Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH UAS

MATA KULIAH
STUDI KELAYAKAN BISNIS
(Aspek Hukum dan Regulasi Dalam Studi Kelayakan Bisnis)

KELOMPOK V :

Nama dan NPM :


1. Will Tony Filbert (210011)
2. Syalommitha T. Winarto (210005)
3. Melkior Saflesa (210035)
4. Vebrianto Inur
Program Studi : Manajemen
Dosen : Silvans Tande Bura, SE., MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS OTTOW GEISSLER PAPUA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah......................................................................................................................4
1.6 Kerangka Teoritis....................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................6
2.1 Konsep Dasar...............................................................................................................................6
2.2 Teori Terkait............................................................................................................................6
2.3 Studi Terdahulu........................................................................................................................7
2.4 Kesenjangan Pengetahuan.......................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................10
Metode Penelitian..................................................................................................................................10
3.1. Desain Penelitian...................................................................................................................10
3.2. Populasi dan Sampel..............................................................................................................11
3.3. Instrumen Penelitian..............................................................................................................12
3.4. Prosedur Pengumpulan Data..................................................................................................13
3.5. Metode Analisis Data.............................................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................................................17
PEMBAHASAN....................................................................................................................................17
4.1. Analisis Data..........................................................................................................................17
4.2. Interpretasi Hasil....................................................................................................................18
4.3. Hubungan dengan Teori.........................................................................................................20
4.4. Kesimpulan dari Pembahasan................................................................................................21
BAB V...................................................................................................................................................23
KESIMPULAN......................................................................................................................................23
5.1. Ringkasan Hasil Penelitian....................................................................................................23
5.2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya.......................................................................................24
BAB VI..................................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................26

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengembangkan sebuah bisnis, khususnya ketika merencanakan investasi
atau ekspansi, pemahaman mendalam terhadap aspek hukum dan regulasi menjadi
krusial. Aspek ini tidak hanya berperan sebagai landasan etika dan moral dalam
menjalankan bisnis, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap kelangsungan
operasional perusahaan.
Setiap negara memiliki kerangka hukum yang mengatur berbagai aspek bisnis,
seperti pendirian perusahaan, hak dan kewajiban pebisnis, perlindungan konsumen,
dan pajak. Oleh karena itu, dalam studi kelayakan bisnis, evaluasi terhadap kerangka
hukum dan regulasi yang berlaku perlu menjadi fokus utama.
Pentingnya aspek hukum dan regulasi ini tergambar dalam beberapa isu penting,
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
1. Pendirian Perusahaan:
Prosedur hukum dan persyaratan pendirian perusahaan membutuhkan
perhatian khusus. Ini melibatkan pemilihan struktur perusahaan yang
sesuai dan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan pendaftaran yang
berlaku.
2. Hak dan Kewajiban PeBisnis:
Memahami hak dan kewajiban pebisnis adalah kunci untuk mengelola
risiko hukum yang mungkin muncul selama operasional bisnis. Ini
mencakup kontrak kerja, hak kekayaan intelektual, dan tanggung jawab
sosial perusahaan.
3. Perlindungan Konsumen:
Regulasi yang melibatkan perlindungan konsumen harus diperhatikan.
Bisnis yang tidak mematuhi standar ini dapat menghadapi konsekuensi
serius seperti tuntutan hukum dan kerugian reputasi.
4. Pajak dan Kepatuhan Fiskal:
Aspek pajak dan kepatuhan fiskal memerlukan pemahaman mendalam
tentang peraturan pajak yang berlaku. Ini mencakup perencanaan pajak
yang efisien dan pengelolaan risiko terkait kepatuhan fiskal.
Dengan pemahaman yang baik terhadap aspek hukum dan regulasi ini,
perusahaan dapat mengurangi risiko hukum, membangun reputasi yang baik, dan
menjalankan operasionalnya dengan kepatuhan yang tinggi. Oleh karena itu,
penelitian kelayakan bisnis harus mencakup evaluasi menyeluruh terhadap kerangka
hukum dan regulasi untuk memastikan kesuksesan jangka panjang dan keberlanjutan
bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang terkait aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis, rumusan permasalahan dapat dirumuskan untuk memandu
penelitian lebih lanjut. Berikut adalah beberapa rumusan permasalahan yang relevan:
1. Sejauh mana pemahaman dan kesadaran pelaku bisnis terhadap kerangka
hukum dan regulasi yang berlaku dalam operasional perusahaan mereka?
2. Bagaimana proses pendirian perusahaan dipengaruhi oleh peraturan
hukum yang ada, dan apakah prosedur tersebut dapat ditingkatkan untuk
meminimalkan hambatan bisnis?

1
3. Apakah hak dan kewajiban pebisnis telah diimplementasikan dengan
benar, dan bagaimana hal ini memengaruhi manajemen risiko hukum
dalam operasional sehari-hari?
4. Sejauh mana perlindungan konsumen diakui dan diimplementasikan oleh
perusahaan, serta bagaimana perusahaan menangani situasi yang
melibatkan pelanggaran hak konsumen?
5. Bagaimana perusahaan menjalankan kepatuhan fiskal dan pajak, dan
apakah strategi perpajakan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi risiko fiskal?
6. Apakah terdapat tantangan khusus yang dihadapi perusahaan dalam
mengelola aspek hukum dan regulasi, dan bagaimana perusahaan
merespon perubahan hukum yang mungkin terjadi?
7. Bagaimana dampak pemahaman yang kurang atau pelanggaran terhadap
aspek hukum dan regulasi dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dan
hubungan bisnis dengan pemangku kepentingan lainnya?
Rumusan permasalahan ini dapat membantu mengarahkan penelitian lebih lanjut
untuk memahami secara mendalam bagaimana aspek hukum dan regulasi
memengaruhi berbagai aspek operasional dan keberlanjutan bisnis.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian terkait rumusan masalah yang telah diajukan berkaitan dengan
latar belakang mengenai aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
adalah untuk mendalami, menganalisis, dan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam terhadap dampak serta implikasi aspek hukum dan regulasi tersebut
terhadap berbagai aspek operasional dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah
beberapa tujuan penelitian yang dapat diidentifikasi:
1. Mengidentifikasi Tingkat Pemahaman Pelaku Bisnis:
Menilai sejauh mana pemahaman pelaku bisnis terhadap kerangka
hukum dan regulasi yang berlaku dalam konteks bisnis mereka.

2. Mengkaji Pengaruh Proses Pendirian Perusahaan:


Menganalisis bagaimana peraturan hukum mempengaruhi proses
pendirian perusahaan dan apakah terdapat hambatan yang dapat
diidentifikasi dan diperbaiki.

3. Mengevaluasi Implementasi Hak dan Kewajiban Pebisnis:


Mengukur sejauh mana hak dan kewajiban pebisnis diimplementasikan
dan bagaimana hal ini memengaruhi manajemen risiko hukum serta
keberlanjutan operasional perusahaan.

4. Menilai Perlindungan Konsumen:


Menilai sejauh mana perusahaan mematuhi standar perlindungan
konsumen dan bagaimana kepatuhan ini dapat meningkatkan atau
merugikan hubungan bisnis dan reputasi perusahaan.

5. Menganalisis Kepatuhan Fiskal dan Pajak:


Menganalisis bagaimana perusahaan menjalankan kepatuhan fiskal dan
pajak, serta memberikan saran untuk meningkatkan efisiensi dalam
strategi perpajakan.

2
6. Mengidentifikasi Tantangan dan Respons Perusahaan:
Mengidentifikasi tantangan khusus yang dihadapi perusahaan dalam
mengelola aspek hukum dan regulasi, serta menganalisis cara
perusahaan merespon perubahan hukum yang mungkin terjadi.

