Anda di halaman 1dari 17

Penelitian Komunikasi Bisnis dalam Lingkungan

Perusahaan Profit dan Non Profit

Disusun Oleh :

1. Ulfatun Ariani (A1C021271)


2. Nunung Isna Putri (A1C021249)
3. Tifani Kurnia Lestari (A1C021270)
4. Dervio Golvanika Windah (A1C021197)
5. Lalu Ariel Azmar Vivaldi (A1C021093)
6. M. Tanzilal Adiningrat (A1C021109)

Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Mataram
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan peyusunan makalah
ini dengan baik. Adapun materi yang dipaparkan dalam makalah ini adalah “Komunikasi
Bisnis dalam Lingkungan Perusahaan Profit dan Non Profit”. Penulis menyusun makalah ini
dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Dalam usaha menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan
waktu, pengetahuan, dan biaya sehingga tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak
tidaklah mungkin berhasil dengan baik. Oleh karena itu, Pada Kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini.
Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna
kami jadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri kedepannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semua orang

Mataram, 04 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
Tujuan Penelitian...............................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis......................................................................................................7
2.2 Perusahaan Profit........................................................................................................................9
2.3 Perusahaan Non Profit...............................................................................................................10
2.4 Jenis Perusahaan Non Profit......................................................................................................11
2.5 Komunikasi Bisnis dalam Lingkungan Perusahaan Profit dan Non Profit...................................12
2.6 Kasus komunikasi Bisnis.............................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunikasi diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya


adalah di sektor ekonomi yaitu bisnis. Melihat kondisi ekonomi di bidang bisnis yang
serba kompetitif terutama di era globalisasi, pengusaha bisnis diharapkan dapat
menempatkan dan mempertahankan posisinya diantara berbagai persaingan. Pengusaha
bisnis yang tidak dapat mempertahankan posisinya di masyarakat, akan kalah bersaing
dan jatuh dalam waktu cepat atau lambat. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan
dan perubahan ekonomi dan kegiatan bisnis yang berjalan, pengusaha membutuhkan
strategi dan konsep komunikasi yang tepat dalam menjaga keberlangsungan hidup dari
usahanya, terutama dalam mencapai tujuan yang diinginkan yaitu untuk mendapatkan
konsumen agar usahanya tetap berjalan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Purwanto
(2011: 5) yaitu komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi bisnis terdiri dari dua kata yaitu komunikasi dan bisnis. Komunikasi
merupakan proses pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan
untuk mencapai saling pengertian. Sedangkan bisnis merupakan kegiatan sistem ekonomi
yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa professional, yang
mendatangkan keuntungan (Panuju, 2000: 4). Komunikasi dan bisnis sama-sama memulai
kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Dalam komunikasi, yang diproduksi
adalah informasi, sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan jasa.
komunikasi dan bisnis tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bisnis yang berdiri sendiri
tanpa adanya komunikasi, maka lama kelamaan akan gulung tikar. Hal ini disebabkan
karena tidak ada kegiatan promosi, pemasaran, dan lain-lain dalam upaya menjual
produknya. Dengan adanya komunikasi, maka barang atau jasa hasil produksi dapat
dipasarkan, sehingga bisnis dapat terus berjalan.
Dengan melakukan komunikasi bisnis, seseorang dapat meraih keuntungan dengan
meningkatkan jualannya. Tanpa komunikasi, maka produk yang dijual tidak akan dikenal
oleh konsumen. Komunikasi dilakukan baik secara langsung maupun melalui media
promosi untuk meningkatkan keuntunga.
Komunikasi bisnis adalah proses berbagi informasi antara individu atau kelompok
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi bisnis dapat terjadi
dalam lingkungan perusahaan profit dan non profit. Namun, ada perbedaan dalam konteks
dan tujuan komunikasi bisnis di kedua lingkungan tersebut. Komunikasi bisnis dalam
perusahaan profit bertujuan untuk mencapai tujuan keuntungan finansial bagi organisasi.
Komunikasi bisnis dapat terjadi antara karyawan di berbagai departemen, manajemen
dengan karyawan, dan organisasi dengan pelanggan atau pemasok. Komunikasi bisnis
dalam perusahaan profit seringkali lebih formal dan secara langsung terkait dengan tujuan
bisnis.
Sementara itu, komunikasi bisnis dalam perusahaan non profit bertujuan untuk
mencapai tujuan non keuntungan bagi organisasi. Komunikasi bisnis dapat terjadi antara
karyawan di berbagai departemen, manajemen dengan karyawan, dan organisasi dengan
para donatur atau pihak sponsor. Komunikasi bisnis dalam perusahaan non profit
cenderung lebih informal dan lebih terfokus pada upaya penyampaian visi dan misi
organisasi.
Penting bagi perusahaan profit dan non profit untuk memiliki komunikasi bisnis yang
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Banyak perusahaan menggunakan teknologi
komunikasi modern seperti email, video konferensi, dan aplikasi obrolan untuk
memudahkan komunikasi bisnis di berbagai lingkungan. Selain itu, professionalisme dan
kerjasama adalah kuncinya agar komunikasi bisnis dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap organisasi, baik profit maupun non-profit, memiliki kebutuhan akan
komunikasi yang efektif dan efisien dengan stakeholder-nya. Komunikasi bisnis adalah
salah satu aspek penting dalam mengatur hubungan antara perusahaan dan stakeholder-
nya. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang komunikasi bisnis dalam
lingkungan perusahaan profit dan non-profit.

Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis telah merumuskan masalah
yang akan dibahas didalam isi makalah, sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi bisnis?
b. Apakah yang dimaksud dengan perusahaan profit dan perusahaan non profit?
c. Bagaimanakah peran komunikasi bisnis dalam lingkunganperusahaan profit dan
perusahaan non profit?
d. Apa saja kasus komunikasi bisnis yang terjadi dalam lingkungan perusahaan profit
dan non profit?

Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perusahaan profit dan perusahaan non
profit
c. Untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi bisnis dalam lingkungan perusahaan
profit dan non profit
d. Untuk mengetahui kasus komunikasi bisnis yang terjadi dalam lingkungan perusahaan
profit dan non profit

1.1 Manfaat Penelitian


a. Penulis maupun pembaca bisa memahami secara detail mengenai komunikasi bisnis
b. Penulis maupun pembaca dapat mengambil pelajaran mengenai peran komunikasi
bisnis dalam lingkungan perusahaan profit dan perusahaan non profit.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis


Secara istilah, komunikasi diambil dari bahasa latin, yaitu “communico” yang berarti
membagi. Dengan arti yang lebih luas lagi, “membagi” dalam hal ini berupa membagi ide
atau gagasan antara satu orang dengan yang lainnya. Menurut Himstret, dkk (2009),
komunikasi merupakan suatu proses exchange informasi antar individu melalui sebuah sistem
yang biasa baik dengan simbol atau kode, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Sedangkan definisi lain disebutkan bahwa komunikasi merupakan proses pengiriman dan
penerimaan pesan (Bovee, 2014). Secara umum komunikasi dilakukan dua orang atau lebih
dan proses pemindahan pesannya pun juga dapat dilakukan dengan mengunakan cara
berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang secara verbal baik melalui lisan atau
tulisan, maupun bahasa non-verbal.
Definisi bisnis adalah segala aktivitas atau usaha yang memiliki tujuan untuk
menciptakan keuntungan (profit). Dalam definisi lain, bisnis adalah proses atau bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau industry yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi dalam rangka menciptakan produk berupa barang atau jasa, sehingga dapat
memperoleh keuntungan yang diharapkan. Selain itu, bisnis dapat diartikan juga sebagai
aktifitas yang menyediakan produk berupa barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan
oleh konsumen (Griffin dan Ebert, 2007). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan, bidang usaha,
atau usaha dagang.
Sehingga, jika dielaborasikan secara sederhana, maka apa yang dimaksudkan dengan
pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, yang
mencakup komunikasi verbal maupun non-verbal untuk mencapai tujuan tertentu sesuai
dengan kepentingan bisnis pelaku komunikasi tersebut (Purwanto, 2017). Definisi sederhana
lainnya mengenai komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi bisnis merupakan suatu proses pertukaran ide, pesan, dan konsep yang
berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersial (Katz, 1994).
2. Komunikasi yang diterapkan pada bidang bisnis atau perdagangan, baik produk
berupa barang maupun jasa (James J. Floyd, 2006).
3. Komunikasi merupakan proses interaksi antara pemilik bisnis dengan pihak lain
sejak bisnis dijalankan sampai dengan proses perkembangannya dengan cakupan
berbagai macam permasalahan yang dihadapi.
4. Komunikasi adalah proses interaksi yang intensif antara perusahaan dengan pihak
lain yang terkait, seperti consumer, costumer, supplier, distributor, competitor,
government, dan lingkungan eksternal lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.

