Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

MAKALAH PASAR MODAL SYARIAH

“ Konsep Saham Syariah, Penyeleksian Saham Syariah dan Indeks Saham Syariah ”

Dosen Pengampu :
ANDRI, S.E., M.E

Disusun Oleh :
Akbar Aditiya 2151030115
Hanifatun Nisa 2151030041
Shella Juniet Dubelta 2151030087

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
pembuatan makalah dengan judul "Konsep Saham Syariah, Penyeleksian Saham Syariah dan
Indeks Saham Syariah" ini dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas mata kuliah " Pasar Modal Syariah" dengan dosen pengampu bapak
Andri, S.E., M.E

Tak ada gading yang tak retak, maka penulis menyadari bahwa makalah ini tentunya
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu atas saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan yang bersifat membangun dan berguna untuk pembenahan dan penyempurnaan
serta memotivasi penulis dalam penulisan makalah selanjutnya.

Akhirnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada bapak
Andri, S.E.,M.E yang tak pernah bosan dengan sikap sabarnya memberikan pengajaran kepada
kami dan rekan-rekan mahasiswa yang banyak membantu dan mendukung kami dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua .

Bandar Lampung, Oktober 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Saham Syariah ...........................................................................................3

B. Penyeleksian Saham Syariah ..................................................................................5

C. Indeks Saham Syariah .................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................................10

B. Saran .................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Keberadaan pasar modal dalam aktifitas perekonomian sebuah negara sangat penting
sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk
membesarkan aktivitas perdagangannya .Pasar modal juga berfungsi sebagai tempat
pencairan kepemilikan saham sebuah perusahaan dengan menjualnya. Dengan
demikian, pentingnya peranan pasar modal adalah dalam rangka memobilisasi dana
dari mayarakat dan dapat juga dijadikan sebagai indikator perekonomian negara
(Muhammad,2004: 147). Namun demikian, pasar modal yang ada selama ini diakui
mengandung berbagai hal yang menyimpang dari prinsip-prinsip syariah, seperti
riba, maisir dan gharar.

Gelombang gerakan Islamisasi ekonomi pada abad 20 yang dipelopori oleh beberapa
tokoh umat Islam mengajak penerapan prinsip-prinsip dan nilai-nilai syariah pada
lembaga-lembaga keuangan dan aktifitasnya, seperti pada pasar modal. Akhirnya di
Indonesia pada tahun 2003, Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai mekanisme beroperasinya pasar
modal syariah, objek yang diperdagangkan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh suatu emtien yang terlibat di dalamnya.

Setelah itu, pada tahun yang sama diresmikanlah pasar modal syariah oleh Menkeu
Boediono dan dihadiri oleh wakil dari MUI, Bapepam dan lainnya. (Sudarsono,
2007: 95) Pasar modal syariah sebetulnya telah bermunculan di berbagai negara
Islam ataupun Barat, seperti Amerika serikat. Keberadaan pasar modal syariah
merupakan suatu usaha positif untuk mempertemukan emiten yang bergerak di
bidang usaha yang sesuai dengan syariah dan investor muslim yang ingin
menanamkan modalnya di bursa saham. Walaupun di akui proses berjalannya pasar
modal syariah sekarang belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan ajaran-ajaran
ekonomi yang ditetapkan Islam karena masih ada beberapa kendala.

Dalam hal ini, Penulis akan membahas tentang pasar modal syariah dan hal-hal yang
berkaitan dengannya. Hal-hal yang diangkat dalam pembahasan ini mencakup
Konsep Saham Syariah, Penyeleksian Saham Syariah dan Indeks Saham Syariah.
1
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud Konsep Saham Syariah?
2. Apa yang dimaksud dengan penyeleksian saham syariah?
3. Apa yang dimaksud dengan indeks saham syariah?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Konsep Saham Syariah .
2. Untuk mengetahui Penyeleksian Saham Syariah.
3. Untuk mengetahui Indeks Saham Syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Saham Syariah


Konsep saham syariah dapat ditemukan dalam prinsip-prinsip ekonomi Islam, yang
melarang praktik bunga (riba) dan larangan atas bisnis yang dianggap haram dalam Islam,
seperti alkohol dan perjudian. Saham syariah muncul sebagai alternatif bagi umat Islam yang
ingin berinvestasi sesuai dengan keyakinan agama mereka. Saham syariah memberikan solusi
bagi masalah yang timbul dalam sistem keuangan konvensional yang sering tidak mematuhi
prinsip-prinsip syariah.

