Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“INVESTASI DIPASAR MODAL SYARIAH”


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen investasi syariah
DOSEN PENGAMPU :Dr.LELY ANA FERAWATI EKANINGSIH,SE..,MH.,MM.,CRP

Disusun Oleh:
Risma maulida (2113111008)
Miratul khoiriyah (2113111063)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAIDA)
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Sembah puji bagi Allah Yang Maha Kaya, yang mencukupi segala rizqi kefakiran semesta
alam raya. Salam sanjungan dan ta’dhim kepada Nabi yang telah mengajari umatnya menjadi
manusia kaya yang bermanfaat, atau menjadi manusia miskin namun bermartabat, Rasulullah
Muhammad SAW. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen investasi syariah.
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu Dosen Dr.lely ana ferawati

ekaningsih ,SE..,MH.,MM.,CRP yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa
bimbingan dari beliau mungkin, kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan
format yang telah di tentukan.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Banyuwangi, 15 oktober 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengenal Investasi Syariah dan Pasar Modal Syaria.....................................2
B. Konsep dan Prinsip Pasar Modal Syariah.......................................................4
C. Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Konvensional..................................6
D. Produk-produk Pasar Modal Syariah..............................................................8
E. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia..........................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PEMBAHASAN

A. Mengenal Investasi Syariah dan Pasar Modal Syariah


1. Investasi Syariah
Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan
dalam Islam karena dengan berinvestasi, harta akan menjadi produktif dan
mendatangkan kemaslahatan bagi orang lain. Al-Qur’an dengan tegas melarang
penimbunan (ikhtinaz) harta yang dimiliki.Pada firman Allah SWT dalam QS. at-
Taubah: 34 menerangkan bahwa :
“Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim
dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang
bathil, dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfaqkannya di jalan
Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, bahwa mereka akan
mendapat azab yang pedih.”
Investasi syariah berbeda dari investasi konvensional karena umat
Islamdilarang untuk menerima dan membayar bunga, untuk berinvestasi di
perusahaan-perusahaan yang tidak etis seperti produsen alkohol, dan berspekulasi.
Dalam Islam, investasi ditentukan oleh beberapa variabel diantaranya adalah
ekspektasi keuntungan pada sebuah objek, pendapatan dan kondisi perekonomian
(bukan oleh tingkat bunga yang selama ini dikenal dalam teori ekonomi
konvensional). Keputusan berinvestasi bagi seorang investor menyangkut masa
akan datang yang mengandung ketidakpastian, yang berarti mengandung unsure
resiko bagi investor.
Pengetahuan tentang resiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki
oleh setiap investor maupun calon investor Instrumen investasi syariah
merupakan saat paling tepat pada tahun 2007 karena tahun 2006 perbankan
syariah mengalami kesulitan yaitu yang disebabkan Bank Indonesia menetapkan
suku bunga yang tinggi. Hal ini menyebabkan bank syariah kalah bersaing dengan
bank konvensional yang produk depositonya tersebut mampu memberikan return
yang lebih tinggi. Pada tahun 2007 BI rate mengalami penurunan sehingga terjadi
sebaliknya, investasi di instrumen perbankan syariah menjadi lebih
menguntungkan.
2. Investasi Syariah
Pasar modal syariah yaitu pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten jenis Efek yang diperdagangkan dan mekanisme
perdagangannya telah memenuhi prinsip-prinsip syariah, sumber-sumber hukum Islam
seperti ayat-ayat al-Qur’an, hadits nabi dan lain-lain, kontrak pada pasar primer seperti
musyarakah, pada pasar sekunder jual beli, perusahaan yang memiliki shariah compliance
officer yang jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaannya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.Kriteria Emiten
atau Perusahaan publik yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yang dapat
menerbitkan Efek syariah berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-
MUI/X/2003 pada pasal 3, yaitu :
a. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan
Efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip- prinsip syariah.
b. Adapun ruang lingkup jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-
prinsip syariah antara lain :
1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
2) Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvensional (jual beli risiko).
3) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
4) Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.
5) Melakukan investasi pada emiten atau perusahaan publik yang padasaat
transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan
ribawi lebih dominan dari modalnya.
c. Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan Efek syariah
wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai
dengan syariah atas Efek syariah yang dikeluarkan.
d. Emiten atau perusahaan publik yang bermaksud menerbitkan Efeksyariah
wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip- prinsip syariah
dan memiliki Sharia Compliance Officer (SCO).
Investasi di Pasar Modal Syariah adalah salah satu produk muamalah. Transaksi di Pasar
Modal menurut prinsip syariah tidak dilarang (dibolehkan) sepanjang tidak terdapat transaksi
yang bertentangan denganketentuan dalam syariat Islam. Islam juga melarang transaksi yang
didalamnya terdapat spekulasi dan mengandung mengandung gharar atau ketidakjelasan yaitu
transaksi yang di dalam pengeriannya memakan harta orang lain secara bathil atau sah
hukumnya dalam syariat Islam.
B. Konsep dan Prinsip Pasar Modal Syariah
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan dari al-Quran sebagai
sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber
hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu
pembahasan dalam ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan di antara
sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah
dikembangkan dengan basis fiqih muamalah. Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan
bahwa “pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.
Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang dijalankan dengan prinsipprinsip
syariah dimana setiap transaksi surat berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan syari’at Islam. Sedangkan pasar uang syariah adalah pasar dimana dalam perdagangan
surat berharga yang diterbitkan sehubungan dengan penempatan atau peminjaman uang dalam
jangka pendek dan mengatur likuiditas secara efisien, dapat memberikan keuntungan dan sesuai
dengan syariah.
Berdasarkan Al Qur’an, Hadis dan pendapat ahli fiqih sesuatu yang dilarang atau
diharamkan adalah haram karena bendanya (zatnya) seperti babi, khamr (minuman keras),
bangkai binatang, darah; Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Publik Volume 1, No.2,
Desember 2019 81 haram selain karena bendanya (zatnya) seperti tadlis, taghrir / gharar, riba,
terjadinya ikhtikar dan bay najash dan tidak sahnya akadnya.
Prinsip-prinsip pasar modal syariah berdasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal,yaitu :
1. Pasar modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenaiemiten, jenis
Efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannyadipandang telah sesuai
dengan Syariah apabila telah memenuhi prinsip- prinsip syariah.
2. Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah
memperoleh pernyataan kesesuaian syariah dikeluarkan oleh DSN-MUI terhadap
suatu Efek Syariah bahwa Efek tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
C. Perbedaan Pasar Modal Syariah dengan Konvensional
Pasar modal konvensional adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. (UU No. 8 th 1995
tentang pasar modal. Sumber hukum positif yang berasal dari pikiran manusia semata.
Kontrak jual beli seluruh perusahaan yang telah terdaftar di bursa yang menawarkan atau
menjual Efek kepada masyarakat melalui pasar modal. Menurut UU pasar modal pasal 1
angka 6, emiten adalah pihak yang melakukan kegiatan penawaran umum. Menurut UU
pasar modal (UU PM) pasal 1 angka 5 Efek adalah surat berharga yang diperdagangkan
di pasar modal, seperti surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif reksadana, kontrak
berjangka atas Efek (option), serta setiap derivatif Efek.
Pasar Modal Syari’ah Instrumen yang dijual : saham, reksadana, Instrumen yang
sesuai dengan hukum syari’ah : saham syari’ah, reksa dana syariah Emiten penjual saham
: di pasar modal konvensional emiten manapun dapat melakukan penjualan sahamnya di
pasar modal tanpa memperhatikan halal atau haram Emiten yang menjual saham: sangat
memperhatikan halal haram. Transaksi: bebas bunga.
Dua hal utama dalam pasar modal syariah yaitu indeks Islam dan pasar modal itu
sendiri. Yang menjadi perbedaan pasar Jurnal Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Publik
Volume 1, No.2, Desember 2019 83 modal syariah dengan pasar modal konvesional yaitu
:
a. Indeks saham konvesional dan indeks sahma islam
Dimana indeks islam tidak hanya dapat dikeluarkan oleh pasar modal syariah
tetapi juga oleh pasar modal konvesional. Yang menjadi perbedaan mendasar
adalah indeks konvesional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa
dengan mengabaikan aspek halal haram yang penting saham emitien terdaftar
secara legal.
b. Instrumen
Di dalam pasar konvesional instrument yang diperdagangkan adalah surat-
surat berharga (securities), seperti saham, obligasi dan instrument turunannya
(derivative) opsi, right, waran dan reksa dana. Sedangkan dalam pasar modal
syariah instrument yang diperdagangkan adalah saham, obligasi syariah dan
reksa dana syariah sedangkan opsi, waran, right tidak termasuk instrument
yang diperbolehkan.
c. Mekanisme Transaksi
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai mekanisme transaksi pada
pasar modal syariah, jadi disini diambil rangkumannya bahwa mekanisme
transaksi pada pasar modal syariah adalah tidak mengandung unsur ribawi,
bebas dari transaksi yang tidak beretika dan tidak bermoral, transaksi
pembelian dan penjualan saham tidak boleh dilakukan secara langsung.
Sedangkan dalam pasar modal konvesional, investor dapat membeli dan
menjual saham secara langsung dengan melalui broker atau pialang dan hal
ini dapat memberikan bagi para spekulan untuk memainkan harga.

