Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SAHAM SYARIAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

“Manajemen Investasi”

Dosen Pengampu :

Muh. Chusnul Saifuddin, M.Sy.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


1. Ahmad Abu Nizar : No. Absen 2

2. Kukuh Arif Prayogi : No. Absen 10

SEMESTER V
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO TULUNGAGUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan  taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan
tangan untuk  memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Manajemen Investasi
yang berupa sebuah tulisan makalah yang membahas tentang “Saham Syariah” .
Shalawat dan salam tidak lupa kami sanjungkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliyah ke
alam yang penuh pengatahuan dan dari alam kegelapan ke alam yang terang
benderang. Dan saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembacanya umumnya dan penulis khususnya.
Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran
jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan 
membenarkan kekeliruan tersebut.

Tulungagung, 13 September 2022

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................1
C.Tujuan Pembahasan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A.Prinsip Dasar Saham Syariah...................................................................3
B.Jual Beli Saham dalam Perspektif Syariah...............................................4
C.Fatwa MUI tentang Jual Beli Saham........................................................5
D.Investasi Saham dalam Perspektif Syariah ..............................................6

BAB III PENUTUP


A. Simpulan................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal. Definisi saham dalam
konteks saham syariah merujuk kepada definisi saham pada umumnya yang
diatur dalam undang-undang maupun peraturan OJK lainnya.
Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia :
1. Saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahan
publik syariah berdasarkan peraturan OJK no. 17/POJK.04/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah berupa Saham oleh Emiten
Syariah atau Perusahaan Publik Syariah.
2. Saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah
berdasarkan peraturan OJK no. 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Semua saham syariah yang terdapat di pasar modal syariah Indonesia,
baik yang tercatat di BEI maupun tidak, dimasukkan ke dalam Daftar Efek
Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK secara berkala, setiap bulan Mei
dan November. Saat ini, kriteria seleksi saham syariah oleh OJK adalah
sebagai berikut :
1. Emiten tidak melakukan usaha sebagai berikut :
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
b. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
 Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
 Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
c. Jasa keuangan ribawi, antara lain:
 Bank berbasis bunga;
 Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
d. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar)
dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;

1
e. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau
menyediakan antara lain:
 Barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);
 Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram lighairihi) yang
ditetapkan oleh DSN MUI;
 Barang atau jasa yang merusak moral dan/atau bersifat mudarat;
f. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah).
2. Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut :
a. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak
lebih dari 45% (empat puluh lima perseratus); dan
b. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya
dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan
lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh perseratus)

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Prinsip Dasar Saham Syariah !
2. Jelaskan Jual Beli Saham dalam Perspektif Syariah !
3. Bagaimana Fatwa MUI tentang Jual Beli Saham ?
4. Jelaskan Investasi Saham dalam Perspektif Syariah !

2
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka dapat
dirumuskan tujuan dituliskannya penulisan ini adalah :
1. Untuk menjelaskan Prinsip Dasar Saham Syariah
2. Untuk menjelaskan Jual Beli Saham dalam Perspektif Syariah
3. Untuk menjelaskan Fatwa MUI tentang Jual Beli Saham
4. Untuk menjelaskan Investasi Saham dalam Perspektif Syariah

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Saham Syariah


Pada hakekatnya, investasi saham syariah mengelola instrumen
keuangan, seperti reksadana, perdagangan, dan saham. Yang membedakannya
adalah sistem yang digunakan berlandaskan prinsip syariat. Sistem ini
memfokuskan pada penyertaan modal dengan tanggung jawab yang sama
antara kedua pihak atau lebih (syirkah).
Menurut Bursa Efek Jakarta (BEJ), saham syariah merupakan efek
yang memiliki bentuk saham dan tidak melanggar prinsip syariat di pasar
modal. Dalam konteksnya, saham ini telah diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan peraturan OJK lainnya. Oleh karena itu, saham jenis ini
memiliki konsep yang merujuk pada kegiatan musyarakah (serikat dagang)
atau syirkah.
Agar saham yang dipilih tidak melanggar prinsip syariat, OJK telah
menentukan kriteria seleksinya. Hal ini tertuang dalam peraturan OJK tentang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Setelah memenuhi kriteria
tersebut, saham akan dicatatkan oleh perusahaan publik syariah atau emiten
sebagai saham yang mengedepankan prinsip syariat.1

B. Jual Beli Saham dalam Perspektif Syariah


Pada saat ini, investasi saham menjadi salah satu topik yang menarik
untuk dibahas terutama di kalangan milenial. Diantara para calon investor
tentunya ada yang ingin berinvestasi saham di suatu perusahaan namun
khawatir jika mekanismenya dan prinsipnya bertentangan dengan syariat
Islam. Tentunya, hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi calon investor
yang taat dengan ajaran agama. Sebenarnya, pada saat ini sudah banyak

1
https://www.akseleran.co.id/blog/saham-syariah/ diakses pada Selasa, 13 September 2022 pukul
11.03 WIB

4
saham yang terdaftar sebagai investasi saham syariah yang dalam praktiknya
tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Di Indonesia, saham syariah mengacu pada Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal . Tapi, pernahkah anda bertanya bagaimana
hukum saham syariah menurut persektif hukum ekonomi Syariah? Sebelum
berbicara tentang hukum sahamnya, kita akan mengetaui hukum dari akad
atau perjanjian yang digunakan dalam transaksi saham syariah terlebih
dahulu. Dalam transaksi saham syariah, sebelum transaksi dilakukan, para
pihak yang bertransaksi harus melakukan akad atau perjanjian terlebih
dahulu.

Salah satu akad yang digunakan dalam transaksi saham syariah adalah
akad jual beli. Dalam Islam, hukum jual beli adalah boleh sebagaimana
firman Allah SWT dalam AL-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 yang
berbunyi:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti


berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu
karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa
mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah
diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada

5
Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.” (Al Baqarah: 275)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menghalalkan jual


beli dan mengharamkan riba karena riba dapat menimbulkan kemadharatan.
Oleh karena itu kita harus memilih alternatif lain yang jauh dari perbuatan
riba seperti halnya jual beli. Karena pada dasarnya jual beli adalah salah satu
kegiatan muamalah yang diridhoi Allah dengan transaksi yang saling ridho
dan tidak merugikan antara satu sama lain.2

C. Fatwa MUI tentang Jual Beli Saham


Iki terusno sampek mari yo, sg point C dan D.
D. Investasi Saham dalam Perspektif Syariah
Iki terusno sampek mari yo, sg point C dan D.

2
https://syariahsaham.id/hukum-jual-beli-saham-syariah-menurut-islam/ diakses pada Selasa, 13
September 2022 pukul 11.31 WIB

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada hakekatnya, investasi saham syariah mengelola instrumen keuangan,
seperti reksadana, perdagangan, dan saham. Yang membedakannya adalah
sistem yang digunakan berlandaskan prinsip syariat. Sistem ini
memfokuskan pada penyertaan modal dengan tanggung jawab yang sama
antara kedua pihak atau lebih (syirkah).
2. Salah satu akad yang digunakan dalam transaksi saham syariah adalah
akad jual beli. Dalam Islam, hukum jual beli adalah boleh
3. ...
4. ...

B. Saran
Kami sebagai penyusun, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.akseleran.co.id/blog/saham-syariah/ diakses pada Selasa, 13


September 2022 pukul 11.03 WIB.
https://syariahsaham.id/hukum-jual-beli-saham-syariah-menurut-islam/ diakses
pada Selasa, 13 September 2022 pukul 11.31 WIB.

Anda mungkin juga menyukai