Saham merupakan sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan,


dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan akiva perusahaan. 1 Saham
didefinisikan sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan seseorang atau suatu badan terhadap
perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut, yang dapat pula diartikan sebagai
keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan, sehingga memiliki klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan tersebut.2

Saham Syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik sesuai dengan syariah
Islam. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan
terbatas (PT). 3 Saham juga merupakan selembar catatan yang berisi penyataan kepemilikan
sejumlah modal kepada perusahaan yang menerbitkan dan salah satu efek yang
diperdagangkan di pasar modal.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), baik
fatwa yang ditetapkan dalam peraturan Bapepam dan LK jenis kegiatan usaha yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain: 4
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
Dalam Al-Qur'an telah dijelaskan tentang pelarangan perjudian yaitu Surat Al
Maidah ayat 90 sebagai berikut:

1
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktek Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka Setia), 113.
2
Budi Harsono, Efektif Bermain Saham (Jakarta: kompas Gramedia, 2013), 19.
3
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Yogyakarta: UPP ykpn, 2010), 275.
4
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah (Yogyakarta: P3EI, 2010), 61.

3
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ‫شي ْٰط ِن فَا ْجتَنِب ُْوهُ لَعَلَّكُ ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ ٰۤ


ٌ ‫ب َوا ْْلَ ْز َْل ُم ِرج‬
َ ‫ْس م ِْن‬
َّ ‫ع َم ِل ال‬ َ ‫ٰيا َ يُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ٰۤ ْوا اِنَّ َما ْالخ َْم ُر َوا ْل َم ْيس ُِر َوا ْْلَ ْن‬
ُ ‫صا‬

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,


(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu
beruntung." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 90)5

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi


konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi sertamemperdagangkan makanan dan


minuman yangtergolong haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-barang


ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Sedangkan kriteria saham yang termasuk kategori syariah antara lain:

1. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana diuraikan diatas.

2. Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang

atau jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu.

3. Tidak melebihi rasio keuangan.

Mekanisme transaksi pada saham syariah dilakukan sesuai dengan fatwa DSN-MUI

nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan

Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, telah disebutkan pada transaksi yang tidak

boleh dilakukan adalah transaksi yang bersifat spekulasi dan manipulasi yang

didalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maysir, risywah, maksiat dan

kedzaliman, diantaranya yaitu seperti melakukan penawaran palsu, transaksi yang

memanfaatkan orang dalam (insider trading), menjual saham ang belum dimiliki dan

membelinya belakangan (short selling).6

5 Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com


6
Khaerul Umam, Pasar Modal,…., 128
4
B. Penyeleksian Saham Syariah

Penyeleksian saham syariah adalah respon terhadap permintaan yang semakin


meningkat dari investor Muslim yang ingin berinvestasi secara etis dan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Proses penyeleksian saham syariah melibatkan analisis lebih
mendalam terhadap bisnis dan praktik perusahaan. Ini memungkinkan investor untuk
memastikan bahwa investasinya selaras dengan prinsip-prinsip syariah, sekaligus
mengurangi risiko pelanggaran etika agama.

Konsep ini mencerminkan pertumbuhan industri keuangan syariah yang semakin


penting di dunia saat ini, yang mencakup investasi syariah, perbankan syariah, dan produk
keuangan syariah lainnya. Prinsip-prinsip syariah yang mendasari konsep-konsep ini
memainkan peran penting dalam menjaga integritas keuangan sesuai dengan ajaran Islam.

Jenis Saham Syariah yang Diakui di Pasar Modal Indonesia


1. Saham yang tercatat sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahaan publik syariah
berdasarkan peraturan OJK No. 17/POJK.04/205 tentang penerbitan dan Persyaratan Efek
Syariah berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah.

2. Saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan
OJK No. 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

Kriteria Seleksi Saham Syariah


Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada kriteria khusus yang menjadi syarat agar sebuah
saham bisa disebut sebagai saham syariah. Nantinya, semua saham syariah yang terdapat di
pasar modal syariah Indonesia, akan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Simak berikut ini kriteria seleksi saham
syariah tersebut.
Emiten tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariat, seperti:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
2. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, seperti perdagangan yang disertai dengan
penyerahan barang atau jasa, serta perdagangan dengan penawaran atau permintaan palsu.
3. Jasa keuangan ribawi atau menerapkan sistem riba, seperti bank yang berbasis bunga dan
perusahaan pembiayaan berbasis bunga.

5
4. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir),
seperti asuransi konvensional.
5. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan antara lain
barang atau jasa haram zatnya, barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan
oleh DSN MUI, serta barang atau jasa yang merusak moral dan/atau bersifat mudarat.
6. Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
 Total uang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45
persen.
 Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan
total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10
persen. 7

C. Indeks Saham Syariah

Indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga
sekumpulan saham syariah yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
penyeleksian saham syariah dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan
menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES), artinya BEI tidak melakukan seleksi saham
syariah, melainkan menggunakan DES sebagai acuan untuk pemilihannya.

Salah satu tujuan dari indeks saham syariah adalah untuk memudahkan investor
dalam mencari acuan dalam berinvestasi syariah di pasar modal. Pengembangan indeks
saham syariah terus dilakukan oleh BEI melihat kepada kebutuhan dari pelaku industri
pasar modal. Saat ini, terdapat 5 (lima) indeks saham syariah di pasar modal Indonesia,
yaitu :8
1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011
adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator
dari kinerja pasar saham syariah yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah seluruh
saham syariah yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh
OJK dan tercatat di papan utama dan papan pengembangan BEI. Konstituen ISSI
diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November,
mengikuti jadwal review DES.

7 https://rhbtradesmart.co.id/article/apa-itu-investasi-saham-syariah-cari-tahu-di-sini/
8 https://idxislamic.idx.co.id/edukasi-pasar-modal-syariah/saham-syariah/
6
Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk
menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks
saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan
menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.

2. JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang pertama kali diluncurkan
di pasar modal Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30
saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham
syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei
dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk


Melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi
pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. JII
menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Karena
saham yang masuk kriteria. Jakarta Islamic Index (JII) adalah saham-saham yang
operasionalnya tidak mengandung unsure ribawi, permodalan perusahaan juga bukan
mayoritas dari hutang. Jadi bisa kita katakan bahwa saham-saham yang tergabung dalam
Jakarta Islamic Index (JII) ini adalah saham-saham yang pengelolaan dan
manajemennya terbilang sudah transparan. Saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic
Index (JII) ini juga memiliki kriteria. Bahkan kategori dan kriterianya cukup ketat, sebab
yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) adalah saham-saham yang terbebas dari
unsur riba atau dengan kata lain harus sesuai syariah.

Jakarta Islamic Indeks (JII) dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur
(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu pada saham berbasis syariah. 9 Melalui
indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan
investasi dalam ekuiti secara syariah. 10 Jakarta Islamic Indeks terdiri dari 30 jenis saham
yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Penentuan pemilihan
saham dalam Jakarta Islamic Indeks melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT
Danareksa Investment.

Pedoman dalam menentukan kriteria saham-saham emiten yang menjadi komponen


Jakarta Islamic Index (JII) adalah sebagai berikut:

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis utama yang tidak bertentangan dengan
prinsip
syariah dan sudah tercatat minimum tiga bulan, kecuali saham-saham tersebut
termasuk dalam 10 besar kapitalisasi.
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahunan
terakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.

9 www.idx.co.id diakses pukul 19.00, 22 Mei 2017.


10 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), 139.
7
c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai
perdagangan selama satu tahun terakhir

Pasar modal Indonesia. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja bersama dengan PT
Danareksa Investment Jakarta Islamic Indeks pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan
untuk memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan
hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat
dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syariah.

Adapun daftar saham JII yang telah diterbitkan Bursa Efek Indonesia berdasarkan Daftar
Efek Syariah, sebagai berikut:

3. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index) adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI
pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen JII70 hanya terdiri dari 70 saham syariah paling
likuid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi
konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti
jadwal review DES oleh OJK.