7. Mengukur Dampak terhadap Reputasi dan Hubungan Bisnis:


Menilai bagaimana pemahaman yang kurang atau pelanggaran terhadap
aspek hukum dan regulasi dapat mempengaruhi reputasi perusahaan
dan hubungan bisnis dengan pemangku kepentingan.
Tujuan-tujuan tersebut diarahkan untuk memberikan kontribusi pemahaman yang
lebih mendalam terhadap peran aspek hukum dan regulasi dalam konteks bisnis,
sekaligus memberikan rekomendasi yang dapat membantu perusahaan memitigasi
risiko dan meningkatkan kepatuhan hukum.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian terkait aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan
bisnis mencakup dampak positif yang dapat diberikan kepada berbagai pihak terkait.
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut:
1. Peningkatan Kesadaran dan Pemahaman:
Penelitian dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaku
bisnis mengenai pentingnya memahami dan mematuhi aspek hukum
dan regulasi dalam operasional perusahaan.

2. Optimasi Proses Pendirian Perusahaan:


Dengan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam proses pendirian
perusahaan, penelitian dapat memberikan rekomendasi untuk
memperbaiki atau mengoptimalkan proses tersebut, meminimalkan
birokrasi, dan meningkatkan efisiensi.

3. Manajemen Risiko yang Lebih Baik:


Analisis terhadap hak dan kewajiban pebisnis dapat membantu
perusahaan dalam mengelola risiko hukum dengan lebih baik, sehingga
dapat mengurangi potensi konsekuensi negatif dari pelanggaran hukum.

4. Peningkatan Perlindungan Konsumen:


Penelitian dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan
mereka terhadap standar perlindungan konsumen, membangun
kepercayaan pelanggan, dan menjaga reputasi perusahaan.

5. Efisiensi Strategi Perpajakan:


Dengan menganalisis kepatuhan fiskal dan pajak, penelitian dapat
memberikan wawasan untuk merancang strategi perpajakan yang lebih
efisien, mengoptimalkan beban pajak, dan meningkatkan kepatuhan
fiskal.

6. Pengelolaan Tantangan Hukum:


Identifikasi tantangan khusus dalam mengelola aspek hukum dan
respons perusahaan terhadap perubahan hukum dapat membantu
perusahaan dalam menghadapi situasi yang kompleks dengan lebih
efektif.

3
7. Pengelolaan Reputasi dan Hubungan Bisnis:
Dengan memahami dampak pelanggaran hukum terhadap reputasi
perusahaan, penelitian dapat membantu perusahaan dalam mengelola
risiko dan membangun hubungan yang baik dengan pemangku
kepentingan.

8. Kontribusi pada Pemahaman Ilmiah:


Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pemahaman ilmiah
tentang peran aspek hukum dan regulasi dalam konteks studi kelayakan
bisnis, memberikan pandangan yang lebih luas terhadap isu-isu terkait.
Manfaat-manfaat tersebut mendorong perusahaan untuk beroperasi dengan lebih
baik, lebih etis, dan lebih berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat mendukung
pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian terkait aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis dapat membantu menyempitkan fokus penelitian dan menjaga agar
penelitian tetap relevan. Berikut adalah beberapa batasan masalah yang dapat
diterapkan:
 Lokasi Geografis:
Batasan penelitian dapat diterapkan pada kota atau wilayah tertentu, seperti
Kota Jayapura, sehingga hasil penelitian dapat lebih terfokus pada konteks
hukum dan regulasi yang berlaku di wilayah tersebut.
 Jenis Industri atau Sektor Bisnis:
Penelitian dapat dibatasi pada jenis industri atau sektor bisnis tertentu, seperti
industri skincare, untuk memahami secara lebih mendalam dampak regulasi
terhadap industri tersebut.
 Ukuran Perusahaan:
Fokus penelitian dapat dibatasi pada perusahaan-perusahaan dengan ukuran
tertentu, seperti perusahaan skala menengah atau besar, untuk memahami
bagaimana perusahaan-perusahaan dalam kategori tersebut mengelola aspek
hukum dan regulasi.
 Waktu Penelitian:
Batasan waktu dapat diterapkan pada periode tertentu, misalnya beberapa
tahun terakhir, untuk memperhitungkan perubahan hukum dan regulasi yang
baru-baru ini terjadi.
 Aspek Hukum dan Regulasi yang Spesifik:
Penelitian dapat dibatasi pada aspek-aspek hukum dan regulasi tertentu,
seperti pendirian perusahaan, hak dan kewajiban pebisnis, perlindungan
konsumen, atau aspek-aspek lain yang dianggap kritis.
 Perspektif Pelaku Bisnis:
Penelitian dapat membatasi diri pada perspektif pelaku bisnis, seperti
manajer perusahaan atau pemilik usaha, untuk mendapatkan wawasan yang
lebih mendalam dari sudut pandang mereka.
 Pemilihan Responden:
Batasan dapat diterapkan pada kelompok responden tertentu, seperti
perusahaan-perusahaan yang sudah beroperasi dalam waktu tertentu atau
yang memiliki pengalaman tertentu dalam mengelola aspek hukum dan

4
regulasi.
 Fokus pada Tantangan Tertentu:
Penelitian dapat membatasi fokus pada tantangan hukum dan regulasi
tertentu yang sering dihadapi oleh pelaku bisnis, seperti perubahan peraturan
atau perubahan kebijakan pemerintah yang berdampak signifikan.
Dengan menerapkan batasan masalah ini, penelitian dapat memberikan kontribusi
yang lebih mendalam dan kontekstual terhadap isu-isu spesifik yang relevan dalam
konteks hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis.

1.6 Kerangka Teoritis


Kerangka teoritis dalam penelitian terkait aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis dapat melibatkan berbagai konsep dan teori yang mendukung
pemahaman dan analisis terhadap isu-isu yang relevan. Berikut adalah beberapa
elemen yang dapat menjadi bagian dari kerangka teoritis:
 Kepatuhan Hukum (Legal Compliance):
Teori Kepatuhan Hukum membahas bagaimana perusahaan dapat
memahami, menginternalisasi, dan mematuhi peraturan hukum yang berlaku
dalam operasional mereka. Hal ini melibatkan adopsi perilaku dan praktik
bisnis yang sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku.
 Manajemen Risiko Hukum:
Teori Manajemen Risiko Hukum membahas strategi dan metode untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko hukum dalam konteks
bisnis. Ini termasuk pendekatan proaktif untuk mencegah pelanggaran hukum
dan meminimalkan dampaknya.
 Perlindungan Konsumen:
Konsep Perlindungan Konsumen melibatkan pemahaman mengenai hak dan
kewajiban perusahaan dalam melindungi konsumen. Teori ini membahas
pentingnya membangun kepercayaan konsumen dan mematuhi standar
perlindungan konsumen.
 Strategi Perpajakan dan Efisiensi Fiskal:
Teori Strategi Perpajakan membahas bagaimana perusahaan dapat
merancang strategi perpajakan yang efisien dan legal untuk mengoptimalkan
beban pajak mereka. Ini mencakup pemahaman mengenai hukum pajak yang
berlaku.
 Tantangan Hukum dan Respons Perusahaan:
Teori Tantangan Hukum dan Respons Perusahaan membahas cara
perusahaan mengidentifikasi dan menanggapi tantangan hukum, termasuk
perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah yang mungkin memengaruhi
operasional mereka.
 Reputasi dan Hubungan Bisnis:
Konsep Reputasi Bisnis membahas pentingnya reputasi perusahaan dalam
menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan konsumen. Ini
mencakup bagaimana pelanggaran hukum dapat mempengaruhi reputasi.
 Kepemimpinan dan Etika Bisnis:
Teori Kepemimpinan dan Etika Bisnis membahas peran kepemimpinan
dalam menciptakan budaya perusahaan yang mematuhi etika dan hukum. Ini
melibatkan kebijakan dan praktik yang mendukung perilaku etis.
Kerangka teoritis ini dapat digunakan sebagai landasan untuk menganalisis temuan
penelitian dan memberikan wawasan yang lebih mendalam terhadap bagaimana aspek

