Kelas : Manajemen 3F
Disusun oleh:
Andrean Adhy Prayoga (20210510143)
Dinda Bahrina Hajarani (20210510330)
Muhamad Dias Raffi Firdaus (20210510025)
Nisa Nur Aisah (20210510135)
Nova Meilinda (20210510050)
Reyhan Alfarizi (20210510367)
Ririn Meilasari (20210510313)
Winda Sari Pratiwi (20210510343)
Yayah Duriah (20210510047)
JL. Cut Nyak Dhien No.36A, Cijoho, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT, kerana atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis yang berjudul "
LAPORAN DAN PROPOSAL BISNIS".
Penulis terutama berterimakasih kepada pihak yang telah membantu menyediakan data
dan referensi dari berbagai buku dan web acuan. Makalah ini disusun dengan sangat berhati-hati
dan merujuk pada berbagai referensi ilmiah.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sebagai bantuan dan
dorongan serta bimbingan yang telah diberikan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.
Penyusun
.
ii
DAFTAR ISI
2.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lembaga bisnis. Keduanya bisa dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Laporan dan
proposal bisnis saling terkait satu sama lain. Mau tidak mau, suka tidak suka, perusahaan
atau lembaga bisnis senantiasa bergelut dan berhubungan dengan penulisan laporan dan
proposal demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan apalagi berkeingingan
menjadi‘leader’dalam pasar yang penuh persaingan. Penulisan laporan dan proposal yang
efektif dirasakan semakin urgen bagi perusahaan atau lembaga bisnis Indonesia berhadapan
langsung dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Untuk dapat melakukan kegiatan operasi secara efisien, perusahaan perlu berbagai
macam jenis laporan (Djoko Purwanto, 2003: 203). Laporan mempunyai peranan yang
penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan
dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya
hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara
atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa
mewujudkan suatu sistemdelegation of authoritydan pertanggungjawaban akan terlaksana
secara effektif dan efisien.
Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik
komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa
efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik
maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang
sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam
komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya diadakan aneka macam program
kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang (perusahaan) dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus
dilengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Prasyarat yang dimaksud adalah proposal kegiatan. Proposal dibuat
sebagai rencana atau garis besar kegiatan yang akan dijalankan walaupun terkadang masih
ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan implementasinya di lapangan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian laporan dan proposal bisnis?
2. Bagaimana kegunaan laporan dan proposal bisnis?
3. Bagaimana jenis – jenis laporan bisnis?
4. Bagaimana syarat – syarat laporan yang baik?
5. Bagaiamana perencanaan laporan dan proposal?
6. Bagaimana bagian pokok laporan dan proposal?
7. Bagaimana penyusunan laporan dan proposal bisnis?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Laporan dan Proposal Bisnis.
Laporan bisnis adalah dokumen factual dan objectif yang dipergunakan untuk tujuan
bisnis tertentu (bovee dan Thill, 2002:476). Himstreet dan Baty mendefinisikan
laporan bisnis sebagai suatu pesan yang objektif dan tersusun teratur, yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari suatu institusi
lembaga ke lembaga yang lainnya untuk membantu pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah
Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W Hildebrant dalam bukunya Effective
Business communication mendefinisikan tentang laporan bisnis (business report)
sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak mumihak, memiliki tujuan yang
jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis
tertentu.
Atas dasar 2 definisi diatas, dapat diambil keputusan bahwa suatu laporan bisnis
mempunyai berbagai karakteristik seperti :
a) netwal
b) tidak memihak
c) objektif
d) Menyajikan data
e) Disusun secara sistematis
f) menyangkut informasi baik intern maupun ekstern,
g) biasanya diminta oleh pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi
h) memiliki tujuan yang lebih jelas
Semua organisasi bisnis, baik bisnis pemerintah, jasa dan sosial dihadapkan pada
berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Semua level organisasi mulai dari level bawah, menengah, hingga puncak
memewrlukan berbagai macam informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Proposal bisnis merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu. Misalnya mendapatkan produk, memperluas usaha,
mendapatkan dana dan lainsebagainya.
Proposal dapat berupa solicited proposal atau unsolicited proposal. Solicited
proposal adalah proposal yang ditunjukkan kepada pihak luar perusahaankarena pihak
tersebut mengumumkan atau memberitahukan kepatuhannya terhadap produk atau
rencana bisnis tertentu. Unsolicited proposal adalah proposal yang diajukan kepada
pihak diluar perusahaan atas inisiatif perusahaan ata adanya pengumuman adat
pemberitahuan dari pihak luar. Proposal tersebut biasanya bertujuan untuk memperoleh
dana atau kesediaan untuk bekerja sama.
3
Dalam banyak kasus, proposal dikomunikasikan dalam bentuk laporan. Dalam
penggolongan jenis-jenis laporan, proposal termasuk satu jenis laporan analitikal. Oleh
karena itu, penyusunan laporan dan proposal memerlukan langkah-langkah yang relatif
sama.