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen JII70.
Adapun kriteria likuditas yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham syariah yang
menjadi konstituen JII70 adalah sebagai berikut:

 Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
telah tercatat selama 6 bulan terakhir
 Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1
tahun terakhir
 Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata nilai
transaksi harian di pasar regular tertinggi.
 70 saham yang tersisa merupakan saham terpilih.

Adapun daftar saham JII70 yang telah diterbitkan Bursa Efek Indonesia berdasarkan
Daftar Efek Syariah, sebagai berikut:

4. IDX-MES BUMN 17

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang memiliki likuiditas baik dan
kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IDX-
MES BUMN 17 merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

8
BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen IDX-
MES BUMN 17. Adapun kriteria yang digunakan dalam menyeleksi 17 saham syariah
yang menjadi konstituen IDX-MES BUMN 17 adalah sebagai berikut:

 Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI)
 Saham BUMN atau afiliasinya
 Dari saham semesta yang ada, dipilih 17 saham konstituen berdasarkan likuiditas
dan fundamentalnya

5. IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW)

IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW) adalah indeks yang mengukur kinerja harga
dari 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan
relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
IDX Sharia Growth diluncurkan pada tanggal 31 Oktober 2022. Sama seperti
ISSI, reviewsaham syariah yang menjadi konstituen IDX Sharia Growth dilakukan
sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES
oleh OJK.

BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen IDX
Sharia Growth. Adapun kriteria yang digunakan dalam menyeleksi 30 saham syariah
yang menjadi konstituen IDX Sharia Growth adalah sebagai berikut:

 Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Jakarta Islamic Index (JII70)
 Membukukan laba bersih dan tidak memiliki rasio price-to-earnings (PER)
bernilai ekstrem
 30 saham syariah dengan nilai skor tren pertumbuhan rasio price-to-earnings ratio
(PER) dan tren pertumbuhan rasio price-to-sales ratio (PSR) tertinggi terpilih
menjadi konstituen indeks

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah
memiliki peranan yang penting dalam perekonomian sebuah negara, sebagai media investasi
dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan. Pasar modal syariah juga mengikuti prinsip-
prinsip syariah dalam seleksi saham-saham yang sesuai dengan ajaran Islam.

Konsep saham syariah mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang melarang praktik
bunga (riba) dan bisnis yang dianggap haram. Penyeleksian saham syariah dilakukan dengan
analisis mendalam terhadap bisnis dan praktik perusahaan, sehingga investor dapat
memastikan investasinya sesuai dengan prinsip syariah.

Indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga
sekumpulan saham syariah yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu. Jakarta Islamic Index
(JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham syariah yang
digunakan sebagai acuan dalam berinvestasi syariah di pasar modal.

Meskipun pasar modal syariah masih menghadapi beberapa kendala dalam implementasinya,
seperti adanya transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, namun pasar modal syariah
telah berkembang di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya
permintaan yang semakin meningkat dari investor Muslim yang ingin berinvestasi secara etis
dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Dalam kesimpulannya, pasar modal syariah memiliki potensi untuk menjadi alternatif
investasi yang menarik bagi pemodal yang ingin menjalankan prinsip syariah Islam. Dengan
adanya pasar modal syariah, investor dapat berinvestasi dengan aman dan sesuai dengan
nilai-nilai agama. Namun, perlu terus dilakukan pengawasan dan peningkatan dalam
implementasi prinsip-prinsip syariah agar pasar modal syariah dapat berkembang dengan baik
dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

B. Saran

Dari uraian diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk dapat mengambil manfaat
atau ilmu dari pembahasan diatas agar dapat berdampak positif baik bagi pembaca maupun
diri penulis sendiri. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran/kritik dari pembaca
terhadap makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Faozan, A. (2013). Konsep pasar modal syariah. Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah, 4(2), 287-310

Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktek Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka
Setia), 113.

Budi Harsono, Efektif Bermain Saham (Jakarta: kompas Gramedia, 2013), 19.

Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah (Yogyakarta: P3EI, 2010), 61.

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), 139.

Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah & Praktek Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka
Setia), 139.

www.idx.co.id diakses pukul 19.00, 22 Mei 2017.


https://idxislamic.idx.co.id/edukasi-pasar-modal-syariah/saham-syariah/

11

Anda mungkin juga menyukai