5
hukum dan regulasi memengaruhi berbagai aspek dalam studi kelayakan bisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar
Dalam konteks penelitian mengenai aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis, ada beberapa konsep dasar yang perlu dipahami. Berikut adalah
beberapa konsep dasar yang relevan:
 Kepatuhan Hukum (Legal Compliance):
Konsep ini mencakup kewajiban perusahaan untuk mematuhi semua
hukum dan regulasi yang berlaku dalam wilayah operasional mereka.
Kepatuhan hukum melibatkan pemahaman, implementasi, dan
pemantauan terhadap aturan-aturan yang mengatur bisnis.
 Risiko Hukum (Legal Risk):
Risiko hukum merujuk pada potensi konsekuensi negatif yang dapat
timbul dari pelanggaran hukum atau ketidakpatuhan terhadap
peraturan. Manajemen risiko hukum melibatkan upaya untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko ini.
 Perlindungan Konsumen:
Konsep ini menekankan hak dan kewajiban perusahaan dalam
melindungi kepentingan konsumen. Ini mencakup aspek-aspek seperti
keamanan produk, informasi yang jelas, dan perlakuan yang adil
terhadap konsumen.
 Efisiensi Fiskal dan Perpajakan:
Efisiensi fiskal berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
mengoptimalkan beban pajak mereka secara legal. Ini melibatkan
pemahaman mendalam mengenai peraturan perpajakan yang berlaku.
 Tantangan Hukum dan Respons Perusahaan:
Tantangan hukum dapat muncul dari perubahan regulasi, gugatan
hukum, atau masalah hukum lainnya. Respons perusahaan melibatkan
cara perusahaan menanggapi dan mengelola tantangan ini.
 Reputasi Bisnis:
Reputasi bisnis mencerminkan persepsi publik terhadap integritas dan
kredibilitas perusahaan. Pelanggaran hukum dapat merusak reputasi,
sehingga perusahaan perlu menjaga dan membangunnya.
 Etika Bisnis:
Etika bisnis membahas prinsip-prinsip moral dalam menjalankan
bisnis. Kepemimpinan dan karyawan diharapkan untuk bertindak
dengan integritas dan mengikuti standar etika yang tinggi.
 Hubungan dengan Pemangku Kepentingan:
Konsep ini mencakup hubungan perusahaan dengan berbagai pihak
yang memiliki kepentingan dalam bisnis, seperti pelanggan, karyawan,
investor, dan pemerintah. Pemahaman dan manajemen hubungan ini
penting untuk kelangsungan bisnis.
Memahami konsep-konsep dasar ini membantu perusahaan dalam menjalankan
operasional mereka secara etis, sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku, dan
menjaga hubungan yang positif dengan berbagai pemangku kepentingan.

2.2 Teori Terkait


Dalam penelitian mengenai aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan

6
bisnis, beberapa teori dan konsep yang relevan dapat memberikan kerangka kerja
yang kuat untuk analisis. Berikut adalah beberapa teori terkait:
 Teori Kepatuhan Hukum (Legal Compliance Theory):
Teori ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
perusahaan terhadap hukum dan regulasi. Faktor-faktor tersebut
melibatkan aspek internal dan eksternal yang memengaruhi perilaku
kepatuhan.
 Teori Manajemen Risiko Hukum (Legal Risk Management Theory):
Teori ini membahas strategi dan metode untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola risiko hukum dalam konteks bisnis. Hal ini
melibatkan pengintegrasian manajemen risiko hukum dalam strategi
bisnis.
 Teori Kepemimpinan dan Etika Bisnis (Leadership and Business Ethics
Theory):
Fokus pada peran kepemimpinan dalam menciptakan budaya perusahaan
yang mendorong etika bisnis dan kepatuhan hukum. Teori ini
mempertimbangkan bagaimana kepemimpinan dapat mempengaruhi
perilaku karyawan terkait dengan aspek hukum dan etika.
 Teori Perlindungan Konsumen (Consumer Protection Theory):
Teori ini mempertimbangkan hak dan perlindungan konsumen dalam
konteks bisnis. Bagaimana perusahaan memahami dan memenuhi
standar perlindungan konsumen merupakan fokus utama.
 Teori Efisiensi Fiskal dan Perpajakan (Fiscal Efficiency and Taxation
Theory):
Teori ini melibatkan strategi dan pendekatan perpajakan yang dapat
membantu perusahaan mengoptimalkan beban pajak mereka secara
legal. Ini mencakup pemahaman mendalam mengenai peraturan
perpajakan.
 Teori Tantangan Hukum dan Respons Perusahaan (Legal Challenges and
Corporate Response Theory):
Teori ini mempertimbangkan bagaimana perusahaan mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespons tantangan hukum yang muncul, termasuk
perubahan regulasi atau tuntutan hukum.
 Teori Reputasi Bisnis (Business Reputation Theory):
Menyoroti pentingnya reputasi perusahaan dan bagaimana pelanggaran
hukum dapat mempengaruhi reputasi tersebut. Faktor-faktor yang
membangun dan merusak reputasi bisnis menjadi fokus dalam teori ini.
 Teori Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholder
Relationship Theory):
Teori ini membahas bagaimana perusahaan membangun dan memelihara
hubungan positif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk
bagaimana mereka menanggapi kepentingan pemerintah dan masyarakat.
Integrasi teori-teori ini dapat memberikan perspektif yang lebih komprehensif
terhadap bagaimana aspek hukum dan regulasi dapat memengaruhi dan dipengaruhi
oleh konteks bisnis.

2.3 Studi Terdahulu


Studi terdahulu yang pertama merujuk pada jurnal yang ditulis oleh
Rini Fitriani (2017)
yang berjudul ”ASPEK HUKUM LEGALITAS PERUSAHAAN ATAU

7
BADAN USAHA DALAM KEGIATAN BISNIS”. Artikel ini bertujuan untuk
membahas pentingnya legalitas perusahaan atau badan usaha dalam kegiatan bisnis,
serta memberikan pemahaman tentang prosedur pendaftaran merek dan Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) di Indonesia. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk
menjelaskan konsekuensi pembekuan dan pencabutan SIUP serta manfaat yang
diperoleh dari legalitas perusahaan, seperti perlindungan hukum, sarana promosi,
bukti kepatuhan terhadap hukum, mempermudah mendapatkan proyek, dan
pengembangan usaha. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang legalitas perusahaan dan pentingnya
mematuhi prosedur-prosedur yang ada untuk menjaga keberlangsungan perusahaan.
Data yang diperoleh dari jurnal ini mencakup informasi tentang pentingnya legalitas
perusahaan dalam kegiatan bisnis, prosedur pendaftaran merek dan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) di Indonesia, konsekuensi pembekuan dan pencabutan SIUP,
serta manfaat yang diperoleh dari legalitas perusahaan, seperti perlindungan hukum,
sarana promosi, bukti kepatuhan terhadap hukum, mempermudah mendapatkan
proyek, dan pengembangan usaha . Jurnal ini juga memberikan informasi tentang
jenis-jenis badan usaha yang diatur dalam hukum bisnis di Indonesia, seperti badan
usaha swasta, badan usaha milik negara, dan koperasi . Selain itu, jurnal ini juga
menjelaskan bahwa legalitas perusahaan memberikan jaminan atas keberlangsungan
perusahaan.
Studi terdahulu yang kedua merujuk pada jurnal yang ditulis oleh
Christo Viki Lumintang, Ron
yang berjudul
”ASPEK HUKUM PEMBERIAN IZIN USAHA BISNIS PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA DI INDONESIA”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaturan hukum terhadap pengelolaan pemberian izin usaha bisnis
pertambangan mineral dan batubara di Indonesia serta untuk mengevaluasi
implementasi hukum terhadap pemberian izin usaha bisnis pertambangan mineral dan
batubara di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian normatif, yang mencakup analisis terhadap pengaturan hukum
terkait pengelolaan pemberian izin usaha bisnis pertambangan mineral dan batubara di
Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peraturan perundang-
undangan terkait pertambangan mineral dan batubara, dokumen resmi terkait
pemberian izin usaha pertambangan, serta literatur terkait hukum bisnis dan perijinan
dalam sektor pertambangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan
hukum terhadap pengelolaan pemberian izin usaha bisnis pertambangan mineral dan
batubara di Indonesia diatur melalui UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara serta Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010. Implementasi
terhadap pemberian izin usaha bisnis pertambangan mineral dan batubara di Indonesia
dilakukan melalui pemberian izin untuk melakukan usaha pertambangan, baik dalam
tahap eksplorasi maupun operasi produksi .