D. Produk-produk Pasar Modal Syariah


Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau Efek.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Efek
adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (UP-KIK),
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivative dari Efek. Sejalan dengan definisi
tersebut, maka produk syariah yang berupa Efek harus tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. Oleh karena itu Efek tersebut dikatakan sebagai Efek Syariah.
Dalam Peraturan Bapepam dan LK NomorIX.A.13 tentang Penerbitan Efek
Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam
UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi
landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di Pasar
Modal. Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di Pasar Modal
Indonesia meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksadana Syariah.
1. Saham Syariah
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk
mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal
dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah
atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan
Efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Obligasi Syariah (Sukuk)
Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti dari istilah obligasi
syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi merupakan bentuk jamak dari kata
“sakk” dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau bukti kepemilikan.
Karakteristik sukuk yaitu :
a. Sebagai salah satu Efek Syariah, sukuk memiliki karakteristik yang berbeda
dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan bukti
kepemilikan bersama atas suatu aset atau proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan
harus mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan (underlyin asset).
b. Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal.
Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil,atau marjin,
sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk.
3. Reksadana Syariah,
Reksadana Syariah sebagaimana reksadana pada umumnya merupakan salah satu
alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal
yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas
investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi,
namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Reksadana Syariah
dikenal pertamakali di Indonesia pada tahun 1997 ditandai dengan penerbitan
Reksadana Syariah Dana reksa Saham pada bulan Juli 1997. Sebagai salah satu
instrumen investasi, Reksadana Syariah memiliki kriteria yang berbeda dengan
Reksadana Konvensional pada umumnya. Perbedaan ini terletak pada pemilihan
instrumen investasi dan mekanisme investasi yang tidak boleh bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.
4. Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
ETF Syariah adalah salah satu bentuk dari reksadana yang memenuhi prinsip-prinsip
syariah di Pasar Modal dimana unit penyertaannya dicatatkan dan ditransaksikan
seperti saham syariah di Bursa Efek. Karena berbentuk reksadana maka
penerbitannya harus memenuhi peraturan OJK No.19/POJK.14/2015 tentang
Penerbitan dan Persyaratan Reksadana Syariah. Agar pada saat transaksi memenuhi
prinsip-prinsip syariah maka investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah
harus melalui anggota bursa yang memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).

E. Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia


Menurut Andri Soemitra, secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum
Indonesia merdeka, yaitu sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di
Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Perkembangan pasar modal di Indonesia
dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pada 14 Desember 1912: Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk diBatavia
oleh pemerintah Hindia-Belanda.
2. Pada tahun 1914-1918: Bursa efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.
3. Pada tahun 1925-1942: Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
bursa efek di Semarang dan Surabaya. Awal tahun 1939: Karenaisu politik
(Perang Dunia II), bursa efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
4. Pada tahun 1942-1952: Bursa efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang
Dunia II.
5. Pada tahun 1952: Bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UUD
arurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman (Lukman
Wiradinata) dan menteri keuangan (Prof.Dr. Sumitro Djojoh adikusumo).
Instrumen yang diperdagangkan: obligasi Pemerintah RI (1950).
6. Pada tahun 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa
efeksemakin tidak aktif.
7. Pada 10 Agustus 1977: Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan
kembali pasar modal juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama.
8. Pada tahun 1977-1987: Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen pasar modal.
9. Pada tahun 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987(PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
penawaran umum dan investor asing menanamkan modal diIndonesia.
10. Pada tahun 1988-1990: Paket deregulasi dibidang perbankan dan pasarmodal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
11. Pada 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
terdiri atas broker dan dealer.
12. Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 1988(PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
13. Pada 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh perseroan terbatas milik swasta, yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
14. Pada 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ; Bapepam berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ Djojoha
dikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: obligasi Pemerintah RI (1950).
15. Pada tahun 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa
efeksemakin tidak aktif.
Pada 10 Agustus 1977: Bursa efek diresmikan kembali oleh PresidenSoeharto.
BEJ dijalankan dibawah Bapepam (Badan Pelaksana PasarModal). Tanggal 10 Agustus
diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal juga ditandai
dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. Pada tahun 1977-1987:
Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24.
Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen pasar modal.
Pada tahun 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987(PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untu kmelakukan penawaran umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia. Pada tahun 1988-1990: Paket deregulasi
dibidang perbankan dan pasa rmodal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.
Aktivitas bursa terlihat meningkat. Pada 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI)
mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri atas broker dan dealer.
Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 1988(PAKDES 88)
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain
yang positif bagi pertumbuhan pasarmodal. Pada 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya
(BES) mulai beroperasi dandikelola oleh perseroan terbatas milik swasta, yaitu PT Bursa
EfekSurabaya. Pada 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ; Bapepam berubah menjadi
BadanPengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan dalam Islam
karena dengan berinvestasi, harta akan menjadi produktif dan mendatangkan kemaslahatan bagi
orang lain. Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan dari al-Quran
sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau Efek. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Efek adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (UP-KIK), kontrak berjangka atas Efek, dan
setiap derivatifdari Efek.Menurut Andri Soemitra, secara historis pasar modal telah hadir
jauhsebelum Indonesia merdeka, yaitu sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktik
.Bandung: Pustaka Setia, 2012.
Nurlita, Anna.“Investasi di Pasar Modal Syariah dalam Kajian Islam”, Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan. (UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2014). Vol.17 No.1, 7.Otoritas Jasa
Keuangan.“Pasar Modal Syariah”, Artikel Publikasi Online, (www.ojk.go.id, diakses
pada 11 Maret 2019).
Prasetyoningrum, Ari Kristin .Risiko Bank Syariah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2015.____“Fatwa DSN-MUI Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal
dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal”,
ArtikelOnline, (http://dsnmui.or.id, diakses pada 12 Maret 2019).

Anda mungkin juga menyukai