PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada
penyalur dana) dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal
1
2
2013).
tumbuhnya risiko yang akan berdampak pada perusahaan itu sendiri. Risiko
yang akan disalurkan. Hal tersebut perlu dilakukan oleh pihak bank agar tidak
terjadi hal-hal yang menimbulkan kerugian untuk bank, seperti adanya debitur
nasabah untuk memperoleh suatu laba. Risiko merupakan alasan hal yang
harus ditanggung bank dalam melakukan usaha. Struktur tata kelola dan
risiko. BNI Syariah memandang kedua hal tersebut merupakan hal penting
4
prinsip kehati-hatian. Hal ini dikarenakan dana yang dikelola oleh BNI
yang berwujud tabungan dan deposito. Pengelolaan dana yang dilakukan bank
usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan
lain pembiayaan tunas, wirausaha, unit usaha kecil, unit usaha besar dan
linkage program. Pembiayaan tunas plafon yang diberikan sampai dengan Rp.
50.000.000 (lima puluh juta rupiah), untuk wirausaha plafon yang diberikan
sampai dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), unit usaha kecil
plafon yang diberikan sampai dengan Rp. 35.000.000.000 (tiga puluh lima
5
miliar rupiah), unit usaha besar plafon yang diberikan diatas Rp.
ditahun 2016 turun menjadi 11,02% dan tahun 2017 pembiayaan yang
enam puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu empat ratus
empat belas rupiah) dengan tingkat NPF yang dimiliki turun menjadi sebesar
6,33% dengan jumlah uang Rp. 9.375.996.900 (Sembilan miliar tiga ratus
tujuh puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu Sembilan ratus
rupiah).
pengawasan bank umum, tingkat NPF bank yang dikatakan baik apabila
berada kurang dari 5%. Dikarenakan tingkat NPF pembiayaan produktif pada
BNI Syariah cukup tinggi yaitu 6,33%. Oleh karena itu, agar NPF pembiayaan
Nomor 65/POJK.03/2016.
6
produktif pada BNI Syariah cabang Banjarmasin. Oleh karena itu penelitian
ini menjadi penting untuk melihat bagaimana kelemahan yang dimiliki dengan
peraturan OJK, Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
B. Permasalahan
1. Dari tiga akad yang dimiliki oleh pembiayaan produktif, akad mana yang
Cabang Banjarmasin?
produktif ?
C. Batasan Masalah
membatasi masalah hanya pada akad mana yang akan memiliki risiko tinggi
untuk pembiayaan macet dari pembiayaan produktif tahun 2015, 2016 dan
2017 pada BNI Syariah Cabang Banjarmasin. Adapun dasar penelitian ini
D. Tujuan Penelitian
adalah :
E. Kegunaan Penelitian
Cabang Banjarmasin.
2. Bahan referensi bagi peneliti berikutnya secara kritis dan mendalam lagi