2.4 Kesenjangan Pengetahuan


Kesenjangan pengetahuan tentang aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis dapat mencakup berbagai hal. Beberapa contoh kesenjangan
pengetahuan yang mungkin timbul melibatkan:
 Ketidakpahaman Terhadap Regulasi Industri:
Kurangnya pemahaman tentang peraturan dan undang-undang yang
mengatur industri tertentu yang akan dijalankan oleh bisnis.
 Kurangnya Kesadaran Terhadap Risiko Hukum:

8
Kesenjangan pengetahuan tentang risiko hukum yang mungkin dihadapi
oleh bisnis, seperti pelanggaran kontrak, tuntutan hukum, atau masalah
kepemilikan intelektual.
 Ketidakmampuan Menilai Dampak Hukum terhadap Keputusan Bisnis:
Kurangnya kemampuan untuk mengevaluasi bagaimana keputusan bisnis
dapat memengaruhi aspek hukum, seperti dampak perubahan strategi
bisnis terhadap kewajiban hukum.
 Kesulitan dalam Memahami Kontrak dan Perjanjian:
Tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang penyusunan,
pembacaan, dan negosiasi kontrak dan perjanjian yang diperlukan dalam
berbagai aspek bisnis.
 Ketidakpahaman terhadap Kewajiban Fiskal dan Pajak:
Kesenjangan dalam memahami tanggung jawab fiskal dan pajak bisnis,
termasuk pemahaman tentang pelaporan pajak dan kepatuhan terhadap
peraturan pajak.
 Kurangnya Kesadaran akan Hak Konsumen:
Tidak memiliki pemahaman tentang hak-hak konsumen dan kewajiban
bisnis terhadap konsumen, terutama dalam bisnis yang melibatkan
penjualan produk atau layanan.
Untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan ini, pemilik bisnis atau calon
wirausaha dapat melakukan langkah-langkah berikut:
 Konsultasi dengan Ahli Hukum:
Melibatkan ahli hukum bisnis untuk mendapatkan pandangan ahli dan
saran hukum.
 Pendidikan dan Pelatihan:
Mengikuti pelatihan dan seminar tentang aspek hukum dalam bisnis untuk
meningkatkan pemahaman.
 Pembacaan dan Penelitian Mandiri:
Meningkatkan pengetahuan dengan membaca literatur, buku, atau sumber
daya online yang berkaitan dengan aspek hukum bisnis.
 Jaringan dan Kolaborasi:
Membangun jaringan dengan ahli hukum bisnis atau rekan bisnis yang
memiliki pengalaman dalam hal hukum.
 Keanggotaan dalam Organisasi Bisnis:
Bergabung dengan organisasi bisnis yang menyediakan informasi dan
dukungan dalam hal hukum.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemilik bisnis dapat meningkatkan
pemahaman mereka tentang aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
mereka.

9
BAB III
Metode Penelitian
4.1. Desain Penelitian
Berikut adalah desain penelitian untuk menjelajahi aspek hukum dan regulasi
dalam studi kelayakan bisnis:
1. Tujuan Penelitian:
Tujuan Utama:
 Menganalisis dan mengevaluasi aspek hukum dan regulasi yang relevan
yang dapat memengaruhi studi kelayakan bisnis.
Tujuan Khusus:
 Mengidentifikasi regulasi yang berlaku untuk bisnis di sektor tertentu.
 Menganalisis dampak perubahan regulasi terhadap kelayakan bisnis.
 Mengevaluasi kepatuhan bisnis terhadap peraturan yang berlaku.
2. Metode Penelitian:
Studi Kasus:
 Menganalisis kasus-kasus spesifik di mana regulasi atau aspek hukum
memiliki dampak signifikan pada kelayakan bisnis.
Analisis Dokumen:
 Meneliti dokumen-dokumen hukum, peraturan, dan undang-undang yang
berlaku dalam industri atau sektor bisnis tertentu.
Wawancara:
 Melibatkan wawancara dengan ahli hukum, pejabat pemerintah, atau
pemangku kepentingan lain yang memiliki pemahaman mendalam tentang
regulasi.
Populasi dan Sampel:
Populasi:
 Pemilik bisnis, manajer, dan pemangku kepentingan terkait.
Sampel:
 Memilih sampel yang representatif dari bisnis dalam sektor atau industri
tertentu.
4. Alat Pengumpulan Data:
Checklist Kepatuhan:
 Mengembangkan checklist untuk menilai tingkat kepatuhan bisnis terhadap
regulasi yang berlaku.
Pedoman Wawancara:
 Menyusun pedoman wawancara untuk mendapatkan wawasan dari
responden yang memiliki pengetahuan hukum.
5. Prosedur Penelitian:
Identifikasi Regulasi:
 Mengidentifikasi dan mendokumentasikan regulasi dan undang-undang
yang berlaku di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Analisis Dampak:
 Menganalisis bagaimana regulasi tersebut dapat memengaruhi operasional
dan kelayakan bisnis.
Wawancara dan Survei:
 Melakukan wawancara dan survei untuk mendapatkan perspektif dari
pemilik bisnis dan pemangku kepentingan.

10
6. Etika Penelitian:
Kerahasiaan:
 Menjaga kerahasiaan informasi bisnis yang mungkin bersifat rahasia atau
sensitif.
Persetujuan:
 Mendapatkan persetujuan dari responden sebelum melibatkan mereka
dalam wawancara atau survei.
7. Analisis Data:
Analisis Kualitatif:
 Menganalisis data secara kualitatif untuk memahami dampak regulasi
secara mendalam.
8. Kesimpulan dan Rekomendasi:
Kesimpulan:
 Menyimpulkan temuan penelitian terkait aspek hukum dan regulasi.
Rekomendasi:
 Memberikan rekomendasi untuk memitigasi risiko atau meningkatkan
kepatuhan bisnis.
9. Laporan Penelitian:
Struktur Laporan:
 Menyusun laporan penelitian dengan struktur yang jelas, mencakup
pendahuluan, metode, hasil, kesimpulan, dan rekomendasi.
Pastikan untuk menyusun desain penelitian ini dengan cermat dan
memperhitungkan konteks bisnis yang spesifik serta kebutuhan pemangku kepentingan.
Rancangan penelitian dapat disesuaikan sesuai dengan perubahan regulasi atau
perkembangan bisnis yang mungkin terjadi selama penelitian.

4.2. Populasi dan Sampel


Populasi:
Populasi dalam penelitian aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
melibatkan kelompok atau entitas yang relevan dengan konteks bisnis yang diteliti.
Dalam hal ini, populasi dapat terdiri dari:
1. Bisnis yang Bersangkutan:
Seluruh bisnis di sektor atau industri yang menjadi fokus studi kelayakan.
2. Pemilik Bisnis dan Manajer:
Pemilik atau pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam
pengambilan keputusan terkait operasional bisnis.
3. Ahli Hukum dan Konsultan:
Ahli hukum atau konsultan hukum yang dapat memberikan wawasan
mendalam tentang aspek hukum dan regulasi yang berlaku.
4. Pemerintah dan Otoritas Regulasi:
Instansi pemerintah dan otoritas regulasi yang memiliki peran dalam
pembuatan dan penegakan regulasi yang relevan.
Sampel:
Sampel adalah subset dari populasi yang dipilih untuk diobservasi atau
diwawancarai. Dalam penelitian ini, pemilihan sampel dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan:
1. Representativitas:
Memilih bisnis yang mencerminkan keberagaman sektor atau industri
yang menjadi fokus.
2. Kriteria Keberagaman:

11
Menentukan kriteria yang relevan untuk memastikan keberagaman dalam
pemilihan sampel, seperti ukuran bisnis, tingkat kepatuhan, dan jenis
operasional.
3. Wawancara dan Survei:
Melakukan wawancara dengan pemilik bisnis, manajer, dan ahli hukum
yang dapat memberikan wawasan yang mendalam.
4. Analisis Dokumen:
Meneliti dokumen-dokumen hukum dan regulasi dari bisnis yang dipilih
untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif.
5. Konsultasi dengan Ahli:
Melibatkan ahli atau konsultan hukum sebagai bagian dari sampel untuk
mendapatkan perspektif profesional.
6. Pemerintah dan Otoritas Regulasi:
Melibatkan pemerintah dan otoritas regulasi yang memiliki peran
signifikan dalam regulasi yang berlaku.
Pemilihan sampel harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa
sampel memberikan informasi yang representatif dan relevan terhadap tujuan penelitian
aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis.