Pengertian Laporan Bisnis
Menurut ahli laporan bisnis adalah suatu pesan yang objektif disusun secara teratur
dan digunakan untuk menyampaikan informasi berupa hasil evaluasi kegiatan bisnis ke
perusahaan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Pengertian Proposal Bisnis
Kata proposal dalam bahasa Inggris artinya dalam mengusulkan mengemukakan
atau menawarkan. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia arti kata proposal adalah
suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal bisnis biasanya
dibuat sebelum bisnis dimulai atau dirintis, ini memungkinkan pemilik Hotel dapat
melihat kegiatan bisnis secara terperinci termasuk biaya dan omset.
1.2 Kegunaan Laporan dan Proposal Bisnis
Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat penting untuk keperluan
komunikasi, baik untuk pihak internal maupun eksternal organisasi. Beberapa laporan
diperlukan untuk dokumentasi yang bersifat permanen (tetap), sedangkan yang lainnya
digunakan untuk memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan.
Adakalanya suatu laporan mengalir dari satu pucuk pimpinan ke bawahan (top-
down) sebagai suatu pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan
yang telah dilaksanakan oleh organisasi. Namun, adakalanya suatu laporan mengalir
dari bawahan ke pucuk pimpinan (bottom-ap) sebagai suatu usulan kegiatan (proposal)
atau alat bagi pimpinan untuk memonitor kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-
unit atau departemen-departemen yang ada dalam organisasi.
Laporan bisnis merupakan suatu alat manejemen yang sangat penting dalam suatu
organisasi. Oleh karena keterbatasan waktu, staf manajemen seringkali mengalami
kesulitan saat melakukan monitoring terhadap berbagai kegiatan yang ada dalam unit-
unit organisasi. Di samping itu, mereka tidak memiliki latar belakang khusus yang
diperlukan, baik untuk melakukan penelitian maupun evaluasi terhadap hal-hal
tertentu. Dalam hal ini, laporan bisnis akan sangat membantu.
Laporan bisnis memiliki berbagai tujuan, tetapi sebagian besar laporan dipakai
untuk satu dari enam tujuan umum berikut (Bovee dan Thill, 2002:476) Memonitor
(mengendalikan operasi) :
a) Membantu implementasi kebijakan dan prosedur
b) Memenuhi persyaratan legal
c) Mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan untuk klien
d) Dijadikan pedoman bagi keputusan atas isu tertentu
e) Memperoleh bisnis baru atau pendaraan
4
Laporan dan proposal bisnis digunakan sebagai alat manajerial untuk memberikan
informasi atau memberikan kontribusi pada pembuatan keputusan dan proses
pemecahan masalah. Sasaran dalam menyusun laporan dan proposal adalah
memperjelas dan memudahkan penggunaan informasi. Oleh karena itu, laporan dan
bisnis harus jelas dan lengkap.
1.3 Jenis – Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi,
subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek
dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci
dapat dijelaskan berikut ini:
a) Berdasarkan Fungsinya
Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan
rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi
rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan
perkembangan (progress reports), laporan sementara (interim report), dan
laporan triwulan (quarterly report).
Laporan analitikal (Analitycal Report)
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil
kesimpulan dan memberi rekomendasi (recommendation report), usulan
(proposal), atau laporan justifikasi.
b) Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut
diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan
pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran,
laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, dan
laporan-laporan teknik.
c) Berdasarkan formalitasnya
Laporan formal (long reports)
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman,
dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian
"panjang" bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Laporan
formal mencakup tiga bagian penting, yaitu (1) Body teks: pendahuluan, isi
dan penutup; (2) prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan,
penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi,
rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part:
lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar stilah dan indeks.
Laporan informal (short reports)
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian,
sejumlah laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan
akhir, dan lampiran.
5
d) Berdasarkan Keasliannnya
Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau
kuasa dari komite atau orang lain.
Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-
perusahaan swasta.
Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga
lain yang dibiayai oleh negara.
e) Berdasarkan Frekuensinya
Laporan berkala (periodic reports)
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau
tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham
setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu,
laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan
anggaran tahunan.
Laporan khusus (special report)
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang
unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
f) Berdasarkan Penampilannya
Laporan Memorandum (periodic report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada,
dari, subjek, dan tanggal.
Laporan surat (letter report)
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala
surat yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan
referensi
Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi,
dan baris- baris kosong.
g) Berdasarkan Pelaksanaan Proyek
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu :
Laporan pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu
proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan
pelaksanaan proyek secara berkala
Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu
proyek.
6
h) Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan.
Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan
berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas
dalam pertemuan.
Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi
pengumuman hasil konsensus suatu pertemuan.
Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah
berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan
bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting
7
3) Format dan Organisasi Laporan Sesuai Kebutuhan Pembaca
Pesan bisnis berorientasi pada penerima. Format dan organisasi penulisan
laporan bisnis hendaknya memenuhi kebutuhan pembaca. Terdapat 3 pilihan
format laporan yaitu surat, memo, atau mamescript.
a. Surat
Laporan yang memiliki jumlah halaman lima atau kurang dari lima, dan
ditujukan kepada pihak luar organisasi dapat dibuat dalam format surat. Laporan
tersebut mencakup semua bagian suatu surat, dilengkapi dengan judul, catatan
kaki, table, dan gambar.
b. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk
pihak intern suatu organisasi. Dalam memo tercatum tanggal, kepada, dari, dan
subjek.
c. Manuscript
Laporan yang panjangnya mencapai ratusan halaman memerlukan suatu
pendekatan formal. Oleh karena panjang laporan, format manuscript lebih banyak
memerlukan komponen, baik sebelum teks (privatory part) maupun setelah teks
(supplementary part). Panjang laporan sangat bergantung kepada subjek, tujuan,
dan hubungan dengan pembaca. Jika pembaca relative asing, skeptical, dan materi
laporan nonrutin atau kontroversial, maka diperlukan uraian yang lebih rinci. Jika
istilah-istilah yang digunakan cukup familiar bagi pembaca, informasi bersifat
rutin dan tidak kompleks, maka laporan disusun dengan ringkas dan jelas. Dalam
dunia bisnis, Laporan singkat lebih umum daripada laporan Panjang. Pola
pengorganisasian laporan (dengan pendekatan deduktif atau induktif) disesuaikan
dengan karakteristik pembaca.
8
3) Menentukan ide atau gagasan
Dalam tahap ini, semua ide yang terlintas ditulis secara umum.
Kemudian, laporan dibuat berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk
beberapa laporan, rumusan hipotesis dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk menentukan informasi yang diperlukan.
4) Mengumpulkan bahan yang perlu dipergunakan
Tahap keempat dalam mempersiapkan laporan adalah
mengumpulkan fakta yang diperlukan dari sumber-sumber yang dapat
dipercaya. Data-data tambahan bias diperoleh dengan melakukan penelitian
sekunder (mencari data dari majalah, surat kabar, dokumen pemerintah, dan
ensiklopedia) dan penelitian primer (mencari data dari catatan organisasi,
surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara, dan daftar
pertanyaan).
5) Menganalisis dan menafsirkan data
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang
sangat singkat. Namun, untuk laporan panjang seperti laporan analisis yang
didasarkan pada fakta yang diperoleh dari berbagai sumber, tahap ini
memerlukan waktu yang lebih lama. Analisis atau penafsiran harus
objektif, jujur, dan tidak menghilangkan atau memanipulasi fakta yang
relevan.
6) Mengorganisasikan data dan mempersiapkan outline akhir
Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, hasil
temuan diorganisasikan dan dibuatkan outline akhir. Sebelum menyiapkan
outline perlu dipertimbangkan berbagai metode pengorganisasian.
10
a. Pendekatan Deduktif
Kata deduktif atau langsung menggambarkan laporan dari belakang
ke depan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu,
sebelum menjelaskan hal-hal yang rinci.
11
b. Menyusun urutan suatu peristiwa atau berbagai kejadian
Dalam pembuatan agenda, program konvensi, atau laporan perkembangan,
aturan agenda secara kronologis menggunakan periode waktu seperti
tanggal, bulan, tahun, jam atau musim dapat digunakan karena sesuai dengan
pokok bahasannya
12
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Laporan bisnis adalah dokumen faktual dan objektif yang dipergunakan untuk
tujuan bisnis tertentu (Bovee dan Thill, 2002:476), sedangkan proposal bisnis
merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu (Haryani, 2001:198).
2 Laporan bisnis memiliki berbagai tujuan, seperti: memonitor (mengendalikan
operasi), membantu implementasi kebijakan dan prosedur, memenuhi
persyaratan legal, mendokumentasikan pekerjaan yang dilakukan untuk klien,
dijadikan pedoman bagi keputusan atas isu tertentu, dan memperoleh bisnis
baru atau pendanaan.
3 Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi,
subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan
proyek dan pelaksanaan pertemuan.
4 Suatu laporan bisnis yang baik mencakup 3 hal, yaita; informasi yang akurat,
mengisyaratkan adanya pertimbangan yang baik dari penulis serta format dan
organisasi laporan sesuai kebutuhan pembaca.
5 Persiapan yang diperlukan untuk menulis laporan dan proposal mencakup enam
tahapan, yaitu: definisikan masalah, tujuan, dan ruang lingkup; analisis audiens;
menentukan ide atau gagasan; mengumpulkan bahan yang perlu dipergunakan;
menganalisis dan menafsirkan data; serta mengorganisasikan data dan
mempersiapkan outline akhir.
6 Bagian pokok dari laporan dan proposal terdiri dari tiga hal yaitu, pembuka, isi
dan penutup.
7 Teks laporan dan proposal dapat disusun dengan cara-cara seperti: membuat
topik-topik atau kriteria, menyusun urutan suatu peristiwa atau berbagai
kejadian, mendiskripsikan lokasi atau tempat, menjelaskan suatu proses atau
prosedur, menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alphabet, menyusun
laporan tingkat familiaritas, menyusun sumber-sumber yang digunakan, dan
pemecahan masalah. Setelah menyusun atau mengorganisasikan body dan teks
laporan, judul, dan subjudul dapat disusun dalam suatu outline.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/529606156/Paper-Mata-Kuliah-Komunikasi-Bisnis-
Laporan-Dan-Proposal-Bisnis
14