Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA

KELOMPOK 6
NAMA ANGGOTA :

Ni Luh Putu Suniawati (1802612010403/31)

Ni Made Dwi Cintya Pradnya Paramita (1802612010404/32)

Ni Nyoman Ernitayanti (1802612010405/33)

Nyoman Gede Angga Pradipta (1802612010406/34)

Putu Diah Sri Ayuni (1802612010407/35)

KELAS : E MANAJEMEN (MALAM)

TAHUN AJARAN

2018/2019
I. Landasan Wawasan Nusantara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari kata
dasar mawas atau mewawas, yang berarti meneliti; meninjau; memandang; mengamati.
Sedangkan wawasan adalah hasil mewawas; tinjauan; pandangan. Sedangkan nusantara,
masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah sebutan (nama) bagi
seluruh wilayah kepulauan Indonesia . Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional . Dengan kata lain, wawasan
nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri sendiri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional .

Landasan wawasan nusantara dalam paradigm nasional dapat di jabarkan dari


stratifikasinya menjadi berbagai landasan, yaitu :

1. Landasan Idiil

Pancasila adalah faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan sebagai
landasan idiil pada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan nusantara
merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
serta mengandung paham keseimbangan, keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan
nusantara mengarah kepada terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan kata lain, landasan idiil
merupakan landasan dasar terwujudnya wawasan nusantara.

2. Landasan Konstitusional

Kata konstitusional biasa berkaitan erat dengan perundang-undangan. Jadi, landasan


wawasan nusantara juga berlandaskan pada perundang-undangan. UUD 1945 yang
merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR.

3. Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam rangka
mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

• Memajukan kesejahteraan umum

• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Ikut melaksanakan ketertiban dunia

4. Landasan Konsepsional

Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai
konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai
cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan. Agar dapat mengatasinya, basngsa indonesia harus
memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

5. Landasan Operasional.

GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan nusantara,


yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret
1973.

II. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian,


yaitu:

1. Wadah (Contour)
a) Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling
dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh
lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah
bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.
Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara
berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua
Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan
politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
Dengan kata lain, wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat
serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur
politik.
b) Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD
1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan
pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan
di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum (Rechtsstaat) bukan Negara kekuasaan (Machtsstaat). Tata
Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi adalah
kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh
seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat
diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD
1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.
2. Isi Wawasan Nusantara (Content)

Aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita – cita serta tujuan
nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di
atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara menyangkut dua hal yang essensial (penting) ,yaitu
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional, dan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi
semua aspek kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif
kehidupan manusia Indonesia meliputi, cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. Dan


pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Asas keterpaduan semua aspek
kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh meliputi:

 Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan


dirgantara secara terpadu.
 Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta
satu ideologi dan identitas nasional.
 Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu
tertib hukum.
 Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
 Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
 Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan
bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua
persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara

Tata laku wawasan nusantara mencakup dua hal yaitu, segi batiniah dan lahiriah.
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata
laku batiniah dan lahiriah.

Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari
bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan
perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam
arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada
bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek
kehidupan nasional.

III. Hakikat Wawasan Nusantara

Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tulang punggung


keberagaman sekaligus kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya masyarakat
dihimbau untuk memiliki pengetahuan tentang bangsanya dan memandang kesatuan serta
keberagaman sebagai substansi kehidupan berbangsa. Masyarakat di sini juga termasuk
aparatur negara yang punya wewenang menyelenggarakan pemerintahan. Dengan
demikian, cara berpikir, sikap, dan tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus
berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara. Apa itu kepentingan bangsa dan negara?
Jawaban singkatnya adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.
Dalam hal ini hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dalam arti cara
pandang yang selalu menyeluruh dalam ruang lingkup nusantara demi kepentingan bangsa
dan negara.

Seluruh masyarakat Indonesia, baik pejabat pemerintah dan warga, harus berpikir,
bersikap, dan bertindak untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Semua produk
yang dibuat oleh lembaga negara berada dalam ruang lingkup dan kepentingan Indonesia
tanpa mengesampingkan kepentingan wilayah, golongan, dan individu.

Jadi, hakikat wawasan nusantara merupakan keutuhan dan kesatuan wilayah


nasional, atau persatuan bangsa dan wilayah. Dalam butir-butir Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) juga disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara diwujudkan dengan
pernyataan bahwa kepulauan nusantara adalah satu kesatuan ekonomi, politik, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://fikkyariefsetiawan.wordpress.com/2015/04/16/landasan-wawasan-nusantara/

https://fachrimuhammadabror.wordpress.com/2017/08/02/landasan-dasar-serta-
hakekat-terhadap-wawasan-nusantara/

https://alfisatrianti.wordpress.com/2013/04/09/wawasan-nusantara-1-landasan-
wawasan-nusantara-2-unsur-dasar-wawasan-nusantara-3-hakekat-wawasan-nusantara/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-wawasan-nusantara.html

Anda mungkin juga menyukai