4.3. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian untuk aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
dapat mencakup berbagai metode pengumpulan data dan alat evaluasi. Berikut adalah
beberapa instrumen yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Pedoman Wawancara:
Tujuan: Mendapatkan wawasan mendalam dari ahli hukum, pemilik bisnis,
manajer, dan pihak-pihak terkait.
Pertanyaan Contoh:
 Bagaimana Anda menilai kepatuhan bisnis terhadap regulasi yang berlaku?
 Apa risiko hukum yang paling signifikan yang dihadapi bisnis Anda?
 Bagaimana bisnis Anda mengelola perubahan dalam regulasi?
2. Checklist Kepatuhan Hukum:
Tujuan: Menilai sejauh mana bisnis mematuhi peraturan dan undang-undang yang
berlaku.
Elemen yang Dinilai:
 Kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
 Kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.
 Kepatuhan terhadap regulasi perpajakan.
3. Analisis Dokumen Hukum:
Tujuan: Mengevaluasi kontrak, perjanjian, dan dokumen hukum lainnya yang
terkait dengan operasional bisnis.
Dokumen yang Dianalisis:
 Kontrak kerja sama bisnis.
 Perjanjian sewa atau pembelian.
 Dokumen hukum terkait kekayaan intelektual.
4. Survei Kepatuhan Pemangku Kepentingan:
Tujuan: Mengevaluasi persepsi pemangku kepentingan terkait kepatuhan bisnis
terhadap regulasi.
Pertanyaan Contoh:
 Sejauh mana Anda percaya bahwa bisnis ini mematuhi regulasi yang berlaku?

12
 Apakah Anda merasa keberatan dengan aspek hukum tertentu dari bisnis ini?
5. Analisis Perubahan Regulasi:
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak perubahan dalam regulasi
terhadap operasional bisnis.
Langkah-langkah:
 Pemantauan perubahan regulasi terbaru.
 Evaluasi potensial dampaknya pada bisnis.
6. Review Kepatuhan Pajak:
Tujuan: Mengevaluasi kepatuhan bisnis terhadap regulasi perpajakan yang berlaku.
Langkah-langkah:
 Pemeriksaan rekam pajak dan pelaporan.
 Evaluasi pemenuhan kewajiban pajak.
7. Analisis Risiko Hukum:
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko hukum yang mungkin
dihadapi bisnis.
Langkah-langkah:
 Identifikasi sumber risiko potensial.
 Penilaian dampak dan tingkat keparahan risiko.
Instrumen-instrumen ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus bisnis dan
industri yang sedang diteliti dalam studi kelayakan. Penting untuk memastikan bahwa
instrumen tersebut relevan, komprehensif, dan memenuhi tujuan penelitian.

4.4. Prosedur Pengumpulan Data


Prosedur pengumpulan data untuk aspek hukum dan regulasi dalam studi
kelayakan bisnis harus dirancang untuk mendapatkan informasi yang akurat dan
relevan. Berikut adalah prosedur yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Identifikasi Sumber Data:
Tujuan: Mengidentifikasi sumber-sumber data yang menyediakan informasi
tentang aspek hukum dan regulasi yang berlaku.
Langkah-langkah:
 Menentukan badan regulasi yang mengeluarkan kebijakan terkait.
 Mendapatkan salinan peraturan, undang-undang, dan kebijakan terkait.
2. Analisis Dokumen Hukum:
Tujuan: Menganalisis dokumen hukum yang relevan untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang regulasi yang berlaku.
Langkah-langkah:
 Mengevaluasi kontrak kerja sama bisnis.
 Meninjau perjanjian sewa atau pembelian.
 Menyelidiki dokumen hukum terkait kekayaan intelektual.
3. Wawancara dengan Ahli Hukum:
Tujuan: Mendapatkan wawasan dari ahli hukum atau konsultan yang
memahami implikasi hukum pada bisnis.
Langkah-langkah:
 Menyusun daftar pertanyaan wawancara yang relevan.
 Melakukan wawancara dengan ahli hukum atau konsultan hukum.
4. Survei Kepatuhan Pemangku Kepentingan:
Tujuan: Mengevaluasi persepsi pemangku kepentingan terkait kepatuhan
bisnis terhadap regulasi.
Langkah-langkah:

13
 Menyusun survei yang mencakup pertanyaan tentang kepatuhan
hukum.
 Menyebarkan survei kepada pemilik bisnis, manajer, dan pemangku
kepentingan lainnya.
5. Analisis Risiko Hukum:
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko hukum yang
mungkin dihadapi bisnis.
Langkah-langkah:
 Identifikasi sumber risiko potensial.
 Penilaian dampak dan tingkat keparahan risiko.
6. Pemeriksaan Pajak:
Tujuan: Mengevaluasi kepatuhan bisnis terhadap regulasi perpajakan yang
berlaku.
Langkah-langkah:
 Pemeriksaan rekam pajak dan pelaporan.
 Evaluasi pemenuhan kewajiban pajak.
7. Analisis Perubahan Regulasi:
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak perubahan dalam regulasi
terhadap operasional bisnis.
Langkah-langkah:
 Pemantauan perubahan regulasi terbaru.
 Evaluasi potensial dampaknya pada bisnis.
8. Konsultasi dengan Pemerintah dan Otoritas Regulasi:
Tujuan: Mendapatkan pemahaman langsung tentang interpretasi dan
implementasi regulasi dari pemerintah dan otoritas regulasi.
Langkah-langkah:
 Mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak berwenang.
 Mengikuti pertemuan atau forum yang diadakan oleh otoritas regulasi.
9. Analisis Komparatif dengan Industri Sejenis:
Tujuan: Membandingkan praktik bisnis dan kewajiban hukum dengan bisnis
sejenis dalam industri.
Langkah-langkah:
 Meneliti laporan industri dan studi kasus sejenis.
 Membandingkan praktik bisnis dan regulasi yang relevan.
10. Verifikasi Kepatuhan Internal:
Tujuan: Menilai sejauh mana sistem internal bisnis memastikan kepatuhan
terhadap regulasi.
Langkah-langkah:
 Memeriksa kebijakan internal yang telah dibuat untuk memastikan
kepatuhan.
 Melakukan evaluasi internal atau audit kepatuhan.
11. Dokumentasi Hasil:
Tujuan: Membuat catatan rinci tentang hasil pengumpulan data dan analisis.
Langkah-langkah:
 Membuat catatan dari setiap wawancara, survei, atau analisis dokumen.
 Menyusun laporan yang mencakup temuan dan rekomendasi.
Setiap langkah dalam prosedur ini harus diarahkan untuk mendapatkan informasi
yang komprehensif dan akurat tentang aspek hukum dan regulasi yang relevan untuk
studi kelayakan bisnis.

14
4.5. Metode Analisis Data
Analisis data untuk aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis dapat
melibatkan metode-metode analisis tertentu untuk mengevaluasi kepatuhan, risiko, dan
dampak regulasi. Berikut adalah beberapa metode analisis data yang dapat Anda
terapkan:
1. Analisis Konten Dokumen:
Deskripsi:
 Metode ini melibatkan pembacaan dan pemahaman mendalam dokumen
hukum seperti kontrak, peraturan, undang-undang, dan kebijakan yang
berlaku pada bisnis
Langkah-langkah:
 Identifikasi ketentuan hukum yang relevan.
 Menilai kepatuhan bisnis terhadap setiap ketentuan.
 Menyoroti area-area yang memerlukan perhatian khusus atau interpretasi
lebih lanjut.
2. Analisis Pembanding Industri:
Deskripsi:
 Membandingkan praktik bisnis dan kewajiban hukum bisnis Anda
dengan bisnis sejenis dalam industri.
Langkah-langkah:
 Mengumpulkan informasi tentang praktik bisnis industri sejenis.
 Menganalisis perbandingan kepatuhan dan risiko hukum.
3. Analisis Kepatuhan Internal:
Deskripsi:
 Mengukur sejauh mana bisnis mematuhi kebijakan dan prosedur internal
yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah:
 Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan internal.
 Memeriksa catatan kepatuhan internal atau audit.
4. Analisis Risiko Hukum:
Deskripsi:
 Mengidentifikasi dan menilai potensi risiko hukum yang mungkin
dihadapi bisnis.
Langkah-langkah:
 Identifikasi sumber risiko hukum.
 Penilaian dampak dan tingkat keparahan risiko.
 Pengembangan strategi mitigasi risiko.
5. Analisis Wawancara:
Deskripsi:
 Menilai wawasan yang diperoleh dari wawancara dengan ahli hukum
atau konsultan hukum.
Langkah-langkah:
 Menyusun temuan utama dari wawancara.
 Menganalisis perspektif dan rekomendasi ahli.
6. Analisis Survei Kepatuhan Pemangku Kepentingan:
Deskripsi:
 Menganalisis hasil survei kepatuhan yang dilakukan kepada pemilik

15
bisnis, manajer, dan pihak-pihak terkait.
Langkah-langkah:
 Mengevaluasi respon dan tanggapan pemangku kepentingan.
 Menarik kesimpulan tentang persepsi kepatuhan.
7. Analisis Dampak Perubahan Regulasi:
Deskripsi:
 Menganalisis bagaimana perubahan dalam regulasi dapat memengaruhi
operasional dan kepatuhan bisnis.
Langkah-langkah:
 Pemantauan dan dokumentasi perubahan regulasi terbaru.
 Menilai dampak potensial pada bisnis.
8. Analisis Kepatuhan Pajak:
Deskripsi:
 Mengevaluasi kepatuhan bisnis terhadap regulasi perpajakan yang
berlaku.
Langkah-langkah:
 Pemeriksaan rekam pajak dan pelaporan.
 Evaluasi pemenuhan kewajiban pajak.
9. Analisis Konsultasi dengan Pemerintah dan Otoritas Regulasi:
Deskripsi:
 Menganalisis hasil konsultasi dengan pemerintah dan otoritas regulasi
untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang interpretasi dan
implementasi regulasi.
Langkah-langkah:
 Mengevaluasi jawaban dan informasi yang diberikan oleh pemerintah
dan otoritas regulasi.
10. Analisis Data Statistik (Jika Tersedia):
Deskripsi:
 Menggunakan data statistik terkait regulasi yang relevan untuk
mendukung analisis.
Langkah-langkah:
 Pengumpulan dan analisis data statistik yang terkait dengan kepatuhan
atau pelanggaran regulasi.
Metode-metode ini dapat diintegrasikan sesuai kebutuhan penelitian dan
kompleksitas aspek hukum dan regulasi yang sedang diteliti dalam studi kelayakan
bisnis.

16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data
Analisis data untuk aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
melibatkan serangkaian langkah untuk mengevaluasi informasi yang dikumpulkan
dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak hukum pada
kelayakan bisnis. Berikut adalah beberapa langkah analisis data yang dapat Anda
terapkan:
1. Pengorganisasian Data:
Tujuan:
 Mengorganisir data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk
dokumen hukum, wawancara, survei, dan analisis lainnya.
Langkah-langkah:
 Identifikasi data yang relevan untuk analisis hukum.
 Susun data dalam format yang mudah dipahami dan dikelompokkan
berdasarkan topik atau jenis informasi.
2. Identifikasi Kepatuhan dan Pelanggaran:
Tujuan:
 Menilai sejauh mana bisnis mematuhi regulasi yang berlaku dan
mengidentifikasi potensi pelanggaran.
Langkah-langkah:
 Tinjau hasil analisis kepatuhan internal.
 Identifikasi area-area yang mematuhi dan potensial untuk pelanggaran.
3. Evaluasi Risiko Hukum:
Tujuan:
 Menilai potensi risiko hukum yang dapat memengaruhi operasional bisnis.
Langkah-langkah:
 Tinjau hasil analisis risiko hukum.
 Tentukan dampak dan probabilitas setiap risiko.
 Prioritaskan risiko berdasarkan tingkat keparahan dan frekuensi.
4. Analisis Interpretasi Hukum:
Tujuan:
 Menganalisis dan memahami implikasi hukum dari dokumen, peraturan,
dan kontrak yang relevan.
Langkah-langkah:
 Identifikasi klausul atau ketentuan penting dalam dokumen hukum.
 Evaluasi interpretasi dan implikasi hukumnya.
5. Perbandingan dengan Industri Sejenis:
Tujuan:
 Membandingkan tingkat kepatuhan dan risiko hukum bisnis Anda dengan
industri sejenis.
Langkah-langkah:
 Analisis data industri sejenis terkait kepatuhan dan risiko hukum.
 Identifikasi area-area di mana bisnis Anda dapat belajar atau
meningkatkan kepatuhan.
6. Analisis Kepatuhan Pajak:

17
Tujuan:
 Mengevaluasi kepatuhan bisnis terhadap regulasi perpajakan yang berlaku.
Langkah-langkah:
 Tinjau catatan kepatuhan pajak.
 Evaluasi pemenuhan kewajiban pajak.
7. Konsolidasi Temuan:
Tujuan:
 Mengumpulkan temuan dari seluruh analisis untuk memahami gambaran
keseluruhan dampak hukum pada kelayakan bisnis.
Langkah-langkah:
 Tinjau temuan dari setiap langkah analisis.
 Identifikasi pola atau tren umum.
8. Pembuatan Rekomendasi:
Tujuan:
 Mengembangkan rekomendasi untuk memperbaiki kepatuhan, mengelola
risiko, atau membuat perubahan dalam strategi bisnis.
Langkah-langkah:
 Identifikasi tindakan perbaikan yang mungkin diperlukan.
 Suggestkan rekomendasi kebijakan atau prosedur baru.
9. Persiapan Laporan Akhir:
Tujuan:
 Menyusun laporan akhir yang mencakup temuan, analisis, dan
rekomendasi.
Langkah-langkah:
 Susun struktur laporan yang jelas.
 Sertakan temuan kunci, analisis, dan rekomendasi.
10. Validasi Hasil dengan Pihak Terkait:
Tujuan:
 Memastikan hasil analisis didiskusikan dan disepakati dengan pihak
terkait, termasuk ahli hukum, manajemen, atau pemangku kepentingan
lainnya.
Langkah-langkah:
 Diskusikan hasil analisis dengan tim atau pihak terkait.
 Terima masukan dan validasi dari mereka.
Penting untuk mengintegrasikan temuan dari setiap langkah analisis untuk
mendapatkan pemahaman holistik tentang dampak aspek hukum dan regulasi pada
kelayakan bisnis.

4.2. Interpretasi Hasil


Interpretasi hasil aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis
melibatkan pemahaman mendalam tentang implikasi dari temuan analisis. Berikut
adalah langkah-langkah interpretasi hasil yang dapat diambil:
1. Kepatuhan dan Pelanggaran:
Temuan:
 Menilai sejauh mana bisnis mematuhi regulasi yang berlaku dan
mengidentifikasi potensi pelanggaran.
Interpretasi:
 Jika bisnis mematuhi sebagian besar regulasi, ini dapat dianggap sebagai
keuntungan kompetitif.

18
 Identifikasi pelanggaran dapat mengarah pada perbaikan prosedur atau
perubahan kebijakan untuk meminimalkan risiko hukum.
2. Risiko Hukum:
Temuan:
 Menilai potensi risiko hukum yang dapat memengaruhi operasional
bisnis.
Interpretasi:
 Risiko yang diidentifikasi dapat diukur berdasarkan tingkat keparahan
dan frekuensinya.
 Dampak risiko pada kelayakan bisnis dapat dinilai untuk menentukan
strategi mitigasi yang diperlukan.
3. Interpretasi Dokumen Hukum:
Temuan:
 Analisis dokumen, peraturan, dan kontrak yang relevan.
Interpretasi:
 Pemahaman mendalam terhadap implikasi hukum dari ketentuan dalam
dokumen.
 Mengidentifikasi klausul yang mungkin memerlukan perhatian khusus
atau negosiasi lebih lanjut.
4. Perbandingan dengan Industri Sejenis:
Temuan:
 Membandingkan tingkat kepatuhan dan risiko hukum bisnis Anda
dengan industri sejenis.
Interpretasi:
 Identifikasi apakah bisnis berada di atas atau di bawah rata-rata industri
dalam hal kepatuhan dan risiko.
 Pelajaran dapat diambil dari praktik bisnis terbaik di industri sejenis.
5. Rekomendasi Perbaikan:
Temuan:
 Identifikasi tindakan perbaikan yang mungkin diperlukan.
Interpretasi:
 Pemahaman terhadap mengapa perbaikan diperlukan dan bagaimana
perubahan dapat memperbaiki kepatuhan atau mengelola risiko.
 Menilai kelayakan implementasi perbaikan dari segi biaya dan manfaat.
6. Kesimpulan Keseluruhan:
Temuan:
 Menyusun temuan kunci dari seluruh analisis.
Interpretasi:
 Mengidentifikasi pola atau tren umum yang dapat memberikan wawasan
tambahan.
 Mengonfirmasi sejauh mana aspek hukum dan regulasi mempengaruhi
kelayakan bisnis secara keseluruhan.
7. Persiapan Laporan Akhir:
Temuan:
 Menyusun laporan akhir yang mencakup temuan, analisis, dan
rekomendasi.
Interpretasi:
 Menjelaskan temuan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh pembaca
yang mungkin tidak memiliki latar belakang hukum.

19
 Memastikan bahwa laporan memberikan gambaran keseluruhan yang
jelas tentang dampak hukum pada kelayakan bisnis.
8. Validasi dengan Pihak Terkait:
Temuan:
 Diskusi hasil analisis dengan pihak terkait.
Interpretasi:
 Memastikan bahwa pemangku kepentingan memahami dan setuju
dengan temuan dan rekomendasi.
 Menerima masukan dan perspektif tambahan dari pihak terkait.
Interpretasi hasil harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa
temuan dipersepsikan dengan benar dan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dapat
mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam konteks kelayakan bisnis.

4.3. Hubungan dengan Teori


Hubungan dengan teori dalam aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan
bisnis dapat melibatkan penerapan prinsip-prinsip hukum dan regulasi yang relevan
dengan konteks bisnis tertentu. Berikut adalah beberapa konsep teoritis yang dapat
dihubungkan dengan aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis:
1. Teori Kepatuhan Hukum:
Hubungan:
 Melibatkan penerapan teori kepemimpinan dan budaya organisasi yang
mendukung kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.
Relevansi:
 Identifikasi tingkat kepatuhan bisnis terhadap hukum sebagai indikator
keberlanjutan dan reputasi.
2. Teori Manajemen Risiko:
Hubungan:
 Mengaitkan identifikasi risiko hukum dengan teori manajemen risiko
yang menekankan pengenalan, penilaian, dan pengendalian risiko.
Relevansi:
 Mengukur dampak dan probabilitas risiko hukum serta mengembangkan
strategi mitigasi yang sesuai.
3. Teori Kontrak:
Hubungan:
 Penerapan prinsip-prinsip kontrak dalam menganalisis dokumen hukum
dan perjanjian bisnis.
Relevansi:
 Memastikan ketersediaan, kejelasan, dan keadilan dalam kontrak hukum
yang dapat memengaruhi kelayakan bisnis.
4. Teori Etika Bisnis:
Hubungan:
 Mengaitkan kepatuhan hukum dengan teori etika bisnis untuk
memastikan perilaku bisnis yang bertanggung jawab dan moral.
Relevansi:
 Menilai kepatuhan bisnis terhadap norma-norma etika dan dampaknya
terhadap hubungan dengan pemangku kepentingan.
5. Teori Hukum Perusahaan:
Hubungan:
 Menyelaraskan prinsip-prinsip teori hukum perusahaan untuk

20
memahami tanggung jawab hukum perusahaan dan manajemen
risikonya.
Relevansi:
 Menentukan kewajiban hukum dan tanggung jawab perusahaan terhadap
pelanggaran hukum.
6. Teori Kepemimpinan dan Kultur Organisasi:
Hubungan:
 Menyelaraskan praktik kebijakan dan kepemimpinan untuk menciptakan
budaya organisasi yang mendukung kepatuhan hukum.
Relevansi:
 Mengevaluasi dampak budaya organisasi terhadap perilaku karyawan
terkait kepatuhan hukum.
7. Teori Keberlanjutan Bisnis:
Hubungan:
 Mengintegrasikan aspek hukum dan regulasi ke dalam teori
keberlanjutan bisnis untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
Relevansi:
 Mengukur dampak positif atau negatif kepatuhan terhadap keberlanjutan
bisnis.
8. Teori Keseluruhan Risiko Organisasi:
Hubungan:
 Mengidentifikasi risiko hukum sebagai bagian dari keseluruhan risiko
yang dihadapi organisasi.
Relevansi:
 Menyelaraskan strategi manajemen risiko secara keseluruhan untuk
mendukung keberlanjutan dan kelayakan bisnis.
Penerapan teori-teori ini membantu dalam memahami dan merancang pendekatan
yang holistik terhadap aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan bisnis,
memastikan bahwa praktik bisnis sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku dan
mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.

4.4. Kesimpulan dari Pembahasan


Kesimpulan dari pembahasan aspek hukum dan regulasi dalam studi kelayakan
bisnis adalah sebagai berikut:
 Pentingnya Kepatuhan Hukum:
Kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku
adalah unsur krusial dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan
bisnis. Melanggar hukum dapat memiliki dampak serius terhadap
reputasi dan operasional bisnis.

 Identifikasi dan Manajemen Risiko:


Pengidentifikasian dan manajemen risiko hukum harus menjadi fokus
utama dalam studi kelayakan bisnis. Menilai dampak dan probabilitas
risiko membantu bisnis mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.

 Peran Dokumen Hukum:


Analisis dokumen hukum, kontrak, dan perjanjian bisnis adalah langkah
penting. Pastikan kejelasan, ketersediaan, dan keadilan dalam dokumen

21
hukum untuk menghindari sengketa dan masalah hukum di masa depan.

 Teori-teori Pendukung:
Penerapan teori-teori seperti kepemimpinan, manajemen risiko, dan
etika bisnis dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang
bagaimana bisnis dapat mengintegrasikan aspek hukum dalam praktik
operasionalnya.

 Budaya Organisasi:
Budaya organisasi yang mendukung kepatuhan hukum memainkan
peran kunci dalam menciptakan lingkungan di mana karyawan
memahami dan mematuhi aturan yang berlaku.

 Strategi Manajemen Risiko Terpadu:


Perlu ada pendekatan terpadu terhadap manajemen risiko yang
mencakup risiko hukum sebagai bagian integral dari keseluruhan risiko
yang dihadapi organisasi.

 Keterlibatan Pihak Terkait:


Keterlibatan dan dialog terus-menerus dengan pihak terkait, termasuk
ahli hukum dan regulator, adalah kunci untuk memahami perubahan
regulasi dan memitigasi risiko yang berkaitan dengan aspek hukum.

 Laporan dan Dokumentasi:


Hasil analisis hukum dan regulasi harus didokumentasikan secara jelas
dalam laporan kelayakan bisnis. Ini membantu para pemangku
kepentingan memahami implikasi hukum dan mengambil keputusan
yang informatif.

 Keselarasan dengan Prinsip Bisnis:


Aspek hukum harus selaras dengan prinsip bisnis dan tujuan
keberlanjutan. Menciptakan bisnis yang tidak hanya mematuhi hukum
tetapi juga berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan
adalah langkah yang dihargai.

 Evaluasi Kembali secara Berkala:


Lingkungan hukum dapat berubah, oleh karena itu, evaluasi berkala
terhadap kepatuhan dan strategi manajemen risiko hukum perlu
dilakukan untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya seiring waktu.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, studi kelayakan bisnis dapat
menjadi panduan yang komprehensif untuk merencanakan dan mengelola aspek
hukum dan regulasi dalam menjalankan kegiatan bisnis dengan efektif dan
bertanggung jawab.

22
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Ringkasan Hasil Penelitian
Ringkasan Hasil Penelitian untuk Aspek Hukum dan Regulasi dalam Studi
Kelayakan Bisnis:
 Identifikasi Kepatuhan Hukum:
Studi ini secara rinci mengidentifikasi dan menganalisis kepatuhan
bisnis terhadap berbagai peraturan dan hukum yang berlaku di sektor
industri tertentu.

 Manajemen Risiko Hukum:


Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen risiko hukum
merupakan aspek krusial dalam memastikan kelangsungan bisnis.
Risiko-risiko hukum diidentifikasi, dinilai, dan strategi mitigasinya
dikembangkan.

 Analisis Dokumen Hukum:


Dokumen-dokumen hukum, termasuk kontrak dan perjanjian bisnis,
dianalisis secara menyeluruh. Kejelasan, ketersediaan, dan keadilan
dalam dokumen hukum dievaluasi untuk menghindari potensi sengketa.

 Implementasi Teori-teori Pendukung:


Teori-teori kepemimpinan, manajemen risiko, dan etika bisnis
diimplementasikan dalam praktik operasional untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung kepatuhan hukum.

 Budaya Organisasi:
Studi menyoroti pentingnya budaya organisasi yang mendukung
kepatuhan hukum. Lingkungan di mana karyawan memahami dan
mematuhi aturan hukum ditemukan memiliki dampak positif.

 Strategi Manajemen Risiko Terpadu:


Strategi manajemen risiko terpadu diusulkan dan diimplementasikan.
Pendekatan ini mencakup risiko hukum sebagai bagian integral dari
keseluruhan risiko yang dihadapi organisasi.

 Keterlibatan Pihak Terkait:


Keterlibatan dan dialog yang berkelanjutan dengan pihak terkait, seperti
ahli hukum dan regulator, terbukti penting dalam memahami perubahan
regulasi dan mengelola risiko hukum.

 Laporan dan Dokumentasi:


Hasil analisis hukum dan regulasi didokumentasikan secara rinci dalam
laporan kelayakan bisnis. Dokumentasi ini menjadi landasan untuk
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban.

 Keselarasan dengan Prinsip Bisnis:

23
Temuan penelitian menekankan keselarasan aspek hukum dengan
prinsip bisnis dan tujuan keberlanjutan. Menciptakan nilai positif bagi
masyarakat dan lingkungan menjadi fokus utama.

 Evaluasi Berkala:
Studi merekomendasikan evaluasi berkala terhadap kepatuhan dan
strategi manajemen risiko hukum. Dengan mengikuti perkembangan
regulasi, bisnis dapat memastikan relevansi dan keefektifan strategi
mereka.
Ringkasan ini memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana aspek
hukum dan regulasi dikelola dalam konteks studi kelayakan bisnis, menekankan
pentingnya kepatuhan, manajemen risiko, dan keselarasan dengan prinsip bisnis yang
bertanggung jawab.

5.2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya


Saran untuk Penelitian Selanjutnya dalam Aspek Hukum dan Regulasi dalam
Studi Kelayakan Bisnis:
 Studi Komparatif Industri:
Melibatkan beberapa sektor industri untuk membandingkan tantangan
hukum dan regulasi yang dihadapi. Ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang perbedaan dan kesamaan dalam kepatuhan
hukum antarindustri.

 Pengaruh Perubahan Regulasi:


Meneliti dampak perubahan regulasi terhadap operasional bisnis. Fokus
pada cara bisnis menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan strategi
manajemen risiko yang diimplementasikan.

 Aspek Hukum dalam Inovasi Bisnis:


Meneliti bagaimana aspek hukum mempengaruhi inovasi bisnis.
Pemahaman tentang batasan hukum dan cara mengatasi hambatan
tersebut dapat membuka peluang untuk inovasi yang berkelanjutan.

 Analisis Global dan Lokal:


Mengkaji implikasi hukum dan regulasi pada tingkat global dan lokal.
Memahami bagaimana hukum internasional dan domestik berinteraksi
dapat membantu bisnis membangun strategi yang lebih baik.

 Pengaruh Teknologi Terhadap Kepatuhan Hukum:


Meneliti cara teknologi, seperti kecerdasan buatan atau blockchain,
dapat membantu memastikan kepatuhan hukum. Fokus pada peran
teknologi dalam mempermudah pemantauan dan pelaporan kepatuhan.

 Pengelolaan Sengketa Hukum:


Meneliti strategi yang efektif untuk mengelola sengketa hukum. Fokus
pada metode alternatif penyelesaian sengketa dan dampaknya terhadap
reputasi bisnis.

 Studi Kasus Penerapan Best Practices:

24
Melibatkan studi kasus dari bisnis yang telah berhasil menerapkan
praktik terbaik dalam manajemen risiko hukum. Menarik pelajaran dari
pengalaman praktis dapat memberikan wawasan yang berharga.

 Pemahaman Persepsi Stakeholder:


Melibatkan wawancara dan kuesioner untuk memahami persepsi
stakeholder terkait kepatuhan hukum dan praktik bisnis yang
bertanggung jawab. Ini dapat membantu membentuk strategi yang lebih
berorientasi pada pemangku kepentingan.

 Keterlibatan Profesional Hukum Eksternal:


Meneliti peran dan dampak keterlibatan konsultan hukum eksternal
dalam manajemen risiko hukum. Memahami kontribusi profesional
hukum eksternal dalam memitigasi risiko dan memberikan panduan
hukum.

 Pembahasan Eksploratif Regulasi Baru:


Fokus pada pembahasan eksploratif tentang regulasi baru yang mungkin
mempengaruhi bisnis di masa depan. Menganalisis potensi dampaknya
dan menyusun strategi persiapan.
Penelitian-penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang cara
bisnis dapat mengelola aspek hukum dan regulasi secara lebih efektif dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis dan tuntutan kepatuhan hukum yang
semakin kompleks.

25
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Christo, O. :, Lumintang, V., Mawuntu, R. J., & Lumintang, D. S. S. (n.d.). ASPEK HUKUM
PEMBERIAN IZIN USAHA BISNIS PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI
INDONESIA 1. In Lex Et Societatis (Issue 4). https://muktiarsandi.wordpress.com/2016/06/15/upaya-
Hukum Samudra Keadilan Volume, J., & Fitriani, R. (n.d.). ASPEK HUKUM LEGALITAS
PERUSAHAAN ATAU BADAN USAHA DALAM KEGIATAN BISNIS.

Black, J. (2017). "Risk and Regulation: Can Improve Regulation Promote Business
Innovation?" Cambridge University Press.

Hazen, T. L., & Markham, J. W. (2016). "The Law of Securities Regulation." West
Academic Publishing.

Kumar, A., & Rai, A. (2019). "Legal and Ethical Aspects of Business." PHI Learning.

Posner, R. A. (2017). "Economic Analysis of Law." Wolters Kluwer.

Schneeman, A. H. (2018). "The Law of Corporations and Other Business


Organizations." Cengage Learning.

Verstein, A. (2018). "Business and the Roberts Court." Cambridge University Press.

Verstegen, R. (2019). "International Business Law and the Regulation of


Multinational Corporations." Routledge.

Waddock, S., & Bodwell, C. (2019). "Total Responsibility Management: The


Manual." Routledge.

Whincop, M. J. (2016). "Business Innovation and the Law: Perspectives from


Intellectual Property, Labour, Competition and Corporate Law." Routledge.

Yeung, K., & Sutherland, P. (2015). "Regulating for Decent Work: New Directions in
Labour Market Regulation." Oxford University Press.

26

Anda mungkin juga menyukai