Komunikasi bisnis yang efektif adalah komunikasi yang


dapat menghasilkan hubungan baik dan sinergi yang baik antara perusahaan dengan
stakeholder. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas
komunikasi bisnis, di antaranya sebagai berikut:
1. Perception
Faktor persepsi ini berkaitan antara komunikator dengan komunikan. Seorang
komunikator (orang yang menyampaikan pesan), harus memiliki kemampuan memprediksi
melalui berbagai persepsi terkait apakah pesan yang disampaikan dapat diterima dan
dipahami oleh komunikan (penerima pesan).
2. Information and Technology Supporting
Faktor informasi dan perkembangan tehnologi yang semakin berkembang, merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan komunikasi bisnis. Setiap perusahaan memiliki
kekhususan dalam hal sistem informasi tehnologi yang dikembangkan.
Selain itu juga diperlukan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
menyediakan jaringan luas hingga menjangkau ke wilayah yang lebih luas. Investasi
perusahaan dalam upaya mendukung efektifitas komunikasi mereka kepada customer akan
menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Apalagi di era disrupsi yang menuntut setiap
perusahaan untuk menyesuaikan perangkat dan sistem yang berhubungan dengan internet
sebagai medianya. Internet merupakan media komunikasi yang memiliki peranan penting
dalam perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan.
3. Accuracy
Faktor ketepatan dalam menyampaikan informasi adalah hal yang krusial dalam
komunikasi bisnis. Setiap komunikan memiliki kerangka berpikir yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Agar informasi dapat tersampaikan dengan tepat, maka
komunikator perlu mengekspresikan atau mengimpplementasikan kerangka berpikir
komunikan.

4. Credibility
Tingkat kepercayaan merupakan hal yang terkadang bersifat relatif, tergantung situasi
dalam interaksi. Kepercayaan antara komunikator dan komunikan harus saling terjaga.
Seorang komunikator harus memiliki keyakinan bahwa
komunikan dapat dipercaya, sehingga komunikan juga akan memposisikan dan berlaku
dengan sama, yaitu mempercayai komunikator.
5. Controlling
Faktor pengendalian dalam komunikasi bisnis juga bagian penting yang harus
diperhatikan. Dalam interaksinya, seorang komunikan pastinya nanti akan memberikan
tanggapan atas pesan yang disampaikan. Disinilah tugas seorang komu- nikator untuk bisa
mengendalikan respon dari komunikan.
6. Compatibility
Jalinan baik antara komunikator dan komunikan sangat diperlukan, sehingga akan
terbangun kecocokan. Komunikator yang baik selalu menjaga kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan komunikan. Hal ini akan membuat komunikasi lebih efektif.

2.2 Perusahaan Profit


Perusahaan profit adalah jenis perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan laba
atau keuntungan finansial. Profit dalam hal ini dianggap sebagai salah satu tujuan utama dari
perusahaan, dan semua keputusan serta strategi bisnis yang diambil harus mampu
meningkatkan profit yang dihasilkan. Hal ini berbeda dengan perusahaan non-profit yang
lebih mengutamakan tujuan sosial atau komunitas.
Terdapat berbagai macam jenis perusahaan profit, seperti perusahaan publik (public
company) yang bisa memperoleh dana melalui penjualan saham, perusahaan swasta (private
company) yang dimiliki oleh individu atau kelompok kecil, serta perusahaan multinasional
(multinational corporation) yang beroperasi di berbagai negara.
Untuk bisa mencapai tujuan profit, perusahaan profit terlebih dahulu harus membuat
perencanaan bisnis yang baik dan mengimplementasikannya dengan tepat. Hal ini meliputi
menentukan target pasar, mengembangkan produk atau jasa yang menarik bagi konsumen,
serta memantau reaksi pasar dan mengubah strategi bila diperlukan. Penting juga bagi
perusahaan profit untuk membangun hubungan baik dengan para konsumennya. Ini bisa
dilakukan dengan cara menyediakan layanan pelanggan yang baik, memberikan produk
berkualitas, serta mengikuti etika bisnis yang benar. Selain itu, dalam melakukan bisnis,
perusahaan juga harus mematuhi regulasi yang berlaku dan menjamin keselamatan kerja
karyawan di dalamnya.
Adanya profit yang dihasilkan oleh perusahaan profit juga memberikan efek ekonomi
positif pada masyarakat maupun pemerintah. Dengan adanya lapangan kerja yang dibuka,
masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Sedangkan pemerintah bisa
memperoleh penerimaan pajak dari perusahaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi
negara.Namun, tidak semua aspek dari perusahaan profit mendapatkan pandangan positif dari
masyarakat. Beberapa kebijakan yang diambil oleh perusahaan profit bisa merugikan
lingkungan, karyawan, atau bahkan konsumen mereka. Perusahaan juga sering dituduh
mengabaikan etika bisnis demi mencapai profit yang lebih besar.
Dalam upaya memperbaiki etika bisnis perusahaan profit, banyak contoh yang
menunjukkan kesuksesan dalam mengkomunikasikan nilai dan pandangan bisnis yang
menjunjung transparansi dan keterbukaan. Beberapa perusahaan bahkan memilih untuk
mendonasikan sebagian profit mereka pada organisasi nirlaba yang membantu masyarakat.
Secara keseluruhan, perusahaan profit memainkan peran penting dalam perekonomian
dan berkembang biak di seluruh dunia, meskipun secara etis dan moral masih menjadi
perdebatan. Oleh karena itu, perusahaan profit terus berusaha untuk meningkatkan
responsibilitas sosial mereka untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang bisnis mereka

2.3 Perusahaan Non Profit


Perusahaan non profit atau organisasi nirlaba adalah jenis organisasi yang tidak
memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan finansial bagi pemilik atau pemegang
saham. Sebaliknya, perusahaan non profit biasanya didirikan untuk mengejar tujuan sosial,
kemanusiaan, atau filsafat, yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat atau kepentingan
publik secara umum.
Jenis perusahaan non profit ini mencakup organisasi kemanusiaan seperti Palang
Merah, Palang Hijau, organisasi keagamaan seperti gereja atau masjid, maupun organisasi
kebudayaan seperti museum atau galeri seni, organisasi amal seperti yayasan sumbangan atau
badan amal nasional, organisasi pendidikan seperti universitas atau sekolah, asosiasi atau
klub olahraga, ataupun organisasi lingkungan seperti Greenpeace atau WWF.
Organisasi non-profit biasanya didanai oleh sumbangan publik atau pemerintah, dan
dalam banyak kasus, organisasi ini dikelola oleh sukarelawan, yang bekerja tanpa
mengharapkan imbalan finansial. Tujuan perusahaan non-profit adalah untuk berkontribusi
pada masyarakat tanpa memperhitungkan keuntungan finansial.
Organisasi ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program dan kegiatan
beroperasi untuk tujuan yang ditetapkan dan bahwa semua sumbangan digunakan dengan
efisien dan efektif. Salah satu keuntungan dari organisasi non-profit adalah adanya dukungan
firman yang kuat dari media dan masyarakat, serta komunitas sekitar, yang memberikan
kekuatan dan visibilitas pada upaya mereka.
Organisasi non-profit juga sering mendapatkan dukungan dari sponsori dan para
filantropi yang ingin menunjukkan dukungan mereka pada tujuan organissi tersebut. Salah
satu keuntungan penting dari organisasi non-profit adalah dapat memberikan dukungan yang
melekat untuk masyarakat, serta menempatkan kepentingan masyarakat di atas keuntungan
finansial atau niat pribadi lainnya.
Banyak orang dan perusahaan berkontribusi pada organisasi non-profit dengan
sumbangan uang dan waktu, karena mereka tergerak untuk membantu membuat pengaruh
bagi kelompok-kelompok orang yang membutuhkan. Oleh karena itu, organisasi non-profit
sering terlibat dalam upaya sosial dan kemanusiaan yang merangsang pemberdayaan diri dan
memberikan kegiatan yang memperbaiki kehidupan.

2.4 Jenis Perusahaan Non Profit


Perusahaan non profit atau organisasi nirlaba adalah jenis organisasi yang tidak
memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan finansial bagi pemilik atau pemegang
saham. Sebaliknya, perusahaan non profit biasanya didirikan untuk mengejar tujuan sosial,
kemanusiaan, atau filsafat, yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat atau kepentingan
publik secara umum.
Jenis perusahaan non profit ini mencakup organisasi kemanusiaan seperti Palang
Merah, Palang Hijau, organisasi keagamaan seperti gereja atau masjid, maupun organisasi
kebudayaan seperti museum atau galeri seni, organisasi amal seperti yayasan sumbangan atau
badan amal nasional, organisasi pendidikan seperti universitas atau sekolah, asosiasi atau
klub olahraga, ataupun organisasi lingkungan seperti Greenpeace atau WWF.
Organisasi non-profit biasanya didanai oleh sumbangan publik atau pemerintah, dan
dalam banyak kasus, organisasi ini dikelola oleh sukarelawan, yang bekerja tanpa
mengharapkan imbalan finansial. Tujuan perusahaan non-profit adalah untuk berkontribusi
pada masyarakat tanpa memperhitungkan keuntungan finansial.
Organisasi ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program dan kegiatan
beroperasi untuk tujuan yang ditetapkan dan bahwa semua sumbangan digunakan dengan
efisien dan efektif. Salah satu keuntungan dari organisasi non-profit adalah adanya dukungan
firman yang kuat dari media dan masyarakat, serta komunitas sekitar, yang memberikan
kekuatan dan visibilitas pada upaya mereka.
Organisasi non-profit juga sering mendapatkan dukungan dari sponsori dan para
filantropi yang ingin menunjukkan dukungan mereka pada tujuan organissi tersebut. Salah
satu keuntungan penting dari organisasi non-profit adalah dapat memberikan dukungan yang
melekat untuk masyarakat, serta menempatkan kepentingan masyarakat di atas keuntungan
finansial atau niat pribadi lainnya.
Banyak orang dan perusahaan berkontribusi pada organisasi non-profit dengan
sumbangan uang dan waktu, karena mereka tergerak untuk membantu membuat pengaruh
bagi kelompok-kelompok orang yang membutuhkan. Oleh karena itu, organisasi non-profit
sering terlibat dalam upaya sosial dan kemanusiaan yang merangsang pemberdayaan diri dan
memberikan kegiatan yang memperbaiki kehidupan.

2.5 Komunikasi Bisnis dalam Lingkungan Perusahaan Profit dan Non Profit
Komunikasi bisnis sangat penting dalam setiap organisasi, termasuk organisasi non
profit. Perusahaan non profit atau biasa disebut organisasi sosial memegang tanggung jawab
sosial untuk masyarakat. Dalam era globalisasi, perusahaan non profit dituntut untuk
memiliki sumber daya yang memadai untuk mencapai tujuan mereka. Komunikasi bisnis
dalam perusahaan non profit dapat membantu menciptakan keterlibatan yang tinggi di antara
para stakeholders. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik mengenai peran komunikasi bisnis dalam perusahaan non profit.
Pada umumnya, perusahaan non profit memiliki dua sisi yang perlu diperhatikan
dalam komunikasi bisnis. Pertama-tama, terdapat sisi internal yang berkaitan dengan
komunikasi antara para karyawan, relawan, dan pengurus organisasi non profit. Kedua,
terdapat sisi eksternal yang berkaitan dengan komunikasi antara organisasi non profit dengan
para donatur, sponsor, pemerintah, dan masyarakat.
Sisi Internal
Pada sisi internal, komunikasi dalam organisasi non profit sangat penting untuk
membangun keterlibatan karyawan, relawan, dan pengurus organisasi. Komunikasi yang
efektif dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi dan meningkatkan kualitas kerja
para karyawan, relawan, dan pengurus organisasi. Selain itu, komunikasi yang efektif juga
dapat meningkatkan loyalitas dan komitmen para karyawan, relawan, dan pengurus
organisasi.
Hal ini cukup penting dalam organisasi non profit karena setiap karyawan, relawan,
dan pengurus organisasi bekerja secara sukarela, sehingga komunikasi yang baik sangat
penting untuk memastikan keberhasilan organisasi non profit. Komunikasi yang baik meliputi
pertukaran informasi, pengetahuan, dan keahlian, serta memfasilitasi koordinasi, kolaborasi,
dan pengambilan keputusan yang efektif.

Sisi Eksternal
Pada sisi eksternal, komunikasi dalam organisasi non profit sangat penting untuk
membangun hubungan dengan donatur, sponsor, pemerintah, dan masyarakat. Biasanya
organisasi non profit bergantung pada dukungan finansial dan dukungan lainnya dari para
donatur dan sponsor, sehingga komunikasi yang efektif sangat penting untuk mempengaruhi
mereka agar berpartisipasi dan memberi dukungan. Selain itu, organisasi non profit juga perlu
berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam
menyediakan kebutuhan masyarakat serta dalam menjalankan program-program organisasi
non profit.
Komunikasi yang efektif dapat membantu membangun citra positif organisasi non
profit dalam masyarakat serta membawa pengaruh positif dalam berkerja bersama dengan
para pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi yang efektif
meliputi membangun hubungan yang baik, pengelolaan citra organisasi, dan memfasilitasi
partisipasi dan dukungan.

Komunikasi Bisnis dalam Lingkungan Perusahaan Profit


Perusahaan profit adalah organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
atau laba yang dihasilkan dari kegiatan usahanya. Komunikasi bisnis dalam perusahaan profit
melibatkan pertukaran informasi antara perusahaan dan stakeholder-nya, seperti pelanggan,
supplier, karyawan, pemegang saham, dan lain sebagainya. Beberapa bentuk komunikasi
bisnis dalam perusahaan profit meliputi:

1. Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa
perusahaan kepada konsumen potensial. Bentuk komunikasi pemasaran yang umum meliputi
iklan, promosi penjualan, sponsorship, dan lain sebagainya.

2. Komunikasi internal
Komunikasi internal digunakan untuk memfasilitasi pertukaran informasi antara
karyawan dan manajemen dalam perusahaan. Komunikasi internal meliputi surat kabar
perusahaan, memo, laporan keuangan, dan lain sebagainya.

3. Komunikasi dengan pemegang saham


Komunikasi dengan pemegang saham digunakan untuk melaporkan kinerja
perusahaan dan rencana ke depan kepada pemegang saham. Bentuk komunikasi dengan
pemegang saham meliputi laporan keuangan, laporan tahunan, dan pertemuan umum
pemegang saham.

4. Komunikasi dengan supplier


Komunikasi dengan supplier digunakan untuk memfasilitasi hubungan bisnis dengan
supplier. Bentuk komunikasi dengan supplier meliputi pesanan, kontrak, dan persyaratan
pengiriman barang.

Komunikasi Bisnis dalam Lingkungan Perusahaan Non-Profit


Perusahaan non-profit adalah organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan manfaat
sosial atau lingkungan. Komunikasi bisnis dalam perusahaan non-profit memiliki fokus yang
berbeda dengan perusahaan profit. Komunikasi bisnis dalam perusahaan non-profit
melibatkan pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder-nya, seperti sponsor,
donatur, dan relawan. Beberapa bentuk komunikasi bisnis dalam perusahaan non-profit
meliputi:
1. Komunikasi dengan donatur
Komunikasi dengan donatur digunakan untuk membangun dan mempertahankan
hubungan dengan donatur organisasi. Bentuk komunikasi dengan donatur meliputi surat
ucapan terima kasih, laporan keuangan, laporan proyek, dan lain sebagainya.

2. Komunikasi dengan relawan


Komunikasi dengan relawan digunakan untuk memfasilitasi hubungan dengan
relawan organisasi. Bentuk komunikasi dengan relawan meliputi panggilan atau e-mail untuk
perekrutan dan koordinasi kegiatan.
3. Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran digunakan untuk mempromosikan organisasi dan misinya
kepada masyarakat luas. Bentuk komunikasi pemasaran meliputi siaran pers, iklan surat
kabar, dan media sosial.

2.6 Kasus komunikasi Bisnis


Contohnya adalah ketika perusahaan A memesan produk dari perusahaan B dan memberikan
spesifikasi produk yang diinginkan. Namun, ketika produk tersebut diterima, ternyata produk
tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh perusahaan A. Hal ini akan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan A, baik dari segi waktu maupun biaya, karena
perusahaan A harus mengembalikan produk yang tidak sesuai dan memesan produk yang
sesuai.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penyajian data dan analisis data dapat disimpulkan bahwa peranan
strategi komunikasi bisnis dalam perusahaan profit mauapun perusahaan non profit
memegang peranan yang sanngat penting dalam menjalin hubungan antara organisasi dan
orang-orang yang terlibat. Komunikasi bisnis dalam lingkungan perusahaan profit dan non
profit sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional dan pencapaian tujuan bisnis.
Komunikasi bisnis dalam lingkungan perusahaan profit dan non profit harus efektif,
komunikasi yang buruk dapat menghambat kinerja perusahaan dan menghambat pencapaian
tujuan, komunikasi harus terbuka dan transparan, dan komunikasi harus fleksibel
Dalam kesimpulannya, komunikasi bisnis yang efektif, terbuka, fleksibel, dan
didukung oleh teknologi dan pelatihan yang memadai dapat membantu perusahaan profit
mencapai tujuan bisnisnya dan membangun hubungan yang kuat dengan karyawan dan
pelanggan. Oleh karena itu, organisasi non profit harus memperhatikan pentingnya
komunikasi bisnis baik pada sisi internal maupun eksternal untuk mencapai kesuksesan dan
kinerja yang optimal.

2. Saran
Adapun saran yang ada pada penelitian adalah sebagai berikut :
a. Bagi Pembaca Bagi pembaca diharapkan tidak hanya mengerti isi dari penelitian
namun juga mengetahui tentang strategi komunikasi bisnis untuk menjalankan sebuah
perusahaan ataupun organisasi serta dapat menjadi pedoman untuk pemilihan strategi yang
baik dalam menarik konsumen serta meningkatkan pejualan suatu produk.
b. Bagi Pengusaha Bagi pengusaha diharapkan dapat mempelajari tentang berbagai
strategi untuk memperluas jangkauan bisnis serta meningkatkan penjualan produk yang telah
diproduksi serta memperhatikan komunikasi antar perusahaan untuk kelancaran distribusi
produk.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yusuf Zainal.2015. Manajemen Komunikasi Filosofi, Konsep dan Aplikasi.: CV


Pustaka Setia: Jakarta.
AS, Enjang.2009. “Komunikasi Konseling”, Nuansa: Bandung. Cangara, Hafied. 2009.
“Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi”. PT. RajaGrafindo Persada: Depok.
Cangara, H. Hafied.2013. “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
David, Fred, R. 2011. “Strategic Management Manajemen Strategi Konsep”, Edisi 12,
Salemba Empat: Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2009. “Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek”. PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung

Anda mungkin juga menyukai