biasanya beroperasi dalam skala mikro.

3. Asuransi syariah: pembiayaan yang disalurkan oleh


bank syariah, umumnya diasuransikan dengan
menggunakan syariah.

4. Pasar modal syariah: merupakan tempat perusahaan


menerbitkan surat berharga baik berupa saham maupun
obligasi agar memperoleh dana dari investor dg sistem
syariah
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA

5. Reksa dana syariah: perusahaan sekuritas yang


hanya memfasilitasi investor menginventasikan
dananya pada surat berharga yang memenuhi
kriteria syariah
.

6. Ar Rahnu (pegadaiaan syariah): lembaga


pegadaian yang beroperasi sesuai dg prinsip
syariah.

7. Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat:


yaitu menerima dana yang berasal dari zakat,
infak, sedekah, hibah atau dana sosial lainnya.
Pangsa Perbankan Syariah terhadap Total Bank
Bank Syariah
Total Bank
Nominal Pangsa
(triliun)
(triliun)
Total aset per
51,8 2,24% 2.308,0
Januari 2009
Total aset per
227,7 4,81% 4.737,3
September 2013
Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia September 2013
(Bank Indonesia) - diolah
Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Indonesia (posisi September 2013)
Agust- Sep -
2009 2010 2011 2012
2013 2013
Bank Umum Syariah:
Jumlah Bank 6 11 11 11 11 11

Jumlah Kantor 711 1.215 1.401 1.745 1.882 1.937


Unit Usaha Syariah
(UUS):
Jumlah UUS 25 23 24 24 23 23
Jumlah Kantor 287 262 336 517 553 558
Bank Pembiayaan
Syariah(BPRS)
Jumlah BPRS 138 150 155 158 160 160
Jumlah kantor 225 286 364 401 398 413
Sumber: Statistik Perbankan Syariah dan Statistik Perbankan Indonesia September 2013 (Bank
Indonesia)
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di indonesia
(up date September 2013)
Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah
1. PT.Bank Syariah Muamalat Indonesia 1. PT. Bank Danamon
2. PT.Bank Syariah Mandiri 2. PT. Bank Permata
3. PT.Bank Syariah Mega Indonesia 3. PT. Bank Internasional Indonesia (BII)
4. PT.Bank Syariah BUKOPIN 4. PT. CIMB Niaga
5. PT.Bank Syariah BRI 5. PT. Bank DKI
6. PT. Bank Panin Syariah 6. BPD DIY
7. PT. Bank Victoria Syariah 7. BPD Jateng
8. PT. BCA Syariah 8. BPD Jawa Timur
9. PT. Bank Jabar dan Banten 9. BPD Banda Aceh
10. PT. Bank Syariah BNI 10. BPD Sumatera Utara
11. PT.Maybank Indonesia Syariah 11. BPD Sumatera Barat
12. BPD Riau
13. BPD Sumatera Selatan
14. BPD Kalimantan Selatan
15. BPD Kalimantan Barat
16. BPD Kalimantan Timur
17. BPD Sulawesi Selatan
18. BPD Nusa Tenggara Barat
19. PT BTN
20. PT BTPN
21. PT OCBC NISP
22. PT Bank Sinarmas
23. BPD Jambi
Bank Indonesia
 Peran:
 Mengupayakan payung hukum bagi
perkembangan bank syariah di Indonesia yaitu
UU no 10 tahun 1998 dan UU no 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.
 Membuat Cetak Biru Perbankan Syariah
 Menyediakan instrumen keuangan berbasis
syariah untuk penyimpanan kelebihan
likuiditas
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 Lembaga negara yang berfungsi menyelenggarakan sistem

pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap


keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan (UU nomor
21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan)
 Tugas pengaturan dan pengawasan perbankan dialihkan dari

Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan sejak 31


Desember 2013.
 Pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan terhadap

individual bank (mikroprudensial) dilakukan oleh Otoritas Jasa


Keuangan.
 Kewenangan perizinan pendirian Bank selanjutnya dilakukan

oleh OJK
INSTITUSI PENDUKUNG PENGEMBANGAN
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

2. Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-


MUI) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS)

DSN memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:


1). Memberikan atau mencabut rekomendasi nama-nama
sebagai anggota DPS pada suatu lembaga keuangan syariah.
2). Mengeluarkan fatwa atas jenis kegiatan keuangan.
3). Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan
syariah.
4). Mengawasi penerapan fatwa yang telah diterapkan.
Tugas dan Wewenang DPS:
⌂ Melakukan pengawasan secara periodik pada

lembaga keuangan syariah yang berada


dipengawasannya.
⌂ Mengajukan usulan pengembangan lembaga

keuangan syariah yang diawasinya kepada Dewan


Syariah Nasional.
⌂ Merumuskan permasalahan yang memerlukan

pembahasan Dewanh Syariah Nasional.


 UU no.1 tahun 2008 tentang perbankan syariah terdiri dari 13
BAB dan 70 pasal, meliputi:
Nama BAB Judul BAB
Bab 1 Ketentuan umum

Bab 2 Azas, tujuan dan fungsi

Bab 3 Perizinan, bentuk badan hukum, anggaran dasar dan


kepemilikan
Bab 4 Jenis dan kegiatan usaha, kelayakan penyaluran dana
dan larangan bagi bank syariah dan UUS
Bab 5 Pemegang saham pengendali, dewan komisaris, dewan
pengawas syariah, direksi dan tenaga kerja asing.
Bab 6 Tat kelola, prinsip kehati-hatian dan pengelolaan
risiko perbankan syariah
Bab 7 Rahasia bank

Bab 8 Pembinaan dan pengawasan

Bab 9 Penyelesaian sengketa

Bab 10 Saksi admionistratif

Bab 11 Ketentuan denda

Bab 12 Ketentuan peralihan

Bab 13 Ketentuan penutup


Tugas 2

1. Sebutkan 6 jenis lembaga keuangan syariah dan


jelaskan karakteristik usahanya?
2. Buatlah Gambar yang mengilustrasikan peran
BI, OJK, DSN-MUI, DPS, DSAS-IAI dan Auditor-
IAPI, dalam proses pengawasan kepatuhan LKS
terhadap prinsip syariah.
3. Jelaskan peran masing-masing lembaga dalam
soal 2.
4. Jelaskan istilah-istilah berikut: Funding,
financing, Collateral, spin off, channeling, akad,
Unit Usaha Syariah, Bank Umum Syariah.
Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai