Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI BISNIS

PROSES MENULIS (LANJUTAN)

OLEH

KELOMPOK 6

1. Dewa Ayu Putu Putri Antari (1932121062)


2. Putu Diah Purnamayanti (1932121090)
3. Komang Gede Arya Risky Putra (1932121433)
4. Heni Ayu Febriyanti (1932121524)
5. Ni Made Dewi Harta Gita Jayanti (1932121548)
6. Ni Gusti Ayu Eka Cantika Ambarawati (1932121570)
7. Irma Putri Anggraini (1932121623)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS WARMADEWA

2022
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi mata kuliah Komunikasi
Bisnis.

Dalam penulisan makalah ini penulis membahas mengenai “Proses Menulis (Lanjutan)“
sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Komunikasi Bisnis, Program Studi S1
Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa. Dengan
menyelesaikan makalah ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan. Namun penulis telah berusaha
sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, Makalah ini kami susun secara baik dengan bantuan dan
dukungan berbagai pihak diantaranya seluruh teman – teman kelompok 6 dan tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada A.A Ngurah Mayun Narindra, SE., M.Si, sebagai dosen mata
kuliah Komunikasi Bisnis karena sudah memberikan tugas dan kami harap tugas kami bisa direvisi
jika ada kesalahan. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa hasil diskusi kami
masih jauh dari kata sempurna.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan yang kurang jelas. Kami selaku penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca maupun dosen Pengempu. Kami tutup dengan paramasanthi.

Om Santhi Shanti Shanti Om

Denpasar, 09 Oktober 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB VI PROSES MENULIS (LANJUTAN) ............................................................................. 1

A. Beradaptasi Terhadap Tanggung Jawab Legal .............................................................. 1

B. Mengorganisasikan dan Menulis Pesan Bisnis ............................................................... 2

C. Mencari Data dan Menghasilkan Ide............................................................................... 2

D. Mengorganisasikan Data ................................................................................................... 2

E. Mengorganisasikan Ide ke dalam Pola ............................................................................ 3

F. Menyusun Draf Pertama ................................................................................................... 3

G. Membuat Paragraf yang Bermakna ................................................................................ 4

H. Merevisi Pesan Bisnis ........................................................................................................ 4

KESIMPULAN ............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 7

iii
BAB VI

PROSES MENULIS (LANJUTAN)

A. Beradaptasi Terhadap Tanggung Jawab Legal


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan sebuah
entitas bisnis atau perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Tanggung jawab
perusahaan dalam perusahaan modern tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering
didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya
terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan
atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Setiap pegawai yang
terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada
atasannya.
Ada sejumlah skill dalam komunikasi bisnis yang sebaiknya dikuasai setiap profesional.
Komunikasi bisnis termasuk ke dalam kategori ilmu terapan. Setiap pegawai yang ingin
berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung.
Dapat beradaptasi terhadap perubahan. Bukan kepiawaian bicara yang paling utama dalam
komunikasi bisnis melainkan mendengarkan. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa
Tanggungjawab sosial suatu bisnis atau CSR adalah bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap
lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan lingkungan norma masyarakat partisipasi pembangunan menjaga ketertiban serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Bekerja dalam bentuk tim akan lebih efektif daripada bekerja sendiri-sendiri. Dengan
melihat perkembangan atau tren yang saat ini komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat
penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Carroll menyatakan
bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni. pendekatan terhadap
proses penulisan secara sistematis dasar penulisan bisnis. Selain untuk menyampaikan pesan
dan berguna bagi kegiatan sehari-hari ternyata komunikasi juga memiliki peran penting dalam
sebuah bisnis.
Tanggung jawab Sosial suatu bisnis atau CSR Corporate Social Responsibility dapat
didefinisikan sebagai bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu
bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan norma

1
masyarakat partisipasi pembangunan menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya. Dimensi ini terkait dengan meta-etika yang merefleksikan masalah status
rasionalitas dan legitimasi aktor komunikasi jurnalis serta struktur informasi media massa.
Artinya regulasi yang membatasi lingkup kebebasan harus ditolak tetapi sistem media yang
mengabaikan atau menghambat pembangunan institusi yang lebih adil perlu dipertanyakan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik bisnis dan mengurangi kesalahan.

B. Mengorganisasikan dan Menulis Pesan Bisnis


Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan langkah strategis bagi pencapaian organisasi
secara menyeluruh, terencana dengan baik agar mempermudah tujuan komunikasi. Setelah
memahami proses komposisi dan perencanaan, maka tahap selanjutnya adalah
pengorganisasian pesan bisnis.

C. Mencari Data dan Menghasilkan Ide


Proses pengumpulan informasi disebut sebagai riset (research). Riset perlu dilakukan
sebelum mulai menulis karena informasi yang dikumpulkan membantu membentuk pesan.
Menemukan data-data penting setelah sebuah pesan setengah selesai sering berarti akan mulai
dari awal lagi dan mengorganisasikan ulang.

D. Mengorganisasikan Data
Pesan yang diorganisasikan dengan baik adalah dengan mengelompokkan poin-poin
yang mirip, ide-ide mengikuti urutan yang membantu pembaca memahami hubungan dan
menerima pandangan penulis. Dua teknik sederhana bisa membantu dalam mengorganisasikan
ide dengan membuat daftar dan bagan. Keuntungan menyusun sebuah bagan adalah dapat
memberikan kita kesempatan untuk mengorganisasikan pemikiran pemikiran kita sebelum
sebelum kita macet dala memilih memilih kata dan struktur struktur kalimat. kalimat. Format
alfanumerikan yang lazim menggunakan angka romawi, huruf dan nomor untuk menunjukkan
ide utama dan menunjukkan ide utama dan pendukung.
Dengan melakukan kegiatan pengorganisasian data, peneliti akan memperoleh
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Menghemat ruang, mengurangi penjelasan, dan pernyataan-pernyataan deskriptif
menjadi seminimal mungkin.
2. Bisa lebih menampilkan relasi dari proses-proses penelitian.

2
3. Data yang ditabulasikan itu bisa lebih mudah diingat daripada data yang tidak
ditabulasikan.
4. Pengaturan secara tabuler ini mempermudah penjumlahan dari item-itemnya dan
mempermudah menemukan kesalahan-kesalahan.
5. Tabel akan memberikan basis yang mudah untuk mengadakan perhitungan.

E. Mengorganisasikan Ide ke dalam Pola


1. Pola langsung untuk audience reseptif
Penjelasan dan rincian sebaiknya mengikuti pembukaan, yang penting adalah bergerak ke
ide utama secepat secepat mungkin. Metode langsung ini mempunyai kelebihan yaitu
menghemat waktu pembaca, menetapkan bingkai berpikir yang tepat dan mencegah
frustasi pembaca.
2. Pola tidak langsung untuk audience yang tidak reseptif
Pendekatan ini paling baik digunakan untuk jenis pesan good news, ide yang bersifat
membujuk dan membujuk dan berita sensitive sensitive terutama terutama yang dikiri
yang dikirim kepada atasan. Pola tidak langsung memiliki kelebihan yaitu menghargai
perasaan audience, mendorong penerimaan yang baik dan meminimalkan reaksi negative.

F. Menyusun Draf Pertama


1. Tahap Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak
pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis. Penulis
mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap pembaca.
2. Tahap Pembuatan
Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini penulis
lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan,
dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
3. Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau mengurangi yang
lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam perumusan penulisan,
mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi yang kurang

3
relevan, dan lain sebagainya. penulis berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah
selesai agar tulisan tetap fokus pada tujuan.
4. Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf. Tulisan pada
draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama tahap penyuntingan
adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali
ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan kriteria
penerbitan.
5. Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam tahap ini yang
dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagai kemungkinan misalnya
mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagi
tulisan dengan berbagai pembaca.

G. Membuat Paragraf yang Bermakna


Paragraf adalah seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara kalimat satu dan lainnya.
Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya
dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. Setiap paragraf punya makna, pesan, pikiran,
atau ide pokok yang sesuai dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf
hanya ada satu pokok pikiran.

H. Merevisi Pesan Bisnis


Revisi pesan bisnis adalah perbaikan pesan bisnis agar pesan bisnis yang telah
direncanakan dan dibuat dapat ditinjau ulang atau dapat disempurnakan untuk menghindari
adanya kesalahan.
1. Merivisi pesan. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis
ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan
bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan.
2. Merivisi untuk ketegasan dan ketepatan. Pada tahap ini perlu dilakukan pemilihan kata
yang familia, pemilihan kata-kata yang tidak bertele-tele atau kata yang efisien, serta
menghindari makna ganda dalam kata-kata.

4
3. Merivisi agar mudah di baca. Dalam merivisi pesan bisnis, sangat perlu menggunakan
kata-kata sederhana agar mudah dipahami dan mudah dibaca.
4. Mengoreksi untuk hasil akhir. Setelah pesan bisnis telah direvisi atau diperbaiki maka
perlu mengoreksi kembali agar tidak ada kesalahan dalam penulisan pesan bisnis.

5
KESIMPULAN

Tanggungjawab sosial suatu bisnis atau CSR adalah bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap
lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan lingkungan norma masyarakat partisipasi pembangunan menjaga ketertiban serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan
langkah strategis bagi pencapaian organisasi secara menyeluruh, terencana dengan baik agar
mempermudah tujuan komunikasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hanny, R., Hulasoh, E., & Fadillah, F. (2020). Komunikasi Bisnis Program Studi Manajemen.

https://wartainvestasi.com/beradaptasi-terhadap-tanggung-jawab-legal-dalam-komunikasi-bisnis-
22423078 (Diakses pada 09 Oktober 2022)

https://www.academia.edu/12569122/Komunikasi_Bisnis_Revisi_Pesan_Bisnis (Diakses pada 09


Oktober 2022)

Anda mungkin juga menyukai